Semua Bab Dinikahi Miliarder Buruk Rupa: Bab 141 - Bab 150

502 Bab

Bab 141

Grace pun terhuyung-huyung sesaat. Kalau bukan karena Harry menangkapnya dengan gesit, dia mungkin sudah terjatuh. Harry berkata, "Masuk dulu, aku nyusul nanti.""Harry, jadi orang harus rendah hati. Aku nggak mau masuk berita ya!" ujar Grace dengan panik. Dia khawatir Harry tidak bisa mengendalikan amarahnya."Ya, aku akan berusaha," sahut Harry."Berusaha apanya? Nggak ada kata itu di kamusku!" Begitu Grace melontarkan ucapan ini, Harry langsung mendorongnya masuk.Saat berikutnya, pelayan pun mengelilingi. Grace berkata, "Beri aku segelas yoghurt dulu supaya bisa tenang."Di luar sana, suasana terlihat menegangkan. Harry menyeringai sinis sambil bertanya, "Kamu ingin meniduriku?"Senyuman ini terlihat sangat menawan bagi Enzo. Dia pernah berkencan dengan banyak pria, tetapi tidak ada yang setampan Harry. Dia memuji, "Tampan sekali! Aku akan membawamu pulang tahun baru nanti ya!""Biar kuantar kamu bertemu nenek moyangmu sekarang," ucap Harry dengan nada datar. Kemudian, dia sontak m
Baca selengkapnya

Bab 142

Kini, Harry bahkan merasa air lemon itu sangat berharga karena lemonnya baru dipotong. Harry tidak pintar mengamati hal seperti ini, tetapi Grace akan membantunya melakukannya. Ini sudah cukup.Harry mengambil gelas itu, lalu meneguknya dan berkata, "Ternyata memang seenak yang kamu katakan!""Ya, 'kan? Aku sudah minum beberapa gelas sejak tadi!" sahut Grace.'Dasar bodoh, air lemon ini bisa enak karena ada kamu. Kalau nggak ada kamu, rasanya pasti hambar,' batin Harry."Jadi, si gemuk itu menyulitkanmu nggak? Dia pasti akan mencari masalah lagi nanti,' tanya Grace."Aku justru senang kalau dia mencari masalah lagi," timpal Harry."Kenapa?" Grace agak kebingungan mendengarnya."Kamu juga dengar dia bilang ayahnya punya tanah di pinggiran timur. Banyak perusahaan mengincar tanah itu. Semuanya membuka harga tinggi, tapi ayahnya nggak tahu harus menjualnya kepada siapa karena takut menyinggung orang.""Kebetulan sekali, Kak Steven juga menginginkan tanah itu. Kalau dia menjualnya kepada k
Baca selengkapnya

Bab 143

Setelah mengantar Grace kembali ke universitas, Harry kembali ke perusahaan. Dia pun tidak menyangka Aryan akan datang, bahkan diikuti seorang pria paruh baya dan gadis muda.Harry sangat familier terhadap pria paruh baya itu. Dia adalah Direktur Rave Entertainment. Menurut senioritas, Harry seharusnya memanggilnya paman.Ketika melihat Harry, Aryan segera menariknya dan berkata, "Cakra, sudah kubilang aku nggak akan membuat keputusan sembarangan. Anakku hanya akan menikahi wanita yang disukainya. Kamu ini malah bersikeras ingin menjumpainya.""Bukannya aku bersikeras, tapi cucu kesayanganku itu terus membujukku. Dia sudah dewasa, tapi nggak pernah menyukai pria sampai seperti ini. Dia terus membuat keributan di rumah, makanya aku terpaksa turun tangan," sahut Cakra.Harry tak kuasa mengernyit. Ternyata ada yang ingin menjodohkannya. Cakra maju dan berkata, "Harry, ini cucuku, Cheria.""Halo, namaku Cheria. Kamu seharusnya pernah melihatku, 'kan? Aku aktris terkenal! Kamu Harry, Tuan K
Baca selengkapnya

Bab 144

Cheria berkata, "Aku menyelidiki semuanya dengan jelas. Kamu bisa menikah dengan gadis itu karena ayahmu nggak tahu apa-apa. Dia mengira kamu nggak bisa mendapat istri, jadi membeli seorang istri untukmu. Tapi, aku nggak akan keberatan kalau kamu meninggalkannya sekarang.""Kamu pasti tahu seperti apa Keluarga Lugiman. Greta mungkin masih cukup berkemampuan, tapi kalau Grace ... dia benar-benar nggak berguna. Sementara itu, aku adalah satu-satunya pewaris Rave Entertainment. Latar belakang Grace nggak akan bisa dibandingkan denganku.""Kamu menahan diri selama bertahun-tahun dan mengembangkan kemampuanmu pasti untuk melakukan hal besar, 'kan? Kamu butuh istri yang bisa membantumu dan bukan seorang gadis bodoh yang masih butuh perlindunganmu.""Nggak apa-apa kalau kamu nggak menyukaiku sekarang. Kamu boleh menikahiku dulu, lalu kita bisa pelan-pelan membina hubungan. Aku sangat percaya diri dengan pesonaku. Kamu pasti akan jatuh cinta padaku nanti."Cheria tampak dipenuhi kepercayaan di
Baca selengkapnya

Bab 145

"Biarkan saja dia merusak reputasimu. Lagian, mana ada ayah yang merepotkan anaknya seperti ini?" balas Harry."Duh, jangan mengajariku cara bertindak. Aku sudah tahu aku salah. Kamu antar saja Cheria pulang, lalu putus hubungan dengannya. Biar kuperingatkan dulu, jangan karena Cheria cantik dan terkenal, kamu macam-macam dengannya ya!""Ingat, kamu sudah punya Grace! Waktu kamu jelek dan miskin, dia nggak pernah mengabaikanmu, 'kan? Makanya, kamu harus terima kejelekan dan kemiskinannya juga!" nasihat Aryan.Harry seketika tidak bisa berkata-kata. Bagaimana bisa ayahnya menghina calon istrinya seperti itu? Harry pun menegur, "Ayah, jaga omonganmu!""Pokoknya kalau kamu berani menyakiti Grace dan mencampakkannya, aku akan mengangkatnya menjadi putriku. Nanti anakmu akan memanggilnya 'Mantan Pacar Ayah'!" ancam Aryan."Ya, aku tahu apa yang harus kulakukan. Aku tahu siapa yang benar-benar tulus padaku. Aku nggak buta kok," sahut Harry."Bagus. Ya sudah, aku nggak bakal mengganggumu lagi
Baca selengkapnya

Bab 146

Mobil berhenti di depan vila Keluarga Tedja. Harry tidak berniat untuk turun. Dia bahkan tidak menurunkan sekat mobil.Kaca jendela mobil ini terbuat dari bahan khusus. Orang di luar tidak bisa melihat ke dalam, tetapi orang di dalam bisa melihat ke luar. Cheria pun tidak bisa melihat Harry dan hanya bisa menyaksikan mobil itu melaju pergi.Saking kesalnya, Cheria sampai mengentakkan kaki. Dia ingin sekali mencabik-cabik Harry. Sebagai wanita cantik dan cerdas, dia tidak pernah diperlakukan seperti ini.Cakra keluar dan berkata, "Sudah kubilang, dia bukan orang yang bisa kamu taklukkan. Semua tipu muslihatmu itu cuma permainan anak kecil di matanya!""Kenapa memangnya? Dia memang nggak akan termakan tipu muslihatku, tapi belum tentu Grace akan sama. Aku nggak akan membiarkan gadis itu mengalahkanku!" sahut Cheria dengan murka. Dia mengepalkan tangannya dengan erat, seolah-olah sudah tidak sabar untuk mengalahkan Grace.....Grace sudah pulang dan merasa lapar. Akan tetapi, dia ingin me
Baca selengkapnya

Bab 147

"Aku sudah tahu. Ayo makan. Aku bisa mati kelaparan kalau harus menunggu lagi," ujar Grace."Kamu belum makan? Para pelayan nggak masak untukmu ya?" tanya Harry."Aku yang menyuruh mereka jangan masak. Aku ingin makan bersamamu. Ada pangsit di kulkas. Aku ingin makan pangsit," sahut Grace."Oke. Biar kupanaskan untukmu," kata Harry.Harry segera pergi ke dapur untuk memasak. Dia tidak berani berlama-lama karena Grace sudah lapar. Sementara itu, Grace berdiri di depan pintu sambil menatap Harry yang sibuk memasak.Harry sudah melepaskan jas dan dasinya, juga menggulung lengan bajunya dan membuka kancing kemejanya. Penampilannya yang seperti ini terlihat lebih lembut, tetapi kurang cocok di dapur.Grace menghampiri, lalu memeluknya dari belakang. Harry berkata, "Sebentar lagi matang.""Aku nggak begitu lapar lagi, kamu nggak perlu terburu-buru kok," ujar Grace dengan lembut. Dia merasa sangat bahagia karena ada pria yang bersedia memasak untuknya."Sepertinya kamu jadi aneh karena terlal
Baca selengkapnya

Bab 148

Mungkin Grace takut jika dia makan kurang banyak, kemungkinan nanti dia akan mati kelaparan.Jadi, Grace bersumpah kelak dia tidak akan pelit saat membeli makanan setelah menghasilkan uang. Namun, dia merasa wanita yang terlalu rakus akan ditertawakan pria.Itulah sebabnya, Grace selalu menahan nafsu makannya di depan orang lain. Terutama saat bersama Harry.Waktu itu, Grace belum tahu Harry kaya. Dia khawatir Harry akan keberatan dengan porsi makannya. Makanya, Grace menyembunyikan hal ini.Grace berujar, "Aku takut kamu nggak suka aku karena terlalu rakus. Bagaimana kalau kamu kabur setelah lihat aku makan terlalu banyak?"Grace melanjutkan dengan ekspresi memelas, "Selain itu, aku merasa tertekan saat makan denganmu. Aku harus memperhatikan etika. Aku sudah cari tahu, orang kaya harus mengunyah sekitar 20 kali waktu makan. Itu baru sopan."Grace menambahkan, "Masih ada banyak etika saat makan dari negara lain.""Siapa suruh kamu hafal etika ini?" tanya Harry.Grace menjawab, "Nanti
Baca selengkapnya

Bab 149

Harry berkata, "Um, aku mau telepon dulu. Kamu tunggu makanannya."Grace manyahut, "Oke. Kamu sangat bahagia bisa mendapatkan aku. Mana ada pacar yang begitu baik seperti aku di dunia ini? Aku mengajakmu mencicipi banyak makanan lezat."Harry berjalan ke samping untuk menelepon Robin, "Robin, panggil ambulans atau aku menyetir sendiri lebih cepat?"Robin menceletuk, "Ambulans boleh menerobos lampu merah."Harry menimpali, "Kalau begitu, kamu bantu aku panggil ambulans. Suruh mereka datang ke tempatku setengah jam lagi. Ingat, jangan nyalakan sirene."Robin menanggapi, "Kamu mau mencoba racun lagi? Oh, bukan. Kamu mau mengorbankan diri demi cinta."Harry membalas, "Robin, doakan aku semoga beruntung."Tak lama kemudian, makanan pun sampai. Kurir mengecek pesanan sambil mengamati vila mewah di depannya dengan ekspresi tercengang.Kenapa orang sekaya ini memesan makanan di luar? Apa ada yang salah? Kurir memberanikan diri untuk menekan bel.Grace menjulurkan kepalanya dari dalam rumah. Di
Baca selengkapnya

Bab 150

Cheria menegaskan, "Maksudku sudah jelas. Kamu nggak cocok dengan Harry."Grace menimpali, "Kamu nggak berhak tentukan kami cocok atau nggak. Aku mau makan, jadi aku nggak punya waktu untuk meladenimu. Terserah kamu mau lakukan apa."Grace berbalik dan hendak pergi. Namun, Cheria menghentikannya, "Apa kamu nggak ingin tahu sekarang Harry ada di mana dan apa yang dilakukannya?"Grace menyahut, "Harry sedang kerja atau makan.""Harry dirawat di rumah sakit," sergah Cheria.Grace terkejut. Kemudian, dia pergi ke rumah sakit bersama Cheria. Kalaupun ucapan Cheria tidak benar, Grace juga ingin memastikannya sendiri. Dengan begitu, dia baru bisa tenang.Namun, Grace tidak melihat Harry. Dia hanya melihat hasil diagnosis Harry. Ternyata Harry keracunan makanan dan dia mengalami diare.Perasaan Grace menjadi kalut. Kenapa Harry bisa keracunan makanan dan dirawat di rumah sakit? Jelas-jelas semalam Harry masih baik-baik saja. Apa semalam .... Grace tiba-tiba teringat sesuatu. Dia benar-benar k
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1314151617
...
51
DMCA.com Protection Status