Mengapa ada manusia seperti Wati. Ibnu cucunya sendiri, namun mengapa dengan kejam menulis pesan seperti ini.Eliza memegang dadanya yang terasa sakit dan juga sesak. Ibnu sudah tidak ada, namun mengapa mereka seperti tidak sedih sedikitpun atas kepergian Ibnu. Air matanya tiba-tiba saja menete dengan sendirinya. Bukan hanya dirinya yang tidak diakui sebagai menantu, namun juga Ibnu.Begitu banyak pesanan yang masuk di ponselnya, namun Eliza tidak sanggup membacanya satu persatu.Tiba-tiba saja ponsel Eliza berdering, tertulis nama ayah Ibnu memanggil. Eliza mengabaikan panggilan telepon dan memilih untuk menenangkan hati dengan menangis.Satu kali panggilan tidak terjawab, kemudian panggilan ke dua, tiga hingga panggilan ke lima.Setelah hatinya lebih tenang, Eliza mengangkat panggilan telepon tersebut."Halo sayang," sapa Sandy. Dari suaranya terdengar Sandy sangat cemas. Namun Eliza tahu yang dicemaskan Sandy hanya uang. Suaminya itu pasti sangat ketakutan kalau Eliza kabur dan t
Read more