Mereka makan malam berdua.Menyantap gulai ayam yang di masak oleh Putri.
"Masakan loe enak." Rey memuji masakan Putri. Gadis itu hanya tersenyum canggung. "Besok masak gulai lagi ya!. Tapi besok gulai daging sapi.Gue suka masakan loe." pinta nya pada Putri. "Tapi besok aku mau,,," belum selesai berucap. Rey sudah menyela ucapan nya. "Besok kita belanja ke pasar. Belanja buat bahan gulai.Sekalian belanja yang lain juga.". Setelah mengatakan itu. Rey pergi ke luar. Entah mau ke mana.Putri sendiri tidak tau. Gadis itu membereskan bekas makan mereka. Kemudian masuk ke kamar nya.Lalu tidur hingga pagi. Rey pulang sudah larut malam.Tapi tak langsung tidur. Dan tidur saat menjelang pagi. Hingga akhirnya dia bangu kesiangan. Saat Rey bangun. Rumah sudah bersih dan wangi karbol. Dan sudah ada semangkok gulai panas sisa semalam.Di meja dapur. Putri yang sudah mengerjakan itu semua. Dia bangun pagi. Mandi dan membereskan semua pekerjaan rumah. Agar nanti saat pergi. Dia sudah selesai dengan pekerjaan nya. Semua itu sebagai balas budi atas kebaikan pria yang bersama nya. Setelah pria itu selesai mandi dan berganti baju. Dia langsung mengajak Putri pergi ke pasar. "Kita berangkat sekarang.Ayo!" ajak nya. "Ke mana?" tanya Putri. "Ke pasar." jawab pria itu sambil menarik tangan Putri. Mengajak nya pergi. Putri pun menurut dan mengikuti pria itu. Layak nya seorang istri yang hendak pergi bersama suami nya. Mereka pergi ke pasar dengan naik taksi. Putri heran.Mau ke pasar saja naik taksi. Toh pasar nya juga tidak terlalu jauh.Jalan kaki juga sampai. Tapi gadis itu tak berani protes apa pun.Dan hanya menurut saja. Di pasar. Mereka belanja banyak bahan makanan. Lauk,sayur beserta bumbu -bumbu nya. Mereka belanja tak hanya untuk hari ini. Tapi untuk kebutuhan selama seminggu. Putri mau protes.Mau di simpan di mana ini semua nanti. Tapi semua belanjaan itu Rey yang meminta. Dan dia sendiri yang membayar nya. Dia minta di masak kn ini itu.Kata nya biar tidak ke pasar tiap hari. Putri menggerutu kesal. Tapi tetap diam dan pura-pura setuju saja. Padahal dalam hati nya.Dia pengen mengomel. Marah dan meluap kan kekesalan nya pada pria itu. "Biarkan saja nanti. Semua belanjaan layu dan busuk.Karena tidak ada tempat untuk menyimpan nya." gerutu Putri dalam hati. Pulang dari pasar.Mereka naik taksi lagi. Kali ini Putri memaklumi. Belanjaan mereka sangat banyak. Karena tak hanya kebutuhan dapur saja yang di beli nya. Tapi juga kebutuhan rumah tangga lain nya. Seperti sabun mandi. Sabun cuci dan yang lain nya Sampai di rumah.Putri kaget. Ada dua orang pria sedang menunggu di depan rumah nya.Gadis itu tak mengenal nya. Tapi Rey menemui mereka seperti sudah ada janji sebelum nya. Ternyata kedua orang itu. Orang yang akan mengantarkan kulkas dan mesin cuci pesanan Rey untuk Putri. Pria itu memesan barang eletronik nya. Melalui Bu Zaenab si pemilik kontrakan. Dia minta ibu itu memesan kan kedua barang itu.Dan di kirim pagi ini juga. Dan sekarang pesanan nya sudah sampai. Rey meminta kedua orang tadi . Membawa kedua benda besar itu masuk ke dalam rumah. Dan menaruh di tempat yang di tunjukkan nya. Putri bingung dan heran sendiri. Apa yang di fikirkan nya. Sudah di siap kan nya oleh Rey. Saat bingung mau taruh di mana semua belanjaanya. Ternyata pria itu sudah menyiap kan tempat nya. Setelah kedua benda besar itu berada di dalam rumah.Dan Rey sudah membayar nya. Kedua oran tadi pun pergi. "Belanjaan kita bawa masuk ke dalam ya!.Daging,ikan dan sayuran. Taruh dalam kulkas.Biar tidak busuk!" titah nya. Putri menuruti nya. Menaruh belanjaan nya ke dalam kulkas ber ukuran besar. Dengan dua pintu di atas dan di bawah. Putri menghangat kan kembali gulai yang masih semankok tadi. Kemudian mereka sarapan bersama. Sarapan yang sudah kesiangan menurut nya.Karena sudah lewat dari jam sembilan pagi. Rey meminta Putri untuk mencucikan pakaian nya.Bersama dengan pakaian milik Putri sendiri. Dan mencuci nya dengan mesin cuci yang baru di beli nya tadi. Pria itu sengaja membelikan barang elektronik itu untuk membantu Putri. Agar jadi lebih mudah untuk mengerjakan pekerjaan rumah. Sambil menunggu cucian selesai. Putri memasak untuk makan siang mereka nanti. Kali ini. Rey minta masakan sayur asem dan ikan goreng. Juga sambel terasi. Putri sibuk di dapur. Sedangkan Rey asik mengobrol dengan sahabat nya. Melalui ponsel milik nya. Rey tak mau mengabari keluarga nya. Bahkan selalu mengabai kan setiap panggilan dari mama papa nya. Dia tak pernah membaca pesan dari mereka. Apalagi untuk membalas pesan dari nya. pria itu juga menyuruh sahabat nya. Agar tidak memberitahu kan di mana diri nya berada sekarang. Rey sudah tidak peduli dengan pekerjaan di kantor nya. Dia juga tak mengharap harta dari orang tua nya. Bodoh amat. Begitulah yang ada d fikiran nya. Toh dia sudah punya banyak uang tabungan. Uang hasil dari bekerja sebagai Direktur di kantor papa nya. Di rekening nya. Dia memiliki uang lebih dari lima ratus juta. Yang pasti nya cukup untuk modal usaha nanti nya. Puas mengobrol dengan sahabat nya. Pria itu mengantuk dan tertidur. Selesai dengan nya. Dan sudah membersih kan semua peralatan bekas masak nya tadi. Putri menjemur pakaian yang sudah selesai di cuci nya menggunakan mesin cuci. Dia menjemur pakaian itu di depan rumah. Ada beberapa orang tetangga yang lewat dan menyapa nya. Ada juga yang berkenalan dan mengajak ngobrol. Ternyata asik juga tinggal di sini. Gadis itu merasa nyaman. Tetangga yang ramah. Pekerjaan rumah yang tidak terlalu capek. Karena rumah nya yang tidak terlalu besar. Apalagi sekarang Rey tidak lagi kasar. Tidak seperti saat pertama kali mereka bertemu. Dia pria yang baik. Meskipun saat diri nya sakit.Rey pernah menyinggung perasaan nya. Di urungkan nya niat untuk pergi dari rumah ini. Gadis itu tidak jadi pergi. Di fikir nya dua kali. Jika diri nya pergi. Nanti akan tinggal di mana?. Belum tentu nanti bisa mendapat kan tempat tinggal yang layak. Lagian juga dia sendiri sudah merasa nyaman tinggal di sini. Tinggal seatap bersama dengan pria asing yang baru di kenal nya dua hari yang lalu.Siang itu mereka makan bersama. Dengan menu yang di minta oleh Rey. Dan sore nya mereka berdua jalan-jalan ke taman dekat jalan raya. Di sana banyak para pedagang kaki lima. Banyak orang yang menikmati jajanan pinggir jalan itu. Begitu juga Rey dan Putri. Mereka jalan sambil bergandengan tangan. Entah sejak kapan?. Yang jelas. Tangan Rey menggenggam erat tangan Putri. Seakan-akan tak mau melepas nya. Putri merasa senang di ajak jalan-jalan ke luar rumah. Meskipun hanya dengan berjalan kaki. Dia merasa nyaman di perlakukan oleh Rey. Layak nya seorang kekasih. Mereka behenti di depan penjual bakso. Mereka menikmati bakso panas itu sambil mengobrol. "Mas Rey,Mbak Putri.Di sini juga?" sapa Bu Zaenab.Yang ternyata ada di samping Rey. Sedang memesan bakso juga.Bu Zaenab tak sendiri. Dia bersama dengan anak nya. Yang se umuran dengan Rey. Dia lumayan tampan. Tapi sedikit pendek dan berkulit hitam. Serta berambut ikal.Pria itu memandang Putri tak berkedip. Sedangkan Putri sendiri tak
Derrrt derrrt Poncel di atas meja kamar milik Rey bergetar. Mendengar itu Rey yang sedang duduk di ruang tamu. Bangkit kemudian pergi ke kamar nya untuk menerima panggilan dari poncel milik nya. Di lihat nya nama Dilon memanggil. "Iya kenapa?" tanya Rey pada seseorang melalui benda pipih di tangan nya. Dilon mengajak bertemu dan janjian di kafe terdekat dari rumah Rey. Mereka janji bertemu saat jam makan siang nanti. Meski pun kafe itu paling dekat dari tempat tinggal Rey. Tapi dia masih harus naik kendaraan untuk menuju ke sana. Karena tempat itu lumayan jauh jika di tempuh nya dengan berjalan kaki. "Siang ini gue makan di luar. Loe masak buat sendiri aja!" ucap Rey sambil memakai sepatu nya. Karena mau pergi. Putri terdiam. Bibir nya kelu tak dapat bicara. Padahal hati nya ingin bertanya. Mau ke mana?. "Gue pergi dulu. Nih kalau males masak beli jadi aja. Jangan lupa kunci pintu kalau mau pergi" titah nya sambil memberikan selembar uang berwarna merah pada Putri. Da
Pagi ini Putri membuat kan nasi goreng permintaan Rey. Kemudian mereka sarapan berdua.Setelah sarapan. Rey duduk di kursi depan rumah nya.Sedangkan Putri melanjutkan pekerjaan rumah nya. Setelah selesai dengan pekerjaan rumah nya. Gadis itu duduk di kursi ruang tamu."Putri." panggil Rey dari luar."Iya. Ada apa?" Putri maju ke arah di mana pria yang memanggil nya itu sedang duduk."Besok gue mulai bekerja. Dan sebentar lagi..." Rey menggantung ucapan nya. karena datan dua orang pria menyapa mereka."Permisi. Apa benar ini alamat nya Pak Rey?" tanya se orang dari mereka."Iya. Benar." jawab Putri dan Rey bersamaan.Kedua orang tadi mengantar kan motor yang di beli oleh Rey. Kemarin.Putri merasa senang. Rey bisa membeli motor. Dia tak khawatir. Jika nanti Rey bekerja. Sudah ada kendaraan yang membawa nya.Sore nya mereka jalan-jalan mengendarai motor baru itu. Mereka pergi ke taman. Rey menyuruh Putri untuk belajar mengendarai motor itu. Dan Putri pun belajar di ajari oleh Rey.Pua
Seminggu berlalu. Semakin hari. Rey semakin perhatian.Rey sudah benar-benar melupakan orang tua nya. Dia tak peduli lagi dengan setiap pesan dan panggilan telfon. Dari orang yang paling berjasa dalam hidup nya.Pria itu sudah merasa senang dengan kehidupan nya bersama Putri. Meskipun di dalam pikiran nya masih ada Tania.Kehidupan mereka di rumah itu. Sama layak nya rumah tangga pada umum nya. Seorang suami yang mencari nafkah untuk istri nya. Dan seorang istri yang melayani setiap kebutuhan suami nya. Hanya saja untuk kebutuhan batin nya. Mereka tidak melakukan nya.Bersama denga Putri. Rey merasa tenang dan nyaman.Malam ini. Rey pulang agak sore. Karena Kafe tidak terlalu rame. Dan besok akan di boking seseorang. Untuk acara ulang tahun. Dan tadi sudah mulai di persiap kan dekorasi nya.Sebelum pulang ke rumah. Rey mampir ke konter. Untuk membeli sebuah poncel. Pria itu akan membeli kan hadiah pada Putri. Agar gadis itu tak kesepian di rumah. Dan diri nya bisa menghubungi nya jik
Hari ini. Kafe tempat Rey bekerja. Di boking seseorang untuk acara pesta ulangvtahun. Entah siapa yang ber ulang tahun. Rey sendiri tidak tahu. Yang jelas. Semua orang yang bekerja di kafe ini. Tidak ada yang boleh libur. Dan yang pasti. Mereka semua akan pulang larut malam. Tak terkecuali Rey. Dia juga harus bekerja sampai malam. Tulisan pada dekorasi pun. Tidak menyebutkan nama siapa yang ber ulang tahun. Hanya ber tuliaskan "HAPPY BHIRTDAY MY ANGEL". Munkin ini pesta kejutan untuk orang yang ber ulang tahun. Malam perta pun tiba. Acara di mulai pukul 18:00 WIB. Musik dan lagu meramai kan pesta ini. Banyak yang datang membawa kado. Pasti nya mereka orang yang di undang dalam pesta ini. Gadis yang ber ulang tahun pun sudah tiba sejak tadi. Dia menggunakan dres panjang berwarna pink. dengan lengan pendek bermotif bunga. Gadis itu bernama Felicia. Rey tidak mengenal nya. Dan Rey pun tak peduli dengan itu. Juga dengan semua orang yang hadir di sana. Bagi Rey. Dia cukup beker
Rey malas untuk berangkat bekerja. Biasa nya. Dia sudah siap berpakaian rapi. Sarapan. Lalu pergi.Tapi kali ini. Boro-boro pakaian rapi. Mandi saja belom.Putri sudah menyiap kan sarapan pagi untuk mereka berdua. Dia heran dengan sikap Rey hari ini.Pria itu yang selalu langsung mandi. Setiap diri nya bangun tidur. Tapi kali ini malah asik dengan benda pipih di tangan nya.Rey senyum-senyum sendiri. Putri mengira pria itu sedang chatan dengan wanita lain. Padahal dia memandangi foto mereka berdua di dalam poncel milik nya itu."Ternyata ada yang lebih asik ya. Dari masakan ku. Sampai di anggurin gini?"sindir Putri.Merasa tersindir. Rey meletak kan poncel nya di atas meja. Di samping piring makanan yang sudah di siap kan oleh Putri.Pria itu berdiri. Lalu maju dan memeluk Putri."Tidak ada yang lebih asik dari pada istri ku dan masakan nya." jawab Rey sambil mencium rambut Putri yang masih wangi sampo."Aku bukan istri mu." jawab Putri."Ssst. Semenjak kita tinggal bersama di sini. K
"Mas. Sudah seminggu kamu tak berangkat kerja. Apa ada masalah di sana?" Putri bertanya.Memang. Sudah seminggu Rey tidak pernah masuk kerja. Untuk apa lagi dia bekerja di kafe itu. Tujuan nya hanya untuk bertemu dengan Tania. Dan itu sudah terlaksana.Sekarang tidak perlu lagi dia bekerja di kafe itu. Dia ingin punya usaha sendiri. Tak mau bergantung dengan orang lain. Tapi apa?. Dia sendiri masih bingung."Malas. Aku pengen nya dekat terus sama istri ku yang cantik ini." goda nya."Gimana kalau kita kerja bareng saja?" usul Putri."Pengen nya sih gitu. Tapi kerja apa?" tanya Rey.Gadis itu meng usul kan untuk usaha kue dan makanan.Dulu Putri pernah berjualan kue keliling. Dia membuat dan menjual nya sendiri. Masakan nya pun sangat enak. Pasti banyak yang suka.Pria itu setuju. Tapi dia ingin buka catering saja. Bukan warung makan. Nanti bisa di promosi kan di sosmed. Juga membagi kan pada tetangga. Untuk mencicipi nya.Mereka berdua pergi ke rumah Bu Zaenab. Si pemilik kontrakan.
Semarah-marah nya Putri. Dia masih tetap mengerjakan pekerjaan nya. Mengurus rumah juga memasak untuk mereka berdus.Makanan sudah siap. Tapi Putri tidak mengajak atau menawarkan kepada Rey untuk sarapan.Dia hanya menunggu pria itu mendekati makan nya sendiri. Sambil memain kan sendok di atas piring nya yang masih kotor."Tumben sekali sih. Istri ku yang cantik ini. Cuma diam saja. Kenapa? Pengen ya?" Rey menggoda nya."Iya. Pengen banget cakar kamu pakai garpu." jawab Putri kesal."Idih. Jahat banget sih.".Putri mengerucut kan bibir nya. Tanda nya dia masih kesal."Gitu amat bibir nya. Nanti ku cium loh." Rey menggoda lagi.Gadis itu memaling kan wajah nya. Melihat pada jendela. Dia masih kesal. Benar-benar kesal.Rey minta maaf. Dan minta Putri bercerita. Kenapa marah pada diri nya.Gadis itu mrncerita kan. Kenapa tidak bilang sebelum nya. Kalau diri nya itu anak dari orang kaya. Dia takut. Jika sewaktu-waktu Rey akan meninggal kan nya.Rey tidak menjawab. Malah menerus kan makan
Setelah cukup lama menunggu. Yang di nantikan dari tadi pun tiba. Keluarga Wijaya datang dengan menggunakan dua mobil. Mobil yang satu di Kendari oleh sopir pribadinya yaitu Suryadi. Adik Suryanto yang masih tetap bekerja sebagai sopir di keluarga Wijaya. Didalam mobil itu ada Tuan Wijaya dan istrinya. sedangkan mobil yang satunya ada Noval dan Rey. Saat turun dari mobil. Rey terlihat bingung. pria itu merasa seperti sudah pernah datang ke rumah ini. Dia merasa tidak asing. Keluarga Wijaya pun masuk ke dalam rumah. Di sambut oleh kedua orang tua Putri dan Fitri. Juga ada Imran yang turut serta menyambut kedatangannya. Rey benar-benar merasa bingung. Ini seperti rumah orang tua Putri. Dan kedua orang tua ini adalah mertuanya. Apa jangan-jangan?. Rey merasa sangat bingung. Bukankah Imron adalah orang yang bekerja di catering miliknya. Tapi kenapa dia ada di sini? Rey hendak bertanya pada Imran. Kenapa dirinya ada di sini. Tapi orang yang di panggilnya itu sudah masuk ke
Setelah kepergian Imran. Putri tidak jadi mengatakan pada Rey tentang kenyataan hubungan mereka. Karena si kecil sudah bangun dan menangis. Setelah baju yang di minta oleh Putri di dapatkan. Wanita itu segera memberikan pada Rey dan menyuruhnya untuk mandi. Setelah selesai mandi. Rey tidak mau sarapan. Tapi dia membawa bekal untuknya makan di kantor. Setelah itu pria itu pamit pergi. Siang ini Putri menelfon orang tuanya dan membiarkan tentang maksud lamaran untuk Fitri. Putri juga menceritakan kalau dirinya dan Rey sudah kembali lagi bersama. Jadi sebagai orang tua. Tidak ada alasan untuk mengulur lagi. Orang tua Putri pun setuju dan memasrahkan semua pada Putri dan Fitri. Kedua anak perempuan itulah yang akan mengurus semuanya. Sebagai seorang ayah. Suryanto juga tidak mau kalau anak perempuannya berlama-lama pacaran. Takutnya terjadi sesuatu yang tidak di inginkan. Rey dan Noval juga melakukan hal yang sama. Sepulang dari kantornya. Mereka mengatakan maksudnya melamar
Malam ini Rey tidur di rumah Putri. Pria itu tidur bersama dengan istri dan anaknya. Meskipun sudah bersama lagi dan tidur pun juga bersama. Tapi Rey belum mau untuk berhubungan badan dengan Putri. Karena dia belum tahu bahwa dirinya memang suami sah nya Putri. Setelah pagi saat masuk ke kamar Putri. Fitri terkejut melihat Rey sedang tidur di kasur sambil memeluk anaknya. Fitri pun langsung memanggil kakaknya dan menanyakan. Sejak kapan ada kakak iparnya itu di dalam kamar. Putri menjawab santai. Wanita itu nampak lebih ceria di banding biasanya. Niatnya ingin marah pada sang kakak. Tapi tidak jadi. Karena sepertinya kakak tercintanya itu sudah kembali ceria seperti dulu. Bagaimana pun. Kebahagiaan itu lebih utama di banding harus marah dan dendam. Fitri menuju ke ruang makan dan bertanya pada Putri. Dia pura-pura tidak tahu. Kalau orang yang ada di kamar itu adalah Rey. Kakak ipar nya. Putri pun menjawab jujur kalau pria itu suaminya. Fitri hendak marah pada sang ka
Sebulan berlalu. Rey masih tetap mengirim hadiah dan pesan permintaan maaf pada Putri. Pria itu tidak menyerah. Dia tidak pernah putus asa untuk mendapatkan cinta Putri kembali. Tapi hari ini. Rey ingin memberi kejutan untuk Putri. Dia tidak mengirim hadiah dari pagi sampai sore. Ternyata di rumahnya. Putri menunggu seorang yang datang untuk mengantar bunga dan boneka untuk diri dan anaknya. Rey juga sengaja tidak menggunakan ponselnya selama seharian itu. Sekalipun ada yang menelfonnya. Pria itu tidak mengangkatnya. Kecuali nama Putri yang memanggil. Barulah dia akan menerimanya. Rey juga mengabaikan panggilan dari Noval dan menyuruh sekretarisnya untuk berbohong. Jika Noval mencari dirinya. Maka harus mengatakan kalau Rey tidak masuk kerja. Rey juga tidak pulang ke rumah. Hingga jam sepuluh malam. Noval kembali menelfon kakaknya itu. Dia merasa khawatir jika terjadi sesuatu padanya. Rey masih tetap sama. Dia masih mengabaikan panggilan itu. Ternyata di rumah. Putri juga mera
Esok nya. Rey kembali bekerja di kantornya. Dia sudah merasa siap setelah menceritakan masalahnya pada Noval. dan sorenya sepulang dari kantor. Rey dan Noval janji bertemu di sebuah kafe dekat tempat tinggal Putri. Mereka berdua membahas masalah Rey dengan Putri. Noval menelfon Putri di hadapan Rey. ponselnya sengaja di load speaker agar Rey mendengar percakapan mereka. Noval menceritakan semua penyesalan kakaknya atas semua yang sudah di perlakuannya terhadap Putri. Rey ingin kembali lagi pada Putri. Tapi dia takut jika Putri malah menolaknya. Putri meminta pada Novel. Untuk mengatakan pada kakaknya itu. Jika dirinya ingin kembali. Dia harus bisa membuktikan lebih dulu. Baru Putri bisa menerimanya. Rey sangat senang mendengarnya. Dia akan membuktikan Pada Putri. Kalau dirinya sungguh menyesal dan ingin kembali lagi. Pria itu berjanji pada dirinya sendiri. Akan berusaha untuk mendapatkan kembali cinta dari wanitanya. Dia juga akan bertanggung jawab pada anaknya. Setelah
Cukup lama Rey mengobrol dengan pak satpam. Sampai waktu maghrib pun tiba. Tapi Noval dan kedua orang tua Rey belum ada yang pulang juga.Rey kembali masuk ke dalam rumah. Di kamar nya dia menunaikan sholat. Yang sudah lama di tinggalkan nya.Pria itu menangis mohon ampun pada Tuhan nya. Selama ini sudah melupakan Tuhan yang sudah menciptakan nya. Sudah memberi nya kehidupan. Kenikmatan dunia yang membuat nya menjadi lupa diri.Rey merasa sudah sangat jauh dengan Tuhan nya. Hingga hidup nya selalu sesat. Selalu salah langkah.Dia juga mohon petunjuk untuk jalan yang lebih baik. Meminta agar diri nya di persatukan kembali pada Putri dan anak dari mereka. Dia ingin bertanggung jawab atas semua perbuatan nya.Rey akan segera menikahi Putri. Untuk menghalalkan hubungan mereka.Selesai sholat. Rey hendak tiduran saja. kembali membuka poncel nya. Tapi dia mendengar suara mobil milik papa nya.Rey keluar dari kamar. Dan ternyata benar mama dan papa nya sudah pulang."Dari mana ma, pa?"."Hab
Rey merasa bosan di rumah saja. Dia ingin menghubungi Putri. Tapi dia takut. Jika nanti wanita nya itu malah tersakiti lagi. Rey hanya bisa melihat history milik Putri. Wanita itu selalu mengunggah foto dan vidio anak nya. Karena hanya itulah yang bisa menjadi obat rindu pada kedua cinta nya. Noval belum menceritakan apapun tentang Putri pada nya. Adik nya itu hanya mengatakan kalau dia tahu semua tentang hubungannya dengan Putri. Dan wanita itu sudah melahirkan anak nya. Rey hendak bertanya pada Noval. Apa yang di ketahui nya tentang Putri dan anak nya sekarang. Rey benar-benar ingin tahu keadaan orang yang di cintai nya itu. Dia sudah sangat merindukan nya. Sungguh. Rey sangat rindu pada Putri dan anak nya yang sama sekali dia belum pernah melihat nya secara nyata. Dia hanya bisa melihat lewat poncel nya saja. Malam ini. Rey menunggu kepulangan Noval dari kantor nya. Pria itu menunggu adik nya hingga larut malam. Berkali-kali Rey menghubungi nomer poncel afik nya it
Setelah Mama Nurma keluar dari ruangan itu. Noval menangis sambil duduk di samping kakak nya yang masih belum sadar. Pria itu memegang tangan sang kakak dan mencium nya. "Maafin Noval ya kak. Noval marah sama kak Rey karena sekarang kakak sudah berubah. Kakak jadi orang yang jahat. Yang tega sama wanita yang sedang mengandung anak kak Rey sendiri. " Noval masih menangis dan Rey juga masih belum sadar. "Kakak tahu. Sekarang wanita itu sudah melahirkan bayi cantik. Wajah nya sangat mirip sama kakak yang jahat". Noval menceritakan semua tentang Putri dan anak nya. Rey mendengar nya. Pelan-pelan dia membuka mata dan menggerak kan tangan nya. Dia berkata dengan suara yang masih terbata-bata. "A anaku su sudah lahir?". Noval yang melihat sang kakak sudah siuman. Dia segera memeluk nya. Pria itu tidak menjawab pertanyaan dari kakak nya. Karena saking bahagia nya. Rey kembali bertanya. Tepat di telinga Noval karena adik nya itu masih memeluk nya. Di posisi nya yang masih tidur
Mama Nurma sangat bersedih. Anak kesayangan nya masih terbaring lemah di rumah sakit. Luka di wajah nya memang sudah membaik. Tapi Rey masih lemah tak berdaya. Bagaimana tidak lemah. Meskipun di tunjang dengan obat. Tapi Rey sendiri tidak mau makan dan minum barang sedikt pun. Tak ada semangat untuk sembuh. Mama Nurma menyalahkan Noval. Anak bungsu nya itulah yang membuat kakak nya sendiri masuk rumah sakit. Sang mama ingin sekali marah-marah pada Noval. Menyuruh nya minta maaf pada Rey. Tapi. Tiap kali di hubungi nya. Anak itu selalu tak menerima panggilan nya. Kalaupun di terima nya. Anak itu sudah mengatakan lebih dulu. Tak mau membahas masalah tentang kakak nya. Dan menutup nya secara sepihak. Sikap Noval yang seperti itu membuat sang mama makin marah pada nya. Sang mama stres sendiri. Menahan amarah pada anak bungsu nya. Tapi tetap menutupi kesalahan anak nya itu pada suami nya. Beliau bingung memikirkan apa yang terjadi pada kedua anak nya itu. Mereka semua tak ada yang