Home / Pernikahan / Dinikahi Miliarder Buruk Rupa / Chapter 121 - Chapter 130

All Chapters of Dinikahi Miliarder Buruk Rupa: Chapter 121 - Chapter 130

502 Chapters

Bab 121

"Katakan saja, aku akan mendengarkanmu," ujar Harry."Kamu nggak akan memberiku kesempatan untuk mengatakannya," balas Grace."Bukannya tadi kamu bilang kamu bodoh? Aku justru merasa kamu cerdas. Kamu terus memikirkan cara untuk meninggalkanku. Besar sekali nyalimu," ucap Harry dengan ekspresi agak suram.Melihat ini, Grace pun bergidik ngeri. Dia buru-buru menjelaskan, "Aku melakukan semua itu karena cemas padamu!""Aku sudah sangat berterima kasih kalau kamu nggak membuatku cemas. Kamu nggak perlu cemas padaku. Aku justru senang kalau kamu menimbulkan kerepotan untukku. Oke?" Harry tampak serius.Grace kalah telak kali ini. Dia baru tahu Harry begitu pintar bersilat lidah. Grace hanya melontarkan 1 kalimat, tetapi pria ini membalasnya dengan 10 kalimat! Harry ingin menindasnya ya?"Sudahlah! Aku makin kesal kalau berdebat denganmu! Aku mau gosok gigi saja!" ujar Grace sambil mengambil sikat giginya dengan kesal. Harry pun merasa lega melihatnya.Selesai mencuci wajah dan menyikat gig
Read more

Bab 122

"Aku akan membawamu melihatnya lain kali. Nanti kamu akan tahu," ujar Harry."Serius? Oke, oke!" Grace tampak bersemangat."Besok para karyawan akan pergi tamasya. Aku bawa staf departemen keuangan. Kamu ikut ya. Izin saja dari kuliah. Lagi pula, aku yang selalu mengajarimu," tutur Harry."Tamasya? Kamu yakin? Nggak ada yang tahu tentang hubungan kita, 'kan? Masa aku ikut?" Grace menggaruk kepalanya dengan cemas.Grace merasa sangat tertekan! Calon suaminya adalah pria tampan yang kaya raya! Grace tidak ingin mengekspos hubungannya supaya Harry tidak diincar wanita lain!Harry mencubit hidung Grace, lalu tersenyum sambil berkata, "Staf boleh membawa keluarga. Kamu ikut Hannah saja."Harry sengaja memilih departemen keuangan, bahkan mengizinkan pekerja magang ikut agar Grace bisa bertamasya. Begitu mendengar Hannah ikut, Grace langsung mengangguk dengan bersemangat.....Keesokan hari, Grace yang sudah selesai berkemas bersiap-siap untuk berangkat. Dia akan bertemu Hannah dulu. Mereka a
Read more

Bab 123

Mereka tiba di onsen. Bagian tengahnya adalah batu besar dan sekat. Setelah mengganti jubah mandi, mereka pun masuk ke air.Di sini juga disediakan anggur. Kadar alkoholnya tidak terlalu tinggi, jadi Grace meminumnya. Wanita paling suka bergosip. Itu sebabnya, suasana di onsen menjadi sangat bising."Ya ampun! Ternyata bos kita jauh lebih tampan dari yang terlihat di TV ya! Dia tampan sekali waktu duduk di barisan depan bus!""Andai saja aku bisa menikah dengannya! Pasti bahagia sekali! Sudah tampan, kaya lagi! Cuma beberapa wanita yang pantas bersanding dengannya! Tapi, dia pasti bisa menemukan banyak wanita cantik di ibu kota! Sebaiknya kita nggak ikut-ikutan deh!""Belum tentu! Gimana kalau Pak Harry suka wanita seperti Cinderella?""Hah? Masa Pak Harry menyukai wanita miskin yang berdada kecil sepertimu?"Beberapa orang itu pun tertawa terbahak-bahak mendengarnya. Sementara itu, Grace bersembunyi di pojok sambil menunduk menatap payudaranya. Dia tak kuasa menghela napas. Menyebalka
Read more

Bab 124

Begitu mendengarnya, hati Harry seketika luluh. Ternyata Grace begitu peduli padanya. Harry bertanya, "Kalau begitu, nanti malam kamu memelukku waktu tidur ya?""Ya, ya. Kita akan tidur bersama malam ini!" sahut Grace yang merasa gembira kembali.Harry khawatir dirinya tidak bisa menahan hasrat sehingga berpesan, "Kamu tidur yang benar. Aku mandi dulu."Suara Harry terdengar seperti tertahan. Dia mengepalkan tangan dengan erat supaya dirinya tetap tenang.Sesudah mandi, Harry keluar dengan ekspresi agak lelah. Semua ini karena siksaan yang diberikan Grace. Namun, hatinya sontak dipenuhi kehangatan saat melihat Grace tidur dengan tenang.Grace terlihat seperti seekor kucing. Dia meringkuk sambil memeluk selimut. Harry pun mendekat dengan hati-hati karena takut membangunkannya.Namun, Grace tetap bisa merasakan pergerakannya. Dia berbalik, lalu masuk ke pelukan Harry dan menggosokkan kepalanya.Harry tersenyum puas dan mengelus kepala Grace. Grace tampak sangat nyaman dengan perlakuan in
Read more

Bab 125

Hari ini ada aktivitas mendaki gunung. Setelah beristirahat semalaman, semuanya terlihat penuh semangat.Semuanya berkumpul di meja makan. Begitu selesai makan, Grace langsung menerima pesan dari Harry. Pria itu menyuruhnya datang ke kamar dan membawa uangnya.Grace tak kuasa mengernyit. Meskipun sangat menyayangkan uangnya, dia tidak berani membantah perintah Harry.Grace melirik sekilas meja makan. Semuanya masih sibuk mengobrol sehingga tidak ada yang memperhatikannya. Dia menuju ke toilet, lalu kabur dari pintu belakang layaknya seorang pencuri.Dengan napas terengah-engah, Grace tiba di kamar Harry. Karena pintu tidak dikunci, dia langsung masuk.Harry baru selesai mandi. Dia tampak berjalan keluar dari kamar mandi dengan bagian bawah tubuh yang dibungkus handuk. Begitu melihat Harry telanjang dada, Grace sontak terkejut dan berbalik. "Kenapa kamu mandi lagi?""Untuk menenangkan diri," sahut Harry dengan kesal. Untung saja tubuhnya kuat. Jika tidak, dia mungkin sudah mati karena d
Read more

Bab 126

"Aku suka kamu yang seperti ini," jawab Harry tanpa ragu sedikit pun."Jawabanmu ini jelas melanggar aturan!" bentak Grace."Kenapa bicara begitu? Kalau kamu bersikap manja, aku akan membujukmu. Kalau kamu bersikap lugas, aku akan mengalah padamu. Nggak ada yang salah, 'kan?" balas Harry.Mendengar ini, Grace seketika tidak tahu harus bagaimana membantah. Dia berkata, "Menurut tebakanku, kamu pasti sangat pintar bernegosiasi dengan mitramu, 'kan? Dengan mulutmu ini, bukan masalah bagimu untuk melawan 10 orang sekaligus!""Kamu kira manfaat mulutku cuma itu saja?" tanya Harry."Selain makan, minum, dan bicara, memangnya apa lagi manfaat mulut?" tanya Grace balik dengan heran.Saat berikutnya, Harry memberinya jawaban dengan praktik langsung. Pria itu mencondongkan badannya, lalu menahan belakang kepala Grace untuk membuatnya tidak bisa menghindar.Bibir dan bibir saling bersentuhan. Harry menggigit setengah bagian kue yang ada di mulut Grace. Kemudian, dia berujar, "Ini juga manfaat dar
Read more

Bab 127

"Hannah, di sana ada warung. Bantu aku beli air dong!" teriak seseorang tiba-tiba."Ya, ya! Aku juga mau. Aku nggak bawa banyak barang karena takut keberatan!""Untung saja ada warung di sekitar sini. Hannah, aku juga mau satu!""Biar kuhitung dulu ya. Totalnya 20 ya? Kamu mau minum apa?" Orang yang pertama bersuara mulai berhitung.Minuman yang mereka pesan beraneka ragam. Wajar kalau mereka memerintahkan Hannah karena Hannah hanya pekerja magang.Namun, warung itu tidak termasuk dekat. Mereka harus menghabiskan 5 menit untuk pergi ke sana. Jadi kalau pulang pergi, totalnya 10 menit. Jika beli kebanyakan, Hannah pun harus bolak-balik.Pekerja magang lainnya pun akan menuruti instruksi para senior itu, tetapi Hannah bukan seorang pecundang. Dia tidak takut sekalipun langit runtuh karena Robin pasti akan melindunginya. Selain itu, calon istri sahabatnya adalah presdir perusahaan.Hannah pun tidak peduli dan hanya makan camilan dengan santai. Orang yang bersuara duluan itu mulai merasa k
Read more

Bab 128

Jika Grace memberi tahu semua orang tentang hubungannya dengan Harry, siapa yang berani memerintahkan mereka seperti ini? Orang lain mungkin akan bersikap arogan saat tahu calon suaminya adalah presdir, tetapi Grace tidak seperti itu. Gadis ini tidak akan pernah dikuasai oleh uang."Bos, ini juga. Aku mau beli semuanya," ujar Hannah. Grace cukup terkejut melihatnya. Dia mengira Hannah merasa kesal dan tidak akan membantu membeli.Hannah menatap Grace, lalu tersenyum sambil berkata, "Kamu benar. Aku harus mengandalkan diri sendiri, bukan orang itu.""Siapa? Kamu diam-diam pacaran di belakangku?" tanya Grace."Rahasia," sahut Hannah. Jika itu dulu, Hannah yang keras kepala tidak akan pernah dinasihati. Akan tetapi, sekarang dia merasa perkataan Grace tidak salah.'Robin, kamu nggak bakal bisa mengaturku! Kamu memang kakakku, tapi aku nggak bakal menjadi barangmu! Aku pasti akan menundukkanmu!' batin Hannah.Mereka segera kembali dengan membawa semua minuman itu. Meskipun lelah, yang dida
Read more

Bab 129

Grace tahu dirinya hanya akan makin takut jika terus memikirkannya. Namun, dia tidak bisa mengendalikan pikiran sendiri. Dia hanya bisa meringkuk di sudut sambil menunggu Hannah.Segera, rombongan staf yang pergi ke Gua Jodoh tiba di puncak gunung. Harry melirik ke sekeliling, lalu mengernyit. Kenapa dia tidak melihat Grace?Harry kebetulan melihat Hannah, jadi memanggilnya dan bertanya, "Mana Grace?""Dia belum sampai?" tanya Hannah balik. Dia akhirnya menyadari masalah ini. Dia menghampiri staf yang pergi ke Gua Jodoh, tetapi mereka tidak memperhatikan Grace. Bagaimanapun, mereka tidak saling kenal."Mana ponselmu? Dia ada mencarimu nggak?" tanya Harry lagi."Ponselku ... jatuh di kamar mandi tadi ...," sahut Hannah.Alis Harry pun makin berkerut. Bagaimana bisa gadis bodoh seperti Grace berada di pegunungan sendirian? Setelah mencari tahu rute ke Gua Jodoh, Harry pun turun gunung.Grace masih berada di gua itu. Dia terlihat sangat menyedihkan, apalagi sempat turun hujan barusan. Men
Read more

Bab 130

"Calon suamimu itu pasti nggak setampan pria yang kuberikan. Pria ini juga kaya dan berkuasa," lanjut Harry."Nggak mau. Sekarang aku sudah sangat kerepotan, aku nggak mau tambah masalah lagi. Kalau kamu memang ingin memberiku hadiah, ubah saja wujud Harry kembali seperti dulu. Buat dia lebih jelek dan miskin sedikit," ujar Grace.Harry tertegun sesaat. Apa sebenarnya isi pikiran gadis ini? Masa berharap calon suaminya jelek dan miskin?"Kalau begitu, aku juga akan membuatmu jadi jelek," ucap Harry."Jangan, jangan. Kamu boleh membuatku bodoh soalnya Harry pintar. Dia bisa mengajariku semua," sahut Grace."Kamu terus menyebut nama Harry. Siapa dia?" tanya Harry."Dia ... dia calon suamiku," jawab Grace."Coba angkat kepalamu. Apa orang di depanmu adalah Harry?" instruksi Harry."Hah? Apa?" Grace segera mendongak, lalu melihat seorang pria familier di hadapannya. Harry pun tersenyum lembut. Di matanya yang tajam seolah-olah hanya ada Grace seorang dan tidak ada ruang untuk orang lain.'
Read more
PREV
1
...
1112131415
...
51
DMCA.com Protection Status