Share

Bab 22. Izinkan Aku Menikah. Baru Kumaafkan!

“Kamu ... masih mau menerima Fathir dan menceraikan Dirga?”

“Hm? Mmmhh ....” Jujur saja hatinya masih untuk Dirga, tapi hatinya masih sedikit sakit. Dan terlebih lagi, pilihan lainnya sedikit mempesona.

Fathir tak kalah tampan dengan suaminya. Fathir juga tidak kalah baik dan kelebihannya ialah pandai merangkai kata yang membuat hatinya melayang berbunga-bunga. Pria itu juga mengatakan tidak akan pernah bermain api.

Tapi, sebagian besar hatinya ingin suaminya. Ia bahkan ingin melihat suaminya cemburu. Perhatiannya pun masih tertuju pada sang suami bukan pria lain.

“Kamu sudah memutuskan?” tanya Dian lagi.

“Apa sih, Mi? Sekarang bukan waktu yang tepat untuk bahas itu,” jawab Nada.

***

“Umi, Umi, Umiiiii ....” teriak Dirga.

“Apasih, Dirga?! Berisik banget!” ucap Dian seraya memukul lengan Dirga.

“Perih, Mi!” jawab Dirga.

Ibu mertuanya itu memang kini sedang mengoles obat luka di kepala Dirga dan hendak mengganti kain perban.

Nada yang melihat hanya menyeringai ngeri. Ia terl
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status