Share

Bab 64

Penulis: Liazta
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-22 20:54:52

Eliza bukanlah wanita bodoh yang terlalu mencintai hingga rela tersakiti. Pengkhianatan yang dilakukan Sandy tidak akan bisa dimaafkan.

"Baguslah, Saya juga tidak ingin kamu mempertahankan pria yang tidak baik seperti itu. Ingat pria baik banyak. Pria baik dan tulus mencintai kamu dan menerima kamu apa adanya, seperti itu yang harus kamu pilih." Rizky ingin mengatakan bahwa ialah orang yang cocok untuk Eliza. Namun status Eliza saat ini yang menjadi masalahnya.

"Ya bang, terima kasih sudah mau mendukung Liza." Eliza tersenyum manis memperlihatkan deretan gigi putihnya.

Tin!

Tin!

Tin!

"Liza pulang dulu ya bang, mas Nathan sudah manggil." Eliza menunjuk ke arah mobil.

"Iya, hati-hati," jawab Rizki dengan tersenyum. Jika seandainya Eliza lulus kuliah di sini, sudah pasti wanita itu akan terkejut mengetahui siapa dirinya.

"Kenapa lama sekali?" Nathan bertanya dengan kesal.

"Apa kamu pikir saya tidak punya pekerjaan?"

"Maaf mas, soalnya bang Rizki lagi ngobrol, gak enak langsung ditingg
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (16)
goodnovel comment avatar
Siti Nurhayati
ceritanya mkin seru min knp sdikit skli bab nya
goodnovel comment avatar
Siti Nurhayati
Noah sdh terbiasa dgn ibu sambung nya mungkin sdh nyaman & ada ikatan batin
goodnovel comment avatar
Ummi Azzam
ceritanya bagus .apa eliza ini sama dengan penulis karena latar cerita nya berasal dari.pekanbaru riau.tolong di.jawab ya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 65

    Selama satu bulan Eliza tidak mengaktifkan ponselnya. Ia benar-benar sibuk dengan bayi tampan Noah dan mengikuti ujian masuk universitas. Eliza tersenyum dan merebahkan tubuhnya di samping tubuh mungil bayi Noah yang sedang tertidur lelap. Dibukanya ponsel dan melihat perkembangan rumah tangga baru suami bersama dengan istri barunya.Di media sosial milik Sandy, begitu banyak foto mesranya bersama dengan Mirna. Foto-foto Itu diunggah Mirna dan dibuat bersama dengan Sandy. Caption foto dan video, 'bermesraan bersama suami tercinta.'Mirna begitu rajin mengunggah foto dan video. Mulai dari foto dan video resepsi pernikahannya di rumah besar milik keluarga Sandy. Foto bulan madu di Bali, lengkap dengan video pendeknya. Disana Mirna berpenampilan sangat seksi dan menggoda. Bahkan perutnya yang sudah terlihat buncit sengaja dibuka. Mungkin istri kedua Sandy itu ingin memberi tahu kepada dunia bahwa bahwa anak yang dikandungnya, anak haram.Begitu banyak video yang diunggah Mirna. Video me

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-27
  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 66

    "Apa kau tidak dengar aku berbicara Eliza? Apa kau merasa sudah hebat sekarang? Apa kau ingin melarikan diri dariku?""Eliza!" Sandy kembali berteriak ketika tidak mendengar jawaban dari istrinya. "Kamu tuli, tidak mendengar perkataanku?" Sandy berkata dengan marah karena elu Eliza tidak menanggapi perkataannya."Eliza! Eliza! Eliza!" Sandy memanggil Eliza dengan berteriak."Maaf mas, suara mas sangat keras sekali telinga Liza sakit. Karena itu handphonenya di letak jauh. Liza nggak dengar ada apa yang mas tanya." Perkataan Eliza mampu memancing emosi Sandy hingga meluap-luap. "Hebat, pintar kau sekarang." Eliza tertawa mendengar perkataan suaminya. Namun air mata tetap lolos dari pelupuk matanya. "Manusia bodoh itu punya batas waktu mas. Tidak selamanya manusia akan bodoh," sarkas Eliza."Oh sudah pandai kau menjawab." Sandy benar-benar emosi melihat ulah Eliza."Apa gunanya punya mulut kalau menjawab pun tidak bisa." Lagi-lagi perkataan Eliza membuat emosi Sandy meluap.Istri y

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-27
  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 67

    "Apa yang kamu katakan?Aku sudah katakan, akan berlaku adil untuk mu juga Mirna." Sandy berkata dengan emosi.Eliza tersenyum sinis mendengar perkataan suaminya. Ternyata Sandy benar-benar sudah berubah. Tidak ada lagi kata-kata manis seperti dulu. Dulu Sandy selalu memanggil Eliza dengan kata sayang atau adek. Namun sekarang dia berbicara dengan kata kamu. "Adil, dari mana mas?Gaji kamu 10 juta per bulan, semuanya untuk Mirna. Sedangkan aku dapat apa? Burung Pipit doang?" Ejek Eliza.Sandy terkejut mendengar perkataan istri kecilnya. Selama ini Eliza tidak pernah berbicara seperti ini dengannya. Tadi Eliza mengatakan burung Pipit?Sandy semakin kesal ketika istrinya menyebut kata burung Pipit. "Kamu bilang burung Pipit?" "Iya mas, burung Pipit, kecil. Aku gak mau di bagi dua lagi.""Eliza, jaga ucapan kamu.""Uang ku sudah habis, aku harus bayar uang kos. Uang makan juga gak ada, mas kiriman aku uang ya." Eliza akhirnya memilih tema yang lain. Dia sudah sangat muat berbicara deng

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-27
  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 68

    Eliza sudah menyandang status mahasiswa kedokteran. Pagi ini ia memakai baju putih dan celana kain berwarna hitam. Rambutnya di kuncir 2 dengan pita tali rafia hitam dan putih. Di dadanya terpampang Name tag yang dibuat dengan mengunakan karton kardus berukuran 15x20 cm. "Mami, papi, Liza pergi dulu." Eliza dengan cepat menghabiskan susu di dalam gelas dan kemudian berlari. "Eliza, habis makan gak boleh lari," teriak Hermawan. Meskipun bukan putri kandungnya, namun Hermawan sudah sangat menyayangi Eliza. Mungkin karena ia sangat berharap bisa memiliki anak perempuan. "Siap Pi," jawab Eliza yang hanya berhenti sebentar dan kembali berlari. Pagi ini merupakan hari pertama Eliza kuliah. Hari ini ia akan melakukan PKKMB (perkenalkan kehidupan kampus bagi mahasiswa baru.)"Apa kamu pikir pekerjaanku hanya mengantar jemput kamu dari kamus?" Nathan yang sudah duduk di kursi kemudi, memandang Eliza dengan kesal.Padahal pagi ini Nathan ada rapat penting, namun si mami tetap ngotot memaks

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-29
  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 69

    Eliza berkumpul di ruang aula bersama dengan teman-teman sesama mahasiswa kedokteran. Pagi ini perkenankan dengan dekan fakultas, ketua koordinator prodi, ketua jurusan serta para dosen. Eliza duduk di bagian depan. Ia sudah tidak sabar ingin bertemu dengan orang-orang hebat, yang akan menjadi dosennya. Para dosen yang mengajar di sini pada umumnya dokter-dokter hebat lulusan luar negeri.Suasana di dalam ruangan hening ketika para dosen sudah mulai masuk ke dalam ruangan. Mata Eliza terbuka lebar ketika melihat dosen muda yang begitu sangat dia kenal. "Bang Rizki," guman Eliza."Selamat pagi selamat datang untuk mahasiswa baru jurusan kedokteran. Disini saya akan memperkenalkan para dosen-dosen yang nantinya akan mengajar adek-adek para mahasiswa. saya mulai dari dekan fakultas. Beliau seorang profesor atau kita kenal dengan guru besar. Profesor Asril. Profesor Asril merupakan Dokter spesialis onkologi. Salah seorang dokter terbaik dalam penanganan kangker," jelas seorang dosen muda

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-29
  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 70

    Dokter Rizki tertawa kecil memandang wajah Eliza yang begitu sangat menggemaskan. "Gimana mau diantarkan atau cari sendiri?" Pria manis itu memberikan pilihan.Eliza terdiam sambil mikir. Kalau cari sendiri, sudah pasti gak akan ketemu sampai jam istirahat selesai. Apalagi kampus ini sangat besar."Bapak antarkan," jawab Eliza dengan tersenyum nyengir."Ayo," ajak Rizki."Bapak jalan duluan, Liza bakal ikuti dari belakang." Agar tidak mencolok dan tidak menjadi bahan obrolan mahasiswa, Eliza memilih untuk mengikuti Rizki dari belakang dengan jarak yang tidak begitu dekat.Rizky menganggukkan kepalanya dan kemudian berjalan lebih dulu. Eliza terus saja mengikuti, ketika Rizki masuk ke dalam lift, ia berlari dan ikut masuk. Begitu sampai di lantai 3, pintu lift terbuka. Rizky tetep tidak berbicara dan jalan lebih dulu. Langkah kaki pria itu berhenti ketika sudah berada di depan pintu yang tertutup rapat."Ini ruangannya," kata Rizki sambil membuka pintu."Oh ini," jawab Eliza yang ke

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-30
  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 71

    Sandy merasakan kepalanya yang berdenyut nyeri. Semakin lama sikap Mirna semakin berubah. Wanita itu tidak semanis dulu ketika berbicara. "Sayang aku ingin kopi." Sandy meminta istrinya untuk membuatkan secangkir kopi. "Apa mas nggak bisa buat kopi sendiri?" Mirna yang sedang asik dengan ponselnya merasa kesal karena Sandy sudah menggangu waktu santainya. "Kamu itu istri aku," kata Sandi dengan nada tinggi. "Aku tahu aku istri kamu mas, tapi aku capek apa kamu nggak tahu aku itu kerja." Mirna berkata sambil menepuk-nepuk dadanya. Sedangkan matanya memandang kearah Sandy dengan marah."Jika kamu tidak sanggup bekerja berhenti saja," sergah Sandy. Masalah pekerjaan Mirna selalu menjadi permasalahan dalam rumah tangganya. Karena itu dia menyarankan agar Mirna berhenti dari pekerjaan. Ketika bersama dengan Eliza, Sandy berharap istrinya bekerja dan bisa menghasilkan uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sedangkan uang gajian akan disimpan di rekening dan sebagian akan diberik

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-01
  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 72

    Eliza masih berdiri depan pintu dengan wajah bengong."Setelah kamu mendapatkan barang yang kamu inginkan, kamu mengusir saya?" Tanya Nathan dengan ekspresi datarnya."Ya gak gitu sih mas, mas Nathan itu sibuk mana mungkin bisa lama-lama di sini." Eliza dengan cepat berdalih agar pria itu tidak semakin marah. Terkadang Eliza kebingungan menghadapi sikap random Nathan. Entah bagaimana caranya agar pria itu tidak selalu berprasangka buruk terhadapnya. "Sabar-sabar, yang kecil harus ngalah sama yang tua." Batin Eliza. Ternyata benar usia tidaklah menjadi patokan Eliza yang masih kecil harus mengalah dengan orang tua. Seperti itulah yang dipikirkan oleh Eliza. "Ini." Nathan memberikan kantong berukuran besar kepada Eliza. "Ini apa?" tanya Eliza dengan tersenyum canggung.Eliza kesal karena tidak ada jawaban dari Nathan. Dia pun membuka bungkusan tersebut. Melihat isi didalam kantong, Eliza terkejut dan memandang Nathan dengan tidak percaya."Ini banyak sekali mas," kata Eliza sambil m

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-02

Bab terbaru

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 322

    Eliza memandang Nathan dengan hati yang tidak menentu. Rasa rindu, cinta serta kecewa, bercampur menjadi satu. Jika disuruh ikhlas, Eliza akan ikhlas melepaskan Nathan. Ia akan pergi dan menata kembali hati yang sudah porak-poranda."Nona Eliza Afrina," Pak Ibrahim selaku penghulu memanggil nama Eliza. Eliza yang sudah berada di dalam ruangan memandang pria tersebut dan kemudian menganggukkan kepalanya. "Saya Pak." Eliza berkata sambil memegang dadanya. "Iya, silakan duduk di sini." Penghulu itu meminta agar Eliza duduk di sebelah Nathan.Wajah Eliza tampak kebingungan. Apa maksudnya? Kenapa ia diminta untuk duduk di sana? Pertanyaan ini hanya diucapkan dalam hati. Sehingga tidak ada yang mendengar dan tidak ada yang menjawab."Nak, duduk di sana?" Marwan yang berdiri di samping Eliza berkata dengan tersenyum sambil menunjuk ke arah Nathan.Mawar sudah mempersiapkan semuanya dengan sebaik mungkin. Meskipun sudah menganggap Eliza sebagai anak, namun saat ini adalah pernikahan putra

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 321

    Eliza memandang pantulan wajahnya di depan cermin. Ada rasa tidak percaya ketika melihat sosok bidadari yang ada di depannya. Sosok Itu tampak begitu sangat cantik dan sempurna. "Wow cantik sekali." Perias make up itu tersenyum dan memuji kecantikan Eliza. Eliza tersenyum sambil menganggukkan kepalanya. "Liza sampai nggak kenal sama diri sendiri." "Jika Liza secantik ini, apakah tidak membuat pengantin wanitanya kesal dan juga marah? Karena tamu lebih cantik daripada yang memiliki acara." Eliza berkata dengan wajah kesal. Perias make up itu tertawa mendengar celetup Eliza "Jika orangnya sudah cantik, mau di apapun hasilnya tetap cantik. Jika tamunya seperti ini, saya yakin pak penghulu akan salah menikahkan pengantin perempuannya. Dan si pengantin laki-laki akan salah ketika membaca ijab Kabul," kata wanita yang sudah membuat Eliza semakin cantik, bak boneka Barbie.Eliza diam sambil memandang wajah prias make up yang berdiri di belakangnya. Meskipun tidak memandang wanita itu se

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 320

    Meskipun mengatakan iya, namun Eliza masih berdiri di tempatnya. Sedangkan tatapan matanya hanya tertuju kearah gaun yang diletakkan di atas tempat tidur. "Silahkan nona, jam 9 pagi ini Nona harus sudah siap." Bibi Eli memberikan perintah dengan senyuman. "Baik, bi, ini gaun untuk Liza pakai?" Eliza masih tidak yakin dengan gaun tersebut."Iya," jawab bibi Eli."Kenapa gaunnya cantik sekali ya Bi. Eliza tidak mengerti dengan yang namanya berlian. Namun melihat batu permata yang melekat di gaun itu, ia seakan melihat Kilauan berlian yang begitu sangat indah."Iya Nona, baju ini nyonya Mawar yang menyiapkannya," jawab bibi Eli.Eliza tersenyum. Ternyata Mawar masih mengingatnya. Ia akan menjadi anak yang baik dan menuruti semua yang diperintahkan Mawar. Yang terpenting Eliza tidak diusir dari mansion ini. Karena ia belum sanggup meninggalkan Noah. "Nona suka?" Tanya Bibi Eli."Jika Mami yang memilihkan pasti sangat bagus sekali. Apalagi ini beneran cantik banget. Sudah pasti Liza su

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 319

    Jantung Nathan berdebar dengan cepat ketika memandang jas yang akan dikenakannya untuk acara jam 11 siang nanti. Jas berwarna putih dengan dasi kupu-kupu berwarna hitam. Hari ini adalah hari bersejarah untuknya. Namun begitu banyak kecemasan yang muncul di benak kepalanya. Apakah keputusannya ini sudah tepat? Ataukah dia terlalu ingin terburu-buru sehingga tidak memikirkan hal buruk ke depannya? Lalu bagaimana jika Eliza marah, bahkan sampai membencinya? "Jika nanti Eliza marah Aku akan berusaha membujuknya." Nathan bertekad dalam hatinya. Sesulit apapun dia pasti akan berusaha dan berjuang membujuk Eliza agar tidak marah lagi dengannya. Namun bagaimana jika Eliza membencinya? Hal yang begitu sangat ditakutkan oleh Nathan.Rasanya tidak mungkin Eliza sangat menyayangi Noah. Ia yakin Eliza pasti akan menerima keputusan yang telah diambilnya demi Noah.Nathan mulai memakai pakaiannya dan memandang pantulan tubuhnya dari depan cermin. Wajah tampan, tubuh tinggi berisi tampak begitu

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 318

    Cukup lama menenangkan hati, akhirnya malam ini Eliza bisa tertidur lelap. Eliza baru terbangun ketika hari sudah pagi. Dan dia baru menyadari bahwa tadi malam tidur sendiri, tanpa Noah. Seharusnya ia senang karena bisa tertidur dengan lelap tanpa ada gangguan dari anak susunya. Namun nyatanya hatinya terasa semakin sakit dan juga perih. Apakah memang seperti ini cara Nathan memisahkannya dengan Noha. Lagi-lagi air mata Eliza mengalir dengan sendirinya. Rasa sayang yang diberikannya untuk Noha, benar-benar tulus dan sepenuh hati. Namun mengapa ia harus berpisah dari Noha?Dulu Nathan dan Mawar pernah mengatakan bahwa Eliza boleh menjadi mommy Noha, untuk selamanya. Apakah janji yang mereka ucapkan sudah tidak berlaku? Eliza menangis sambil memegang dadanya yang terasa begitu sangat sakit. Berulang kali mengusap air matanya, namun tetap saja air mata itu meluncur dengan sendirinya. Mungkin terlalu banyak menangis, hingga mata Eliza mengecil dan sembab.Setelah puas menangis, ia

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 317

    Mengapa waktu berjalan sangat lambat. Eliza sangat tidak bersemangat dan hanya berbaring di dalam kamar. Apalagi Noha dibawa Mawar pergi berkunjung ke rumah kerabatnya. Sudah 3 hari terakhir, Mawar dan Herman tampak sangat sibuk. Sedangkan Nathan, tidak terlihat sama sekali. Eliza tahu bahwa pria itu tidak pulang selama beberapa hari. Namun apa masalahnya, ia juga tidak tahu."Nona Eliza, ini makan malamnya." Bibi Eli berkata sambil meletakkan menu makan malam untuk Eliza."Terimakasih Bi," jawab Eliza dengan tidak bersemangat. Eliza lebih memilih makan di dalam kamar daripada makan di meja makan. Karena hanya dia sendiri yang ada di rumah sedangkan Hermawan dan Mawar belum pulang dari rumah kerabatnya. "Iya Nona Eliza, jika tidak ada yang dibutuhkan, bibi permisi," jawab Bibi Eli dengan tersenyum."Bi, Mas Nathan ke mana?" Eliza tidak tenang karena tidak tahu kabar Nathan. Suasana di masion juga terasa dingin. Tidak ada candaan, ketika sarapan pagi, dan makan malam. Biasanya Natha

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 316

    Nathan memandang Eliza yang duduk di sebelahnya. Sejak tadi Eliza hanya diam dan memejamkan matanya. Tampak sekali bahwa wanita itu sedang menahan rasa sakit. "Sakit sekali ya?" Nathan mengusap kepala Eliza dengan penuh kasih sayang. Melihat Eliza yang sakit seperti ini tentu membuatnya tidak tega. Dia tidak menyangka ternyata memberikan ASI kepada anak akan berdampak seperti ini terhadap ibunya. Eliza menganggukkan kepalanya. "Sakit banget, berdenyut juga." "Coba mas pegang?" Nathan meminta izin terlebih dahulu sebelum menyentuh balon Eliza. Mata Eliza yang terpejam, langsung terbuka dan memandang Nathan dengan bringas. "He... He.... Mas cuma mau periksa." Nathan tersenyum nyengir sambil menggaruk kepalanya ."Gak boleh," tolak Eliza."Mau mas bantuin?" Nathan bertanya dengan jantung berdebar cepat. Jika Eliza menyetujui, ia akan melakukan seperti apa yang disarankan dokter. Nathan tidak berniat untuk kurang ajar, namun ini semua dilakukannya untuk mengurangi rasa sakit Eliza.

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 315

    Nathan duduk di samping Eliza dan seorang dokter perempuan. Untuk permasalahan seperti ini Nathan memang tidak mengizinkan dokter laki-laki yang menanganinya. "Keluhannya apa, Eliza?" Dokter itu bertanya sambil memandang Eliza yang sedang meringis menahan rasa sakit."Saya baru menghentikan ASI untuk anak saya dok. Dan ini baru jalan di hari pertama," jelas Eliza. Jujur saja Eliza tidak nyaman membahas masalah ini di depan Nathan. Namun pria keras kepala itu sangat sulit untuk diajak kompromi, bahkan memaksa masuk ke dalam ruangan."Oh apakah payudaraanya membengkak, terasa sakit, berdenyut dan juga nyeri?" Dokter perempuan itu langsung merespon dengan cepat. Eliza menganggukkan kepalanya. "Kalau begitu saya periksa dulu."Eliza menganggukkan kepalanya dan berbaring di atas tempat tidur. Sedangkan Nathan sudah seperti seorang suami yang sangat waspada dan mencemaskan istrinya. Dia mengikuti Eliza dan berdiri di samping tempat tidur. Jika Nathan bukanlah bosnya, Eliza pasti sudah

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 314

    Nathan menjemput Eliza ke kampus. Karena tidak melihat Eliza di parkiran, Nathan langsung ke kelas. Dilihatnya Eliza yang duduk di dalam kelas dan meletakkan tas di bagian dadanya. Sedangkan wajahnya tampak sedang menahan rasa sakit. "Eliza!" Nathan memanggil Eliza dengan cemas. Eliza memandang Nathan dengan wajah meringis. "Kenapa Mas jemput Liza lama?"Biasanya Eliza tidak pernah bertanya seperti ini jika Nathan lambat menjemput. Karena Nathan memberi tahu kalau dia bertemu dengan klien. "Maaf ya, tadi Mas ada ketemu klien. Klien itu minta ketemunya secara dadakan." Nathan memandang Eliza dan kemudian mengusap kepalanya. "Apa kamu sakit?" Nathan menempelkan punggung tangannya di kening Eliza. Namun ia tidak merasakan suhu tubuh Eliza yang panas. "Enggak," jawab Eliza yang kebingungan menjelaskan kondisi tubuhnya saat ini. "Terus kenapa mukanya jadi pucat gini?" Nathan tidak puas dengan jawaban dari Eliza. "Noha sudah berhenti nyusu, Mas. "Nathan bingung mendengar jawaban dar

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status