“Lala?” Gadis itu menoleh dan betapa terkejutnya ia melihat Rizky sudah berdiri di hadapannya dengan senyum manisnya. Tanpa meminta persetujuan lebih dulu, Rizky langsung duduk di hadapan Lala, seolah-olah memang ini adalah saat yang sudah ia tunggu-tunggu. “Gak ada yang duduk di sini, kan?” tanya Rizky pura-pura memastikan. Padahal, sedari masuk ke kafe tadi, ia yang memang sudah berada di kafe lebih dulu, sengaja memperhatikan sang mantan. Lala membuang pandangan karena kesal dengan tingkah mantan kekasihnya itu. “Siapa yang suruh lu duduk di situ?” ketus Lala. “Ya elah! Cuma kursi doang, La,” balas Rizky tak merasa bersalah sedikit pun, “tapi, baiklah ... gue izin duduk di sini, ya, Nona Zeela Yasmin.” “Lagian kan lu sendiri aja. Apa salahnya gue nemenin?” Rizky berujar ringan seraya menaik-turunkan alis, menggoda Lala, seolah yang dilakukan itu bukan suatu masalah. “NAJIS!” Lala mencebikkan bibir, semakin kesal hatinya melihat Rizky. “La, jujur ... gue masih n
Read more