Derrrt derrrt
Poncel di atas meja kamar milik Rey bergetar. Mendengar itu Rey yang sedang duduk di ruang tamu. Bangkit kemudian pergi ke kamar nya untuk menerima panggilan dari poncel milik nya. Di lihat nya nama Dilon memanggil. "Iya kenapa?" tanya Rey pada seseorang melalui benda pipih di tangan nya. Dilon mengajak bertemu dan janjian di kafe terdekat dari rumah Rey. Mereka janji bertemu saat jam makan siang nanti. Meski pun kafe itu paling dekat dari tempat tinggal Rey. Tapi dia masih harus naik kendaraan untuk menuju ke sana. Karena tempat itu lumayan jauh jika di tempuh nya dengan berjalan kaki. "Siang ini gue makan di luar. Loe masak buat sendiri aja!" ucap Rey sambil memakai sepatu nya. Karena mau pergi. Putri terdiam. Bibir nya kelu tak dapat bicara. Padahal hati nya ingin bertanya. Mau ke mana?. "Gue pergi dulu. Nih kalau males masak beli jadi aja. Jangan lupa kunci pintu kalau mau pergi" titah nya sambil memberikan selembar uang berwarna merah pada Putri. Dan Gadis itu hanya diam menerima uang yang di berikan pada nya. Rey pergi dengan naik ojek online yang sudah menunggu nya di depan rumah. Siang ini Putri merasa kesepian. Tidak ada Rey di rumah. Rasa nya tak bersemangat. Malas masak juga tak berselera makan. Hanya tiduran saja di kamar. Pikiran nya tertuju pada Rey. Di hati nya bertanya-tanya. Pergi ke mana dia? Dengan siapa?. Tapi yang jelas. Dia sedang asik makan siang bersama dengan seseorang. Putri merasa kesal pada Rey. Dia memikirkan nya hingga tertidur. Dan terbangun setelah sore. Saat bangun dari tidur nya. Rey belum juga pulang. Rumah masih sepi. Putri pun bergegas mandi. Siapa tahu sebentar lagi Rey pulang. Putri menunggu Rey sampai malam. Tapi pria itu masih belum pulang juga. Bosan menunggu di ruang tamu. Dia pindah ke kamar. Bosan dan pindah lagi ke ruang tamu. Dia menunggu Rey dengan perasaan kesal dan juga cemas. Hingga akhir nya tertidur di kursi tamu. Meski pun perut nya sudah keroncongan minta di isi. Tapi gadis itu malas makan karena tak berselera. Sedangkan Rey makan siang bersama dengan Dilon. Mereka membicara kan tentang Tania. kekasih Rey yang sudah lama di tunggu ke pulangan nya. Dilon sempat melihat Tania di dalam mobil. Saat di lampu merah. Mobil Dilon bersebelahan dengan mobil yang di naiki oleh Tania. Wanita itu duduk di depan dan di samping nya ada pria yang menyetir mobil itu. Info dari Dilon membuat Rey penasaran. Ingin segera bertemu dengan Tania dan segera melamar nya. Bertahun-tahun menunggu nya pulang. Semenjak lulus dari SMA. Dan sekarang malah pulang tanpa memberi kabar. Dilon menyaran kan pada Rey. Agar bekerja di kafe saja. Karena jika tidak berubah. Dulu hobby nya Tania suka mengunjungi kafe yang mewah. Dilon mengingat kan akan hal itu pada Rey. Dimana dulu Rey dan Tania pacaran saat masih SMA. Dilon pamit pulang untuk bekerja lagi. Karena sebentar lagi masuk jam kerja. Sedangkan Rey melamar Pekerjaan di kafe. Tempat bertemu dengan Dilon barusan. Kafe ini lumayan mewah dan kebetulan sedang membuka lowongan. Rey berfikir. Jika diri nya bekerja pasti butuh kendaraan. Untuk nya pergi dan pulang dari bekerja. Jadi diri nya harus punya kendaraan sendiri. Rey pergi ke showroom motor. Untuk membeli sebuah motor matic. Karena nanti Putri juga pasti butuh motor itu. Rey membeli secara cash dan minta pengiriman nya besok. Pemilik showroom itu mengenal Rey dan Rey pun juga mengenal nya. Dia bernama Axel. Teman nya saat kuliah dulu. Karena lama tak bertemu. Axel mengajak Rey mampir ke rumah nya. Mereka mengobrol hingga lupa waktu. Sampai jam delapan malam Rey pamit pulang. Rey pulang dengan naik taksi. Tak lupa mampir ke warung sate. Dia membelikan sate padang untuk Putri. Pasti malam ini dia belum makan. Batin nya. Tiba di rumah. Rey melihat Putri tidur di kursi. Lalu membangun kan nya. Putri kaget dan terbangun. Saat membuka mata. Sudah ada Rey di depan nya. Gadis itu sangat senang. Karena orang yang di tunggu dari tadi sudah pulang. "Kamu sudah pulang?" tanya Putri lirih. "Iya. Loe udah makan belum?" Rey balik bertanya. Belum sempat menjawab. Suara dari perut Putri sudah lebih dulu menjawabnya. Dan itu membuat nya tersenyum malu. "Gue bawa in sate padang buat loe. Doyan kan?" ucap Rey sambil memberikan bungkusan dalam plastik pada Putri. Putri langsung menyambar bungkusan itu lalu membuka nya. Dan mengambil se tusuk untuk di makan nya. "Buat kamu mana?" tanya Putri. Karena hanya ada sebungkus saja yang di bawa oleh pria itu. "Gue udah makan tadi. Itu semua buat loe. Biar kenyang" tutur nya. Putri yang hendak menyuapkan sate ke mulut nya. Di urungkan nya. Dan meletak kan kembali ke atas meja. "Kenapa?. Tidak suka?" tanya nya. Putri menggelengkan kepala nya. "Aku tidak lapar" jawab nya. Tapi suara perut gadis itu berbunyi lagi. Rey tersenyum lalu duduk di samping nya. Kemudian menghadap ke arah gadis itu. "Mau gue suapin?" tawar nya. Putri handa diam menatap wajah pria di depan nya itu. Rey mengambil sate itu dan menusuk kan ke potongan lontong. Kemudian menyuap kan pada Putri. "Buka mulut nya!" titah nya. Putri menuruti nya seperti anak kecil yang di suapi oleh ayah nya. Sambil menyuapi Putri. Rey bercerita. Tadi diri nya bertemu dengan Dilon. "Loe masih ingat Dilon?". "Siapa?". "Cowok yang bareng gue. Yang loe suruh jualin kue dagangan loe." Putri tersedak hingga terbatuk. Rey mengambil kan minuman lalu memberikan nya pada Putri. "Aku minta maaf. Saat itu aku terpaksa.". "Kenapa?". Rey mengerutkan kening nya dan memandang wajah Putri. meminta penjelasan. Putri mencerita kan. Waktu itu ada pesanan kue dari teman nya. Untuk di kirim kan ke alamat yang lumayan jauh. dia memesan empat macam kue dan semua nya berjumlah tiga puluh kue. Putri harus mengirim nya sore hari. Sial. Ternyata alamat yang di terima nya itu adalah rumah kosong. Yang sudah lama tak ber penghuni. Putri sedih dan bingung. Bagaimana cara nya agar mengembalikan modal untuk besok. Sedangkan semua kue masih utuh. Di tengah jalan. dia bertemu dengan seoran pria yang sedang mabuk. Pria itu hendak memperkosa nya. Tapi gadis itu berlari sambil membawa keranjang kue nya. Sayang nya pria itu mengejar nya dan menarik kerudung putri. Hingga kerudung nya terlepas. Tapi Putri berhasil kabur dan berlari. Saat berlari. Di jalan hampir saja tertabrak oleh mobil yang di kendarai oleh Rey. Kemudian Rey marah-marah pada nya. Membuat Putri kesal dan ingin mengerjai nya. Setelah menceritakan semua pada Rey. Putri kembali minta maaf pada nya. Rey tersenyum. "Loe cewek yang hebat." ucap nya sambil mengusap bibir Putri yang kotor terkena kecap bumbu sate. Putri tersenyum lalu menunduk. Ternyata lontong sate yang di makan nya sudah habis. Dan Putri pun merasa kenyang. Mereka kembali bercanda hingga larut malam. Setelah merasa ngantuk. Rey pergi ke kamar nya untuk tidur. Sebelum itu. Putri bertanya. "Besok pagi mau sarapan apa?". "Nasi goreng saja." jawab Rey. Kemudian berjalan menuju ke kamar nya. Dan menoleh ke arah Putri. "Selamat malam." ucap nya. Lalu kembali masuk ke kamar nya. "Selamat malam." jawab Putri. Dia tersenyum bahagia. Karena Rey begitu perhatian pada nya.Pagi ini Putri membuat kan nasi goreng permintaan Rey. Kemudian mereka sarapan berdua.Setelah sarapan. Rey duduk di kursi depan rumah nya.Sedangkan Putri melanjutkan pekerjaan rumah nya. Setelah selesai dengan pekerjaan rumah nya. Gadis itu duduk di kursi ruang tamu."Putri." panggil Rey dari luar."Iya. Ada apa?" Putri maju ke arah di mana pria yang memanggil nya itu sedang duduk."Besok gue mulai bekerja. Dan sebentar lagi..." Rey menggantung ucapan nya. karena datan dua orang pria menyapa mereka."Permisi. Apa benar ini alamat nya Pak Rey?" tanya se orang dari mereka."Iya. Benar." jawab Putri dan Rey bersamaan.Kedua orang tadi mengantar kan motor yang di beli oleh Rey. Kemarin.Putri merasa senang. Rey bisa membeli motor. Dia tak khawatir. Jika nanti Rey bekerja. Sudah ada kendaraan yang membawa nya.Sore nya mereka jalan-jalan mengendarai motor baru itu. Mereka pergi ke taman. Rey menyuruh Putri untuk belajar mengendarai motor itu. Dan Putri pun belajar di ajari oleh Rey.Pua
Seminggu berlalu. Semakin hari. Rey semakin perhatian.Rey sudah benar-benar melupakan orang tua nya. Dia tak peduli lagi dengan setiap pesan dan panggilan telfon. Dari orang yang paling berjasa dalam hidup nya.Pria itu sudah merasa senang dengan kehidupan nya bersama Putri. Meskipun di dalam pikiran nya masih ada Tania.Kehidupan mereka di rumah itu. Sama layak nya rumah tangga pada umum nya. Seorang suami yang mencari nafkah untuk istri nya. Dan seorang istri yang melayani setiap kebutuhan suami nya. Hanya saja untuk kebutuhan batin nya. Mereka tidak melakukan nya.Bersama denga Putri. Rey merasa tenang dan nyaman.Malam ini. Rey pulang agak sore. Karena Kafe tidak terlalu rame. Dan besok akan di boking seseorang. Untuk acara ulang tahun. Dan tadi sudah mulai di persiap kan dekorasi nya.Sebelum pulang ke rumah. Rey mampir ke konter. Untuk membeli sebuah poncel. Pria itu akan membeli kan hadiah pada Putri. Agar gadis itu tak kesepian di rumah. Dan diri nya bisa menghubungi nya jik
Hari ini. Kafe tempat Rey bekerja. Di boking seseorang untuk acara pesta ulangvtahun. Entah siapa yang ber ulang tahun. Rey sendiri tidak tahu. Yang jelas. Semua orang yang bekerja di kafe ini. Tidak ada yang boleh libur. Dan yang pasti. Mereka semua akan pulang larut malam. Tak terkecuali Rey. Dia juga harus bekerja sampai malam. Tulisan pada dekorasi pun. Tidak menyebutkan nama siapa yang ber ulang tahun. Hanya ber tuliaskan "HAPPY BHIRTDAY MY ANGEL". Munkin ini pesta kejutan untuk orang yang ber ulang tahun. Malam perta pun tiba. Acara di mulai pukul 18:00 WIB. Musik dan lagu meramai kan pesta ini. Banyak yang datang membawa kado. Pasti nya mereka orang yang di undang dalam pesta ini. Gadis yang ber ulang tahun pun sudah tiba sejak tadi. Dia menggunakan dres panjang berwarna pink. dengan lengan pendek bermotif bunga. Gadis itu bernama Felicia. Rey tidak mengenal nya. Dan Rey pun tak peduli dengan itu. Juga dengan semua orang yang hadir di sana. Bagi Rey. Dia cukup beker
Rey malas untuk berangkat bekerja. Biasa nya. Dia sudah siap berpakaian rapi. Sarapan. Lalu pergi.Tapi kali ini. Boro-boro pakaian rapi. Mandi saja belom.Putri sudah menyiap kan sarapan pagi untuk mereka berdua. Dia heran dengan sikap Rey hari ini.Pria itu yang selalu langsung mandi. Setiap diri nya bangun tidur. Tapi kali ini malah asik dengan benda pipih di tangan nya.Rey senyum-senyum sendiri. Putri mengira pria itu sedang chatan dengan wanita lain. Padahal dia memandangi foto mereka berdua di dalam poncel milik nya itu."Ternyata ada yang lebih asik ya. Dari masakan ku. Sampai di anggurin gini?"sindir Putri.Merasa tersindir. Rey meletak kan poncel nya di atas meja. Di samping piring makanan yang sudah di siap kan oleh Putri.Pria itu berdiri. Lalu maju dan memeluk Putri."Tidak ada yang lebih asik dari pada istri ku dan masakan nya." jawab Rey sambil mencium rambut Putri yang masih wangi sampo."Aku bukan istri mu." jawab Putri."Ssst. Semenjak kita tinggal bersama di sini. K
"Mas. Sudah seminggu kamu tak berangkat kerja. Apa ada masalah di sana?" Putri bertanya.Memang. Sudah seminggu Rey tidak pernah masuk kerja. Untuk apa lagi dia bekerja di kafe itu. Tujuan nya hanya untuk bertemu dengan Tania. Dan itu sudah terlaksana.Sekarang tidak perlu lagi dia bekerja di kafe itu. Dia ingin punya usaha sendiri. Tak mau bergantung dengan orang lain. Tapi apa?. Dia sendiri masih bingung."Malas. Aku pengen nya dekat terus sama istri ku yang cantik ini." goda nya."Gimana kalau kita kerja bareng saja?" usul Putri."Pengen nya sih gitu. Tapi kerja apa?" tanya Rey.Gadis itu meng usul kan untuk usaha kue dan makanan.Dulu Putri pernah berjualan kue keliling. Dia membuat dan menjual nya sendiri. Masakan nya pun sangat enak. Pasti banyak yang suka.Pria itu setuju. Tapi dia ingin buka catering saja. Bukan warung makan. Nanti bisa di promosi kan di sosmed. Juga membagi kan pada tetangga. Untuk mencicipi nya.Mereka berdua pergi ke rumah Bu Zaenab. Si pemilik kontrakan.
Semarah-marah nya Putri. Dia masih tetap mengerjakan pekerjaan nya. Mengurus rumah juga memasak untuk mereka berdus.Makanan sudah siap. Tapi Putri tidak mengajak atau menawarkan kepada Rey untuk sarapan.Dia hanya menunggu pria itu mendekati makan nya sendiri. Sambil memain kan sendok di atas piring nya yang masih kotor."Tumben sekali sih. Istri ku yang cantik ini. Cuma diam saja. Kenapa? Pengen ya?" Rey menggoda nya."Iya. Pengen banget cakar kamu pakai garpu." jawab Putri kesal."Idih. Jahat banget sih.".Putri mengerucut kan bibir nya. Tanda nya dia masih kesal."Gitu amat bibir nya. Nanti ku cium loh." Rey menggoda lagi.Gadis itu memaling kan wajah nya. Melihat pada jendela. Dia masih kesal. Benar-benar kesal.Rey minta maaf. Dan minta Putri bercerita. Kenapa marah pada diri nya.Gadis itu mrncerita kan. Kenapa tidak bilang sebelum nya. Kalau diri nya itu anak dari orang kaya. Dia takut. Jika sewaktu-waktu Rey akan meninggal kan nya.Rey tidak menjawab. Malah menerus kan makan
Putri hendak ke kamar mandi untuk membersih kan diri nya. Belum sempat membuka pintu. Rey memanggil nya."Putri?"."Iya.Ada apa?" Gadis itu berbalik ke arah Rey yang menanggil nya."Aku mau. Em mau..." Pria itu lupa. Diri nya mau tanya apa. Karena dia melihat bagian dada Putri. Karena kancing baju nya sudah terlepas bagian atas."Kenapa sih sayang?. Kangen ya?. Mandi dulu biar seger." jawab Putri menggoda nya.Tingkah Putri begitu mrnggemas kan. Ingin sekali Rey mencubit nya.Pria itu menunggu Putri selesai mandi. Dia menunggu di depan pintu kamar nya. Yang berseberangan dengan kamar Putri.Selesai membersih kan diri nya. Putri keluar dari kamar mandi. Dia hanya menggunakan handuk saja. Saat hendak masuk ke kamar nya. Tangan nya di tarik oleh Rey. Di bawa nya ke kamar pria itu. Lilitan handuk yang di pakai gadis itu pun terlepas. Dan harus di pegang nya dengan tangan. Agar tidak melorot."Lepasin mas. Handuk aku melorot nih!" pinta nya.Tapi Rey tidak peduli. Dia malah memeluk lalu
Aku kabur dari rumah karena tidak mau menikah dengan seorang pria Gay. Tapi apalah daya ku. Aku tak mau membuat ke dua orang tua ku malu.Aku pun terpaksa menikah dengan seorang pria yang sudah di jodoh kan oleh mereka.Tapi aku tidak sudi untuk melihat nya. Sepanjang acara pernikahan. Aku tidak mau melihat wajah calon suami ku. Bahkan setelah resmi sah dia menjadi suami ku. Aku masih tak mau untuk melihat wajah nya.Di malam pertama ku dengan nya. Aku terpaksa kabur dari rumah. Karena aku tidak mau menjalani rumah tangga bersama dengan seorang pria Gay.Pasti nya nanti aku bakal tersiksa batin. Karena tak mungkin pria yang mencintai sesama jenis. Mau menggauli istri nya.Kabur dari rumah. Aku malah bertemu dengan pria yang dulu pernah aku kerjain. Dia mengenali ku. Dia marah pada ku. Bahkan mau membunuh ku dengan mencekik leher ku.Aku pun kabur berlari dari kejaran pria itu. Tapi sayang nya dia mengejar ku.Aku mencari kontrakan. Tapi dia main serobot dan membayar lebih dulu. Bahkan
Setelah cukup lama menunggu. Yang di nantikan dari tadi pun tiba. Keluarga Wijaya datang dengan menggunakan dua mobil. Mobil yang satu di Kendari oleh sopir pribadinya yaitu Suryadi. Adik Suryanto yang masih tetap bekerja sebagai sopir di keluarga Wijaya. Didalam mobil itu ada Tuan Wijaya dan istrinya. sedangkan mobil yang satunya ada Noval dan Rey. Saat turun dari mobil. Rey terlihat bingung. pria itu merasa seperti sudah pernah datang ke rumah ini. Dia merasa tidak asing. Keluarga Wijaya pun masuk ke dalam rumah. Di sambut oleh kedua orang tua Putri dan Fitri. Juga ada Imran yang turut serta menyambut kedatangannya. Rey benar-benar merasa bingung. Ini seperti rumah orang tua Putri. Dan kedua orang tua ini adalah mertuanya. Apa jangan-jangan?. Rey merasa sangat bingung. Bukankah Imron adalah orang yang bekerja di catering miliknya. Tapi kenapa dia ada di sini? Rey hendak bertanya pada Imran. Kenapa dirinya ada di sini. Tapi orang yang di panggilnya itu sudah masuk ke
Setelah kepergian Imran. Putri tidak jadi mengatakan pada Rey tentang kenyataan hubungan mereka. Karena si kecil sudah bangun dan menangis. Setelah baju yang di minta oleh Putri di dapatkan. Wanita itu segera memberikan pada Rey dan menyuruhnya untuk mandi. Setelah selesai mandi. Rey tidak mau sarapan. Tapi dia membawa bekal untuknya makan di kantor. Setelah itu pria itu pamit pergi. Siang ini Putri menelfon orang tuanya dan membiarkan tentang maksud lamaran untuk Fitri. Putri juga menceritakan kalau dirinya dan Rey sudah kembali lagi bersama. Jadi sebagai orang tua. Tidak ada alasan untuk mengulur lagi. Orang tua Putri pun setuju dan memasrahkan semua pada Putri dan Fitri. Kedua anak perempuan itulah yang akan mengurus semuanya. Sebagai seorang ayah. Suryanto juga tidak mau kalau anak perempuannya berlama-lama pacaran. Takutnya terjadi sesuatu yang tidak di inginkan. Rey dan Noval juga melakukan hal yang sama. Sepulang dari kantornya. Mereka mengatakan maksudnya melamar
Malam ini Rey tidur di rumah Putri. Pria itu tidur bersama dengan istri dan anaknya. Meskipun sudah bersama lagi dan tidur pun juga bersama. Tapi Rey belum mau untuk berhubungan badan dengan Putri. Karena dia belum tahu bahwa dirinya memang suami sah nya Putri. Setelah pagi saat masuk ke kamar Putri. Fitri terkejut melihat Rey sedang tidur di kasur sambil memeluk anaknya. Fitri pun langsung memanggil kakaknya dan menanyakan. Sejak kapan ada kakak iparnya itu di dalam kamar. Putri menjawab santai. Wanita itu nampak lebih ceria di banding biasanya. Niatnya ingin marah pada sang kakak. Tapi tidak jadi. Karena sepertinya kakak tercintanya itu sudah kembali ceria seperti dulu. Bagaimana pun. Kebahagiaan itu lebih utama di banding harus marah dan dendam. Fitri menuju ke ruang makan dan bertanya pada Putri. Dia pura-pura tidak tahu. Kalau orang yang ada di kamar itu adalah Rey. Kakak ipar nya. Putri pun menjawab jujur kalau pria itu suaminya. Fitri hendak marah pada sang ka
Sebulan berlalu. Rey masih tetap mengirim hadiah dan pesan permintaan maaf pada Putri. Pria itu tidak menyerah. Dia tidak pernah putus asa untuk mendapatkan cinta Putri kembali. Tapi hari ini. Rey ingin memberi kejutan untuk Putri. Dia tidak mengirim hadiah dari pagi sampai sore. Ternyata di rumahnya. Putri menunggu seorang yang datang untuk mengantar bunga dan boneka untuk diri dan anaknya. Rey juga sengaja tidak menggunakan ponselnya selama seharian itu. Sekalipun ada yang menelfonnya. Pria itu tidak mengangkatnya. Kecuali nama Putri yang memanggil. Barulah dia akan menerimanya. Rey juga mengabaikan panggilan dari Noval dan menyuruh sekretarisnya untuk berbohong. Jika Noval mencari dirinya. Maka harus mengatakan kalau Rey tidak masuk kerja. Rey juga tidak pulang ke rumah. Hingga jam sepuluh malam. Noval kembali menelfon kakaknya itu. Dia merasa khawatir jika terjadi sesuatu padanya. Rey masih tetap sama. Dia masih mengabaikan panggilan itu. Ternyata di rumah. Putri juga mera
Esok nya. Rey kembali bekerja di kantornya. Dia sudah merasa siap setelah menceritakan masalahnya pada Noval. dan sorenya sepulang dari kantor. Rey dan Noval janji bertemu di sebuah kafe dekat tempat tinggal Putri. Mereka berdua membahas masalah Rey dengan Putri. Noval menelfon Putri di hadapan Rey. ponselnya sengaja di load speaker agar Rey mendengar percakapan mereka. Noval menceritakan semua penyesalan kakaknya atas semua yang sudah di perlakuannya terhadap Putri. Rey ingin kembali lagi pada Putri. Tapi dia takut jika Putri malah menolaknya. Putri meminta pada Novel. Untuk mengatakan pada kakaknya itu. Jika dirinya ingin kembali. Dia harus bisa membuktikan lebih dulu. Baru Putri bisa menerimanya. Rey sangat senang mendengarnya. Dia akan membuktikan Pada Putri. Kalau dirinya sungguh menyesal dan ingin kembali lagi. Pria itu berjanji pada dirinya sendiri. Akan berusaha untuk mendapatkan kembali cinta dari wanitanya. Dia juga akan bertanggung jawab pada anaknya. Setelah
Cukup lama Rey mengobrol dengan pak satpam. Sampai waktu maghrib pun tiba. Tapi Noval dan kedua orang tua Rey belum ada yang pulang juga.Rey kembali masuk ke dalam rumah. Di kamar nya dia menunaikan sholat. Yang sudah lama di tinggalkan nya.Pria itu menangis mohon ampun pada Tuhan nya. Selama ini sudah melupakan Tuhan yang sudah menciptakan nya. Sudah memberi nya kehidupan. Kenikmatan dunia yang membuat nya menjadi lupa diri.Rey merasa sudah sangat jauh dengan Tuhan nya. Hingga hidup nya selalu sesat. Selalu salah langkah.Dia juga mohon petunjuk untuk jalan yang lebih baik. Meminta agar diri nya di persatukan kembali pada Putri dan anak dari mereka. Dia ingin bertanggung jawab atas semua perbuatan nya.Rey akan segera menikahi Putri. Untuk menghalalkan hubungan mereka.Selesai sholat. Rey hendak tiduran saja. kembali membuka poncel nya. Tapi dia mendengar suara mobil milik papa nya.Rey keluar dari kamar. Dan ternyata benar mama dan papa nya sudah pulang."Dari mana ma, pa?"."Hab
Rey merasa bosan di rumah saja. Dia ingin menghubungi Putri. Tapi dia takut. Jika nanti wanita nya itu malah tersakiti lagi. Rey hanya bisa melihat history milik Putri. Wanita itu selalu mengunggah foto dan vidio anak nya. Karena hanya itulah yang bisa menjadi obat rindu pada kedua cinta nya. Noval belum menceritakan apapun tentang Putri pada nya. Adik nya itu hanya mengatakan kalau dia tahu semua tentang hubungannya dengan Putri. Dan wanita itu sudah melahirkan anak nya. Rey hendak bertanya pada Noval. Apa yang di ketahui nya tentang Putri dan anak nya sekarang. Rey benar-benar ingin tahu keadaan orang yang di cintai nya itu. Dia sudah sangat merindukan nya. Sungguh. Rey sangat rindu pada Putri dan anak nya yang sama sekali dia belum pernah melihat nya secara nyata. Dia hanya bisa melihat lewat poncel nya saja. Malam ini. Rey menunggu kepulangan Noval dari kantor nya. Pria itu menunggu adik nya hingga larut malam. Berkali-kali Rey menghubungi nomer poncel afik nya it
Setelah Mama Nurma keluar dari ruangan itu. Noval menangis sambil duduk di samping kakak nya yang masih belum sadar. Pria itu memegang tangan sang kakak dan mencium nya. "Maafin Noval ya kak. Noval marah sama kak Rey karena sekarang kakak sudah berubah. Kakak jadi orang yang jahat. Yang tega sama wanita yang sedang mengandung anak kak Rey sendiri. " Noval masih menangis dan Rey juga masih belum sadar. "Kakak tahu. Sekarang wanita itu sudah melahirkan bayi cantik. Wajah nya sangat mirip sama kakak yang jahat". Noval menceritakan semua tentang Putri dan anak nya. Rey mendengar nya. Pelan-pelan dia membuka mata dan menggerak kan tangan nya. Dia berkata dengan suara yang masih terbata-bata. "A anaku su sudah lahir?". Noval yang melihat sang kakak sudah siuman. Dia segera memeluk nya. Pria itu tidak menjawab pertanyaan dari kakak nya. Karena saking bahagia nya. Rey kembali bertanya. Tepat di telinga Noval karena adik nya itu masih memeluk nya. Di posisi nya yang masih tidur
Mama Nurma sangat bersedih. Anak kesayangan nya masih terbaring lemah di rumah sakit. Luka di wajah nya memang sudah membaik. Tapi Rey masih lemah tak berdaya. Bagaimana tidak lemah. Meskipun di tunjang dengan obat. Tapi Rey sendiri tidak mau makan dan minum barang sedikt pun. Tak ada semangat untuk sembuh. Mama Nurma menyalahkan Noval. Anak bungsu nya itulah yang membuat kakak nya sendiri masuk rumah sakit. Sang mama ingin sekali marah-marah pada Noval. Menyuruh nya minta maaf pada Rey. Tapi. Tiap kali di hubungi nya. Anak itu selalu tak menerima panggilan nya. Kalaupun di terima nya. Anak itu sudah mengatakan lebih dulu. Tak mau membahas masalah tentang kakak nya. Dan menutup nya secara sepihak. Sikap Noval yang seperti itu membuat sang mama makin marah pada nya. Sang mama stres sendiri. Menahan amarah pada anak bungsu nya. Tapi tetap menutupi kesalahan anak nya itu pada suami nya. Beliau bingung memikirkan apa yang terjadi pada kedua anak nya itu. Mereka semua tak ada yang