Semua Bab Melawan Suamiku dan Selingkuhannya: Bab 51 - Bab 60

89 Bab

Sesal Tak Terima

Meski sebenarnya sangat memalukan dan juga tidak tahu diri, Vano nekat bertemu dengan ibunya untuk bisa mendapatkan bantuan, setikdanya supaya dia tidak jatuh dalam kebangkrutan.Dan yang paling mengerikan dari pertemuan ini ialah, Ibunya mengajaknya berbicara pada ruang meditasi. Yang dimana Vano merasakan kalau tempat itu sangat lah dingin dan begitu membangun tekanan pada dadanya.Dengan posisi bersimpuh, dan kedua tangan berada di atas lutut dengan badan yang tegak, Vano duduk di depan ibunya dengan perasaan setengah-setengah.“Apa yang membawamu datang kemari, Vano?” tanya dari sang ibu dengan suara yang sangat mengintimidasi.“A- Anu, itu bu…, aku-““Jangan ibu. Kamu sudah melanggar janjimu, sebaiknya kamu panggil aku seperti sebelumnya.”DEGH. Vano bisa langsung menyadari bahwa ibunya sudah memutus hubungan dengannya, lagi. Dan kali ini tidak perlu bilang lagi, karena mereka sudah pernah membuat janji, dan janjinya sekarang telah dilanggar.Sambil menelan ludah dan berusaha memb
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-19
Baca selengkapnya

Ketahuan Mencuri

Mendengar ucapan dari Vano membuat Rifia menyeringai. Jelas ini adalah kesempatan dalam kesempitan yang tidak diduga sama sekali. Perasaannya senang sekali karena bisa mendapatkan kesempatan mendekati Devan.“Apa aku harus tidur dengannya?” tanya dari Rifia.“Kamu gila?! Kamu mau jadi wanita murahan?!” pekik dari Vano yang dengan sengaja mengatai.Agak kaget Rifia mendengar ucapan dari Vano. Padahal dia pikir ini bisa menjadi ide yang bagus untuk merusak hubungan dari Siella dan Devan, tapi Vano tidak berpikir sampai di sana.“Kalau begitu kamu saja yang coba ajak tidur Siella. Dengan begitu Devan pasti tidak akan senang dengan Siella lagi,” saran dari Rifia.Vano agak mempertimbangkan saran dari Rifia tersebut. Idenya terdengar sangat bagus, hanya saja rasanya bodoh sekali kalau dirinya mau tidur lagi dengan Siella.Rasa dendam dan juga benci sudah mendarah daging dalam dirinya. Rasanya turun harga dirinya kalau tidur dengan wanita itu lagi.“Kamu rela aku tidur dengan Siella lagi?”
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-20
Baca selengkapnya

Ancaman Tegas

Siella dan Devan menyeringai mendengar bagaimana Rifia tidak mau sama sekali berurusan dengan ayahnya sendiri. Lagipula juga sudah sangat mustahil sekali Rifia akan dibantu oleh ayahnya tersebut.Seringai puas atas pilihan yang dilakukan oleh Rifia membuat Siella benar-benar merasa makin tertantang dan juga ingin terus mempermainkan wanita yang sedang bersimpuh di depannya tersebut.“Kenapa? Kamu takut?” tanya Siella.“Tidak. Aku tidak mau menyeret papaku dalam masalahku lagi,” Rifia memberikan alibi.Rasanya ingin tertawa mendengar alasan tersebut. Padahal sebenarnya Rifia sudah tidak bisa mendapatkan bantuan dari ayahnya sendiri, karena dia sudah tidak dianggap olehnya.“Ahhh, kamu sudah tahu kalau ayahmu sudah tidak memperdulikanmu, kan? Tenang, aku dan Devan sudah tahu duluan soal itu, jadi kamu tidak perlu repot-repot menutupinya lagi,” ujar Siella.Rifia yang menunduk itu hanya bisa menelan ludah selama beberapa saat. Harga dirinya sudah mati, dan sudah hilang bagaimana citranya
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-21
Baca selengkapnya

Ditarik Paksa

Semua awalnya memang berjalan tanpa adanya halangan dan juga tidak ada hambatan sama sekali. Tetapi, Siella meyakini bahwa kali ini bukan dari Rifia serangan yang akan tiba, melainkan dari Vano sendiri.“Kamu kelihatan kesal sekali, ada apa?” tanya Devan saat Siella melihat ke arah layar laptop dengan tatapan yang cukup kasar sekali.“Ah, tidak. Aku hanya memikirkan tentang apa yang akan dilakukan oleh Vano setelah ini,” Siella menjawab dengan langsung mengatakan kegelisahannya.“Tenang saja. Dia memang kelihatan bermasalah, jadi aku menyewa orang untuk mengikutinya,” sahut Devan.Agak terkejut Siella mendengarnya. Ia langsung menoleh dengan mata yang terbelalak melihat ke arah dari Devan.“Sejak kapan? Kenapa aku tidak tahu?” Siella meluncurkan pertanyaan tajam.“Baru-baru ini. Pikirku kalau Vano bisa melakukan hal buruk kedepannya, jadi aku hanya berjaga-jaga supaya tidak terjadi hal buruk ke depannya.”Tersentuh Siella mendengarnya. Ia sama sekali tidak menduga bahwa Devan bisa ber
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-24
Baca selengkapnya

Penculikan

Siella yang baru saja terbangun mendapati adanya Vano dan juga Rifia sedang berada di depannya. Wajah mereka tampak sangat puas melihat Siella yang baru saja bangun.Baru saja Siella hendak melawan, ia merasakan tangannya tidak bisa bergerak sama sekali. Segera ia menoleh, dan menghadapi kedua tangannya diborgol pada kursi yang sedang dirinya duduki.“Apa yang kalian lakukan?!” pekik Siella.“Ohhh, kamu bertanya? Kamu bisa menjawabnya sendiri, kan?” balas Rifia.Jantung Siella berdegup sangat kencang sekali, dia juga tidak bisa mengatur napasnya dengan baik setelah mendengar apa yang baru saja dikatakan oleh Rifia itu.Matanya yang melirik ke segala arah menyadari bahwa dirinya sekarang ini sedang disekap. Vano benar-benar pria yang sangat brengsek. Dia sengaja mencari waktu yang tepat untuk menculiknya.“Apa mau kalian berdua?!” Siella kembali menggunakan nada suara yang cukup tinggi.“Tak banyak. Hanya saja, kamu harus membayar kompensasi yang besar atas perbuatan yang sudah kamu la
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-26
Baca selengkapnya

Penculikan 2

“Apa pak? Kamu bilang…, Siella pergi dengan pria lain?” tanya Devan.Ia menghampiri satpam yang berjaga malam-malam karena tidak bisa menghubungi Siella sejak tadi. Dan bahkan Hani pun tidak bisa. Terakhir saat mereka berdua menuju tempat tinggal Siella, di sana masih kosong tidak ada siapa-siapa.Karena merasa cemas, Devan pergi ke perusahaan untuk menanyakan kepada para penjaga yang mungkin saja melihat Siella yang keluar dari sana.“Apa kalian yakin? Siella tidak pernah keluar dengan pria lain sebelumnya di malam begini,” Hani sangat cemas.“Kami tidak yakin mengenalinya, tapi kami mendengar mereka sempat bertengkar, dan kemudian hening dengan wanita yang kalian maksud di papah karena tak bisa berjalan.”DEGHH. Jawaban itu membuat Hani dan Devan saling memandang. Jelas itu adalah hal aneh. Kalau tadinya Siella sempat bertengkar, dan setelahnya diam tanpa adanya pergerakan, jelas ini adalah kejahatan.“Kalau begitu terima kasih pak ya,” ucap dari Hani.Mereka berdua segera naik ke d
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-27
Baca selengkapnya

Backingan

Mendengar itu, Bu Ina nampak sangat syok. Kedua alisnya yang mengkerut menunjukkan bagaimana dia tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh mereka yang datang barusan.Melirik ke arah Devan, yang dimana wajahnya menunjukkan keseriusan dan sedang tidak bercanda sama sekali, membuat bu Ina merasa sangat sakit hati.“Kenapa dia menculik Siella? Bukankah hubungan mereka sudah berakhir?”“Aku hendak menikahi Siella, dan sepertinya kabar itu sampai pada mereka, dan mereka tidak terima sama sekali,” sahut dari Devan.Bu Ina yang masih tidak percaya itu benar-benar tidak percaya dengan apa yang dilakukan oleh anaknya tersebut. Terlebih, sepertinya anaknya melakukan ini karena sudah sangat terdesak sekali.“Lalu apa kalian menemukan dia dimana sekarang?” tanya Bu Ina.Devan menganggukkan kepala. Bu Ina langsung berjalan menuju ke pintu keluar yang ada di dekat mereka.“Tunggu apa lagi! Ayo kita cari dia sekarang!”Wajah khawatir ibu Ina kelihatan begitu jelas sekali. Namun, saat Bu Ina kelua
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-31
Baca selengkapnya

Peniksaan oleh Rifia

Siella berusaha memberanikan diri, meski sebenarnya dia sangat ketakutan, dan bahkan dalam hati kecilnya, Siella tidak bisa menghadapi ini semua lagi. Rasanya kakinya jadi makin lemas dan tidak terkendali.Vano yang mendekat ke arahnya, memegang kuat kedua pipi Siella. Dia menatap dengan tatapan yang puas melihat Siella di depan matanya tersebut.“Aku jamin, setelah ini kamu tidak akan menemukan kebahagiaan untuk dirimu sendiri. Bahkan kamu tidak akan menemukan lagi yang namanya kesejahteraan,” Vano berkata demikiaan sambil tersenyum dengan wajah yang begitu puas.Siella menolehkan wajah dengan kasar untuk membuat tangan Vano yang ada di wajahnya lepas. Siella lebih merasa jijik karena tangan pria itu ada di wajahnya.Tatapan nanar SIella memandangi Vano jelas membuat Vano jadi sangat marah sekali. Baginya tidak sopan sekali seorang wanita yang ia sekap memandanginya dengan tatapan demikian.PLAKHHHH. Tamparan pertama mendarat di wajah Siella dengan begitu sempurna. Suaranya sangat ny
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-01
Baca selengkapnya

Penangkapan

Siella yang melihat bagaimana respon dari Rifia hanya memasang senyum getir saja. Orang ini benar-benar berpikir bahwa dia adalah tokoh utama dari segalanya. Sayang sekali, dia hanya seorang yang menyedihkan untuk saat ini.“Kenapa? Kamu baru menyadarinya?” tanya Siella.“Jangan bicara omong kosong! Aku tidak akan termakan semua omonganmu yang tidak masuk akal itu!” tegasnya.Siella memandanginya dengan kepala yang mengangguk saja. Sudah bisa diduga bahwa pasti Rifia akan berpikir demikian kepadanya. Mengingat bahwa pastinya dia tidak akan senang dengan cara Siella berbicara.“Ya tidak apa. Yang penting kamu harus lihat baik-baik, Vano bisa meninggalkanmu kapan pun saat dirasa kamu tidak menarik sama sekali. Kamu sekarang tidak punya ayahmu untuk melindungi semua perbuatanmu. Kalau Vano mau kabur, dia bisa tidak membawamu.“Jangan bercanda!”PLAKHH. Dengan kalimat tersebut, Rifia dengan emosi besar menampar Siella yang masih terduduk tidak bisa bergerak tersebut. Rasa sakit sudah mati
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-02
Baca selengkapnya

Bebas Lega

Rifia yang sudah tertangkap itu jelas merasa kaget dan seketika tidak bisa melawan setelah ditahan oleh Hani yang melompat ke tubuhnya itu. Benar-benar merasa sudah tersudut untuk kali ini.Devan akhirnya bisa bernapas lega setelah melihat bahwa Rifia sudah ditahan. Orang-orang bawaan yang sudah bersembunyi di luar segera masuk dan menahan Rifia sebelum dia kabur.Devan juga segera membantu Siella bebas, ia merasa sakit hati melihat wanita yang ia cintai dalam keadaan yang sangat mengenaskan saat ini.Siella tersenyum tipis dengan tatapan mata yang sayu itu. Rasanya menyedihkan melihat bagaimana tatapan dari Siella tersebut.“Akhirnya…., kamu datang…., Devan,” ucap dari Siella yang suaranya sangat rendah sekali.“Kamu tidak apa? Dimananya yang sakit? Apa yang mereka lakukan padamu? Ayo kita pergi dan memeriksamu,” Devan sangat panik sampai berkali-kali memeriksa dari kepala dan wajah Siella sendiri.Siella dengan lemah menggelengkan kepalanya sambil tetap tersenyum menatap Devan. Bagi
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-08
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
456789
DMCA.com Protection Status