Sesampainya di rumah sakit, Al dan Cal gegas menuju ruang rawat inap. Namun, keduanya tidak diizinkan masuk oleh para pria berpakaian hitam. “Aku Calantha ….” Bibir berwarna nude itu bergetar, netra abu-abu Cal menatap penuh permohonan. “Ibuku … di dalam sana, aku ingin menjenguknya,” lirihnya. “Maaf Nona, ini perintah langsung dari Ayah Anda, Tuan Arjuna Caldwell.” Cal geleng-geleng kepala, menolak kenyataan bahwa sang ayah yang memberi perintah pada paraa pengawal. Ia menjulurkan dua tangan, mencengkeram kerah jas seorang pria berbadan besar. “Aku mohon, izinkan aku melihatnya, se-bentar sa-ja,” pinta wanita itu dengan suara serak. “Kami minta maaf, sebaiknya Nona segera pergi dari sini!” Cal tersenyum ironi, bahkan tubuhnya mendadak melemas diperlakukan secara tidak adil. Sedangkan Al langsung merangkul pundak Cal, sambil menatap tajam pada belasan pria di hadapannya. Al menggeram. “Tuanmu membenciku, biarkan Calantha masuk! Dia memiliki hak mengetahui kondisi ibunya!” “T
Baca selengkapnya