Semua Bab Ketika Istri Lemahku Menunjukkan Kekuatannya : Bab 101 - Bab 110

162 Bab

101 Belum Ingin Menikah Lagi

“Asal Gio mau cerita yang sebenarnya, pasti Tante Soraya tidak akan melapor ke polisi.” Kalila menarik napas panjang, dia masih tidak habis pikir dengan kejadian yang berlangsung hari ini. “Apa betul kalau Arka dan mantan istri kamu itu akan menikah?” tanya Soraya sambil menatap penuh selidik ke arah Gio. “Mantan istri yang mana?” “Ibunya Noah, jangan pura-pura tidak tahu kamu!” Gio mengangkat bahu, berusaha fokus mengemudi. “Aku memang tidak tahu apa-apa, Ibu tanyakan saja ke Arka.” “Mustahil kamu tidak tahu, Dan.” “Aku memang tidak tahu, Bu. Apa iya aku harus tahu semua hal tentang ibunya Noah?” Soraya mendengus tidak puas. “Kamu jangan mau kalah, Dan.” “Maksud Ibu apa?” “Segeralah menikah lagi.” Gio langsung geleng-geleng kepala mendengar permintaan Soraya. “Kenapa? Jangan mau kalah sama mantan kamu dua-duanya, si Nia saja juga akan menikah dengan ayah biologis Sherin kan? Terus Lila juga, kamu harus lakukan sesuatu—jangan diam saja!” Gio
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-03
Baca selengkapnya

102 (Tamat S1) Tidak Mencintai Kalila

“Besok aku akan ajak kamu untuk bertemu ayahku, Lil!” ucap Arka bersemangat. Kalila tidak mengira jika respons Arka akan seantusias itu. Namun, bukankah lebih cepat lebih baik? Seandainya orang tua Arka tidak setuju, Kalila tidak perlu berlama-lama mengalaminya. “Jangan tegang begitu,” canda Arka di hari yang sudah ditentukan, dia melirik Kalila yang duduk bersama Noah di pangkuan. “Aku sedang mempersiapkan diri untuk menghadapi penolakan dari calon mertua.” “Ayolah, kamu harus berpikir positif. Aku tidak mungkin seyakin ini kalau ayahku mempersoalkan masalah status.” “Jangan bilang kalau kamu sudah menceritakan tentang latar belakangku kepada orang tuamu?” tebak Kalila. “Sesekali aku bahas kamu sih, karena itu kamu tidak perlu tegang. Santai saja apa pun hasilnya.” Kalila hanya menjawabnya dengan menarik napas panjang. Setibanya di rumah, hanya ada ayah Arka yang menyambut kedatangan Kalila. Sempat terbersit dalam hatinya, apakah ketidakhadiran ibu Arka menj
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-04
Baca selengkapnya

103 S2: Kamu Tidak Trauma?

Dia mengulurkan tangan dan Kalila menyambutnya dengan senyum merekah. Semua itu tidak luput dari mata Gio yang menyaksikannya. Beberapa bulan kemudian .... “Apa kamu keburu ingin punya momongan?” tanya Kalila di bulan ke enam pernikahannya dengan Arka. “Kalau boleh jujur sih, iya. Wajar kan?” Kalila terdiam, teringat Noah yang masih terlalu kecil untuk memiliki adik. “Tapi kalau kamu belum siap, tidak apa-apa. Hitung-hitung kita membesarkan Noah dulu,” imbuh Arka sambil merangkul bahu Kalila. “Aku kira kamu juga masih ingin bekerja kan?” Kalila mengangguk. “Waktu yang aku punya sudah terbagi antara Noah dan pekerjaan, aku takut tidak mampu kalau tambah anak lagi dalam waktu dekat ini.” “Aku mengerti, tidak masalah kok.” Kalila menatap Arka dengan serius. “Aku jadi merasa tidak enak sama kamu ....” “Kenapa harus tidak enak?” “Karena kamu selalu mengerti apa yang mau.” Arka terkekeh. “Kalau begitu, kamu bisa membayarku dengan setimpal.” “Sebut
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-24
Baca selengkapnya

104 S2: Dia Agak Tersinggung

Kalila sempat bertatapan dengan mantan suaminya, sebelum akhirnya mengalihkan pandangan. “... jadi seperti itu,” pungkas Arka ketika dia selesai menjelaskan tentang rencana Kalila yang ingin menyebar brosur di kafe milik Gio. “Aku akan mempertimbangkannya, tapi akan jauh lebih bagus lagi seandainya aku diberi gambaran seberapa prospek bisnis istrimu itu.” Arka manggut-manggut. “Iya juga sih, kalau soal itu hanya istriku dan teman-temannya yang tahu.” Gio tersenyum tipis, dalam hati dia agak tersinggung juga karena Kalila dinilai tidak memiliki adab yang seharusnya sebagai seorang pengusaha. Jika dia memang membutuhkan bantuan untuk promosi, kenapa tidak membicarakan hal ini baik-baik dengan dirinya? Malah menyuruh Arka yang tidak mengerti apa-apa tentang bisnis kosmetik. “Aku perhatikan Noah semakin mirip kamu,” komentar Arka mengalihkan pandangan ke arah anak sambungnya yang duduk di karpet bersama Mutia. “Begitulah, sudah banyak yang bilang juga.” “Lila mir
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-25
Baca selengkapnya

105 S2: Kesan Pertama Kurang Baik

Kalila mengangguk saja, toh dia juga tidak mengenal siapa orang itu. “Itu dia mereka datang!” Ayah Arka mengembangkan senyumnya ketika sang putra mendekat bersama Kalila. “Yah, apa kabar?” sapa Kalila sambil balas tersenyum. “Beginilah, sini ayah mau gendong cucu.” Noah pun berpindah tangan dari Arka ke ayahnya. “Sania, kenalkan. Ini anakku Arka dan istrinya Lila.” Wanita yang menjadi tamu misterius tadi tersenyum ke arah Arka dan Kalila. “Makanlah yang banyak kalian,” pinta ayah Arka saat anak dan menantunya tiba di dapur. “Wah, wah, ada acara apa sebenarnya ini, Yah?” tanya Arka penasaran. “Nanti saja ayah ceritakan, sekarang makanlah dulu. Noah biar ayah gendong.” Kalila dengan sigap mengambilkan makanan untuk Arka setelah sebelumnya tersenyum ke arah Sania yang duduk santai di samping ayah mertua. “Itu anak kalian?” “Betul, Tante ....” “Masih muda, sudah punya momongan. Kalian kejar tayang, ya?” Kalila dan Arka saling pandang sejenak. “T
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-26
Baca selengkapnya

106 S2: Selektif Memilih Calon Istri

“Jadi dia mantan istri?” Soraya mengangguk membenarkan. “Tapi itu sudah masa lalu, Dano punya jalan hidupnya sendiri dan kamu adalah masa depannya ....” “Bu, aku belum memutuskan apa-apa!” sergah Gio. “Makanya cepat putuskan, Stevi ini memiliki kriteria yang lebih baik dari istri-istri kamu sebelumnya.” “Aku tidak mau buru-buru memilih pendamping, tolong ibu hargai keputusan aku.” Kalila memalingkan wajahnya tidak peduli, dan memilih untuk mengirim pesan kepada Arka dan memberi tahu jika dia sudah tiba di depan ruko. “Tante, tidak perlu memaksa Gio. Aku mungkin belum cukup pantas untuk menjadi pendampingnya,” ucap Stevi dengan wajah murung. “Kamu ini bicara apa, anak Tante ini hanya butuh dorongan saja. Dan, antar ibu sama Stevi pulang.” “Aku tidak bisa, Bu. Aku pesankan taksi saja, ya?” “Mana bisa begitu?” “Kan ibu sendiri yang tiba-tiba datang ke kafe dan minta aku untuk menyusul,” bantah Gio. “Nah, itu ada taksi. Ibu sama Stevi bisa pulang duluan, ak
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-27
Baca selengkapnya

107 S2: Tinggal di Rumah Mertua

“Kamu bilang Ibu menambah beban pekerjaan kamu? Ucapan macam apa itu?” Soraya semakin berang. “Temui Stevi sekarang, minimal jelaskan kalau kamu sedang sibuk!” Sebelum Gio sempat menjawab, Soraya sudah memutus pembicaraan. “Gio!” Stevi berdiri dari duduknya sambil tersenyum manis saat Gio akhirnya muncul. “Aku tidak ganggu kamu kan?” Jujur saja Gio merasa jengah dengan pertanyaan basa-basi dari Stevi. Sudah tahu dirinya sedang bekerja, kenapa masih saja datang? “Aku ada banyak pekerjaan, jadi mungkin aku tidak bisa ngobrol dengan siapa pun.” “Ah, baiklah—kebetulan aku hanya mampir saja ....” “Kalau begitu aku harus lanjut bekerja, bilang ibuku kalau dia tanya.” “Bilang apa?” “Bilang kalau aku sudah menemui kamu.” Stevi hanya bisa menganggukkan kepala, sementara Gio langsung pergi meninggalkannya tanpa kata. *** “Lil, ayahku mau menikah.” Kalila langsung membulatkan matanya saat mendengar pengakuan Arka. “Sama Tante Sania itu?” “Siapa lagi?” K
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-28
Baca selengkapnya

108 S2: Calon Istrinya Gio

Kalila mengangguk pelan. “Ibu tenang saja, aku tidak pernah melakukan kewajiban aku kok. Tapi tidak sepagi ini juga, apalagi Noah masih menyusui ....” “Itu kodrat kamu, mungkin lebih baik kamu fokus saja di rumah dan tidak usah kerja. Jadi tidak ada alasan untuk terlalu capek lagi, bagaimana?” Rasa kantuk Kalila nyaris hilang setelah dia mendengarkan ucapan Sania. “Bu, maaf sekali sebelumnya. Tapi sejak awal Arka sudah menerimaku dalam kondisi seperti ini, aku bekerja, aku juga seorang ibu dan dia tidak mempermasalahkan hal itu. Aku tetap melakukan kewajibanku sebagai istri meskipun ada asisten yang membantuku.” Sania mengerutkan bibirnya. “Niat ibu baik, hanya ingin kamu jadi istri dan ibu seutuhnya. Apalagi anak kamu itu masih kecil ....” Kalila mengangguk saja. “Terima kasih untuk sarannya, Bu.” Diiringi seulas senyum tipis, Kalila terpaksa menutup pintu kamar bahkan sebelum Sania berlalu pergi. “Kenapa wajahmu begitu?” tegur Arka yang memperhatikan jika ekspres
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-29
Baca selengkapnya

109 S2: Sepantasnya Tidur Belakangan

Napas Stevi berubah menjadi lebih cepat, tapi Kalila tidak peduli. Bukan dia yang mencari perkara lebih dulu, melainkan wanita itu. “Nyonya, ini kopinya!” Bik Nuri muncul sambil membawa beberapa cup kopi dingin. “Tolong sekalian Bibik bagikan ke mereka, ya.” “Baik, ini saya juga beli untuk Nyonya sekalian.” “Terima kasih, Bik.” Kalila menerima satu cup kopi dingin favoritnya. “Tadi bilang tidak ada urusan sama Gio, tapi nyatanya juga beli kopi di tempat dia.” Stevi berkomentar. “Maaf, Anda siapa ya?” Bik Nuri menoleh dengan heran. “Nyonya saya beli kopi kan juga bayar.” “Tidak usah dipikirkan, Bik. Lebih baik kopinya dibagikan sekarang saja, kasihan mereka kehausan.” “Baik, Nyonya.” Stevi berbalik sambil menghentakkan kakinya kesal. “Itu tadi siapa sih, Nyonya?” tanya Bik Nuri penasaran ketika dia dan Kalila meluncur kembali ke outlet. “Calon istrinya Tuan Gio.” “Calon istri? Ya ampun, Nyonya rela kalau Noah mendapatkan ibu sambung seperti dia?”
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-30
Baca selengkapnya

110 S2: Aku Tidak Sempurna

“Baik, Pak.” Sofi cepat-cepat menyahut, seolah takut Rita akan menyerobot lagi. “Sof, ayo dikebut! Malah lihatin Pak Arka terus,” tegur Rita setengah kesal. “Iyaaaa, santai. Orang Pak Arka juga tidak marah kok ....” Rita memajukan bibirnya, tapi tidak lagi berkata apa-apa. “Bagaimana toko baru kamu, Lil? Ada kendala?” tanya Sandy saat makan malam bersama keluarga. “Lancar, Yah. Tinggal promosi yang maksimal saja,” jawab Kalila antusias. “Terus nanti yang jaga toko itu kamu sendiri?” sela Sania. “Tambah lagi dong kerjaan kamu?” “Lila sudah ada pegawai, jadi dia hanya fokus di outlet.” Arka yang menjelaskan karena dia tahu jika Sania akan mengulik habis-habisan aktivitas Kalila. “Ayah suka kamu semangat berbisnis seperti ini, cocok sama Arka.” “Iya Yah, demi masa depan juga.” “Maksud kamu, Arka kurang menjamin masa depan kamu?” Lagi-lagi Sania menyela. “Aku tidak pernah bilang seperti itu ya, Bu?” bantah Kalila yang lama-lama terpancing juga. “Bukan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-01
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
910111213
...
17
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status