Rey bingung. Harus cari di mana itu calon istri. Mana waktu nya hanya seminggu lagi. Akhirnya dia pun terpaksa menyetujui perjodohan itu dari pada harus di hukum.
Hukuman yang membuat nya tak punya kebebasan. Tak boleh keluar rumah. Kalau pun boleh, saat keluar rumah harus selalu di awasi. Juga seluruh aset kekayaan orang tua nya akan di serahkan semua pada adiknya yaitu Novaldi Arya Wijaya. Rey bagaikan seorang tawanan yang tidak punya kebebasan sedikit pun. Dia pasrah dan menurut saja dengan apa yang di perintah oleh kedua orang tua nya. "Kamu sudah siap Rey? " tanya papa Wijaya " Sudah pa. " jawab Rey. " Kita berangkat sekarang! " ajak papa nya sambil menyerahkan kotak berwarna merah pada Rey. Kotak yang berisi kan satu set perhiasan yang akan di serahkan untuk calon istri nya nanti. Sebagai hantararan Mereka pergi hanya ber empat saja. Rey, mama, papa dan sopir nya yang bernama Suryadi. Dia adalah paman dari gadis yang akan di lamar untuk Rey. Sedangkan Noval sang adik tidak ikut serta. Karena harus mengurus pekerjaan kakak nya yang di tinggal kan. Suryadi lah yang mencari kan calon istri untuk Rey. Karena Tuan Wijaya yang meminta nya. Tiba di rumah yang di tuju nya. Mereka di sambut dengan baik oleh keluarga Suryanto. Yaitu ayah dari gadis yang akan di lamar nya. Juga Suwarni istri nya, dan ibu dari gadis itu. Kedua keluarga itu saling berkenalan kemudian membicarakan inti dari tujuan nya. Yaitu melamar anak gadis nya Suryanto untuk Rey. Suryanto setuju dan langsung menerima lamaran itu tanpa bertanya terlebih dulu pada Putri. Anak gadis nya yang akan di lamar untuk Rey. Suryanto dan istri nya mempunyai dua orang anak perempuan. Yaitu Ika Putri Meliyani. Mereka memanggil nya Putri. Dan adik nya bernama Fitri Yuliyani yang di panggil nya Fitri. Putri sudah lulus SMA dua tahun yang lalu. Dan sekarang dia bekerja jualan kue keliling kampung. Dia tidak bekerja di kantor atau pabrik mana pun. Karena sudah lelah mencari pekerjaan. Banyak tempat kerja yang sudah di datangi nya. Tapi semua membutuhkan pengalaman dan ijazah yang tinggi. Bahkan ijazah SMA. Sedang kan Fitri masih sekolah kelas tiga SMA. Dan sebentar lagi ujian kelulusan. Kedua anak gadis nya itu tidak ada yang di rumah. Karena keluarga mereka tidak tahu jika hari ini akan ada tamu yang akan melamar anak gadis dari Suryanto tersebut. Keluarga Wijaya pun tak sempat bertemu dengan calon menantu nya itu. Meskipun begitu,mereka sudah sepakat. Tidak akan menunda untuk acara pernikahan anak nya. Seminggu lagi acara nya akan di ada kan. Mereka memilih gedung yang dekat dengan tempat tinggal Putri. Karena setelah menikah, Rey akan tinggal di rumah Putri selama seminggu. Dan setelah nya mereka tinggal di keluarga Wijaya. Acara pernikahan itu akan di raya kan secara sederhana. Karena Rey yang meminta nya. Dengan alasan waktu yang mepet dan akan sangat repot nanti nya jika pesta nya sangat meriah. Padahal sebenarnya Rey tidak mau dengan pernikahan itu. Setelah kedua keluarga sudah saling setuju dan sepakat. Juga sudah menentukan hari dan tempat acara. Serta pakaian yang akan di pakai nya untuk acara nya itu. Keluarga Wijaya pun pamit pulang. Tak lupa mereka memberikan hantaran seserahan yang begitu mewah. Menurut keluarga Suryanto. Saat Putri pulang dari jualan. Dia terkejut melihat banyak kado dan parsel di kamar nya. Kemudian bertanya pada orang tua nya. Suryanto menceritakan tentang lamaran untuk nya. Dan dia Putri pun menolak nya. Tapi Suwarni sang ibu. Memeluk anak gadis nya itu dengan lembut. Mengelus kepala nya yang tertutup hijab lusuh. "Ibu hanya ingin yang terbaik untuk mu nak. Ibu tak tega jika harus melihat mu berjualan keliling kampung tiap hari. Kepanasan, kehujanan. Bahkan kadang pulang sudah malam." keluh ibu nya. Putri hanya bisa menangis dalam pelukan ibu nya. Dia tak bisa berkata apa pun. Hanya mengangguk kan kepala nya. Nenyetujui dan menerima untuk menikah. Esok nya Putri masih berjalan kue. Dia bertemu dengan teman sekolah nya dulu. Teman tapi suka menghina nya. "Masih jualan kue juga Put?" tanya nya. "Kan sudah pekerjaan ku." jawab Putri. "Kan sebentar lagi loe nikah sama orang kaya. Masa sih masih jualan aja. Gue mah ogah. Tapi loe kok mau sih Put?, nikah sama cowok homo?" Ucapkan temannya itu membuat Putri kaget. Dia tidak tahu kalau calon suami nya itu adalah seorang Gay. Orang yang tidak menyukai wanita tapi menyukai sesama pria. Putri percaya pada teman nya itu. Karena memang teman nya itu suka bicara apa adanya. Putri kecewa pada orang tua nya. Kenapa mereka tega menikah kan nya dengan pria yang tidak normal. Pasti pernikahan itu akan menyakitkan bagi nya. Tapi Putri sudah menerima nya. Dan untuk acara pesta nya juga sudah mulai di persiapkan. Putri tidak mau membuat orang tua nya malu. Karena itu dia tidak akan membatalkan pernikahan nya. Tapi dia akan kabur setelah pernikahan nya. Acara pernikahan nya akan di ada kan besok. Putri bersiap mengemas pakaian nya. Untuk dia kabur besok. Dia memasuk kan baju nya ke dalam ransel. Juga uang hasil penjualan kue nya. Untuk bekal nya nanti. Di sembunyi kan nya ransel itu ke dalam lemari. Agar tidak ketahuan. Sebelum tidur, ayah dan ibu nya ke kamar Putri untuk memberi semangat agar tidak takut di acara nya besok. Fitri juga masuk untuk mengucapkan selamat pada kakak nya. "Selamat ya kak,besok kakak akan menikah." "Kenapa di selamat nya sekarang, kan nikah nya besok?" "Setelah menikah pasti kakak akan sibuk dengan suami. Fitri takut nanti malah gak ada waktu buat ngucapin selamat buat kakak ku yang terbaik.". Setelah itu Fitri kembali ke kamar nya. Putri berusaha untuk bisa tidur. Tapi dia tidak mengantuk. Dia pejamkan mata nya. Tapi masih saja tetap terjaga. Pikiran nya entah kemana. Karena banyak yang di pikirkan nya. Saat menjelang pagi. Baru lah bisa tidur hingga bangun kesiangan. Semua sibuk mempersiapkan diri untuk acara pernikahan Putri dan Rey. Tapi Putri sang calon pengantin masih belum bangun. Suwarni masuk ke kamar Putri dan membangunkan nya. "Bangun nak, semua sudah siap, malah calon pengantin nya belum bangun. Cepetan bangun terus mandi!" perintah ibu nya dan Putri langsung menuruti nya. Selesai mandi. Di kamar nya sudah ada seorang wanita yang menunggu nya. Wanita itu yang akan merias nya menjadi pengantin. Cukup lama wanita itu merias nya. Menjadi kan Putri seorang yang sangat cantik. Memang dasar nya Putri sudah cantik. Dia memiliki hidung yang mancung, mata yang indah juga bulu mata nya yang lentik. Ditambah riasan pengantin di wajah nya. Membuat Putri makin tambah cantik. Suryadi yang curiga segera pergi ke rumah kakak nya. Untuk memastikan ada apa yang sebenarnya terjadi. Sempurna. Badan nya pas dengan ukuran baju nya. Karena Putri memiliki postur tubuh yang ideal. Tidak terlalu tinggi juga tidak pendek. "Cantik sekali, sempurna bak bidadari." puji wanita itu. Putri hanya tersenyum dan meminta nya memkaikan cadar untuk nya. Dengan alasan agar semua nya penasaran dengan diri nya. Wanita itu pun memakai kan cadar pada Putri. Setelah semua nya siap. Mereka sekeluarga pergi dengan mobil jemputan dari keluarga Wijaya. Keluarga mempelai pria. Mobil yang di bawa nya oleh Suryadi. Paman Putri sendiri.Sebelum nya keluarga Wijaya menginap di hotel. Biar lebih dekat dengan tempat acara. Agar tak ada kendala dalam perjalanan nanti nya. Keluarga itu sudah tiba lebih dulu sebelum keluarga mempelai wanita datang. Mereka sudah siap dengan pakaian yang di pilih oleh mama Nurma. Setelan kebaya dan rok dengan warna ungu untuk mama Nurma. Serta hijab dengan warna yang senada . Juga kemeja dan celana panjang dengan warna yang sama untuk Noval dan papa Wijaya. Sedangkan Rey menggunakan pakaian pengantin nya dengan warna ungu juga. Rombongan dari mempelai wanita dan keluarga nya pun tiba. Mereka juga memakai pakaian dengan warna yang sama. Tak ketinggalan juga dengan paman Yadi dan istri nya. Mereka semua memakai pakaian yang sudah di pilih dan di pesan oleh mama Nurma. Ungu, konsep warna dalam pesta ini adalah warna ungu. Mempelai wanita yang memakai kebaya pengantin dengan warna yang sesuai dengan yang di pakai oleh mempelai pria. Serta cadar di wajah nya. Dia berjalan perlahan sambil me
Selesai membersihkan make up di wajah nya. Putri masuk ke kamar nya untuk mengganti pakaian. Di lihat nya kamar sepi tak ada orang. Tapi dia mendapati baju pengantin milik suami nya tergeletak di atas kasur. Karena tak melihat keberadaan suami nya. Dia mengira kalau suami nya itu sedang bersama dengan orang tua nya di luar. Selesai berganti baju. Gadis itu menulis surat kecil untuk keluarga nya. Yang bertulis kan permintaan maaf karena memilih pergi dari rumah. Isi tulisan yang sama dengan surat milik suami nya. Dia pun menumpuk dan menindih dengan gelas yang sama. Dia tidak tahu kalau suami nya sudah kabur lebih dulu meninggalkan nya. Putri pun kabur lewat jendela lalu menutup nya kembali. Sementara kedua orang tua nya beserta adik perempuan nya. Mereka mengobrol membicarakan pengalaman di acara tadi Mereka semua tak menaruh curiga pada pasangan pengantin itu. Mereka pikir pengantin baru itu sedang menikmati malam pertama nya menjadi suami istri. Jadi tidak ma
Begini rasanya tidak punya tempat tinggal. Aah sial. Sudah siang nya kepanasan, capek. Sial memang. Lagi - lagi,. Istri nya Rey itu menyesali keputusan nya yang salah. Karena memilih kabur dari rumah nya. Benar-benar hari yang sial. Sudah jatuh ketimpa tangga. Eh salah. Sudah jatuh terkena kotoran kucing. Kejedot pula si kepala. Saking kesal nya. Dia melempar botol bekas minum nya sembarangan saja. Botol itu mengenai kepala seorang pria yang sedang berjalan ke arah nya. Sial. Pria itu berjalan maju ke arah nya. Tatapan mata nya yang tajam. Menanda kan diri nya sedang marah. Pria itu mendekati Putri. Membuat nya merasa ketakutan. "Loe yang melempar gue pakai botol?" tanya nya dengan marah. Putri takut. Tak berani menjawab. Hanya bisa menggeleng kan kepala nya. Tapi pria dihadapkan nya tetap marah dan hendak menjambak rambut nya. Tapi di urungkan nya. Putri yang ketakutan pun membekap mulut nya sendiri dengan kedua tangan nya. Pria itu makin marah - mara
Rey bangun saat matahari sudah menampakkan sinar nya. Dia bergegas mandi kemudian pergi mencari sarapan. Pria tampan itu mengenakan kaos santai berwarna putih. Dan celana pendek selutut berwarna biru. Tak lupa membawa dompet dan poncel milik nya. Saat keluar dari kamar nya. Dia melihat Putri masih meringkuk di atas kasur nya. Jelas saja gadis itu kelihatan. Pintu kamar nya terbuka. Semalam Rey lupa menutup nya. Dan kamar mereka saling berhadapan. Rey masuk lalu memeriksa keadaan gadis itu. Dia tempel kan tangan nya di kening gadis itu. Panas. Dia demam. Buru-buru pria itu pergi untuk membeli sarapan. Juga obat turun panas untuk gadis yang tinggal bersama dengan nya itu. Cukup lama pria itu pergi. Dia membeli sarapan bubur ayam. Serta obat dan perlengkapan mandi untuk diri nya dan si gadis itu. Sampai di rumah. Gadis itu masih meringkuk di kamar nya. "Bangun. " Rey membangun kan nya dengan pelan. Gadis itu pun bangun lalu duduk bersender di atas ranjang kecil tempat tidur nya
Mereka makan malam berdua.Menyantap gulai ayam yang di masak oleh Putri. "Masakan loe enak." Rey memuji masakan Putri. Gadis itu hanya tersenyum canggung. "Besok masak gulai lagi ya!. Tapi besok gulai daging sapi.Gue suka masakan loe." pinta nya pada Putri. "Tapi besok aku mau,,," belum selesai berucap. Rey sudah menyela ucapan nya. "Besok kita belanja ke pasar. Belanja buat bahan gulai.Sekalian belanja yang lain juga.". Setelah mengatakan itu. Rey pergi ke luar. Entah mau ke mana.Putri sendiri tidak tau. Gadis itu membereskan bekas makan mereka. Kemudian masuk ke kamar nya.Lalu tidur hingga pagi. Rey pulang sudah larut malam.Tapi tak langsung tidur. Dan tidur saat menjelang pagi. Hingga akhirnya dia bangu kesiangan. Saat Rey bangun. Rumah sudah bersih dan wangi karbol. Dan sudah ada semangkok gulai panas sisa semalam.Di meja dapur. Putri yang sudah mengerjakan itu semua. Dia bangun pagi. Mandi dan membereskan semua pekerjaan rumah. Agar nanti saat pergi. Dia sudah
Siang itu mereka makan bersama. Dengan menu yang di minta oleh Rey. Dan sore nya mereka berdua jalan-jalan ke taman dekat jalan raya. Di sana banyak para pedagang kaki lima. Banyak orang yang menikmati jajanan pinggir jalan itu. Begitu juga Rey dan Putri. Mereka jalan sambil bergandengan tangan. Entah sejak kapan?. Yang jelas. Tangan Rey menggenggam erat tangan Putri. Seakan-akan tak mau melepas nya. Putri merasa senang di ajak jalan-jalan ke luar rumah. Meskipun hanya dengan berjalan kaki. Dia merasa nyaman di perlakukan oleh Rey. Layak nya seorang kekasih. Mereka behenti di depan penjual bakso. Mereka menikmati bakso panas itu sambil mengobrol. "Mas Rey,Mbak Putri.Di sini juga?" sapa Bu Zaenab.Yang ternyata ada di samping Rey. Sedang memesan bakso juga.Bu Zaenab tak sendiri. Dia bersama dengan anak nya. Yang se umuran dengan Rey. Dia lumayan tampan. Tapi sedikit pendek dan berkulit hitam. Serta berambut ikal.Pria itu memandang Putri tak berkedip. Sedangkan Putri sendiri tak
Derrrt derrrt Poncel di atas meja kamar milik Rey bergetar. Mendengar itu Rey yang sedang duduk di ruang tamu. Bangkit kemudian pergi ke kamar nya untuk menerima panggilan dari poncel milik nya. Di lihat nya nama Dilon memanggil. "Iya kenapa?" tanya Rey pada seseorang melalui benda pipih di tangan nya. Dilon mengajak bertemu dan janjian di kafe terdekat dari rumah Rey. Mereka janji bertemu saat jam makan siang nanti. Meski pun kafe itu paling dekat dari tempat tinggal Rey. Tapi dia masih harus naik kendaraan untuk menuju ke sana. Karena tempat itu lumayan jauh jika di tempuh nya dengan berjalan kaki. "Siang ini gue makan di luar. Loe masak buat sendiri aja!" ucap Rey sambil memakai sepatu nya. Karena mau pergi. Putri terdiam. Bibir nya kelu tak dapat bicara. Padahal hati nya ingin bertanya. Mau ke mana?. "Gue pergi dulu. Nih kalau males masak beli jadi aja. Jangan lupa kunci pintu kalau mau pergi" titah nya sambil memberikan selembar uang berwarna merah pada Putri. Da
Pagi ini Putri membuat kan nasi goreng permintaan Rey. Kemudian mereka sarapan berdua.Setelah sarapan. Rey duduk di kursi depan rumah nya.Sedangkan Putri melanjutkan pekerjaan rumah nya. Setelah selesai dengan pekerjaan rumah nya. Gadis itu duduk di kursi ruang tamu."Putri." panggil Rey dari luar."Iya. Ada apa?" Putri maju ke arah di mana pria yang memanggil nya itu sedang duduk."Besok gue mulai bekerja. Dan sebentar lagi..." Rey menggantung ucapan nya. karena datan dua orang pria menyapa mereka."Permisi. Apa benar ini alamat nya Pak Rey?" tanya se orang dari mereka."Iya. Benar." jawab Putri dan Rey bersamaan.Kedua orang tadi mengantar kan motor yang di beli oleh Rey. Kemarin.Putri merasa senang. Rey bisa membeli motor. Dia tak khawatir. Jika nanti Rey bekerja. Sudah ada kendaraan yang membawa nya.Sore nya mereka jalan-jalan mengendarai motor baru itu. Mereka pergi ke taman. Rey menyuruh Putri untuk belajar mengendarai motor itu. Dan Putri pun belajar di ajari oleh Rey.Pua
Setelah cukup lama menunggu. Yang di nantikan dari tadi pun tiba. Keluarga Wijaya datang dengan menggunakan dua mobil. Mobil yang satu di Kendari oleh sopir pribadinya yaitu Suryadi. Adik Suryanto yang masih tetap bekerja sebagai sopir di keluarga Wijaya. Didalam mobil itu ada Tuan Wijaya dan istrinya. sedangkan mobil yang satunya ada Noval dan Rey. Saat turun dari mobil. Rey terlihat bingung. pria itu merasa seperti sudah pernah datang ke rumah ini. Dia merasa tidak asing. Keluarga Wijaya pun masuk ke dalam rumah. Di sambut oleh kedua orang tua Putri dan Fitri. Juga ada Imran yang turut serta menyambut kedatangannya. Rey benar-benar merasa bingung. Ini seperti rumah orang tua Putri. Dan kedua orang tua ini adalah mertuanya. Apa jangan-jangan?. Rey merasa sangat bingung. Bukankah Imron adalah orang yang bekerja di catering miliknya. Tapi kenapa dia ada di sini? Rey hendak bertanya pada Imran. Kenapa dirinya ada di sini. Tapi orang yang di panggilnya itu sudah masuk ke
Setelah kepergian Imran. Putri tidak jadi mengatakan pada Rey tentang kenyataan hubungan mereka. Karena si kecil sudah bangun dan menangis. Setelah baju yang di minta oleh Putri di dapatkan. Wanita itu segera memberikan pada Rey dan menyuruhnya untuk mandi. Setelah selesai mandi. Rey tidak mau sarapan. Tapi dia membawa bekal untuknya makan di kantor. Setelah itu pria itu pamit pergi. Siang ini Putri menelfon orang tuanya dan membiarkan tentang maksud lamaran untuk Fitri. Putri juga menceritakan kalau dirinya dan Rey sudah kembali lagi bersama. Jadi sebagai orang tua. Tidak ada alasan untuk mengulur lagi. Orang tua Putri pun setuju dan memasrahkan semua pada Putri dan Fitri. Kedua anak perempuan itulah yang akan mengurus semuanya. Sebagai seorang ayah. Suryanto juga tidak mau kalau anak perempuannya berlama-lama pacaran. Takutnya terjadi sesuatu yang tidak di inginkan. Rey dan Noval juga melakukan hal yang sama. Sepulang dari kantornya. Mereka mengatakan maksudnya melamar
Malam ini Rey tidur di rumah Putri. Pria itu tidur bersama dengan istri dan anaknya. Meskipun sudah bersama lagi dan tidur pun juga bersama. Tapi Rey belum mau untuk berhubungan badan dengan Putri. Karena dia belum tahu bahwa dirinya memang suami sah nya Putri. Setelah pagi saat masuk ke kamar Putri. Fitri terkejut melihat Rey sedang tidur di kasur sambil memeluk anaknya. Fitri pun langsung memanggil kakaknya dan menanyakan. Sejak kapan ada kakak iparnya itu di dalam kamar. Putri menjawab santai. Wanita itu nampak lebih ceria di banding biasanya. Niatnya ingin marah pada sang kakak. Tapi tidak jadi. Karena sepertinya kakak tercintanya itu sudah kembali ceria seperti dulu. Bagaimana pun. Kebahagiaan itu lebih utama di banding harus marah dan dendam. Fitri menuju ke ruang makan dan bertanya pada Putri. Dia pura-pura tidak tahu. Kalau orang yang ada di kamar itu adalah Rey. Kakak ipar nya. Putri pun menjawab jujur kalau pria itu suaminya. Fitri hendak marah pada sang ka
Sebulan berlalu. Rey masih tetap mengirim hadiah dan pesan permintaan maaf pada Putri. Pria itu tidak menyerah. Dia tidak pernah putus asa untuk mendapatkan cinta Putri kembali. Tapi hari ini. Rey ingin memberi kejutan untuk Putri. Dia tidak mengirim hadiah dari pagi sampai sore. Ternyata di rumahnya. Putri menunggu seorang yang datang untuk mengantar bunga dan boneka untuk diri dan anaknya. Rey juga sengaja tidak menggunakan ponselnya selama seharian itu. Sekalipun ada yang menelfonnya. Pria itu tidak mengangkatnya. Kecuali nama Putri yang memanggil. Barulah dia akan menerimanya. Rey juga mengabaikan panggilan dari Noval dan menyuruh sekretarisnya untuk berbohong. Jika Noval mencari dirinya. Maka harus mengatakan kalau Rey tidak masuk kerja. Rey juga tidak pulang ke rumah. Hingga jam sepuluh malam. Noval kembali menelfon kakaknya itu. Dia merasa khawatir jika terjadi sesuatu padanya. Rey masih tetap sama. Dia masih mengabaikan panggilan itu. Ternyata di rumah. Putri juga mera
Esok nya. Rey kembali bekerja di kantornya. Dia sudah merasa siap setelah menceritakan masalahnya pada Noval. dan sorenya sepulang dari kantor. Rey dan Noval janji bertemu di sebuah kafe dekat tempat tinggal Putri. Mereka berdua membahas masalah Rey dengan Putri. Noval menelfon Putri di hadapan Rey. ponselnya sengaja di load speaker agar Rey mendengar percakapan mereka. Noval menceritakan semua penyesalan kakaknya atas semua yang sudah di perlakuannya terhadap Putri. Rey ingin kembali lagi pada Putri. Tapi dia takut jika Putri malah menolaknya. Putri meminta pada Novel. Untuk mengatakan pada kakaknya itu. Jika dirinya ingin kembali. Dia harus bisa membuktikan lebih dulu. Baru Putri bisa menerimanya. Rey sangat senang mendengarnya. Dia akan membuktikan Pada Putri. Kalau dirinya sungguh menyesal dan ingin kembali lagi. Pria itu berjanji pada dirinya sendiri. Akan berusaha untuk mendapatkan kembali cinta dari wanitanya. Dia juga akan bertanggung jawab pada anaknya. Setelah
Cukup lama Rey mengobrol dengan pak satpam. Sampai waktu maghrib pun tiba. Tapi Noval dan kedua orang tua Rey belum ada yang pulang juga.Rey kembali masuk ke dalam rumah. Di kamar nya dia menunaikan sholat. Yang sudah lama di tinggalkan nya.Pria itu menangis mohon ampun pada Tuhan nya. Selama ini sudah melupakan Tuhan yang sudah menciptakan nya. Sudah memberi nya kehidupan. Kenikmatan dunia yang membuat nya menjadi lupa diri.Rey merasa sudah sangat jauh dengan Tuhan nya. Hingga hidup nya selalu sesat. Selalu salah langkah.Dia juga mohon petunjuk untuk jalan yang lebih baik. Meminta agar diri nya di persatukan kembali pada Putri dan anak dari mereka. Dia ingin bertanggung jawab atas semua perbuatan nya.Rey akan segera menikahi Putri. Untuk menghalalkan hubungan mereka.Selesai sholat. Rey hendak tiduran saja. kembali membuka poncel nya. Tapi dia mendengar suara mobil milik papa nya.Rey keluar dari kamar. Dan ternyata benar mama dan papa nya sudah pulang."Dari mana ma, pa?"."Hab
Rey merasa bosan di rumah saja. Dia ingin menghubungi Putri. Tapi dia takut. Jika nanti wanita nya itu malah tersakiti lagi. Rey hanya bisa melihat history milik Putri. Wanita itu selalu mengunggah foto dan vidio anak nya. Karena hanya itulah yang bisa menjadi obat rindu pada kedua cinta nya. Noval belum menceritakan apapun tentang Putri pada nya. Adik nya itu hanya mengatakan kalau dia tahu semua tentang hubungannya dengan Putri. Dan wanita itu sudah melahirkan anak nya. Rey hendak bertanya pada Noval. Apa yang di ketahui nya tentang Putri dan anak nya sekarang. Rey benar-benar ingin tahu keadaan orang yang di cintai nya itu. Dia sudah sangat merindukan nya. Sungguh. Rey sangat rindu pada Putri dan anak nya yang sama sekali dia belum pernah melihat nya secara nyata. Dia hanya bisa melihat lewat poncel nya saja. Malam ini. Rey menunggu kepulangan Noval dari kantor nya. Pria itu menunggu adik nya hingga larut malam. Berkali-kali Rey menghubungi nomer poncel afik nya it
Setelah Mama Nurma keluar dari ruangan itu. Noval menangis sambil duduk di samping kakak nya yang masih belum sadar. Pria itu memegang tangan sang kakak dan mencium nya. "Maafin Noval ya kak. Noval marah sama kak Rey karena sekarang kakak sudah berubah. Kakak jadi orang yang jahat. Yang tega sama wanita yang sedang mengandung anak kak Rey sendiri. " Noval masih menangis dan Rey juga masih belum sadar. "Kakak tahu. Sekarang wanita itu sudah melahirkan bayi cantik. Wajah nya sangat mirip sama kakak yang jahat". Noval menceritakan semua tentang Putri dan anak nya. Rey mendengar nya. Pelan-pelan dia membuka mata dan menggerak kan tangan nya. Dia berkata dengan suara yang masih terbata-bata. "A anaku su sudah lahir?". Noval yang melihat sang kakak sudah siuman. Dia segera memeluk nya. Pria itu tidak menjawab pertanyaan dari kakak nya. Karena saking bahagia nya. Rey kembali bertanya. Tepat di telinga Noval karena adik nya itu masih memeluk nya. Di posisi nya yang masih tidur
Mama Nurma sangat bersedih. Anak kesayangan nya masih terbaring lemah di rumah sakit. Luka di wajah nya memang sudah membaik. Tapi Rey masih lemah tak berdaya. Bagaimana tidak lemah. Meskipun di tunjang dengan obat. Tapi Rey sendiri tidak mau makan dan minum barang sedikt pun. Tak ada semangat untuk sembuh. Mama Nurma menyalahkan Noval. Anak bungsu nya itulah yang membuat kakak nya sendiri masuk rumah sakit. Sang mama ingin sekali marah-marah pada Noval. Menyuruh nya minta maaf pada Rey. Tapi. Tiap kali di hubungi nya. Anak itu selalu tak menerima panggilan nya. Kalaupun di terima nya. Anak itu sudah mengatakan lebih dulu. Tak mau membahas masalah tentang kakak nya. Dan menutup nya secara sepihak. Sikap Noval yang seperti itu membuat sang mama makin marah pada nya. Sang mama stres sendiri. Menahan amarah pada anak bungsu nya. Tapi tetap menutupi kesalahan anak nya itu pada suami nya. Beliau bingung memikirkan apa yang terjadi pada kedua anak nya itu. Mereka semua tak ada yang