Kania terkesiap saat dia mendengar suara langkah seseorang. Siapa lagi kalau bukan Adi? "Kamu nggak ikutan muak sama tingkah istri saya, Kania? Seakan-akan dia yang paling berkuasa, bukan?" ujar Adi sambil mendekat ke dah meja makan tak jauh dari Kania. "Saya siapin Azka dulu, Pak. Jam delapan imunisasinya di mulai," kata Kania, enggan membahas apa yang ditanya Adi barusan. Adi hanya mengangguk samar. Dia memerhatikan kepergian Kania ke kamar sang putra. Dalam diam, Adi jadi berpikir, apa sebaiknya dia dan Arumi memang berpisah. Tapi, bagaimana dengan putra mereka? Azka sangat dekat dengan Kania, dan Kania sangat dekat dengan Arumi. Adi pasti kalah jika harus berebut hak asuh. Apa sebaiknya Kania ... "Ayo, Pak. Takut di jalan macet," ajak Kania setelah usai mempersiapkan Azka. Adi yang sudah selesai dengan sarapan paginya, langsung saja menurut. Kakinya dengan cepat mengekori langkah Kania menuju mobil."Hei, kenapa kalian duduk di belakang? Memangnya saya sopir kalian?" tegur
Last Updated : 2024-05-09 Read more