“Kepalaku berat sekali,” lirih Cal sembari mengerjap, perlahan membuka kelopak matanya.Detik itu juga ia mengetahui berada di dalam mobil seseorang. Akan tetapi, kendaraan ini tampak asing, bukan milik Al atau operasional kantor Torres Inc.“Kamu sudah siuman? Syukurlah.” Suara seorang lelaki berhasil merebut atensi Cal.Cal tertegun melihat sosok di balik kemudi. Tangannya terangkat setingi dada, jari telunjuknya menunjuk orang itu. Ia menggeleng pelan merasa semua hanya halusinasi.“Kamu ‘kan—“Lelaki itu menimpali, “Iya ini aku, Lionel. Aku pikir setelah hubungaan kita berakhir, hidupmu jauh lebih baik, ternyata kamu … semakin menderita.”Di sela rasa sakit, Cal terkekeh-kekeh mendengar penuturan mantan kekasih.“Bagaimana bisa kamu ada di sini?” tanya Cal, karena seingatnya pria itu tinggal di benua berbeda.“Aku membantu Pamanku, dan hari ini beliau ada rapat bersama ….” Lionel mendengus kasar. “Pria itu,” sambungnya.Seketika Cal teringat materi rapat yang telah ia susun. Di sa
Baca selengkapnya