Semua Bab Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir: Bab 61 - Bab 70

166 Bab

Bab 61

"Jadi kamu sekarang tidak sibuk?" tanya Nathan masih dengan sikap tenang."Sama sekali tidak. Karena itu aku ingin kamu ke sini, kita bermesraan. Aku senang karena bisa melepaskan kerinduan denganmu." Serly tersenyum penuh kebahagiaan. Nathan menarik nafas panjang kemudian menghembuskannya secara perlahan-lahan. Dadanya terasa sakit dan juga sesak mendengar perkataan mantan istrinya. "Jika kamu tidak sibuk datanglah ke Indonesia." Nathan ingin menyelesaikan masalahnya secepat mungkin. Jujur saja, ia ingin ketenangan dan fokus membesarkan pangeran kecilnya."Aku tidak bisa ke Indonesia, kamu saja yang ke sini," tolak Serly. Mau seperti apapun kondisinya, wanita itu akan tetap keras kepala dan ingin menang sendiri."Kenapa tidak bisa datang?" tanya Nathan dengan wajah merah padam."Aku tidak suka di Indonesia, di sana panas. Aku sukanya di sini, Paris." Serly berkata dengan sombong."Bagaimana mungkin kamu suka di sana sedangkan aku menetap di Indonesia?""Honey, kita bisa melakukan
Baca selengkapnya

Bab 62

"Apa sudah siap?" Nathan sedikit melirik ke arah Eliza. Wajah gadis itu tampak tegang setelah keluar dari ruang ujian."Sudah, istirahat 1 jam kemudian ujian lagi." Eliza berkata dengan lemas.Nathan hanya sedikit menganggukkan kepalanya. "Bisa?" "Bisa," jawab Eliza dengan ragu. Meskipun yakin jawabannya banyak yang benar, namun ia tidak yakin bisa lulus. Ini merupakan universitas kedokteran terbaik dengan biaya yang sangat tinggi. Namun tetap saja pihak universitas menentukan standar kelulusan yang tinggi untuk calon mahasiswanya. Dalam artian, mereka tetap memprioritaskan kecerdasan dan kemampuan calon mahasiswa."Mas lagi apa?" Eliza tersenyum dan duduk di sebelah Nathan. "Apa kamu pikir saya di sini sedang bermain game?" Pria itu menjawab dengan malas. "Ya mana tahu aja mas Nathan bosan nungguin Liza, jadi main game biar gak suntuk." Eliza menjawab dengan wajah polos. Nathan diam memandang Eliza. Padahal Eliza sangat menggemaskan dengan wajah imutnya. Namun mengapa suaminya
Baca selengkapnya

Bab 63

Eliza mengakhiri pekerjaannya setelah waktu dinyatakan habis. setelah menyimpan data, Eliza pun keluar dari ruangan. Eliza tersenyum ketika melihat Nathan yang menunggunya tidak jauh dari ruang ujiannya. Pria tampan itu berdiri dengan bersandar didinding sambil memandang layar ponselnya."Mas Nathan, Liza udah selesai ujiannya." Eliza memberikan laporan ketika sudah berdiri di dekat Nathan."Ya sudah kita pulang," jawab Nathan yang kemudian menutup layar ponselnya setelah membalas email. "Iya," jawab Eliza yang kemudian berjalan bersama dengan Nathan menuju ke parkiran. Pesona Nathan begitu sangat luar biasa, sehingga pria itu selalu menjadi perhatian para gadis. Eliza dengan tubuh mungil dan wajah imut-imut, sedang Nathan tubuh tinggi, tegap, wajah tampan, berwibawa dan berkarisma. Jika orang melihat Nathan dan Eliza sudah pasti mereka dianggap keponakan dan juga paman. "Eliza." Eliza menoleh ketika mendengar seseorang memanggilnya. "Bang Rizki." Eliza tersenyum sambil mela
Baca selengkapnya

Bab 64

Eliza bukanlah wanita bodoh yang terlalu mencintai hingga rela tersakiti. Pengkhianatan yang dilakukan Sandy tidak akan bisa dimaafkan. "Baguslah, Saya juga tidak ingin kamu mempertahankan pria yang tidak baik seperti itu. Ingat pria baik banyak. Pria baik dan tulus mencintai kamu dan menerima kamu apa adanya, seperti itu yang harus kamu pilih." Rizky ingin mengatakan bahwa ialah orang yang cocok untuk Eliza. Namun status Eliza saat ini yang menjadi masalahnya."Ya bang, terima kasih sudah mau mendukung Liza." Eliza tersenyum manis memperlihatkan deretan gigi putihnya.Tin!Tin!Tin!"Liza pulang dulu ya bang, mas Nathan sudah manggil." Eliza menunjuk ke arah mobil."Iya, hati-hati," jawab Rizki dengan tersenyum. Jika seandainya Eliza lulus kuliah di sini, sudah pasti wanita itu akan terkejut mengetahui siapa dirinya. "Kenapa lama sekali?" Nathan bertanya dengan kesal."Apa kamu pikir saya tidak punya pekerjaan?" "Maaf mas, soalnya bang Rizki lagi ngobrol, gak enak langsung ditingg
Baca selengkapnya

Bab 65

Selama satu bulan Eliza tidak mengaktifkan ponselnya. Ia benar-benar sibuk dengan bayi tampan Noah dan mengikuti ujian masuk universitas. Eliza tersenyum dan merebahkan tubuhnya di samping tubuh mungil bayi Noah yang sedang tertidur lelap. Dibukanya ponsel dan melihat perkembangan rumah tangga baru suami bersama dengan istri barunya.Di media sosial milik Sandy, begitu banyak foto mesranya bersama dengan Mirna. Foto-foto Itu diunggah Mirna dan dibuat bersama dengan Sandy. Caption foto dan video, 'bermesraan bersama suami tercinta.'Mirna begitu rajin mengunggah foto dan video. Mulai dari foto dan video resepsi pernikahannya di rumah besar milik keluarga Sandy. Foto bulan madu di Bali, lengkap dengan video pendeknya. Disana Mirna berpenampilan sangat seksi dan menggoda. Bahkan perutnya yang sudah terlihat buncit sengaja dibuka. Mungkin istri kedua Sandy itu ingin memberi tahu kepada dunia bahwa bahwa anak yang dikandungnya, anak haram.Begitu banyak video yang diunggah Mirna. Video me
Baca selengkapnya

Bab 66

"Apa kau tidak dengar aku berbicara Eliza? Apa kau merasa sudah hebat sekarang? Apa kau ingin melarikan diri dariku?""Eliza!" Sandy kembali berteriak ketika tidak mendengar jawaban dari istrinya. "Kamu tuli, tidak mendengar perkataanku?" Sandy berkata dengan marah karena elu Eliza tidak menanggapi perkataannya."Eliza! Eliza! Eliza!" Sandy memanggil Eliza dengan berteriak."Maaf mas, suara mas sangat keras sekali telinga Liza sakit. Karena itu handphonenya di letak jauh. Liza nggak dengar ada apa yang mas tanya." Perkataan Eliza mampu memancing emosi Sandy hingga meluap-luap. "Hebat, pintar kau sekarang." Eliza tertawa mendengar perkataan suaminya. Namun air mata tetap lolos dari pelupuk matanya. "Manusia bodoh itu punya batas waktu mas. Tidak selamanya manusia akan bodoh," sarkas Eliza."Oh sudah pandai kau menjawab." Sandy benar-benar emosi melihat ulah Eliza."Apa gunanya punya mulut kalau menjawab pun tidak bisa." Lagi-lagi perkataan Eliza membuat emosi Sandy meluap.Istri y
Baca selengkapnya

Bab 67

"Apa yang kamu katakan?Aku sudah katakan, akan berlaku adil untuk mu juga Mirna." Sandy berkata dengan emosi.Eliza tersenyum sinis mendengar perkataan suaminya. Ternyata Sandy benar-benar sudah berubah. Tidak ada lagi kata-kata manis seperti dulu. Dulu Sandy selalu memanggil Eliza dengan kata sayang atau adek. Namun sekarang dia berbicara dengan kata kamu. "Adil, dari mana mas?Gaji kamu 10 juta per bulan, semuanya untuk Mirna. Sedangkan aku dapat apa? Burung Pipit doang?" Ejek Eliza.Sandy terkejut mendengar perkataan istri kecilnya. Selama ini Eliza tidak pernah berbicara seperti ini dengannya. Tadi Eliza mengatakan burung Pipit?Sandy semakin kesal ketika istrinya menyebut kata burung Pipit. "Kamu bilang burung Pipit?" "Iya mas, burung Pipit, kecil. Aku gak mau di bagi dua lagi.""Eliza, jaga ucapan kamu.""Uang ku sudah habis, aku harus bayar uang kos. Uang makan juga gak ada, mas kiriman aku uang ya." Eliza akhirnya memilih tema yang lain. Dia sudah sangat muat berbicara deng
Baca selengkapnya

Bab 68

Eliza sudah menyandang status mahasiswa kedokteran. Pagi ini ia memakai baju putih dan celana kain berwarna hitam. Rambutnya di kuncir 2 dengan pita tali rafia hitam dan putih. Di dadanya terpampang Name tag yang dibuat dengan mengunakan karton kardus berukuran 15x20 cm. "Mami, papi, Liza pergi dulu." Eliza dengan cepat menghabiskan susu di dalam gelas dan kemudian berlari. "Eliza, habis makan gak boleh lari," teriak Hermawan. Meskipun bukan putri kandungnya, namun Hermawan sudah sangat menyayangi Eliza. Mungkin karena ia sangat berharap bisa memiliki anak perempuan. "Siap Pi," jawab Eliza yang hanya berhenti sebentar dan kembali berlari. Pagi ini merupakan hari pertama Eliza kuliah. Hari ini ia akan melakukan PKKMB (perkenalkan kehidupan kampus bagi mahasiswa baru.)"Apa kamu pikir pekerjaanku hanya mengantar jemput kamu dari kamus?" Nathan yang sudah duduk di kursi kemudi, memandang Eliza dengan kesal.Padahal pagi ini Nathan ada rapat penting, namun si mami tetap ngotot memaks
Baca selengkapnya

Bab 69

Eliza berkumpul di ruang aula bersama dengan teman-teman sesama mahasiswa kedokteran. Pagi ini perkenankan dengan dekan fakultas, ketua koordinator prodi, ketua jurusan serta para dosen. Eliza duduk di bagian depan. Ia sudah tidak sabar ingin bertemu dengan orang-orang hebat, yang akan menjadi dosennya. Para dosen yang mengajar di sini pada umumnya dokter-dokter hebat lulusan luar negeri.Suasana di dalam ruangan hening ketika para dosen sudah mulai masuk ke dalam ruangan. Mata Eliza terbuka lebar ketika melihat dosen muda yang begitu sangat dia kenal. "Bang Rizki," guman Eliza."Selamat pagi selamat datang untuk mahasiswa baru jurusan kedokteran. Disini saya akan memperkenalkan para dosen-dosen yang nantinya akan mengajar adek-adek para mahasiswa. saya mulai dari dekan fakultas. Beliau seorang profesor atau kita kenal dengan guru besar. Profesor Asril. Profesor Asril merupakan Dokter spesialis onkologi. Salah seorang dokter terbaik dalam penanganan kangker," jelas seorang dosen muda
Baca selengkapnya

Bab 70

Dokter Rizki tertawa kecil memandang wajah Eliza yang begitu sangat menggemaskan. "Gimana mau diantarkan atau cari sendiri?" Pria manis itu memberikan pilihan.Eliza terdiam sambil mikir. Kalau cari sendiri, sudah pasti gak akan ketemu sampai jam istirahat selesai. Apalagi kampus ini sangat besar."Bapak antarkan," jawab Eliza dengan tersenyum nyengir."Ayo," ajak Rizki."Bapak jalan duluan, Liza bakal ikuti dari belakang." Agar tidak mencolok dan tidak menjadi bahan obrolan mahasiswa, Eliza memilih untuk mengikuti Rizki dari belakang dengan jarak yang tidak begitu dekat.Rizky menganggukkan kepalanya dan kemudian berjalan lebih dulu. Eliza terus saja mengikuti, ketika Rizki masuk ke dalam lift, ia berlari dan ikut masuk. Begitu sampai di lantai 3, pintu lift terbuka. Rizky tetep tidak berbicara dan jalan lebih dulu. Langkah kaki pria itu berhenti ketika sudah berada di depan pintu yang tertutup rapat."Ini ruangannya," kata Rizki sambil membuka pintu."Oh ini," jawab Eliza yang ke
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
56789
...
17
DMCA.com Protection Status