"Aku sangat mencemaskan Eliza, tapi aku tidak tahu seperti apa kondisinya, nomor handphonenya sudah tidak bisa aku hubungi."Bukankah kau bisa melacak keberadaan istrimu lewat emailnya?"Sandy menggelengkan kepalanya. "Eliza tidak punya email karena aku memberinya handphone jadul bekas mama."Marwan tertawa mendengar perkataan dari sandi. "Keputusannya sudah sangat bagus. Dia lebih baik pergi daripada menderita. Disini bukanlah surga untuknya melainkan neraka. Istri keduamu itu sama persis seperti mamamu. Karena itu mereka sangat akur.""Pa aku mencintai Eliza, aku tidak ingin Eliza pergi.""Mencintai tidak akan tega menyakiti. Jika kau mencintai istrimu, kau akan selalu melindunginya. Ketika mama berserta kakak-kakakmu memukulnya, kaulah yang berdiri di depan untuk melindunginya. Ketika orang memakinya, kaulah yang pasang badan untuk membelanya. Bukannya selama ini kau selalu diam dan menyaksikan apapun yang dilakukan oleh mamamu, kakak-kakakmu terhadap istrimu?"Mulut Sandy bergeta
Read more