"Ma, jangan ikut campur sama urusan rumahku. Aku mohon," ucap Adi lagi, sebenarnya hanya ingin membuat keadaan kembali tenang. Tidak berniat menyinggung hati ibu mertuanya. Faktanya, Aida tentu tersinggung. Apa pun niat hati Adi dengan ucapannya barusan, bagi Aida itu adalah sebuah peringatan yang bersifat mutlak. Sangat tidak bersahabat nada bicara menantunya itu. "Mama nggak coba itu campur ya, Di. Mama cuma nggak suka aja sama sikap pembantu kamu ini. Dia seorang art tapi sikapnya nggak menggambarkan posisinya. Gimana Mama nggak kesal?" cecar Aida membalas. Adi tahu. Dia bahkan lebih tahu. Akan tetapi, apakah yang harus dia perbuat jika sekiranya mendukung perbuatan ibu mertuanya yang katanya ingin mengganti Kania. "Adi tahu apa maksud, Mama. Tapi nggak gini juga, Ma. Kania itu udah lama di sini. Pun, Arumi lebih nyaman sama dia karena memang Kania udah hapal betul apa yang dibutuhkan di rumah ini. Takut kalau diganti, nggak akan sebijaknya. Ribet harus ngajarin dari awal, Ma,"
Read more