"Mas, kamu kenapa?" tanya Galuh pada Angga yang sedang memegang kepala. "Nggak tau, kepalaku sakit banget!" Angga meremas rambutnya. "Mas, duduk dulu!" Galuh membantu Angga untuk duduk di sofa. "Galuh panggilin dokter ya, Mas," ucap Galuh gegas hendak beranjak, namun Angga menarik tangannya. "Nggak perlu, Sayang. Ini cuman sakit kepala biasa kok, aku mau tidur dulu ya sebentar, kamu jagain Alif." "Ya udah, Mas. Kamu tidur aja!" Galuh mengambilkan selimut dan menyelimuti tubuh Angga. Jam telah menunjukkan pukul dua belas malam, Galuh masih terjaga dan tidak hentinya membacakan tiap ayat qur'an di telinga Alif, berharap berkah Al-quran bisa menjadi as-syifa(penyembuh) bagi Alif. Namun, seiring berputarnya jarum jam, kantuk mulai menggerogoti pelupuk matanya. Galuh gegas meletakkan mushaf di atas nakas, kemudian ia merebahkan kepalanya di samping Alif. *** Isak tangis mengejutkan Galuh, ia masuk ke dalam lorong yang gelap tanpa ujung. Semakin jauh berjalan, semakin nyari
Terakhir Diperbarui : 2024-05-17 Baca selengkapnya