"Ina, darimana kamu semalam?" tanya Amin."Aku, darimana? Ya, nggak darimana-mana lah paman.""Bohong! Kamu habis dari rumah Mbah Iwa kan? Ayok, ngaku kamu!" Amin berusaha memojokkan Ina.Ina mengalihkan pandangan, ia juga gegas menyalakan mobilnya namun cepat sekali Amin mencabut kunci mobil dari luar mobil Ina. "Jawab. Ngapain lagi kamu ketempat Mbah Iwa. Kata kamu kan sudah insaf, kenapa kamu kembali lagi padanya?""Paman, diam! Ini urusan aku, bukan urusan paman. Terserah aku dong mauku gimana, nggak usah ngatur hidup aku!" Ina merampas kembali kunci mobilnya dari tangan Amin dan ia pun melakukan mobilnya.Amin beristighar, sebelumnya sudah berapa kali ia berusaha mengingatkan Ina untuk bahayanya berurusan dengan hal semacam itu namun Ina sangatlah bebal. Ia malah mengikuti jejak mendiang ayahnya."Ina, entah apa yang engkau rencanakan kali ini. Bagaimana pun, aku tak akan membiarkan kau merusak kehidupan siapa pun lagi."Ina baru saja pulang berbelanja dari kota, ia dengan riang
Last Updated : 2024-04-28 Read more