Share

109 S2: Sepantasnya Tidur Belakangan

Napas Stevi berubah menjadi lebih cepat, tapi Kalila tidak peduli. Bukan dia yang mencari perkara lebih dulu, melainkan wanita itu.

“Nyonya, ini kopinya!” Bik Nuri muncul sambil membawa beberapa cup kopi dingin.

“Tolong sekalian Bibik bagikan ke mereka, ya.”

“Baik, ini saya juga beli untuk Nyonya sekalian.”

“Terima kasih, Bik.”

Kalila menerima satu cup kopi dingin favoritnya.

“Tadi bilang tidak ada urusan sama Gio, tapi nyatanya juga beli kopi di tempat dia.” Stevi berkomentar.

“Maaf, Anda siapa ya?” Bik Nuri menoleh dengan heran. “Nyonya saya beli kopi kan juga bayar.”

“Tidak usah dipikirkan, Bik. Lebih baik kopinya dibagikan sekarang saja, kasihan mereka kehausan.”

“Baik, Nyonya.”

Stevi berbalik sambil menghentakkan kakinya kesal.

“Itu tadi siapa sih, Nyonya?” tanya Bik Nuri penasaran ketika dia dan Kalila meluncur kembali ke outlet.

“Calon istrinya Tuan Gio.”

“Calon istri? Ya ampun, Nyonya rela kalau Noah mendapatkan ibu sambung seperti dia?”

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status