Sebelum nya keluarga Wijaya menginap di hotel. Biar lebih dekat dengan tempat acara. Agar tak ada kendala dalam perjalanan nanti nya.
Keluarga itu sudah tiba lebih dulu sebelum keluarga mempelai wanita datang. Mereka sudah siap dengan pakaian yang di pilih oleh mama Nurma. Setelan kebaya dan rok dengan warna ungu untuk mama Nurma. Serta hijab dengan warna yang senada . Juga kemeja dan celana panjang dengan warna yang sama untuk Noval dan papa Wijaya. Sedangkan Rey menggunakan pakaian pengantin nya dengan warna ungu juga. Rombongan dari mempelai wanita dan keluarga nya pun tiba. Mereka juga memakai pakaian dengan warna yang sama. Tak ketinggalan juga dengan paman Yadi dan istri nya. Mereka semua memakai pakaian yang sudah di pilih dan di pesan oleh mama Nurma. Ungu, konsep warna dalam pesta ini adalah warna ungu. Mempelai wanita yang memakai kebaya pengantin dengan warna yang sesuai dengan yang di pakai oleh mempelai pria. Serta cadar di wajah nya. Dia berjalan perlahan sambil menunduk. Papa Wijaya kaget melihat calon menantu nya memakai cadar. Kemudian bertanya kepada Suryadi. "Apakah calon istri nya Rey itu seorang gadis bercadar?". Suryadi pun menjelaskan jika keponakan nya itu memang gadis yang berhijab tapi tidak bercadar. Jika di acara pernikahan nya ini dia memakai cadar. Suryadi sendiri tidak mengetahui akan hal itu. Tuan Wijaya memaklumi nya. Mungkin mereka punya alasan sendiri. Tuan Wijaya pun tak mempermasalah kan nya. Sedangkan Rey hanya memandang calon istri nya itu sekilas saja. Lalu mengalihkan pandangan nya ke para tamu undangan. "Wanita bercadar, pasti sangat membosankan." batin nya. Rey teringat akan kekasih nya. Yang masih dia tunggu kepulangan nya. Dia merasa sudah ingkar janji pada nya. Karena akan menikah dengan wanita lain. Tapi Rey akan tetap menepati janji nya. Untuk tidak mencintai wanita lain. Dan hanya akan mencintai dan berumah tangga bersama dengan kekasih hati nya. Rey tetap menunggu kepulangan orang yang di cintai nya. Penghulu sudah datang. Acara akad nikah pun segera di mulai. Rey melafalkan ijab qobul nya hanya dengan sekali tarikan. Dan semua saksi menyatakan sah. Sekarang Rey dan Putri sudah sah menjadi suami istri. Mereka sudah menjadi pasangan yang halal. Dan sang istri pun harus salim takzim pada suami nya. Putri melakukan nya dengan terpaksa. Dia menyentuh, menarik dan mencium tangan suami nya itu dengan menutup mata nya. Dia tak mau dan tak sudi melihat wajah suami nya. Sejak awal kedatangan nya pun. Diri nya hanya menunduk kan kepala nya. Melihat ke bawah. Memandang karpet merah yang terbentang sampai di pelaminan. Setelah ijab qobul selesai. Doa serta saling takzim serta sunkeman pada orang tua mereka juga sudah selesai. Acara selanjutnya adalah resepsi. Yang langsung di adakan hari ini juga. Rey dan Putri duduk di pelaminan bak ratu dan raja. Tapi mereka tak sedikit pun saling menoleh untuk saling pandang. Mereka hanya memandangi para tamu. Dan kadang menunduk ke bawah. Berbeda dengan kedua besar. Mereka saling mengakrabkan diri mereka dengan saling berbincang dan bercerita tentang keluarga masing - masing. Papa Wijaya dan istri nya mengucapkan terima kasih kepada Suryadi. Karena sudah mempertemukan dengan keluarga Suryanto. Menjadi kan nya bagian dari keluarga Wijaya. Bagi Suryadi sendiri. Dia berani mengenal kan keluarga Suryanto itu. Karena dia adalah kakak kandung nya sendiri. Sudah mengenal sejak masih kecil dan sudah mengetahui latar belakang nya. Sedangkan Noval dan Fitri. Mereka saling berkenalan dan merasa saling tertarik. Noval meminta nomer ponsel pada Fitri. Tapi sayang nya gadis itu tidak memiliki nya. Akhirnya mereka foto berdua menggunakan poncel milik Noval. Mereka juga foto bersama dengan pengantin dan keluarga. Mengabadikan momen - momen indah itu sebagai kenangan. Setelah itu Noval mengantar Fitri pulang ke rumah nya. Menggunakan motor ninja warna merah kesayangan nya. Karena memang saat berangkat tadi dia menggunakan kendaraan itu. Selamat dan doa dari para tamu undangan. Juga kado hadiah yang di berikan oleh nya. Semua tamu pun sudah pulang. Meninggalkan pengantin dan orang tua dari mereka. Juga hadiah dari para tamu. Papa dan mama Wijaya pamit pulang. Karena masih banyak pekerjaan yang menunggu nya. Tapi sebelum nya papa Wijaya menasihati anak sulung nya. "Sekarang kamu sudah menjadi kepala keluarga. Istri mu adalah tanggung jawab mu. Jaga dan sayangi istri mu seperti orang tua nya menyayangi nya.". Nasehat papa nya menyentuh hati Rey. Tapi mama nya kemudian becanda menggoda nya. " Jangan lupa pulang nanti bawa kan calon cucu buat mama.". Candaan mama nya malah membuat Rey ingin cepat kabur dari mereka semua. Setelah itu mereka pergi berlalu. Rey, Putri dan kedua orang tua nya pun pulang bersama. Menggunakan mobil pengantin. Tapi sopir nya Rey sendiri. Setelah semua kado sudah masuk dalam bagasi. Mereka siap untuk pulang ke rumah Suryanto. Karena Rey harus menginap di rumah nya selama seminggu. Setelah itu bersama dengan Putri pulang ke keluarga Wijaya. Putri duduk di depan di samping Rey. Sedangkan orang tua nya duduk di belakang. Benar - benar pengantin yang aneh. Siapa yang pengantin. Siapa pula yang duduk di bangku pengantin. Semua itu Rey yang minta karena tidak mau duduk sebelahan dengan Putri. Tapi malah mertua nya menyuruh istri nya itu duduk di depan. Di dalam mobil mertua nya mengajak Rey mengobrol dan Rey sendiri menanggapi nya. Sedangkan Putri hanya diam memandang jendela melihat pemandangan jalan yang di lewati nya. Dia tak mendengar kan obrolan suami dan orang tua nya. Sampai di rumah mereka di sambut oleh Fitri yang sudah tiba di rumah sejak tadi. Bahkan dia sudah mengganti pakaian nya. Fitri membantu menurunkan kado - kado yang ada di bagasi mobil. Sedangkan Rey hanya mengambil rancel yang berisi pakaian nya. Kemudian masuk ke kamar yang sudah di tunjukkan oleh Fitri. Putri membawa beberapa kado itu masuk ke rumah. Lalu menaruh nya di meja ruang tamu. "Kok taruh di sini, gak di taruh di kamar saja?" tanya Fitri. " Sini saja dulu. Beresin besok!" jawab Putri. Kemudian dia menuju ke kamar mandi untuk membersihkan riasan make up di wajah nya. Di kamar. Rey mengganti baju nya dengan kaos dan celana biasa. Melempar baju pengantin nya di atas kasur. Kemudian menulis pesan surat untuk keluarga nya. Dia menaruh kertas itu di atas meja dan menindindih nya dengan gelas yang ada di meja itu. Rey membuka jendela kamar dan memastikan keadaan sepi. Lalu kabur membawa rancel nya. Dan menutup kembali jendela itu.Selesai membersihkan make up di wajah nya. Putri masuk ke kamar nya untuk mengganti pakaian. Di lihat nya kamar sepi tak ada orang. Tapi dia mendapati baju pengantin milik suami nya tergeletak di atas kasur. Karena tak melihat keberadaan suami nya. Dia mengira kalau suami nya itu sedang bersama dengan orang tua nya di luar. Selesai berganti baju. Gadis itu menulis surat kecil untuk keluarga nya. Yang bertulis kan permintaan maaf karena memilih pergi dari rumah. Isi tulisan yang sama dengan surat milik suami nya. Dia pun menumpuk dan menindih dengan gelas yang sama. Dia tidak tahu kalau suami nya sudah kabur lebih dulu meninggalkan nya. Putri pun kabur lewat jendela lalu menutup nya kembali. Sementara kedua orang tua nya beserta adik perempuan nya. Mereka mengobrol membicarakan pengalaman di acara tadi Mereka semua tak menaruh curiga pada pasangan pengantin itu. Mereka pikir pengantin baru itu sedang menikmati malam pertama nya menjadi suami istri. Jadi tidak ma
Begini rasanya tidak punya tempat tinggal. Aah sial. Sudah siang nya kepanasan, capek. Sial memang. Lagi - lagi,. Istri nya Rey itu menyesali keputusan nya yang salah. Karena memilih kabur dari rumah nya. Benar-benar hari yang sial. Sudah jatuh ketimpa tangga. Eh salah. Sudah jatuh terkena kotoran kucing. Kejedot pula si kepala. Saking kesal nya. Dia melempar botol bekas minum nya sembarangan saja. Botol itu mengenai kepala seorang pria yang sedang berjalan ke arah nya. Sial. Pria itu berjalan maju ke arah nya. Tatapan mata nya yang tajam. Menanda kan diri nya sedang marah. Pria itu mendekati Putri. Membuat nya merasa ketakutan. "Loe yang melempar gue pakai botol?" tanya nya dengan marah. Putri takut. Tak berani menjawab. Hanya bisa menggeleng kan kepala nya. Tapi pria dihadapkan nya tetap marah dan hendak menjambak rambut nya. Tapi di urungkan nya. Putri yang ketakutan pun membekap mulut nya sendiri dengan kedua tangan nya. Pria itu makin marah - mara
Rey bangun saat matahari sudah menampakkan sinar nya. Dia bergegas mandi kemudian pergi mencari sarapan. Pria tampan itu mengenakan kaos santai berwarna putih. Dan celana pendek selutut berwarna biru. Tak lupa membawa dompet dan poncel milik nya. Saat keluar dari kamar nya. Dia melihat Putri masih meringkuk di atas kasur nya. Jelas saja gadis itu kelihatan. Pintu kamar nya terbuka. Semalam Rey lupa menutup nya. Dan kamar mereka saling berhadapan. Rey masuk lalu memeriksa keadaan gadis itu. Dia tempel kan tangan nya di kening gadis itu. Panas. Dia demam. Buru-buru pria itu pergi untuk membeli sarapan. Juga obat turun panas untuk gadis yang tinggal bersama dengan nya itu. Cukup lama pria itu pergi. Dia membeli sarapan bubur ayam. Serta obat dan perlengkapan mandi untuk diri nya dan si gadis itu. Sampai di rumah. Gadis itu masih meringkuk di kamar nya. "Bangun. " Rey membangun kan nya dengan pelan. Gadis itu pun bangun lalu duduk bersender di atas ranjang kecil tempat tidur nya
Mereka makan malam berdua.Menyantap gulai ayam yang di masak oleh Putri. "Masakan loe enak." Rey memuji masakan Putri. Gadis itu hanya tersenyum canggung. "Besok masak gulai lagi ya!. Tapi besok gulai daging sapi.Gue suka masakan loe." pinta nya pada Putri. "Tapi besok aku mau,,," belum selesai berucap. Rey sudah menyela ucapan nya. "Besok kita belanja ke pasar. Belanja buat bahan gulai.Sekalian belanja yang lain juga.". Setelah mengatakan itu. Rey pergi ke luar. Entah mau ke mana.Putri sendiri tidak tau. Gadis itu membereskan bekas makan mereka. Kemudian masuk ke kamar nya.Lalu tidur hingga pagi. Rey pulang sudah larut malam.Tapi tak langsung tidur. Dan tidur saat menjelang pagi. Hingga akhirnya dia bangu kesiangan. Saat Rey bangun. Rumah sudah bersih dan wangi karbol. Dan sudah ada semangkok gulai panas sisa semalam.Di meja dapur. Putri yang sudah mengerjakan itu semua. Dia bangun pagi. Mandi dan membereskan semua pekerjaan rumah. Agar nanti saat pergi. Dia sudah
Siang itu mereka makan bersama. Dengan menu yang di minta oleh Rey. Dan sore nya mereka berdua jalan-jalan ke taman dekat jalan raya. Di sana banyak para pedagang kaki lima. Banyak orang yang menikmati jajanan pinggir jalan itu. Begitu juga Rey dan Putri. Mereka jalan sambil bergandengan tangan. Entah sejak kapan?. Yang jelas. Tangan Rey menggenggam erat tangan Putri. Seakan-akan tak mau melepas nya. Putri merasa senang di ajak jalan-jalan ke luar rumah. Meskipun hanya dengan berjalan kaki. Dia merasa nyaman di perlakukan oleh Rey. Layak nya seorang kekasih. Mereka behenti di depan penjual bakso. Mereka menikmati bakso panas itu sambil mengobrol. "Mas Rey,Mbak Putri.Di sini juga?" sapa Bu Zaenab.Yang ternyata ada di samping Rey. Sedang memesan bakso juga.Bu Zaenab tak sendiri. Dia bersama dengan anak nya. Yang se umuran dengan Rey. Dia lumayan tampan. Tapi sedikit pendek dan berkulit hitam. Serta berambut ikal.Pria itu memandang Putri tak berkedip. Sedangkan Putri sendiri tak
Derrrt derrrt Poncel di atas meja kamar milik Rey bergetar. Mendengar itu Rey yang sedang duduk di ruang tamu. Bangkit kemudian pergi ke kamar nya untuk menerima panggilan dari poncel milik nya. Di lihat nya nama Dilon memanggil. "Iya kenapa?" tanya Rey pada seseorang melalui benda pipih di tangan nya. Dilon mengajak bertemu dan janjian di kafe terdekat dari rumah Rey. Mereka janji bertemu saat jam makan siang nanti. Meski pun kafe itu paling dekat dari tempat tinggal Rey. Tapi dia masih harus naik kendaraan untuk menuju ke sana. Karena tempat itu lumayan jauh jika di tempuh nya dengan berjalan kaki. "Siang ini gue makan di luar. Loe masak buat sendiri aja!" ucap Rey sambil memakai sepatu nya. Karena mau pergi. Putri terdiam. Bibir nya kelu tak dapat bicara. Padahal hati nya ingin bertanya. Mau ke mana?. "Gue pergi dulu. Nih kalau males masak beli jadi aja. Jangan lupa kunci pintu kalau mau pergi" titah nya sambil memberikan selembar uang berwarna merah pada Putri. Da
Pagi ini Putri membuat kan nasi goreng permintaan Rey. Kemudian mereka sarapan berdua.Setelah sarapan. Rey duduk di kursi depan rumah nya.Sedangkan Putri melanjutkan pekerjaan rumah nya. Setelah selesai dengan pekerjaan rumah nya. Gadis itu duduk di kursi ruang tamu."Putri." panggil Rey dari luar."Iya. Ada apa?" Putri maju ke arah di mana pria yang memanggil nya itu sedang duduk."Besok gue mulai bekerja. Dan sebentar lagi..." Rey menggantung ucapan nya. karena datan dua orang pria menyapa mereka."Permisi. Apa benar ini alamat nya Pak Rey?" tanya se orang dari mereka."Iya. Benar." jawab Putri dan Rey bersamaan.Kedua orang tadi mengantar kan motor yang di beli oleh Rey. Kemarin.Putri merasa senang. Rey bisa membeli motor. Dia tak khawatir. Jika nanti Rey bekerja. Sudah ada kendaraan yang membawa nya.Sore nya mereka jalan-jalan mengendarai motor baru itu. Mereka pergi ke taman. Rey menyuruh Putri untuk belajar mengendarai motor itu. Dan Putri pun belajar di ajari oleh Rey.Pua
Seminggu berlalu. Semakin hari. Rey semakin perhatian.Rey sudah benar-benar melupakan orang tua nya. Dia tak peduli lagi dengan setiap pesan dan panggilan telfon. Dari orang yang paling berjasa dalam hidup nya.Pria itu sudah merasa senang dengan kehidupan nya bersama Putri. Meskipun di dalam pikiran nya masih ada Tania.Kehidupan mereka di rumah itu. Sama layak nya rumah tangga pada umum nya. Seorang suami yang mencari nafkah untuk istri nya. Dan seorang istri yang melayani setiap kebutuhan suami nya. Hanya saja untuk kebutuhan batin nya. Mereka tidak melakukan nya.Bersama denga Putri. Rey merasa tenang dan nyaman.Malam ini. Rey pulang agak sore. Karena Kafe tidak terlalu rame. Dan besok akan di boking seseorang. Untuk acara ulang tahun. Dan tadi sudah mulai di persiap kan dekorasi nya.Sebelum pulang ke rumah. Rey mampir ke konter. Untuk membeli sebuah poncel. Pria itu akan membeli kan hadiah pada Putri. Agar gadis itu tak kesepian di rumah. Dan diri nya bisa menghubungi nya jik
Setelah cukup lama menunggu. Yang di nantikan dari tadi pun tiba. Keluarga Wijaya datang dengan menggunakan dua mobil. Mobil yang satu di Kendari oleh sopir pribadinya yaitu Suryadi. Adik Suryanto yang masih tetap bekerja sebagai sopir di keluarga Wijaya. Didalam mobil itu ada Tuan Wijaya dan istrinya. sedangkan mobil yang satunya ada Noval dan Rey. Saat turun dari mobil. Rey terlihat bingung. pria itu merasa seperti sudah pernah datang ke rumah ini. Dia merasa tidak asing. Keluarga Wijaya pun masuk ke dalam rumah. Di sambut oleh kedua orang tua Putri dan Fitri. Juga ada Imran yang turut serta menyambut kedatangannya. Rey benar-benar merasa bingung. Ini seperti rumah orang tua Putri. Dan kedua orang tua ini adalah mertuanya. Apa jangan-jangan?. Rey merasa sangat bingung. Bukankah Imron adalah orang yang bekerja di catering miliknya. Tapi kenapa dia ada di sini? Rey hendak bertanya pada Imran. Kenapa dirinya ada di sini. Tapi orang yang di panggilnya itu sudah masuk ke
Setelah kepergian Imran. Putri tidak jadi mengatakan pada Rey tentang kenyataan hubungan mereka. Karena si kecil sudah bangun dan menangis. Setelah baju yang di minta oleh Putri di dapatkan. Wanita itu segera memberikan pada Rey dan menyuruhnya untuk mandi. Setelah selesai mandi. Rey tidak mau sarapan. Tapi dia membawa bekal untuknya makan di kantor. Setelah itu pria itu pamit pergi. Siang ini Putri menelfon orang tuanya dan membiarkan tentang maksud lamaran untuk Fitri. Putri juga menceritakan kalau dirinya dan Rey sudah kembali lagi bersama. Jadi sebagai orang tua. Tidak ada alasan untuk mengulur lagi. Orang tua Putri pun setuju dan memasrahkan semua pada Putri dan Fitri. Kedua anak perempuan itulah yang akan mengurus semuanya. Sebagai seorang ayah. Suryanto juga tidak mau kalau anak perempuannya berlama-lama pacaran. Takutnya terjadi sesuatu yang tidak di inginkan. Rey dan Noval juga melakukan hal yang sama. Sepulang dari kantornya. Mereka mengatakan maksudnya melamar
Malam ini Rey tidur di rumah Putri. Pria itu tidur bersama dengan istri dan anaknya. Meskipun sudah bersama lagi dan tidur pun juga bersama. Tapi Rey belum mau untuk berhubungan badan dengan Putri. Karena dia belum tahu bahwa dirinya memang suami sah nya Putri. Setelah pagi saat masuk ke kamar Putri. Fitri terkejut melihat Rey sedang tidur di kasur sambil memeluk anaknya. Fitri pun langsung memanggil kakaknya dan menanyakan. Sejak kapan ada kakak iparnya itu di dalam kamar. Putri menjawab santai. Wanita itu nampak lebih ceria di banding biasanya. Niatnya ingin marah pada sang kakak. Tapi tidak jadi. Karena sepertinya kakak tercintanya itu sudah kembali ceria seperti dulu. Bagaimana pun. Kebahagiaan itu lebih utama di banding harus marah dan dendam. Fitri menuju ke ruang makan dan bertanya pada Putri. Dia pura-pura tidak tahu. Kalau orang yang ada di kamar itu adalah Rey. Kakak ipar nya. Putri pun menjawab jujur kalau pria itu suaminya. Fitri hendak marah pada sang ka
Sebulan berlalu. Rey masih tetap mengirim hadiah dan pesan permintaan maaf pada Putri. Pria itu tidak menyerah. Dia tidak pernah putus asa untuk mendapatkan cinta Putri kembali. Tapi hari ini. Rey ingin memberi kejutan untuk Putri. Dia tidak mengirim hadiah dari pagi sampai sore. Ternyata di rumahnya. Putri menunggu seorang yang datang untuk mengantar bunga dan boneka untuk diri dan anaknya. Rey juga sengaja tidak menggunakan ponselnya selama seharian itu. Sekalipun ada yang menelfonnya. Pria itu tidak mengangkatnya. Kecuali nama Putri yang memanggil. Barulah dia akan menerimanya. Rey juga mengabaikan panggilan dari Noval dan menyuruh sekretarisnya untuk berbohong. Jika Noval mencari dirinya. Maka harus mengatakan kalau Rey tidak masuk kerja. Rey juga tidak pulang ke rumah. Hingga jam sepuluh malam. Noval kembali menelfon kakaknya itu. Dia merasa khawatir jika terjadi sesuatu padanya. Rey masih tetap sama. Dia masih mengabaikan panggilan itu. Ternyata di rumah. Putri juga mera
Esok nya. Rey kembali bekerja di kantornya. Dia sudah merasa siap setelah menceritakan masalahnya pada Noval. dan sorenya sepulang dari kantor. Rey dan Noval janji bertemu di sebuah kafe dekat tempat tinggal Putri. Mereka berdua membahas masalah Rey dengan Putri. Noval menelfon Putri di hadapan Rey. ponselnya sengaja di load speaker agar Rey mendengar percakapan mereka. Noval menceritakan semua penyesalan kakaknya atas semua yang sudah di perlakuannya terhadap Putri. Rey ingin kembali lagi pada Putri. Tapi dia takut jika Putri malah menolaknya. Putri meminta pada Novel. Untuk mengatakan pada kakaknya itu. Jika dirinya ingin kembali. Dia harus bisa membuktikan lebih dulu. Baru Putri bisa menerimanya. Rey sangat senang mendengarnya. Dia akan membuktikan Pada Putri. Kalau dirinya sungguh menyesal dan ingin kembali lagi. Pria itu berjanji pada dirinya sendiri. Akan berusaha untuk mendapatkan kembali cinta dari wanitanya. Dia juga akan bertanggung jawab pada anaknya. Setelah
Cukup lama Rey mengobrol dengan pak satpam. Sampai waktu maghrib pun tiba. Tapi Noval dan kedua orang tua Rey belum ada yang pulang juga.Rey kembali masuk ke dalam rumah. Di kamar nya dia menunaikan sholat. Yang sudah lama di tinggalkan nya.Pria itu menangis mohon ampun pada Tuhan nya. Selama ini sudah melupakan Tuhan yang sudah menciptakan nya. Sudah memberi nya kehidupan. Kenikmatan dunia yang membuat nya menjadi lupa diri.Rey merasa sudah sangat jauh dengan Tuhan nya. Hingga hidup nya selalu sesat. Selalu salah langkah.Dia juga mohon petunjuk untuk jalan yang lebih baik. Meminta agar diri nya di persatukan kembali pada Putri dan anak dari mereka. Dia ingin bertanggung jawab atas semua perbuatan nya.Rey akan segera menikahi Putri. Untuk menghalalkan hubungan mereka.Selesai sholat. Rey hendak tiduran saja. kembali membuka poncel nya. Tapi dia mendengar suara mobil milik papa nya.Rey keluar dari kamar. Dan ternyata benar mama dan papa nya sudah pulang."Dari mana ma, pa?"."Hab
Rey merasa bosan di rumah saja. Dia ingin menghubungi Putri. Tapi dia takut. Jika nanti wanita nya itu malah tersakiti lagi. Rey hanya bisa melihat history milik Putri. Wanita itu selalu mengunggah foto dan vidio anak nya. Karena hanya itulah yang bisa menjadi obat rindu pada kedua cinta nya. Noval belum menceritakan apapun tentang Putri pada nya. Adik nya itu hanya mengatakan kalau dia tahu semua tentang hubungannya dengan Putri. Dan wanita itu sudah melahirkan anak nya. Rey hendak bertanya pada Noval. Apa yang di ketahui nya tentang Putri dan anak nya sekarang. Rey benar-benar ingin tahu keadaan orang yang di cintai nya itu. Dia sudah sangat merindukan nya. Sungguh. Rey sangat rindu pada Putri dan anak nya yang sama sekali dia belum pernah melihat nya secara nyata. Dia hanya bisa melihat lewat poncel nya saja. Malam ini. Rey menunggu kepulangan Noval dari kantor nya. Pria itu menunggu adik nya hingga larut malam. Berkali-kali Rey menghubungi nomer poncel afik nya it
Setelah Mama Nurma keluar dari ruangan itu. Noval menangis sambil duduk di samping kakak nya yang masih belum sadar. Pria itu memegang tangan sang kakak dan mencium nya. "Maafin Noval ya kak. Noval marah sama kak Rey karena sekarang kakak sudah berubah. Kakak jadi orang yang jahat. Yang tega sama wanita yang sedang mengandung anak kak Rey sendiri. " Noval masih menangis dan Rey juga masih belum sadar. "Kakak tahu. Sekarang wanita itu sudah melahirkan bayi cantik. Wajah nya sangat mirip sama kakak yang jahat". Noval menceritakan semua tentang Putri dan anak nya. Rey mendengar nya. Pelan-pelan dia membuka mata dan menggerak kan tangan nya. Dia berkata dengan suara yang masih terbata-bata. "A anaku su sudah lahir?". Noval yang melihat sang kakak sudah siuman. Dia segera memeluk nya. Pria itu tidak menjawab pertanyaan dari kakak nya. Karena saking bahagia nya. Rey kembali bertanya. Tepat di telinga Noval karena adik nya itu masih memeluk nya. Di posisi nya yang masih tidur
Mama Nurma sangat bersedih. Anak kesayangan nya masih terbaring lemah di rumah sakit. Luka di wajah nya memang sudah membaik. Tapi Rey masih lemah tak berdaya. Bagaimana tidak lemah. Meskipun di tunjang dengan obat. Tapi Rey sendiri tidak mau makan dan minum barang sedikt pun. Tak ada semangat untuk sembuh. Mama Nurma menyalahkan Noval. Anak bungsu nya itulah yang membuat kakak nya sendiri masuk rumah sakit. Sang mama ingin sekali marah-marah pada Noval. Menyuruh nya minta maaf pada Rey. Tapi. Tiap kali di hubungi nya. Anak itu selalu tak menerima panggilan nya. Kalaupun di terima nya. Anak itu sudah mengatakan lebih dulu. Tak mau membahas masalah tentang kakak nya. Dan menutup nya secara sepihak. Sikap Noval yang seperti itu membuat sang mama makin marah pada nya. Sang mama stres sendiri. Menahan amarah pada anak bungsu nya. Tapi tetap menutupi kesalahan anak nya itu pada suami nya. Beliau bingung memikirkan apa yang terjadi pada kedua anak nya itu. Mereka semua tak ada yang