All Chapters of Aku Juga Keturunan Jenderal: Chapter 381 - Chapter 390

530 Chapters

Bab 381

Alfred dan Darius memimpin di depan, sedangkan kereta kuda berjalan di belakang.Nyonya Kartika menggenggam tangan Intan. Dia sangat bergembira. "Aku benar-benar tidak menyangka kamu bisa membuat mereka mengembalikan semua uangku. Orang lain tidak tahu, tapi aku sangat mengenal Putri Agung. Putri Agung kelihatannya baik pada semua orang, tapi nyatanya sangat mendominasi."Intan dengan pelan menarik tangannya dan berkata, "Kalau sudah tahu bagaimana sifat aslinya, jangan interaksi lagi dengannya."Nyonya Kartika mengiakan. Dia merenung sejenak, lalu berujar dengan waswas, "Takutnya Putri Agung akan menjelek-jelekkan kita di depan nyonya-nyonya lain, merusak reputasi kita.""Apa yang perlu ditakutkan?" tanya Intan dengan santai."Tentu saja kamu tidak takut, reputasimu sudah rusak. Tapi aku baru keluar dari istana, reputasiku tidak boleh dirusak."Intan melirik Nyonya Kartika sekilas. Wanita ini pandai berbicara, selalu berbicara ketus terhadap orang sendiri.Nyonya Kartika yang menyadar
Read more

Bab 382

Semua pikiran itu, ditambah kedinginan, Nyonya Kartika merasa pusing dan pegal badan.Sepulangnya ke Kediaman Aldiso, Intan membantu Nyonya Kartika turun dari kereta kuda. Lalu, Intan memberi perintah, "Masak sup jahe. Semuanya harus minum biar tidak masuk angin."Nyonya Kartika lebih merasa malu lagi. Intan sangat perhatian dan ingat dia kedinginan di Kediaman Putri Agung. Siapa yang bisa menyaingi Intan yang berbakti dan teliti begini?Nyonya Kartika tidak tahu bahwa Intan tidak berbuat demikian deminya, melainkan hanya mengkhawatirkan Alfred yang telah kedinginan di luar.Dapur menyajikan sup jahe untuk setiap orang. Intan memantau Alfred minum dua mangkuk. Melihat Nyonya Kartika minum seteguk demi seteguk, Intan berkata, "Ibu minum semangkuk dulu, nanti makan makanan dengan kuah panas."Mereka pergi di petang hari dan langsung mengecek catatan keuangan. Kediaman Putri Agung sama sekali tidak menyajikan teh, apalagi makanan."Ya, aku tahu." Suara Nyonya Kartika menjadi bindeng. Hati
Read more

Bab 383

Terlepas dari malu atau tidak, mereka pada akhirnya berendam bersama.Usai berendam, mereka bermesraan di dalam kamar. Untungnya, mereka sama-sama adalah pesilat sehingga tetap bugar meski hanya tidur empat jam.Begitu bangun di keesokan hari, dua dayang yang asing masuk untuk melayani Alfred.Mereka awalnya bertugas di ruang jahit, lalu dipindahkan oleh Pak Adi. Kini, Alfred tidak punya pelayan pribadi. Tidak baik jika pelayan pria masuk untuk melayani Alfred memakai pakaian.Adapun pelayan Intan, Ruby dan Opelia ditugaskan untuk melayani Erik, sedangkan Mutiara, Berliana, dan Safira menjadi pelayan pribadi Intan.Dayang Ita bertugas untuk mengurus Munaria. Tidak bisa membiarkan Dayang Ita yang sudah lansia untuk melayani mereka.Jika memindahkan pelayan wanita yang masih muda, takutnya mereka akan punya niat lain. Lebih baik mengutus Dayang Ana dan Dayang Emi untuk melayani Alfred. Mereka sudah berumur 40-an tahun dan reliabel, tidak akan punya niat lain.Omong-omong, dua dayang ini
Read more

Bab 384

Axel tersenyum seraya berkata, "Ada Nyonya Intan, kamu tidak akan dirugikan. Kamu hanya perlu melaksanakan tugas dengan baik. Setelah tentara kediaman dibentuk, kamu akan menjadi pemimpin dan pelatih. Kamu juga akan diberi bonus."Ranto hanya ingin mendapat jawaban pasti sehingga langsung bertanya, "Jadi, berapa upahku?"Axel mengacungkan satu jari. "Segini."Ranto benar-benar ingin memukul kepala Axel dengan pentungan. Mengapa tidak bisa langsung katakan berapa upahnya? Mengapa dia harus menebak?"Mau kerja atau tidak?" tanya Alfred."Kerja!" sahut Ranto. Dia bisa menanyakan upahnya pada Intan nanti.Bagaimanapun, Ranto harus bekerja. Dia pasti dipukul jika tidak mengirimkan uang ke sekte."Baik. Kamu tidak perlu urus tentang perekrutan. Kamu hanya perlu menjadi komandan dan melatih mereka tentang seni bela diri," ucap Axel.Ranto menyahut, "Baik. Tapi apa Kediaman Aldiso bisa memuat orang sebanyak itu?"Pak Adi menjawab, "Tenang saja, masih ada lahan kosong di belakang Kediaman Aldis
Read more

Bab 385

Intan menjawab, "Bibi sakit, jadi pindah ke Biara Cemara. Pertama, untuk mencari ketenangan dan memelihara kesehatan tubuh. Kedua, Biara Cemara dilindungi oleh sang dewi."Nina kebingungan. "Bukannya justru harus tinggal di Kediaman Raja Emino kalau Bibi sakit? Setidaknya orang-orang di sana akan tahu kalau terjadi apa-apa."Nina pun mengerti, bagaimana mungkin Nyonya Yeni tidak mengerti?Intan juga sangat khawatir. Tanah kepemimpinan Raja Emino berada di Emina, tidak terlalu jauh dari Biara Cemara dan ibu kota.Jika untuk memelihara kesehatan tubuh Nyonya Yeni, bukankah lebih baik dikirim ke ibu kota? Setidaknya ada kediaman di ibu kota, juga ada tabib kekaisaran dan Tabib Riel.Adapun di Biara Cemara, Tabib Riel sudah mengutus Julia dan Niki untuk merawat Nyonya Yeni. Meski begitu, Nyonya Yeni pasti kesepian karena tidak ditemani oleh kerabatnya.Intan berkata, "Nanti juga tahu setelah aku ke sana. Dalam beberapa hari ini, mohon Ibu bantu aku rawat Erik.""Baik, serahkan saja padaku.
Read more

Bab 386

Ingatan masa lalu itu membuat Intan berkata dengan galau, "Mungkin kondisi Bibi tiba-tiba memburuk karena aku."Marsila awalnya ingin merahasiakan hal itu, tetapi melihat Intan bisa menebaknya, dia berterus terang, "Ya, awalnya bibimu tidak tahu, tapi Selir Kimberli sengaja memberitahunya. Bibimu langsung muntah darah dan kondisinya memburuk. Informasi ini bukan didapatkan oleh Paviliun Prumania, tapi dari Ahmar. Dia suruh aku pertimbangkan sendiri mau beri tahu kamu atau tidak.""Aku bisa menebaknya." Intan berujar dengan sedih, "Bibi yang memperkenalkan Rudi dan menjodohkan kami. Sebenarnya, ibuku juga mencari tahu informasi tentang Rudi. Tapi Keluarga Wijaya diam-diam saja selama bertahun-tahun ini dan tidak banyak keonaran. Apalagi Nyonya Selen lemah tidak berdaya. Dia tidak merundungku setelah aku menikah. Dua cabang keluarga di Keluarga Wijaya bisa mempertahankan kerukunan di muka.""Jangan terlalu dipikirkan. Sesudah ketemu bibimu di Biara Cemara, kita baru buat rencananya." Mar
Read more

Bab 387

Mata Marsila basah seketika. Dia bersandar di bahu Intan sambil berkata dengan suara parau, "Apa pemikiranku dulu? Aku berharap pelajar itu memperlakukan bibiku dengan buruk agar bibiku menyesal. Aku juga berharap pelajar itu menghadapi berbagai kesusahan sampai akhirnya menyesal. Aku berharap mereka bermusuhan dan dendam pada satu sama lain."Intan menggosok bahu Marsila. "Kamu bukan orang sekejam itu.""Aku benar-benar berpikir seperti itu? Aku kejam, hanya saja kamu tidak tahu." Tatapan mata Marsila menjadi bengong. "Sekarang selain aku, semua orang di keluargaku tidak menyambut mereka. Pelayan senior di rumah juga diam-diam mengatai mereka pembawa sial.""Lalu, kenapa mereka pulang?"Marsila menjelaskan, "Kondisi tubuh nenekku memburuk. Bibi ingin pulang dan menengok Nenek. Mungkin Bibi juga sangat merindukan keluarganya. Jadi, Bibi menyewa rumah di dekat rumahku. Besoknya, Bibi datang dan berlutut di depan rumah. Bibi berpikir lama-kelamaan, Nenek mungkin akan menemuinya. Tapi man
Read more

Bab 388

Dikarenakan pernikahan Intan, Marsila pulang ke rumah. Marsila meminta keluarganya dan Sekte Linka memberi tambahan pada harta bawaan Intan.Hal itu sudah lebih dari sebulan yang lalu. Jika Raja Emino melamar, dengan jarak antara Emina dan Kediaman Keluarga Wino di Onsia, berarti Raja Emino langsung pergi melamar tak lama setelah Marsila berangkat dari rumahnya ke Sekte Linka?Beberapa hari setelah Marsila berangkat ke Sekte Linka, utusan Keluarga Wino baru berangkat ke ibu kota untuk mengantarkan tambahan harta bawaan Intan. Oleh karena itu, ketika Marsila berkumpul dengan utusan Keluarga Wino di ibu kota, mereka belum mengetahui hal tersebut.Marsila langsung mengamuk. "Apa Raja Emino tidak tahu malu? Sudah umur berapa Raja Emino? Beraninya dia melamarku? Kapan Raja Emino mengirim surat cerai? Mungkin saja Raja Emino melamarku dulu sebelum mengirim surat cerai. Dasar pria tua bajingan, kucincang dia nanti."Mungkin karena terus mendengar nama Raja Emino, mata Nyonya Yeni yang bengong
Read more

Bab 389

Untuk mencegah Nyonya Yeni terbawa emosi, Niki menusukkan jarum ke titik meridian Nyonya Yeni lagi agar dia tidur. Lalu, Niki menuliskan resep obat penenang yang harus dikonsumsi selama dua hari ini.Setelah membaca surat cerai, Marsila langsung menghancurkan satu meja.Biarawati di Biara Cemara membawakan makanan vegetarian. Niki menyuruh pelayan mengambilkan makanan ke aula samping.Niki memberitahukan bahwa Kepala Biara Cemara sangat baik, juga sangat bersimpati pada Nyonya Yeni.Mereka tidak diganggu oleh biarawati yang lain, serta disediakan makanan dan minuman. Hanya saja, mereka tidak boleh membunuh hewan dan makan daging."Dengan kondisi Bibi Yeni sekarang, mana bisa kalau minum kuah daging pun tidak boleh?" tanya Intan dengan cemas."Kalaupun diizinkan, Nyonya Yeni juga tidak bisa minum." Niki menggelengkan kepala. Dia memakai pakaian kain kasar dan mantel katun tebal. "Saat di Kediaman Raja Emino, Nyonya Yeni sudah tidak bisa minum kuah, apalagi mencium aroma daging. Nyonya Y
Read more

Bab 390

Intan menoleh pada Niki dan bertanya, "Tidak ada solusi lain untuk penyakit bibiku? Bisakah minta gurumu ke sini?"Niki menjawab, "Guru sudah pernah datang, hanya saja tidak memberi tahu Nyonya Intan. Guru bilang Nyonya Yeni hanya menunggu ajalnya, tidak tahu bisa bertahan sampai kapan. Kalau tidak minum obat, mungkin Nyonya Yeni akan meninggal dalam beberapa hari ini."Intan langsung mendongakkan kepala. "Tidak boleh berhenti minum obat."Niki berkata dengan sangat tidak berdaya, "Kalau begitu, Nyonya Yeni bisa bertahan melewati tahun baru, tapi tidak akan lewat dari pertengahan bulan Januari."Intan meneteskan air mata. Intan tidak tahu kondisi Bibi Yeni begitu kronis. Tabib Riel juga tidak memberitahunya. Ahmar selalu ragu untuk berbicara. Dia harusnya bisa menebak hal tersebut."Sekarang, obat-obatan dan terapi akupunktur bisa meringankan penderitaan Nyonya Yeni. Setidaknya saat ajal sudah tiba, Nyonya Yeni tidak akan meninggal dalam kesakitan," hibur Niki.Sebagai tabib, Niki tela
Read more
PREV
1
...
3738394041
...
53
DMCA.com Protection Status