All Chapters of Ternyata Suamiku Bukan Pria Biasa: Chapter 171 - Chapter 180

355 Chapters

BAB 170 : Menenangkan Dirinya

Isabelle tersenyum.Kedua manik matanya bergerak, seiring laporan yang masuk di layar ponsel miliknya.Seperti yang ia perintahkan pada Paul.Gambar-gambar berisi tubuh-tubuh Isabelle yang penuh luka kini bertebaran internet. Wajahnya memang tidak ditampakkan.Namun Isabelle sangat yakin, bahwa begitu Arion melihat gambar-gambar itu, pria itu akan tahu itu adalah tubuh Isabelle. Dan saat Arion tahu, Arion akan kembali mengalami panic attack, persis seperti yang Isabelle ingat dua tahun lalu, begitu Arion terbangun dan melihat dirinya polos dan penuh luka di sekujur tubuhnya.Perempuan cantik pucat itu menyeringai puas.Ia telah begitu banyak berkorban hanya untuk mengikat Arion padanya.Bahkan ia rela membuat dirinya sendiri terluka dan babak belur, hanya agar itu terlihat meyakinkan dan benar-benar bisa mengingatkan Arion pada masa lalunya.Entah apa masa lalu itu, Isabelle hanya tahu Arion memiliki trauma dan tidak sanggup me
Read more

BAB 171 : Dia Sudah Di Tangan Yang Tepat

Gadis itu merasakan denyut nyeri di dalam hati. Selintas cepat, memori bagaimana Arion menenangkan dirinya setelah penculikan itu, terbayang.Pria itu dengan lembut mengalihkan perhatian Elara yang saat itu kembali teringat kejadian saat dirinya diculik.Kedua tangan pria itu juga digunakan untuk menenangkan Elara dengan memasangkan headset di telinganya, sehingga Elara tidak lagi ‘mendengar’ desingan peluru, jeritan kematian orang-orang yang tertembak, serta segala suara menakutkan itu lagi.Entah apa yang pernah dialami Arion, yang sanggup membuat pria tangguh dan dingin ini terlihat teramat rapuh saat ini.Elara merasa, ini saatnya ia melakukan hal yang sama pada pria itu.Menenangkannya.“Ya… seperti itu. Lihat aku. Bukankah kau dalam keadaan sadar? Apa kau ingin menyakitiku? Tidak kan?” Bibir gadis itu terbuka dan meluncurkan serangkaian kalimat membujuk.“Tidak kan?” Tangan Elara kembali mengerat dan mempertahankan posisi, saat Arion hendak berpaling lagi.Kepala gadis itu mendek
Read more

BAB 172 : Andai Hanya Berdebar Untukku

Garvin menatap layar ponsel sekian kali.Tidak ada perintah apa pun dari sang CEO AE Group sejak tadi, setelah ia mengirimkan berita tentang foto-foto ‘yang diduga’ nona dari keluarga Goldwin.Garvin memang mengetahui insiden di hotel milik keluarga Goldwin dua tahun lalu, yang membuat Tuan Muda-nya dalam posisi harus bertunangan dengan nona Goldwin tersebut.Ia tahu, karena dirinyalah yang membersihkan pemberitaan miring dari media. Saat itu Garvin hanya mendapat perintah untuk mengatasi rumor insiden Arion bermalam dengan Isabelle, sebelum Arion pergi ke Carolina Utara selama beberapa hari.Itu memang terkesan tergesa --Garvin tidak tahu banyak apa yang dilakukan Tuan-nya itu di negara bagian tersebut. Yang jelas, tidak ada pekerjaan atau proyek di sana yang berkaitan dengan AE Group.Meski ia mengetahui insiden sang CEO dengan nona Goldwin, Garvin tidak tahu menahu soal trauma dan masa kelam Arion.Itulah yang membuat asisten Arion tersebut termenung menunggu perintah dari sang Bos,
Read more

BAB 173 : Kesepakatan

Dear ReeFellows!Terima kasih atas doa-doa dari kalian semua kemarin.. Maaf Author tidak membalas satu per satu, fokus istirahat agar bisa segera kembali menulis lagi.Thanks again yah.. semua. Hari ini Author lanjut lagi...Enjoy!! ^,^=== * * * ===Garvin melirik berulang melalui kaca spion tengah dan mendesah dalam hati.Entah kesalahan apa yang telah Garvin lakukan, ia hanya menelepon Arion untuk mengingatkan bos-nya itu pada pertemuan petang hari ini dengan pihak G&P Ltd yang berasal dari negara bagian Wisconsin.Pihak G&P Ltd telah bersedia melakukan reschedule atau penjadwalan ulang pertemuan dengan Arion, setelah sebelumnya Arion sendiri yang membatalkan.Garvin juga sudah menyampaikan peringatan dari pihak G&P Ltd bahwa jika kali ini pihak Triton Land membatalkan kembali, bisa dikatakan Triton harus melupakan kerjasama ini.Karena itu, Garvin tentu saja dengan sangat bersem
Read more

BAB 174 : Kelemahan Yang Diketahui

“Bagaimana tentang sampel untuk uji DNA?”Asisten Ethan mengangguk hormat dan menjawab. “Sudah dikirimkan ke Rumah Sakit di Madison, Tuan. Mereka mengatakan akan butuh waktu lima sampai enam hari setelah sampel milik mendiang sampai juga di sana.”“Begitu lama?” Ethan mengernyit.Asisten itu mengangguk lagi. “Jika menggunakan darah, bisa kita ketahui dalam dua puluh empat jam atau paling lama tujuh puluh dua jam.”“Itu konyol,” dengkus Ethan. “Bibi Melanie sudah tidak ada. Dan sampel mendiang bibi Melanie yang akan dipakai beruntung kami masih memilikinya.”“Mengapa Anda tidak meminta sampel dari Tuan Besar Wayne saja?”“Tidak,” Ethan menggeleng. “Paman James terlalu terluka sejak kepergian bibi Melanie dulu. Aku ingin merahasiakan ini dulu, sampai nanti kita mendapatkan hasil yang jelas. Setelah itu, Paman James akan mendapatkan kejutan man
Read more

BAB 175 : Ke Tempatmu

“Siapa dia Bos?” Si lelaki kurus bertanya dengan raut wajah serius.“Ya! Siapa dia bos?” Rekannya di samping mengeluarkan belati dan memainkannya, seakan itu adalah mainan tak berbahaya dan amat menyenangkan.Arion mendengkus kesal. “Aku bertanya apa yang kalian lakukan!”Si lelaki kurus dan rekannya saling berpandangan.“Apa yang akan kami lakukan kalau seseorang mengetahui dan melihat kelemahan kami?”“Ya.”Keduanya saling bertukar pandang lagi.Mereka merasa Bos Besar-nya tengah memberi pertanyaan ujian. Kilatan kejam melintas di kedua mata mereka. Lalu dengan seringai jahat, mereka berkata…“Kita culik dia. Kita cabut satu per satu kukunya!”“Kita buat dia minta ampun! Potong lidahnya, lalu--”“Hentikan.” Arion menggeleng dongkol. “Percuma bicara dengan kalian!”Ia pun meninggalkan ruangan dengan kesal.Si kurus dan rekannya saling berpandangan lagi. Bingung melihat kekesalan Bos Besar mereka.“Apakah kita kurang kejam?”Rekan si kurus mengangguk cemas. “Ya, sepertinya Bos kecew
Read more

BAB 176 : Memanfaatkan Situasi

“Tuan.”Arthur mengangkat wajahnya sekilas dari dokumen pada sang asisten di depan. “Apa hasilnya?”“Pengunggah berita tersebut awalnya telah melarikan diri, namun kita berhasil menangkapnya di perbatasan Nevada dan Utah.” “Teruskan.”“Itu nona Goldwin,” ujar sang asisten hati-hati.Mengetahui bahwa putri dari keluarga Goldwin itu akan menjadi anggota keluarga Ellworth, sang asisten tentu tidak bisa bicara secara sembrono dan tanpa bukti akurat.Karena itu, setelah ia mendelegasikan pembersihan media pada Garvin, ia memburu pengunggah berita yang menyenggol putra dari keluarga Ellworth.Memang cukup sulit, karena setelah melakukan pengunggahan berita dan foto-foto itu, si pembuat menghilangkan jejak. Ia memakai IP palsu, namun tentu saja Ellworth pun memiliki tim IT yang canggih sehingga dalam waktu kurang dari dua puluh empat jam, menemukan si pelaku yang ternyata berasal dari negara bagian tetangga, Nevada.“Ada lagi?” Arthur tidak tampak terkejut dengan penemuan oleh asisten-nya
Read more

BAB 177 : Tamu Tak Diundang

Elara memindai sekeliling.Hatinya terasa tenggelam. Oleh rasa hangat yang memang akan ada setiap mengingat segala sesuatu tentang sisi baik Arion dan oleh rasa sedih yang juga masih menyelimuti dirinya.Tidak semudah itu untuk mempercayai seseorang yang telah jelas-jelas membohongi dirinya.Apalagi ketika ia pernah merasakan arti diri yang tidak dihargai, sehingga orang-orang yang ia pikir menyayangi dan peduli, sanggup begitu saja membuang dan menyingkirkan dirinya.Itu pun sama artinya dengan melukai kepercayaan Elara.Apakah seorang asing seperti Arion lantas layak menerima kepercayaan dari Elara? Setelah ia sekian kali menemukan satu demi satu kebohongan dan dusta pria itu?Entah berapa tabir lagi yang akan tersingkap, sebelum ia bisa betul-betul mengenal diri Arion secara seutuhnya.Kebenaran yang terungkap paling akhir itulah, yang membuat kepercayaan Elara kian terkikis.Siapalah dirinya, untuk mendapatkan semua kepedulian dan perhatian seorang Arion? Di sinilah ia juga harus c
Read more

BAB 178 : Urusan Perempuan

Isabelle yang berlutut, memohon dengan terisak pilu. “Ku mohon… tinggalkan Arion… Ku mohon…”“A-apa…” Elara tersedak ludahnya sendiri. “Bangunlah.. jangan begini.”“Aku tidak akan bangun, sebelum kau berjanji untuk meninggalkan Arion… Aku… aku tidak bisa hidup tanpanya…”“Nona Goldwin, tolong jangan lakukan ini.”“Katakan kau akan meninggalkan Arion… tolong…” Isabelle meraih kedua tangan Elara dan meremasnya kuat dengan tatapan permohonan.Perempuan itu meraung dalam hati, mengutuk dan membenci Elara sepenuh hati. Tidak pernah sekalipun ia mengatakan ‘tolong’ pada orang lain, apalagi hingga memohon seperti ini.Namun ini ia lakukan untuk membuat gadis itu mundur dengan kesadaran diri.“Aku.. tidak bisa,” Elara menggeleng. “Maaf Nona Goldwin. Itu bukan terserah padaku,” ujarnya lagi pelan.“Aku tidak akan bisa pergi dari Arion, jika Arion tidak menginginkannya.”Isabelle berhenti terisak dan mengeratkan rahangnya.Kalimat Elara itu memang tidak salah. Isabelle tahu seberapa keras kepala
Read more

BAB 179 : Jangan Memanggilku Dengan Itu!

Arion menolehkan kepala dengan cepat begitu pintu apartemen terbuka.Isabelle keluar dengan kepala tertunduk lalu terhenti begitu melihat Arion berjalan ke arahnya.Perempuan itu mendongakkan kepala dan hendak mengatakan sesuatu, namun Arion melewatinya begitu saja dan masuk ke dalam tanpa sedikit pun melirik.Di dalam apartemen, tangan Arion masih memegang handel pintu, namun kedua manik kelabunya dengan cepat mencari keberadaan Elara.Gadis itu terlihat duduk diam di atas sofa di ruang tengah.Arion mereguk salivanya dengan alot. Jakun itu bergulir gelisah.Padahal Elara hanya duduk diam terlihat merenung dengan wajah ke depan --bukan menatap Arion, namun pria itu merasakan debaran dada yang resah dan ada rasa cemas menyelinap diam-diam.Wajah merenung gadis itu berhasil membuat dirinya diliputi kecemasan.“Elara…” Arion perlahan melepaskan tangan dari handel pintu dan kaki jenjangnya melangkah maju, mendekati posisi gadis bermanik zamrud itu duduk.“El--”“Berhenti memanggilku,” pot
Read more
PREV
1
...
1617181920
...
36
DMCA.com Protection Status