All Chapters of Aku Juga Keturunan Jenderal: Chapter 361 - Chapter 370

530 Chapters

Bab 361

Alfred memindahkan hadiah sambil memikirkan Taliani.Alfred gembira karena Intan dilindungi oleh banyak orang, tetapi Alfred ingin Paman Guru dan senior-senior tahu bahwa dia akan melindungi Intan dari sekarang. Mereka tidak perlu khawatir.Lebih penting lagi, Alfred harus memberitahukan satu hal pada Paman Guru. Dia akan memantau Intan untuk mengirim dua surat ke sekte setiap bulan.Tidak peduli baik atau buruk, Intan harus mengabari segala hal pada sekte. Jadi, mereka tidak perlu turun dari gunung dan mencari tahu.Setelah hadiah dimuat ke dalam tiga kereta kuda, Intan berjalan keluar bersama Erik dan Mutiara.Intan tampak tenang dan kalem. Pakaian ungu menonjolkan kulitnya yang putih dan cerah. Dua kuntum peony di tusuk konde membuatnya tampak memesona.Teringat akan tadi malam, kegairahan yang besar memusat ke suatu bagian di tubuh Alfred. Mata Alfred menjadi gelap dan bergejolak.Intan menatap Alfred dan melihat ekspresi matanya. Sudah dua malam, Intan mengenali apa ekspresi mata
Read more

Bab 362

"Hah?" Alfred termangu. Lalu, matanya penuh kegirangan. "Kamu takut aku dihukum Guru? Kamu khawatir denganku?""Tentu saja aku khawatir denganmu. Kamu tidak pernah dipukul Paman Guru?" Intan mengangkat alis."Hmm, tidak sering." Alfred mengingat kembali masa-masa di Taliani. Jika dihitung-hitung, waktu ketika dia berada di Taliani bahkan tidak sampai sebulan dalam setahun. Tentu saja Alfred pernah dihukum, tetapi demi harga diri, itu tidak boleh diberitahukan."Kamu sepatuh itu dari dulu?" tanya Intan penasaran. Di Taliani, Kak Andi pun pernah dihukum. Alfred bahkan lebih patuh dari Kak Andi?Alfred berpikir sejenak. "Saat aku pergi ke Taliani, kalian tidak bermain bersamaku, jadi aku hanya bisa latihan dengan keras. Guru sangat puas terhadapku."Intan menatap Alfred dengan kagum. Mereka yang menjadi murid keponakan saja pernah dihukum oleh Paman Guru, tetapi Alfred yang menjadi murid inti Paman Guru tidak pernah dihukum?Tidak heran Alfred begitu terampil dalam seni bela diri. Alfred
Read more

Bab 363

Alfred dan Intan memberi hormat pada guru dan paman guru, serta senior-senior.Paman guru memicingkan mata, tidak jelas matanya terbuka atau tertutup. Akan tetapi, Intan tahu paman guru yang seperti itu paling mengerikan. Paman guru sedang melihat kamu sudah melakukan kesalahan atau tidak.Oleh karena itu, Intan mengetukkan kepala dengan sungguh-sungguh dan kuat. Bahkan ada bunyi gema. Ketukan kepala itu memenuhi standar.Intan pernah diajari cara mengetukkan kepala oleh Paman Guru karena terlalu santai saat mengetukkan kepala pada Guru.Usai latihan malam itu, sampai kepala Intan pusing dan berdarah, Paman Guru baru membuka mata dan membolehkan Intan pergi.Intan bahkan tidak kuat untuk berjalan. Untung Kak Desni menggendongnya kembali ke kamar.Teringat akan masa lalu, benar-benar menyedihkan.Saat mengetukkan kepala, Intan melihat bahwa Alfred hanya menunduk pada Guru dan senior-senior, lalu mengetukkan kepala sekali pada Paman Guru. Akan tetapi, ketukan itu tidak bergema, jelas tid
Read more

Bab 364

Mendengar sahutan Intan yang manis, Adrian melambai pada Intan. "Sini."Intan dengan patuh berjalan ke sana. Guru menganjurkan tangan dan menjentik hidung Intan.Intan memprotes, "Guru, sakit.""Hukuman!" Adrian memasang ekspresi galak. "Siapa suruh kamu rahasiakan semuanya? Hukuman ini sudah ringan."Tebersit sedikit rasa sakit dalam mata Intan, tetapi segera dihilangkan. "Aku tahu, tidak akan kuulangi lagi."Adrian tidak mungkin tidak melihat ekspresi Intan. Adrian mengembuskan napas dalam hati. Apa yang telah dialami oleh Intan tidak boleh dipikirkan. Jika tidak, hatinya akan sangat sakit.Adrian memegang tangan Intan dan menariknya untuk duduk di sebelah. Adrian berkata, "Kepribadian dan karakter Alfred jauh lebih baik dibanding Rudi. Guru percaya Alfred tidak akan mengecewakanmu atau memperlakukanmu dengan buruk, tapi dunia ini berubah-ubah, begitu pula hati manusia. Dulu Alfred suka kamu dan terus memikirkanmu karena tidak bisa mendapatkanmu. Sekarang, Alfred sudah menikahimu ses
Read more

Bab 365

Desni menyeka air mata. "Kakak tidak pergi, Kakak temani kamu di ibu kota. Kakak tinggal di sini. Kalau rindu Kakak, kamu bisa pulang dan tengok Kakak.""Kami juga tinggal!" Mendengar omongan Desni, yang lain segera menyahut.Intan membenamkan diri dalam pelukan Desni. Sudah lama sekali Intan tidak merasakan rasa aman seperti sekarang.Intan juga ingin menangis, enggan berpisah dengan mereka.Namun, Adrian menegur dengan wajah dingin, "Kamu mau temani Intan selamanya? Setiap orang harus menjalani kehidupan masing-masing. Memangnya ibu kota ini aman? Kalaupun aman, itu bukan tempat tinggal untuk jangka waktu lama bagi kita orang-orang Taliani."Adrian tidak menyukai ibu kota dan keluarga kekaisaran, tetapi Alfred memiliki kepribadian yang baik. Alfred juga telah merebut kembali Manuel dan menjaga keutuhan negara. Barulah Adrian menerima Alfred. Akan tetapi, hati manusia akan berubah atau tidak, itu akan dibutuhkan oleh waktu.Dulu, Alfred sebenarnya ingin berguru pada Adrian, tetapi Adr
Read more

Bab 366

Mata Intan membara. Guru ... Guru mau membawa Erik ke Gunung Pir?Adrian menatap Erik dan bertanya dengan penuh arti, "Kenapa kamu mau latihan seni bela diri?""Untuk lindungi Bibi," seru Erik. Erik tertegun sejenak dan merasa alasannya terlalu sederhana. "Aku mau maju ke medan perang seperti kakek dan ayahku, untuk lindungi negara dan tanah air."Adrian tersenyum. "Bagus, bagus. Kamu sudah punya cita-cita yang besar di usia kecil. Tapi jadi pahlawan itu sangat susah dan capek. Apa kamu bisa tahan?""Aku bisa!" seru Erik sambil membusungkan dada. Meski tidak tahu mengapa Kakek Guru bertanya seperti itu, menjawab dengan suara lantang tidak akan salah.Lagi pula, Erik telah melewati banyak kesusahan."Kalau kamu harus berpisah dengan bibimu? Apa kamu juga bisa?" tanya Adrian."Aku bisa .... Ah!" Erik langsung mundur dua langkah dan menggelengkan kepala. "Tidak, aku tidak mau berpisah dengan Bibi."Intan juga enggan berpisah dengan Erik. Kini, Erik adalah satu-satunya keturunan pria dari
Read more

Bab 367

Di dalam kereta kuda, Alfred memberitahukan apa kata Desni pada Intan.Intan menyandarkan kepalanya ke bahu Alfred. Air mata yang sudah terbendung sekian lama akhirnya mengalir turun.Alfred memeluk Intan dan menempelkan dagunya di dahi Intan. "Kak Desni benar-benar menganggapmu sebagai adik kandung.""Ya, saat aku bergabung dengan Taliani, Kak Desni lebih sering merawatku. Kak Desni sangat menyayangiku."Alfred berpikir dalam hati, siapa orang di Taliani yang tidak menyayangi Intan? Saat gurunya berbicara dengannya di aula samping, gurunya juga berpesan padanya untuk menyayangi Intan si bandel itu.Jarang sekali timbul rasa sayang di wajah guru. Mata guru penuh kesedihan dan penyesalan saat membicarakan Keluarga Belima.Semua orang terharu atas pengorbanan Keluarga Belima demi negara.Intan menyeka air mata, lalu bertanya, "Ranto mau tinggal di ibu kota, apa kamu punya lowongan kerja untuknya? Ranto tidak ingin kembali ke kemiliteran."Alfred menjawab, "Itu gampang. Raja boleh punya l
Read more

Bab 368

Intan mendatangi Pak Adi untuk menanyakan keadaan dan situasi di Toko Emas. Pak Adi menyuruhnya untuk jangan khawatir. Pak Hilmi sudah ditahan, Toko Emas juga sudah diawasi sehingga tidak ada yang bisa keluar untuk memberi laporan.Intan dengan tenang berjalan ke ruang bendahara.Nyonya Kartika belum selesai mengecek buku keuangan, tetapi semua orang di ruang bendahara berlutut dengan panik.Barang-barang berserakan di lantai. Semua benda di atas meja dilempar, kecuali buku keuangan. Cangkir teh pun dilempar.Rambut Nyonya Kartika berantakan dan wajahnya masam. Melihat Intan sudah pulang, kesedihan dan rasa penghinaan Nyonya Kartika memuncak sehingga dia menangis. "Mereka merundungku!"Intan melangkah ke dalam dan berkata pada semua orang, "Kalian bangun dulu. Selain bendahara, keluar semua. Dayang Gita juga keluar dulu."Di Kediaman Aldiso, ada beberapa bendahara dan satu kepala bendahara. Mereka semua berlutut di lantai dengan gemetar. Belum pernah mereka melihat Nyonya Kartika semar
Read more

Bab 369

Intan juga tidak mengatakannya dulu dan menyuruh seseorang menyiapkan makanan untuknya.Setelah selesai makan, Intan berkata, "Cari kontraknya dan biar kulihat, takutnya ada jebakan. Kalau ada, kita harus bersiap lebih dulu."Dia mengedipkan sepasang matanya yang jernih lagi, "Kalau ada jebakan, bagaimana kita bisa menghadapinya?""Ada caranya. Cari dulu untuk kulihat." Intan tidak menatapnya, terutama saat sedang menangis. Dia berbalik untuk mencari Dayang Gita dan memintanya untuk mencari kontrak.Dayang Gita tahu di mana barang ini disimpan dan langsung menemukannya sebelum dibawakan kepada Intan.Intan membaca kontrak itu tiga kali dengan cermat dan tidak menemukan masalah.Perihal penanggung jawab, Nyonya Kartika menggunakan nama Dayang Gita, yaitu Gita Kartolo.Putri Chelsea menggunakan nama Pak Hilmi yang sebenarnya adalah pelayan rumah.Kalau Nyonya dari keluarga kaya berbisnis di luar, mereka tidak akan menggunakan namanya sendiri untuk membeli properti karena harus melalui ba
Read more

Bab 370

Intan memikirkannya dan memerintahkan orang membawa Pak Hilmi pergi untuk diinterogasi.Ada tungku arang di aula samping dan sebatang tongkat api sedang dibakar di atas tungku arang. Setelah terbakar beberapa saat, setengah dari tongkat api itu berubah menjadi merah.Saat Pak Hilmi melihat ini, dia sangat ketakutan hingga nyaris mengompol di celana dan berlutut, "Nyonya, tolong ampuni nyawaku."Intan duduk tegak dan mengerutkan kening, "Untuk apa aku membunuhmu? Aku akan menanyakan beberapa pertanyaan dan jawablah dengan jujur."Pak Hilmi mengangguk, "Aku akan mengatakan semua yang kuketahui."Intan mengambil catatan keuangan barang yang dibeli, "Apakah Putri Chelsea tahu tentang barang murah dan kasar ini?""Tahu, dia tahu. Dia sendiri yang memberi pesan."Apakah kamu memberitahunya kalau bahan yang digunakan dalam perhiasan emas tidak murni dan rawan masalah?Pak Hilmi memutar matanya dan berkata, "Aku sudah memberitahunya, tapi putri bilang itu tidak masalah. Kalau ada masalah dalam
Read more
PREV
1
...
3536373839
...
53
DMCA.com Protection Status