Semua Bab BUKAN KUMPUL KEBO : Bab 1 - Bab 10

50 Bab

Disangka Gay

Tok tok tok Suara pintu kamar diketuk dari luar. Namun si pemilik kamar masih nyenyak tidur berdua dengan sahabatnya. "Rey bangun, sudah siang, sudah jam tujuh ayo cepat bangun!" teriak Tuan Wijaya papanya, Rey. Lalu pergi menuju ruang makan. Mendengar teriakan papanya, Rey bukannya bangun, tapi malah membetulkan posisi selimut untuk menutupi seluruh badannya. Tapi selimut itu bukannya menutupi badan, malah berpindah ke samping. Lalu Rey menarik selimut itu. Tapi lagi dan lagi, selimut itu berpindah ke samping lagi. Rey pun kesal, lalu bangun. "Selimut sialan!" kesalnya sambil menghempaskan selimut itu dan menumpuk nya dengan bantal tidur. Buk!"Aduh apaan sih? Jangan ganggu gue!" suara dari dalam selimut mengagetkan Rey. Rey menarik selimut itu, lalu melempar ke sembarangan. "Dilon?" Rey kaget dan bingung. Kenapa ada Dilon di kamarnya, di ranjangnya lagi. Berarti semalam Rey tidur berdua bareng Dilon. "Kenapa lo ada di sini?" tanya Rey karena bingung. "Lo lupa ya, semalam k
Baca selengkapnya

Lamaran

Rey bingung. Harus cari di mana itu calon istri. Mana waktu nya hanya seminggu lagi. Akhirnya dia pun terpaksa menyetujui perjodohan itu dari pada harus di hukum. Hukuman yang membuat nya tak punya kebebasan. Tak boleh keluar rumah. Kalau pun boleh, saat keluar rumah harus selalu di awasi. Juga seluruh aset kekayaan orang tua nya akan di serahkan semua pada adiknya yaitu Novaldi Arya Wijaya. Rey bagaikan seorang tawanan yang tidak punya kebebasan sedikit pun. Dia pasrah dan menurut saja dengan apa yang di perintah oleh kedua orang tua nya. "Kamu sudah siap Rey? " tanya papa Wijaya " Sudah pa. " jawab Rey. " Kita berangkat sekarang! " ajak papa nya sambil menyerahkan kotak berwarna merah pada Rey. Kotak yang berisi kan satu set perhiasan yang akan di serahkan untuk calon istri nya nanti. Sebagai hantararan Mereka pergi hanya ber empat saja. Rey, mama, papa dan sopir nya yang bernama Suryadi. Dia adalah paman dari gadis yang akan di lamar untuk Rey. Sedangkan Noval sang ad
Baca selengkapnya

Akad Nikah

Sebelum nya keluarga Wijaya menginap di hotel. Biar lebih dekat dengan tempat acara. Agar tak ada kendala dalam perjalanan nanti nya. Keluarga itu sudah tiba lebih dulu sebelum keluarga mempelai wanita datang. Mereka sudah siap dengan pakaian yang di pilih oleh mama Nurma. Setelan kebaya dan rok dengan warna ungu untuk mama Nurma. Serta hijab dengan warna yang senada . Juga kemeja dan celana panjang dengan warna yang sama untuk Noval dan papa Wijaya. Sedangkan Rey menggunakan pakaian pengantin nya dengan warna ungu juga. Rombongan dari mempelai wanita dan keluarga nya pun tiba. Mereka juga memakai pakaian dengan warna yang sama. Tak ketinggalan juga dengan paman Yadi dan istri nya. Mereka semua memakai pakaian yang sudah di pilih dan di pesan oleh mama Nurma. Ungu, konsep warna dalam pesta ini adalah warna ungu. Mempelai wanita yang memakai kebaya pengantin dengan warna yang sesuai dengan yang di pakai oleh mempelai pria. Serta cadar di wajah nya. Dia berjalan perlahan sambil me
Baca selengkapnya

Kabur

Selesai membersihkan make up di wajah nya. Putri masuk ke kamar nya untuk mengganti pakaian. Di lihat nya kamar sepi tak ada orang. Tapi dia mendapati baju pengantin milik suami nya tergeletak di atas kasur. Karena tak melihat keberadaan suami nya. Dia mengira kalau suami nya itu sedang bersama dengan orang tua nya di luar. Selesai berganti baju. Gadis itu menulis surat kecil untuk keluarga nya. Yang bertulis kan permintaan maaf karena memilih pergi dari rumah. Isi tulisan yang sama dengan surat milik suami nya. Dia pun menumpuk dan menindih dengan gelas yang sama. Dia tidak tahu kalau suami nya sudah kabur lebih dulu meninggalkan nya. Putri pun kabur lewat jendela lalu menutup nya kembali. Sementara kedua orang tua nya beserta adik perempuan nya. Mereka mengobrol membicarakan pengalaman di acara tadi Mereka semua tak menaruh curiga pada pasangan pengantin itu. Mereka pikir pengantin baru itu sedang menikmati malam pertama nya menjadi suami istri. Jadi tidak ma
Baca selengkapnya

Bertemu dan Mengontrak

Begini rasanya tidak punya tempat tinggal. Aah sial. Sudah siang nya kepanasan, capek. Sial memang. Lagi - lagi,. Istri nya Rey itu menyesali keputusan nya yang salah. Karena memilih kabur dari rumah nya. Benar-benar hari yang sial. Sudah jatuh ketimpa tangga. Eh salah. Sudah jatuh terkena kotoran kucing. Kejedot pula si kepala. Saking kesal nya. Dia melempar botol bekas minum nya sembarangan saja. Botol itu mengenai kepala seorang pria yang sedang berjalan ke arah nya. Sial. Pria itu berjalan maju ke arah nya. Tatapan mata nya yang tajam. Menanda kan diri nya sedang marah. Pria itu mendekati Putri. Membuat nya merasa ketakutan. "Loe yang melempar gue pakai botol?" tanya nya dengan marah. Putri takut. Tak berani menjawab. Hanya bisa menggeleng kan kepala nya. Tapi pria dihadapkan nya tetap marah dan hendak menjambak rambut nya. Tapi di urungkan nya. Putri yang ketakutan pun membekap mulut nya sendiri dengan kedua tangan nya. Pria itu makin marah - mara
Baca selengkapnya

Demam

Rey bangun saat matahari sudah menampakkan sinar nya. Dia bergegas mandi kemudian pergi mencari sarapan. Pria tampan itu mengenakan kaos santai berwarna putih. Dan celana pendek selutut berwarna biru. Tak lupa membawa dompet dan poncel milik nya. Saat keluar dari kamar nya. Dia melihat Putri masih meringkuk di atas kasur nya. Jelas saja gadis itu kelihatan. Pintu kamar nya terbuka. Semalam Rey lupa menutup nya. Dan kamar mereka saling berhadapan. Rey masuk lalu memeriksa keadaan gadis itu. Dia tempel kan tangan nya di kening gadis itu. Panas. Dia demam. Buru-buru pria itu pergi untuk membeli sarapan. Juga obat turun panas untuk gadis yang tinggal bersama dengan nya itu. Cukup lama pria itu pergi. Dia membeli sarapan bubur ayam. Serta obat dan perlengkapan mandi untuk diri nya dan si gadis itu. Sampai di rumah. Gadis itu masih meringkuk di kamar nya. "Bangun. " Rey membangun kan nya dengan pelan. Gadis itu pun bangun lalu duduk bersender di atas ranjang kecil tempat tidur nya
Baca selengkapnya

Tidak Jadi Pergi

Mereka makan malam berdua.Menyantap gulai ayam yang di masak oleh Putri. "Masakan loe enak." Rey memuji masakan Putri. Gadis itu hanya tersenyum canggung. "Besok masak gulai lagi ya!. Tapi besok gulai daging sapi.Gue suka masakan loe." pinta nya pada Putri. "Tapi besok aku mau,,," belum selesai berucap. Rey sudah menyela ucapan nya. "Besok kita belanja ke pasar. Belanja buat bahan gulai.Sekalian belanja yang lain juga.". Setelah mengatakan itu. Rey pergi ke luar. Entah mau ke mana.Putri sendiri tidak tau. Gadis itu membereskan bekas makan mereka. Kemudian masuk ke kamar nya.Lalu tidur hingga pagi. Rey pulang sudah larut malam.Tapi tak langsung tidur. Dan tidur saat menjelang pagi. Hingga akhirnya dia bangu kesiangan. Saat Rey bangun. Rumah sudah bersih dan wangi karbol. Dan sudah ada semangkok gulai panas sisa semalam.Di meja dapur. Putri yang sudah mengerjakan itu semua. Dia bangun pagi. Mandi dan membereskan semua pekerjaan rumah. Agar nanti saat pergi. Dia sudah
Baca selengkapnya

Dia Istri ku

Siang itu mereka makan bersama. Dengan menu yang di minta oleh Rey. Dan sore nya mereka berdua jalan-jalan ke taman dekat jalan raya. Di sana banyak para pedagang kaki lima. Banyak orang yang menikmati jajanan pinggir jalan itu. Begitu juga Rey dan Putri. Mereka jalan sambil bergandengan tangan. Entah sejak kapan?. Yang jelas. Tangan Rey menggenggam erat tangan Putri. Seakan-akan tak mau melepas nya. Putri merasa senang di ajak jalan-jalan ke luar rumah. Meskipun hanya dengan berjalan kaki. Dia merasa nyaman di perlakukan oleh Rey. Layak nya seorang kekasih. Mereka behenti di depan penjual bakso. Mereka menikmati bakso panas itu sambil mengobrol. "Mas Rey,Mbak Putri.Di sini juga?" sapa Bu Zaenab.Yang ternyata ada di samping Rey. Sedang memesan bakso juga.Bu Zaenab tak sendiri. Dia bersama dengan anak nya. Yang se umuran dengan Rey. Dia lumayan tampan. Tapi sedikit pendek dan berkulit hitam. Serta berambut ikal.Pria itu memandang Putri tak berkedip. Sedangkan Putri sendiri tak
Baca selengkapnya

Janjian Dengan Dilon

Derrrt derrrt Poncel di atas meja kamar milik Rey bergetar. Mendengar itu Rey yang sedang duduk di ruang tamu. Bangkit kemudian pergi ke kamar nya untuk menerima panggilan dari poncel milik nya. Di lihat nya nama Dilon memanggil. "Iya kenapa?" tanya Rey pada seseorang melalui benda pipih di tangan nya. Dilon mengajak bertemu dan janjian di kafe terdekat dari rumah Rey. Mereka janji bertemu saat jam makan siang nanti. Meski pun kafe itu paling dekat dari tempat tinggal Rey. Tapi dia masih harus naik kendaraan untuk menuju ke sana. Karena tempat itu lumayan jauh jika di tempuh nya dengan berjalan kaki. "Siang ini gue makan di luar. Loe masak buat sendiri aja!" ucap Rey sambil memakai sepatu nya. Karena mau pergi. Putri terdiam. Bibir nya kelu tak dapat bicara. Padahal hati nya ingin bertanya. Mau ke mana?. "Gue pergi dulu. Nih kalau males masak beli jadi aja. Jangan lupa kunci pintu kalau mau pergi" titah nya sambil memberikan selembar uang berwarna merah pada Putri. Da
Baca selengkapnya

Kecupan Pipi

Pagi ini Putri membuat kan nasi goreng permintaan Rey. Kemudian mereka sarapan berdua.Setelah sarapan. Rey duduk di kursi depan rumah nya.Sedangkan Putri melanjutkan pekerjaan rumah nya. Setelah selesai dengan pekerjaan rumah nya. Gadis itu duduk di kursi ruang tamu."Putri." panggil Rey dari luar."Iya. Ada apa?" Putri maju ke arah di mana pria yang memanggil nya itu sedang duduk."Besok gue mulai bekerja. Dan sebentar lagi..." Rey menggantung ucapan nya. karena datan dua orang pria menyapa mereka."Permisi. Apa benar ini alamat nya Pak Rey?" tanya se orang dari mereka."Iya. Benar." jawab Putri dan Rey bersamaan.Kedua orang tadi mengantar kan motor yang di beli oleh Rey. Kemarin.Putri merasa senang. Rey bisa membeli motor. Dia tak khawatir. Jika nanti Rey bekerja. Sudah ada kendaraan yang membawa nya.Sore nya mereka jalan-jalan mengendarai motor baru itu. Mereka pergi ke taman. Rey menyuruh Putri untuk belajar mengendarai motor itu. Dan Putri pun belajar di ajari oleh Rey.Pua
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
DMCA.com Protection Status