“Izinkan aku menikah dengan Mas Fathir, baru aku akan memaafkan kamu.” "Hah?!" Dirga kembali memasang wajah kesal. Namun seketika raut wajahnya berubah saat mendengar salam seseorang."Assalamualaikum," salam Fathir. Ia berdiri di ambang pintu dengan raut wajah yang canggung setelah mendengar apa yang baru saja Nada katakan“Nak, Nak Fathir? Masuk, Nak,” ucap Dian. Dengan senyuman yang tipis, Fathir lantas masuk.Nada yang sejak tadi duduk di sofa yang berseberangan dengan Dirga itu lantas beranjak dan mulai duduk di samping suaminya. Dirga yang berada di sana kini diam seribu bahasa, ia yakin jika pria di hadapannya itu pasti mendengar apa yang Nada katakan tadi. “Saya datang kemari untuk meminta maaf atas kejadian kemarin. Saya menyesal mengajak Nada pergi dan malah jadi membahayakan dia dengan yang lain juga. Sekali lagi saya minta maaf. Saya sama sekali tidak bermaksud untuk membuat Nada berada di situasi yang seperti kemarin.” “Hmmm ... gak masalah, Nak, toh sekarang Nada su
Read more