Semua Bab Ternyata Suamiku Bukan Pria Biasa: Bab 181 - Bab 190

355 Bab

BAB 180 : Tertangkap

“Terima kasih telah bersedia untuk mempertimbangkan usulan kami, Mr. Ellworth. Kami permisi dulu.” Pria paruh baya dengan rambut yang hanya mengisi seperempat area di kepalanya, menyalami Arion lalu keluar ruangan diikuti satu asisten-nya.“Anda akan langsung ke kantor, Tuan?” Garvin bertanya hati-hati.Sudah seminggu ini Bos Besar-nya itu berada dalam suasana hati yang buruk.Semua pegawai --terutama Garvin sendiri, seolah bekerja sambil meniti tepian jurang.Salah sedikit saja, mereka akan terjun bebas menemui akhir karir mereka.Entah apa yang dialami Tuan nya itu, Garvin merasa satu minggu ini Triton Land menjadi tempat bekerja yang menyiksa.Arion tidak menjawab pertanyaan Garvin, ia hanya memandang ke luar jendela besar dan menatap pada titik bias.Entah sampai kapan Elara akan mendiamkan dirinya, ia tidak berani menuntut gadis itu. Ia tahu dirinya yang salah sejak awal, bahkan soal keberadaan Isabelle dan juga tragedi satu malam di dua tahun lalu itu, ia juga tidak terbuka pada
Baca selengkapnya

BAB 181 : Pengintai

“Kau mengenalku, hm?” Arion menekan tubuhnya pada tubuh Elara.Pria ini tidak ingin menahan dirinya lagi.Semua yang dikatakan Elara tadi sungguh terdengar seksi. Arion terangsang dengan cara yang tidak biasa.Pria itu mengumpat dalam hati bersamaan ia menikmati sensasi tubuhnya yang perlahan terbakar gairah.Usahanya untuk menjaga ketenangan diri, di ambang kegagalan total. Gadis ini begitu mudah mengacaukan apapun yang semula dirinya rencanakan.“Kau menyebutku pembohong, tapi lihatlah dirimu, kau pembohong yang lebih ulung.”“Lepaskan aku!” Elara meronta, meski ia sangat tahu, usahanya itu tidak akan menghasilkan apapun.Pria pemilik netra kelabu itu terlampau kuat.“Kau juga menyebutku pria sejati? Jadi itulah aku dalam pikiranmu?” Napas panas Arion mengembus di telinga Elara. Itu geli sekaligus meresahkan. “Mengapa kau selalu memiliki cara menarik untuk menggodaku, hm?”“Siapa menggodamu! Aku tidak tahu kau ada di belakangku!” Elara menggeliat. “Lepaskan aku! Malu dilihat orang!”
Baca selengkapnya

BAB 182 : Melupakan Semua

“Rion!!” Elara memekik histeris.Arion ternyata telah muncul di sana dan ia melihat sosok berpakaian hitam dengan balaclava di kepalanya.Ayunan belati itu tidak berhasil mengenai Elara, namun ia bisa melihat lengan kemeja kiri Arion yang koyak dan warna merah mulai mewarnai kemeja putih itu.“Mundur Ara!”Usai berkata demikian Arion menangkis tangan sosok itu yang mengayunkan pisaunya ke arah Arion.Sosok itu mengenakan balaclava (penutup kepala yang hanya terlihat area mata saja) dan membabi buta menyerang Arion dengan pisau di tangannya.Arion tidak terlihat panik dan dengan tenang terus menangkis.Ia menangkap tangan sosok itu dan mengayunkan lututnya ke depan.BUAGHH!!Sosok itu terhuyung mundur dengan membungkuk, tendangan lutut Arion kuat mengenai perutnya.Belum sempat sosok itu siaga kembali Arion memutar tubuh dan satu tendangan indah namun mematikan menghantam sisi kepala sosok penyerang, membuatnya langsung tersungkur tanpa ampun.Itu satu tendangan yang bertenaga. Siapapun
Baca selengkapnya

BAB 183 : Seutuhnya

Oh ya ampun!! Ternyata beneran nyampe 20 komentar dari 20 akun berbeda! 50 komentar di cover depan!Alright… Okay… Tambahan Bab buat malam ini! #Yeayyy!!Plis, yang di bawah 18 tahun, menyingkir dulu ya…Oiya, novel ini mengikuti aturan dan kaidah yang ditetapkan oleh GoodNovel. Jadi jika ReeFellows membayangkan adegan dan kata-kata vulgar, berarti salah kamar… Ini bukan buku biru --meskipun covernya dominan warna biru ^,^!Apapun itu, mari bersenang-senang dan… Enjoy!!=== * * * ===“Rion…” rintih Elara.“Ya, Ara. Katakan. Katakan kau menginginkanku memenuhimu…”Tubuh Elara bergerak putus asa.Entah apa namanya ini, ia merasakan kebutuhan yang luar biasa mendesak. Satu keinginan teramat menyiksa mulai merasuki tubuhnya tanpa sanggup ia hentikan.“Ini… tidak… boleh…” Napas Elara tersendat. Kedua matanya terpejam, saat sebelah tangan hendak mendorong Arion untuk menjauh.Tapi ia sungguh kehilangan seluruh tenaganya. Ia merasa amat malu. Tubuhnya telah nyaris tak tertutup apapun.Mereka
Baca selengkapnya

BAB 184 : Tidak Ada Matinya

Hingga seberkas cahaya mentari di siang hari berikutnya, mengintip dari celah jendela yang masih tertutup tirai tebal dan tinggi, Arion masih terpejam dengan sebelah lengan menjadi bantalan bagi Elara.Tubuh keduanya berada di atas ranjang besar dan hanya ditutupi selembar selimut tipis, dengan kerutan yang menyuarakan pergulatan panas mereka --yang berpindah ke atas ranjang, semalaman hingga menjelang dini hari.Elara mengerjap, terbangun karena merasakan gerakan samar dari belakangnya.Serta merta ia bangkit dan berbalik dengan wajah cemas. “Apa lukanya berdarah lagi?”Arion menekan bibir ke dalam.Ia tidak bermaksud membangunkan Elara, ia hanya hendak meraih ponselnya di atas nakas untuk memberikan perintah pada Max.Penyerang yang membahayakan Elara, tentu tidak akan ia biarkan hidup nyaman di dalam penjara.Tentu ia harus tahu apa tujuan penyerang itu.Sayangnya, gerakan yang sudah dilakukan dengan amat hati-hati oleh Arion itu, malah membangunkan istrinya.“Rion.”“Tidak Ara, ini
Baca selengkapnya

BAB 185 : Terjebak

Dianne membelalakkan mata.Nyaris ia terlonjak saking gembira, begitu mobil yang ditumpanginya memasuki gerbang besar yang terbuka secara otomatis.Ibarat ia memasuki dunia baru yang belum pernah bisa dibayangkan oleh Dianne.Ya, memang Dianne acap kali melihat gaya hidup kalangan miliarder serta foto-foto mansion megah di internet.Namun baru kali ini dia melihat dengan mata kepala secara langsung, satu kediaman orang terkaya di negara bagian Wisconsin.Kediaman keluarga Wayne.Bahkan –setelah Dianne menghitung dengan melihat jam di ponsel, mereka membutuhkan sekitar lima menit untuk mencapai pelataran depan mansion.Itu jalur yang panjang dari gerbang depan dengan semua pemandangan indah yang bisa Dianne nikmati sepanjang jalan.‘Astaga! Aku putri keluarga Wayne!!’ Dianne bersorak dalam hati.Keputusannya untuk tidak memberikan barang peninggalan mendiang Annie pada Elara, memang benar-benar tepat.Setelah beberapa saat berikutnya, gadis berambut pirang itu turun dari mobil mewah yan
Baca selengkapnya

BAB 186 : Mata Yang Tidak Sesuai

"Si-siapa--” Lelaki itu urung melontarkan kata-kata.Bukan tak mau, namun tetiba ia merasa kehilangan kemampuannya bicara.Sosok yang duduk di kursi itu --dengan jarak hanya terpaut dua meter darinya, terlihat begitu menakutkan.Sosok itu tidak berbicara, namun diamnya sosok itu memasung seluruh persendian si lelaki dan membekukannya dengan seketika.Jari telunjuk sosok bermanik kelabu itu bergerak, dengan isyarat agar si lelaki mendekat.Max yang masih berdiri di sisi si lelaki, langsung mengulurkan tangan, mencengkeram sejumput rambut cukup tebal si lelaki dan menariknya ke arah sosok bermanik kelabu.“Aaagghh!!” Si lelaki memekik kesakitan menopang bobot tubuhnya sendiri yang terseret dengan satu tarikan kuat di rambutnya oleh Max.Dengan kasar, Max mengempas dan melepaskan cengkeraman tangannya di rambut si lelaki yang tersungkur tepat di depan kaki bertumpang milik sosok itu --Arion.Si lelaki mendongak dan langsung mereguk ludah pahit. Tatapannya bertemu dengan sorot bengis yang
Baca selengkapnya

BAB 187 : Suasana Absurd Di Kamar Mandi

“Bagaimana bisa ia gagal? Brengsek!” Isabelle memaki dengan geram.‘Kau harus membayar sisa uangku, Ella.’“Apa kau bilang?! Kau bahkan gagal melukai seujung rambut wanita sialan itu! Dan sekarang kau meminta sisa uangnya? Apakah kau benar-benar tidak punya rasa malu, Byron?!” Isabelle memaki keras, meski kemudian ia langsung melirik ke arah pintu kamar --tetap khawatir salah satu pelayannya mendengarkan.‘Aku harus segera menghilang, Sweetheart. Kau tidak ingin aku tertangkap mantan tunanganmu, kan? Apa aku salah?’“Kau--!!”‘Kirimkan uangku segera, kau tentu tidak mau dia mendapat petunjuk yang sangat jelas tentang semuanya kan?’“Byron, kau--”‘Ah, tambahkan lagi seratus grand untuk memastikan aku pergi tanpa jejak. Oke Sweetheart?’Isabelle mengepalkan tangannya kuat-kuat, dengan hati yang bergemuruh marah.‘Aku tunggu uangmu.’Demikian akhirnya sambungan telepon itu terputus.Tubuh Isabelle bergetar me
Baca selengkapnya

BAB 188 : Menemui Keluarga

“Jangan bergerak, atau nanti dia lepas kendali lagi,” perintah Arion dengan setengah berbisik di dekat telinga Elara.Elara menggigit bibirnya dan diam mematung.“Rileks. Aku hanya ingin menggosok punggungmu.” Demikian kemudian Arion mengambil spons lembut dan menuangkan shower gel dengan aroma yang begitu harum.Tangan pria itu lalu mengusap punggung Elara dengan gerakan pelan dan telaten.Gemericik air yang mulai memenuhi bathtub terus terdengar, hingga air hangat hampir mencapai pinggang mereka.Keheningan yang berselimut tabir hasrat sukses membuat Arion mengumpat dalam hati berkali-kali.Elara memang teramat menggoda, namun ia hanya bisa mengekang dirinya saat ini. Lagi pula, memang ia yang bodoh menantang ‘maut’ dengan cara mandi bersama seperti ini.“Kau sudah membuktikannya kan?” Arion berkata tiba-tiba.“Huh?”“Ucapan Lucas. Itu tidak benar.”Elara mereguk saliva. “Ucapan yang mana?”Wajah tampan Arion tersemat seringai kecil. Ia merunduk di sisi kepala Elara sambil menekan t
Baca selengkapnya

BAB 189 : Menantang

“Apa.. maksud Nyonya?” Dianne mereguk ludahnya.Ingin sekali ia menantang sorot mata Liliana Wayne di hadapannya, namun ia kalah.Itu adalah tatapan angkuh seorang wanita bangsawan, terhormat dan tak akan tunduk pada siapa pun yang dianggap berada di bawahnya.Dianne melarikan pandangannya ke bawah, sebelum ia menarik napas dan memberanikan diri menantang sorot anggun dan angkuh di hadapannya itu.“Berapa? Kau bisa sebutkan harga mu. Tidak perlu repot-repot untuk berpikir kau akan jadi bagian dari keluarga Wayne di sini.”“Nyonya, Anda salah paham. Aku tidak--”“Kau ingin kaya secara instan? Aku bisa mengabulkannya, tapi tidak dengan berada di sini,” tegas Liliana lagi. “Berapa?”Dianne terdiam untuk sekian saat.Ia menilik wanita paruh baya cantik di depannya itu dan mendapati wanita itu sungguh-sungguh.Sebersit ketamakan mulai menyeruak dalam pikiran Dianne. Ia awalnya memang takut pada wanita di depan itu.Namun membayangkan uang dan kekayaan yang tak terhitung jumlahnya, keberania
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1718192021
...
36
DMCA.com Protection Status