Sandy tidak berani mengaktifkan ponselnya. Mengapa semakin lama ia semakin pengecut. Bukannya menyelesaikan masalah, namun menghindar dari masalah.Sejak Mirna mengambil uangnya tanpa izin, Sandy lebih banyak melamun tanpa berbicara satu katapun. Benar kata orang, jika masih bisa marah, membentak dan memaki orang, itu artinya hanya emosi. Namun kalau sudah benar-benar marah dan kecewa, orang tidak akan bisa berkata apa-apa.Permasalah ini tidak mungkin dibiarkan berlarut begitu saja. Saat ini Eliza sangat membutuhkan dirinya. Sandy mengatur napasnya terlebih dahulu dan kemudian mengaktifkan ponselnya. Entah apa yang harus dijelaskannya kepada Eliza nanti. Jantungnya berdebar-debar ketika melihat pesan dari Eliza.[Mas, apa sudah ada uangnya?] Eliza.[Mas, uangnya apa sudah dikirim?] Eliza.[Mas, teman-teman di kos sudah pada nagih hutang.][Mas, ibu kos suruh Liza pindah sekarang juga? Liza harus ke mana.][Mas, Liza mau cari kerja, Liza gak mungkin gak makan-makan.]Dadanya sesak d
Read more