Semua Bab Dinikahi Miliarder Buruk Rupa: Bab 151 - Bab 160

502 Bab

Bab 151

Grace merasa panik, buru-buru ingin membela dirinya sendiri. Dia bukan beban bagi Harry dan bukanlah orang yang tidak berguna! Kalaupun tidak bisa menyelesaikan masalah Harry, Grace masih tetap bisa memberinya penghiburan dan perlindungan. Dia bukan orang yang sepenuhnya bodoh!Selama Harry memperlakukannya dengan baik, Grace pasti akan membalas kebaikannya ribuan kali lipat!"Justru karena kamu ini Grace, makanya kamu membuatnya kesulitan! Pernah nggak kamu berpikir, Harry sudah menahan diri selama empat tahun menyamar sebagai orang jelek dan mengelabui semua orang. Semua fitnah dan cercaan nggak pernah dipedulikannya, semua itu demi apa?""Dia punya dendam di dalam hatinya, ada hal yang harus dia lakukan. Makanya sekarang ada Grup J.C. Kalau bersamaku, kariernya bisa maju pesat dan mengurangi kesulitannya berjuang selama bertahun-tahun. Selain itu, aku lebih cantik darimu, tubuhku lebih bagus, auraku lebih menonjol.""Aku unggul dalam segala hal darimu. Bukankah seharusnya kamu mundu
Baca selengkapnya

Bab 152

Apa yang bisa dilakukan Grace jika Grup J.C benar-benar menghadapi krisis kelak? Selain hanya bisa menyaksikan semuanya, Grace benar-benar tidak berdaya. Dia hanya bisa membiarkan Harry menanggung semuanya sendirian.Grace sendiri juga tidak bisa menghadapi cobaan besar. Dia benar-benar terlalu lemah. Grace hanya bisa menunduk dengan wajah pucat, seolah-olah darah di sekujur tubuhnya telah terkuras habis. Jika bukan karena sedang bersandar di dinding, mungkin Grace sudah jatuh dengan menyedihkan sekarang.Melihat Grace yang hanya terdiam, Cheria berkata, "Aku sudah jelaskan padamu semuanya. Seharusnya kamu sudah ngerti apa yang harus kamu lakukan selanjutnya, 'kan?""Apa yang harus ... kulakukan selanjutnya ...," gumam Grace."Pergi .... pergilah sejauh mungkin. Jauhi dirimu dari pandangan Harry!""Aku mengerti. Bolehkah ... aku melihatnya sekali lagi ...," tanya Grace."Kamu masih mau celakain dia ya? Kalau bersamamu, dia cuma akan terus-menerus terluka! Orang sehebat dia memang sehar
Baca selengkapnya

Bab 153

"Sakitnya parah?" tanya Grace."Kali ini jauh lebih mendingan dari sebelumnya. Sebelumnya dia sempat cuci lambung, kali ini cuma diare. Dilihat dari imun tubuhnya, mungkin sebentar lagi dia bakal kebal sama penyakit apa pun."Grace agak terkejut mendengarnya. Ternyata hal seperti ini pernah terjadi sebelumnya?"Kenapa dia cuci lambung?" tanya Grace."Kamu ingat pernah memberinya banyak camilan saat daki gunung waktu itu?" Robin merasa agak ragu-ragu. Dia mengira Grace mengetahui semuanya karena telah menemui Harry. Namun, sepertinya ... Grace tidak tahu apa pun.Setelah mendengar ucapan Robin, hati Grace jadi semakin berkecamuk. Ternyata ini bukan pertama kalinya Harry dirawat di rumah sakit. Grace merasa dirinya benar-benar hanya sebuah beban. Bukan hanya tidak bisa membantu, dia bahkan membuat Harry dilarikan ke rumah sakit berulang kali.Atas dasar apa dia berhak menjadi tunangan Harry?"Suasana hatimu sepertinya buruk sekali. Apa aku salah ngomong?" tanya Robin."Nggak. Pak Robin,
Baca selengkapnya

Bab 154

"Dennis, kamu mau ngapain! Kamu ini Ketua BEM, harus patuh sama aturan!" Dosen itu tidak mengenali Grace, tetapi dia kenal dengan Dennis dan bahkan sangat menghargainya. Namun, Dennis malah tidak peduli dan pergi begitu saja.Setelah keluar dari ruangan, Dennis kebetulan melihat Grace yang berbalik ke sebuah persimpangan koridor. Dia pun mempercepat langkah kakinya."Grace!" teriaknya sambil menarik pergelangan tangan Grace.Grace berbalik melihat Dennis, "Kak Dennis?"Melihat wajahnya yang merona dan matanya yang berkaca-kaca, hati Dennis terasa sedih."Kenapa kamu nangis?" tanyanya sambil mengernyit, "Harry nindas kamu ya?"Saat mengungkit tentang Harry, Grace akhirnya tidak bisa menahan diri lagi. Semua emosinya langsung meluap. Dia berusaha menggeleng dan ingin mengatakan sesuatu, tetapi tenggorokannya terasa tercekat. Air mata terus berderai membasahi wajahnya.Hati Dennis bagaikan tersayat-sayat melihat sosok Grace yang menangis tersedu-sedu. Dia menarik Grace ke dalam pelukannya
Baca selengkapnya

Bab 155

"Maaf ...." Suara Grace yang teredam, membuat hati Dennis merasa terpukul. Dia tiba-tiba menyadari sesuatu dan ingin berbalik, tetapi telah ditahan oleh Grace."Jangan ... dia ada di belakang," ucap Grace dengan lirih."Kamu mau dia menyerah," ujar Dennis sambil memejamkan matanya dengan getir. Grace memilih untuk melepaskan Harry, tetapi juga tidak mau memberinya kesempatan. Sepatah kata "maaf" itu telah cukup untuk menjelaskan semuanya."Dia bisa dapat wanita yang lebih baik lagi, nggak seharusnya sama aku. Aku nggak bisa beri dia apa pun, tapi aku bisa memberinya kebebasan," balas Grace."Baiklah, kukabulkan permintaanmu." Dennis menunduk, lalu memegang wajah Grace dan mengecupnya dengan perlahan. Grace melihatnya dengan mata terbelalak.Dennis tidak benar-benar menciumnya. Ibu jarinya menekan bibir Grace untuk menghalangi bibir mereka bersentuhan. Meski tidak benar-benar berciuman, Grace tetap bisa merasakan hawa hangat yang terpancar dari tubuh Dennis.Dennis berbeda dengan Harry.
Baca selengkapnya

Bab 156

Grace naik bus untuk waktu yang lama dan berjalan kaki cukup jauh. Ketika sampai di vila, waktu sudah menunjukkan pukul sembilan malam. Melihat pintu di hadapannya, Grace malah tidak berani mengetuknya.Tangannya menggenggam gagang pintu dan melepaskan berkali-kali, tetapi dia tetap tidak bisa membulatkan tekad. Saat dia hendak menyerah, Rudi tiba-tiba keluar untuk membuka pintu."Nona Grace, kenapa kamu nggak masuk? Bukannya kamu sudah mendaftarkan sidik jari?""Oh .... Aku baru saja sampai ...," jawab Grace dengan gugup."Masuklah. Jarang-jarang Tuan Harry pulang lebih awal. Dia ingin makan malam denganmu," balas Rudi."Apa?" Grace meragukan pendengarannya. Harry sudah melihatnya bersama Dennis, mana mungkin dia masih ingin makan malam dengan Grace? Apakah ini ... makan malam terakhir?Setelah masuk, Grace sengaja melihat ke cermin. Riasan di wajahnya masih utuh dan tidak ada bekas tamparan yang terlihat. Dia menarik napas dalam-dalam dan akhirnya memberanikan diri untuk melangkah ma
Baca selengkapnya

Bab 157

Grace menyelesaikan ucapannya dengan susah payah. Setiap kata yang dilontarkannya bagaikan pisau yang menancap di jantungnya dan menyayat dagingnya.Mendengar perkataan Grace, tubuh Harry bergetar sejenak. Grace tidak pernah mengatakan hal ini padanya sebelumnya. Dia sudah berusaha keras untuk melindungi Grace, tapi Grace masih tetap tidak bahagia."Apa ucapanmu ini tulus dari hatimu?" Harry melepaskan tangannya, langkahnya juga terasa berat, dan punggungnya terasa kaku."Ya," balas Grace."Ternyata aku yang terlalu memaksakan kehendak. Hehe ...." Terdengar suara Harry mentertawakan dirinya sendiri. Tawa yang singkat dan dingin itu mengetuk hati Grace. Di saat itu juga, Grace merasa hatinya benar-benar telah hancur lebur."Pergilah, jangan kembali lagi. Aku akan suruh Rudi untuk membereskan barang-barangmu.""Oke," jawabnya singkat karena takut Harry akan menyadari suaranya yang hampir menangis.Tanpa sepengetahuan Harry, tangan Grace yang tertutup lengan bajunya telah terkepal erat. D
Baca selengkapnya

Bab 158

"Kenapa? Mau ngobrol lagi denganku?" tanya Robin dengan nada menggoda."Cepat bilang, apa yang terjadi?" tanya Harry.Robin baru menceritakan semua yang dilihatnya sebelumnya kepada Harry. "Dia takut kamu akan cemas dan menyuruhku jangan beri tahu kamu. Makanya aku merahasiakannya. Dilihat-lihat lagi sekarang, sepertinya bekas tamparan di wajahnya nggak sesederhana itu.""Pagi? Rumah sakit?" Harry tiba-tiba teringat sesuatu, lalu menyuruh Juan untuk mencarikan rekaman kamera pengawas di rumah sakit. Dia melihat sendiri bagaimana Cheria membawa Grace ke rumah sakit dan konflik yang terjadi di koridor itu.Cheria yang duluan mendorongnya hingga terjatuh, kemudian juga menamparnya. Melihat semua kejadian ini, Harry benar-benar marah besar. Tangannya dikepalkan hingga terdengar derakan yang cukup keras. Setelah itu, dia juga melihat rekaman kamera pengawas di jalanan.Terlihat sosok Grace yang menyeberang jalanan dengan kondisi menyedihkan, lalu terjatuh karena hampir tertabrak mobil. Seke
Baca selengkapnya

Bab 159

"Lagian, mana bisa dia dibandingkan denganku?" timpal Cheria lagi."Bagiku, dia lebih unggul darimu dari semua aspek!" Harry berkata sepatah demi sepatah, "Keluarga Tedja benar-benar menyedihkan punya keturunan sepertimu. Cheria, kuperingatkan kamu sekali lagi. Kalau kamu berani sentuh dia lagi, aku akan buat hidupmu lebih menderita daripada mati!""Aku nggak mukul wanita, tapi nggak berarti bawahanku nggak bisa bertindak. Apa kamu tahu seberapa kotornya pergaulan antar konglomerat di ibu kota ini? Membunuh satu atau dua orang adalah hal yang wajar."Cheria membalas, "Ka ... kamu mengancamku dan Keluarga Tedja hanya demi wanita murahan itu?""Keluarga Tedja nggak berarti apa pun di mataku!" hardik Harry sambil melepaskan cengkeramannya dan membuat Cheria terjatuh dengan tragis."Kamu ...." Mendengar perkataan Harry, emosi Cheria langsung memuncak. Namun, dia tidak tahu harus bagaimana membalasnya. Keluarga Tedja memang tidak sebanding dengan Keluarga Prayogo. Harry baru saja menunjukka
Baca selengkapnya

Bab 160

Melihat kepergian Harry, Cheria masih merasa tidak rela. "Kakek, kamu biarkan dia pergi begitu saja?""Cheria, dia bukan pria yang bisa kamu kendalikan!" sahut Cakra."Lalu kenapa Grace bisa? Memangnya aku nggak sebaik dia? Aku nggak rela. Kakek juga ingin dia jadi cucu menantu dan mengembangkan Keluarga Tedja, bukan?""Kakek memang ingin seperti itu, tapi tetap saja harus tahu diri! Cheria, dengarkan nasihat Kakek kali ini. Pria ini nggak cocok denganmu. Ada banyak pria tampan dan hebat di ibu kota ini, kenapa kamu bersikeras mau sama satu orang?" tanya Cakra."Karena dia adalah yang terbaik! Siapa yang punya prestasi sehebat ini di usia 28 tahun? Aku nggak rela! Aku nggak akan menyerah! Huh!" ucap Cheria dengan kesal.Sejak kecil hingga dewasa, tidak ada satu pun benda yang tidak bisa didapatkannya. Jadi, dia tidak akan menyerah begitu saja!....Harry tiba di sekolah saat Grace baru saja selesai kelas. Semua orang pergi makan, tetapi dia sama sekali tidak berselera. Tugas yang diber
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1415161718
...
51
DMCA.com Protection Status