Share

Bab 49

Penulis: Liazta
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-04 20:05:50

Lagi-lagi Eliza merasakan sakit yang luar biasa. Dia ingin mengakhiri sambungan telepon namun Mirna masih terus mengajaknya berbicara. Madunya itu terlihat begitu sangat baik terhadapnya namun setiap kalimat yang keluar dari bibirnya tampak jelas bahwa dia sangat membenci Eliza.

"Aku pasti akan kerja di rumah mama Mbak, tapi nanti setelah pulang dari sini. Aku janji utang itu akan aku bayar. Jika aku tidak bisa membayar hutang dengan menjadi pembantu aku akan membayar hutang dengan uang. Bagaimana cara mendapatkannya aku, itu urusan aku." Eliza berkata sambil menahan rasa marah dan emosinya.

Eliza merasa sudah dipermainkan oleh Sandy. Rasa kebenciannya semakin besar setelah mendengar semua yang dikatakan Mirna. Ternyata Sandy benar-benar menganggapnya bodoh.

"Kamu mau jual diri?" Mirna berkata dengan gaya kaget.

Eliza tersenyum sinis mendengar perkataan wanita tersebut. Mbak Mirna sudah biasa berbuat kotor. Main dengan suami orang hingga hamil, karena itu punya pikiran kotor. Mbak M
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (21)
goodnovel comment avatar
Yeni Suherni
ia sepertinya saya juga banyak yang di skip karena terlalu bertele tele
goodnovel comment avatar
UseR
1 bab sebelum nya dan bab yg ini, maaf thor banyak yg gue skip bacanya krn ga menarik, klo gue jd Eliza dah gue tutup itu telpon drpd sakit hati mulu Beda klo udah ada Nathan, seru ...
goodnovel comment avatar
Maryam Kalau
semoga Elisa di ajak oleh kel nathan ke pesta pernikahan sadly
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 50

    Setelah cukup lama menangis dan meratapi nasib, Eliza keluar dari dalam kamar dan langsung ke kamar bayi Noah.Eliza beranggapan bahwa bayi tampan itu sudah tertidur karena lelah menunggunya. Namun ternyata Eliza salah, karena bayi tampan itu sedang bermain dengan tangan dan kakinya sendiri. Sepertinya Noah memandang menunggu Eliza datang."Maaf ya nak, ibu lama." Eliza tersenyum dan mencium pipi bulat bayi Noah. Bayi berwajah tampan itu tertawa lebar memperlihatkan gusinya yang merah. Eliza gemas melihat bayi Noah yang tertawa riang seperti ini. "Ayo kita main ke bawah." Eliza tersenyum sambil mengecup pipi Noah. Mau seperti apapun suasana hatinya, Eliza tidak akan menunjukkannya di depan Noah. Saat bersama Noah, dia akan menjadi ibu yang baik dan cerita.Bayi laki-laki itu tersenyum sambil menggerak-gerakkan tangannya. "Anak ibu sangat pintar." Eliza mengendong bayi Noah dan membawanya ke lantai 1."Eliza ayo sarapan." Mawar langsung memanggil ketika melihat Eliza melintas. "Iy

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-04
  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 51

    "Asik sekali ya sepertinya? Sehingga kamu tidak menyadari keberadaan saya di sini. Sejak tadi saya sudah berdiri di sini loh." Pria berwajah manis itu memandang Eliza sambil tersenyum kecil. "Dokter Rizki." Eliza tidak menjawab pertanyaan dokter tersebut dia justru memanggil namanya. "Baguslah Saya kirain kamu sudah lupa dengan nama saya ternyata nggak ya." Dokter Rizki berkata dengan candaan. Eliza tertawa kecil ketika mendengar perkataan dokter berwajah malas itu. "Mana mungkin saya lupa. Dokter salah seorang, orang yang tidak pernah Liza lupakan." Eliza berkata dengan tersenyum inut. Bagi Eliza ucapannya hanyalah sebagai candaan namun berbeda dengan dokter Rizki. Pria itu begitu senang ketika mendengar pengakuan Eliza. Bahkan dokter berwajah manis itu sampai tersipu malu."Janji ya tidak boleh melupakan saya." Jatuh cinta berjuta rasanya seperti itulah yang dirasakannya. Padahal baru saja berpisah dengan Eliza namun dokter itu seakan tidak bisa menahan kerinduannya. Sudah beru

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-04
  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 52

    Mawar, Hermawan dan juga Nathan sampai ke acara pernikahan Sandy dan juga Mirna. Kehadiran mereka di sini langsung di sambut Wati dengan hebohnya.Mawar tersenyum sinis ketika melihat wajah teman sosialitanya tersebut. Selama ini Wati selalu bersikap baik dan sok akrab terhadapnya, namun setelah melihat kebusukan hati Wati, sepertinya ia tidak berniat untuk dekat seperti dulu. Karena Mawar benci melihat orang-orang yang munafik.Pesta pernikahan ini memang digelar dengan mewah. Kehadiran keluarga millionaire itu tentunya membuat Wati semakin senang dan juga bangga. Hermawan dan Nathan, merupakan pengusaha terkenal. Begitu juga Mawar, yang merupakan desainer busana ternama. "Jeng Mawar, nggak nyangka datang juga. Padahal aku gak yakin loh kamu mau datang ke pesta kecil-kecilan seperti ini." Wati berkata dengan nada merendah."Siapa yang bilang kalau ini pesta kecil. Menurut saya pesta pernikahan ini sangat mewah sekali." Mawar berkata dengan senyum mengejek."Ya kalau dibandingkan de

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-06
  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 53

    Sandy kewalahan ketika mengangkat tubuh besar ibunya. Apakah ini karma dari istri pertama, atau memang hanya musibah. Tiba-tiba saja ia terbayar wajah Eliza.Apakah selama ini ia sudah terlalu kejam terhadap Eliza?Apakah selama ini ia sudah menjadi suami yang zalim. Tiba-tiba saja Sandy mempertanyakan sikapnya terhadap istri pertama. Dulu dengan sangat gigih dan penuh keyakinan ia berjuang mendapatkan Eliza. Meskipun orang tua serta keluarganya menentang, namun Sandy tetap menikahi Eliza. Tapi entah mengapa rasa cintanya mulai goyang sejak kehadiran Mirna.Lagi- lagi Sandy terus saja bertanya didalam hatinya. Namun rasa bersalah itu hilang dalam sekejap ketika mengingat kutukan yang ucapan Eliza untuk calon anaknya."Aduh sakit, sakit sekali." Wati terus saja menangis. Apa lagi ketika menantunya tidak mengangkat kakinya dengan baik."Tahan ma, aku akan langsung panggil dokter," kata Tina."Sakit sekali, mama tidak tahan." Wati terus saja menangis sambil memandang kakinya. Suara tang

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-13
  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 54

    "Sayang jangan marah, Eliza tidak tahu kalau kamu tidak membolehkan orang memetik bunga." Hermawan mengusap tangan istrinya "Tante aku akan ganti semua bunga yang dipetik Eliza, Tante jangan marah ya, kasihan dia." Rizky berkata dengan memohon. Volume suaranya juga di buat sekecil mungkin agar Eliza tidak mendengar."Mami, bunga pasti akan tumbuh lagi jadi mami tidak perlu mempermasalahkannya." Nathan ikut serta membela Eliza.Setelah melihat seperti apa suami Eliza beserta keluarganya, Nathan merasa kasihan terhadap Eliza. Walau bagaimanapun dia sangat membenci yang namanya perselingkuhan.Mawar memandang ketiga pria tampan itu secara bergantian. "Sayang, bukannya aku membela Eliza, tapi," ucapan Hermawan terjeda ketika melihat sorot mata istrinya. "Tante kasihan Eliza, jangan dimarahin ya." Eliza berdiri sedikit jauh dari Mawar, hingga ia tidak mendengar apa yang sedang mereka perdebatkan."Ibu, ada apa?" Eliza kembali mendekat dan tersenyum memandang Mawar. Wajahnya terlihat sa

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-13
  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 55

    Mawar memandang Eliza dengan mengerutkan keningnya. "Apa maksudnya, menggeleng dan mengangguk?""Ibu boleh bantu tapi boleh juga nggak." Eliza kemudian tertawa kecil sambil menutup mulutnya. Jika seandainya tidak bertemu dengan keluarga Hermawan, Eliza tidak tahu seperti apa kehidupannya saat ini. Mungkin sai sampai sekarang Eliza masih tidur di taman rumah sakit kemudian mencari pekerjaan di saat pagi hingga sore hari. "Saya ingin bantu deh. "Mawar mengambil satu tangkai bunga dan mengambil bunga yang lain kemudian digabungkan. "Ini bunganya untuk letak di mana saja?" Mawar memandang keempat vas bunga yang sudah terisi air. "Di kamar ibu di ruang tamu kamar Liza dan juga kamar Noah. Noah sangat suka melihat warna-warna seperti ini. " Eliza senang ketika membayangkan mata bulat Noah yang sedang memandang bunga.Mulut mawar membulat ketika mendengar jawaban dari Elisa. Setelah merangkai bunga dan memasukkannya ke dalam vas masing-masing Eliza menyisakan tiga tangkai bunga mawar k

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-13
  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 56

    "Jika kamu menyetujui dua syarat dari saya, saya akan memberikan kebebasan kamu melanjutkan pendidikan untuk menjadi seorang dokter. Seluruh biaya akan saya tanggung. Masalah gaji, saya tidak akan memotong sepeserpun. Semua angaran biaya yang dikeluarkan akan menjadi tanggung jawab saya. Bagaimana?" Mawar berkata dengan tersenyum.Jika Eliza bisa membaca mimik wajah orang lain, ia akan melihat senyum yang tercetak di wajah Mawar penuh dengan kelicikan.Eliza diam dan masih menimbang syarat apa kiranya yang akan diminta oleh Mawar. Setelah pengalaman buruk yang diberikan oleh Wati, membuat ia harus berjalan dan berhati-hati dalam mengambil keputusan. "Bagaimana apa mampu dengan dua syarat dari saya? Hanya dua saja." Mawar berkata sambil mengibaskan tangannya. "Sebelum saya setujui, apa boleh tahu apa saja syaratnya Bu?" Eliza bertanya terlebih dahulu. Setelah memutuskan pastinya tidak akan bisa mundur karena itu dia harus memilih mendengarkan terlebih dahulu. "Syarat yang pertama ka

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-13
  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 57

    "Eliza, ini pengacara saya, pak Tom. Beliau salah satu pengacara terbaik di Indonesia." Mawar mengenal pengacaranya kepada Eliza."Halo pak, saya Eliza." Eliza tersenyum dan memperkenalkan dirinya."Saya Tommy Kurniawan tapi lebih dikenal dengan nama Tom." Pengacara itu tersenyum."Pak Tom sudah membuat surat perjanjian yang harus kamu tanda tangani. Silahkan dibaca terlebih dahulu." Mawar memberikan surat yang sudah di siapkan untuk Eliza Eliza melihat 2 poin seperti yang tadi dikatakan oleh Mawar dan kemudian denda yang harus ia keluarkan ketika melanggar salah satunya. "Untuk bercerai dengan mas Sandy, saya tidak bisa melakukannya dalam waktu dekat ini bu. Apa boleh saya melakukan gugatan cerai 6 bulan lagi." Eliza memandang Mawar. Agar proses perceraian cepat, Eliza membutuhkan banyak bukti untuk di ajukan ke pengadilan. Eliza juga harus menyiapkan uang membayar hutang terhadap Wati. "Kenapa?" Tanya Mawar. "Saya ingin menenangkan pikiran dulu Bu. Saya juga ingin fokus dengan

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-13

Bab terbaru

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 321

    Eliza memandang pantulan wajahnya di depan cermin. Ada rasa tidak percaya ketika melihat sosok bidadari yang ada di depannya. Sosok Itu tampak begitu sangat cantik dan sempurna. "Wow cantik sekali." Perias make up itu tersenyum dan memuji kecantikan Eliza. Eliza tersenyum sambil menganggukkan kepalanya. "Liza sampai nggak kenal sama diri sendiri." "Jika Liza secantik ini, apakah tidak membuat pengantin wanitanya kesal dan juga marah? Karena tamu lebih cantik daripada yang memiliki acara." Eliza berkata dengan wajah kesal. Perias make up itu tertawa mendengar celetup Eliza "Jika orangnya sudah cantik, mau di apapun hasilnya tetap cantik. Jika tamunya seperti ini, saya yakin pak penghulu akan salah menikahkan pengantin perempuannya. Dan si pengantin laki-laki akan salah ketika membaca ijab Kabul," kata wanita yang sudah membuat Eliza semakin cantik, bak boneka Barbie.Eliza diam sambil memandang wajah prias make up yang berdiri di belakangnya. Meskipun tidak memandang wanita itu se

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 320

    Meskipun mengatakan iya, namun Eliza masih berdiri di tempatnya. Sedangkan tatapan matanya hanya tertuju kearah gaun yang diletakkan di atas tempat tidur. "Silahkan nona, jam 9 pagi ini Nona harus sudah siap." Bibi Eli memberikan perintah dengan senyuman. "Baik, bi, ini gaun untuk Liza pakai?" Eliza masih tidak yakin dengan gaun tersebut."Iya," jawab bibi Eli."Kenapa gaunnya cantik sekali ya Bi. Eliza tidak mengerti dengan yang namanya berlian. Namun melihat batu permata yang melekat di gaun itu, ia seakan melihat Kilauan berlian yang begitu sangat indah."Iya Nona, baju ini nyonya Mawar yang menyiapkannya," jawab bibi Eli.Eliza tersenyum. Ternyata Mawar masih mengingatnya. Ia akan menjadi anak yang baik dan menuruti semua yang diperintahkan Mawar. Yang terpenting Eliza tidak diusir dari mansion ini. Karena ia belum sanggup meninggalkan Noah. "Nona suka?" Tanya Bibi Eli."Jika Mami yang memilihkan pasti sangat bagus sekali. Apalagi ini beneran cantik banget. Sudah pasti Liza su

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 319

    Jantung Nathan berdebar dengan cepat ketika memandang jas yang akan dikenakannya untuk acara jam 11 siang nanti. Jas berwarna putih dengan dasi kupu-kupu berwarna hitam. Hari ini adalah hari bersejarah untuknya. Namun begitu banyak kecemasan yang muncul di benak kepalanya. Apakah keputusannya ini sudah tepat? Ataukah dia terlalu ingin terburu-buru sehingga tidak memikirkan hal buruk ke depannya? Lalu bagaimana jika Eliza marah, bahkan sampai membencinya? "Jika nanti Eliza marah Aku akan berusaha membujuknya." Nathan bertekad dalam hatinya. Sesulit apapun dia pasti akan berusaha dan berjuang membujuk Eliza agar tidak marah lagi dengannya. Namun bagaimana jika Eliza membencinya? Hal yang begitu sangat ditakutkan oleh Nathan.Rasanya tidak mungkin Eliza sangat menyayangi Noah. Ia yakin Eliza pasti akan menerima keputusan yang telah diambilnya demi Noah.Nathan mulai memakai pakaiannya dan memandang pantulan tubuhnya dari depan cermin. Wajah tampan, tubuh tinggi berisi tampak begitu

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 318

    Cukup lama menenangkan hati, akhirnya malam ini Eliza bisa tertidur lelap. Eliza baru terbangun ketika hari sudah pagi. Dan dia baru menyadari bahwa tadi malam tidur sendiri, tanpa Noah. Seharusnya ia senang karena bisa tertidur dengan lelap tanpa ada gangguan dari anak susunya. Namun nyatanya hatinya terasa semakin sakit dan juga perih. Apakah memang seperti ini cara Nathan memisahkannya dengan Noha. Lagi-lagi air mata Eliza mengalir dengan sendirinya. Rasa sayang yang diberikannya untuk Noha, benar-benar tulus dan sepenuh hati. Namun mengapa ia harus berpisah dari Noha?Dulu Nathan dan Mawar pernah mengatakan bahwa Eliza boleh menjadi mommy Noha, untuk selamanya. Apakah janji yang mereka ucapkan sudah tidak berlaku? Eliza menangis sambil memegang dadanya yang terasa begitu sangat sakit. Berulang kali mengusap air matanya, namun tetap saja air mata itu meluncur dengan sendirinya. Mungkin terlalu banyak menangis, hingga mata Eliza mengecil dan sembab.Setelah puas menangis, ia

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 317

    Mengapa waktu berjalan sangat lambat. Eliza sangat tidak bersemangat dan hanya berbaring di dalam kamar. Apalagi Noha dibawa Mawar pergi berkunjung ke rumah kerabatnya. Sudah 3 hari terakhir, Mawar dan Herman tampak sangat sibuk. Sedangkan Nathan, tidak terlihat sama sekali. Eliza tahu bahwa pria itu tidak pulang selama beberapa hari. Namun apa masalahnya, ia juga tidak tahu."Nona Eliza, ini makan malamnya." Bibi Eli berkata sambil meletakkan menu makan malam untuk Eliza."Terimakasih Bi," jawab Eliza dengan tidak bersemangat. Eliza lebih memilih makan di dalam kamar daripada makan di meja makan. Karena hanya dia sendiri yang ada di rumah sedangkan Hermawan dan Mawar belum pulang dari rumah kerabatnya. "Iya Nona Eliza, jika tidak ada yang dibutuhkan, bibi permisi," jawab Bibi Eli dengan tersenyum."Bi, Mas Nathan ke mana?" Eliza tidak tenang karena tidak tahu kabar Nathan. Suasana di masion juga terasa dingin. Tidak ada candaan, ketika sarapan pagi, dan makan malam. Biasanya Natha

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 316

    Nathan memandang Eliza yang duduk di sebelahnya. Sejak tadi Eliza hanya diam dan memejamkan matanya. Tampak sekali bahwa wanita itu sedang menahan rasa sakit. "Sakit sekali ya?" Nathan mengusap kepala Eliza dengan penuh kasih sayang. Melihat Eliza yang sakit seperti ini tentu membuatnya tidak tega. Dia tidak menyangka ternyata memberikan ASI kepada anak akan berdampak seperti ini terhadap ibunya. Eliza menganggukkan kepalanya. "Sakit banget, berdenyut juga." "Coba mas pegang?" Nathan meminta izin terlebih dahulu sebelum menyentuh balon Eliza. Mata Eliza yang terpejam, langsung terbuka dan memandang Nathan dengan bringas. "He... He.... Mas cuma mau periksa." Nathan tersenyum nyengir sambil menggaruk kepalanya ."Gak boleh," tolak Eliza."Mau mas bantuin?" Nathan bertanya dengan jantung berdebar cepat. Jika Eliza menyetujui, ia akan melakukan seperti apa yang disarankan dokter. Nathan tidak berniat untuk kurang ajar, namun ini semua dilakukannya untuk mengurangi rasa sakit Eliza.

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 315

    Nathan duduk di samping Eliza dan seorang dokter perempuan. Untuk permasalahan seperti ini Nathan memang tidak mengizinkan dokter laki-laki yang menanganinya. "Keluhannya apa, Eliza?" Dokter itu bertanya sambil memandang Eliza yang sedang meringis menahan rasa sakit."Saya baru menghentikan ASI untuk anak saya dok. Dan ini baru jalan di hari pertama," jelas Eliza. Jujur saja Eliza tidak nyaman membahas masalah ini di depan Nathan. Namun pria keras kepala itu sangat sulit untuk diajak kompromi, bahkan memaksa masuk ke dalam ruangan."Oh apakah payudaraanya membengkak, terasa sakit, berdenyut dan juga nyeri?" Dokter perempuan itu langsung merespon dengan cepat. Eliza menganggukkan kepalanya. "Kalau begitu saya periksa dulu."Eliza menganggukkan kepalanya dan berbaring di atas tempat tidur. Sedangkan Nathan sudah seperti seorang suami yang sangat waspada dan mencemaskan istrinya. Dia mengikuti Eliza dan berdiri di samping tempat tidur. Jika Nathan bukanlah bosnya, Eliza pasti sudah

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 314

    Nathan menjemput Eliza ke kampus. Karena tidak melihat Eliza di parkiran, Nathan langsung ke kelas. Dilihatnya Eliza yang duduk di dalam kelas dan meletakkan tas di bagian dadanya. Sedangkan wajahnya tampak sedang menahan rasa sakit. "Eliza!" Nathan memanggil Eliza dengan cemas. Eliza memandang Nathan dengan wajah meringis. "Kenapa Mas jemput Liza lama?"Biasanya Eliza tidak pernah bertanya seperti ini jika Nathan lambat menjemput. Karena Nathan memberi tahu kalau dia bertemu dengan klien. "Maaf ya, tadi Mas ada ketemu klien. Klien itu minta ketemunya secara dadakan." Nathan memandang Eliza dan kemudian mengusap kepalanya. "Apa kamu sakit?" Nathan menempelkan punggung tangannya di kening Eliza. Namun ia tidak merasakan suhu tubuh Eliza yang panas. "Enggak," jawab Eliza yang kebingungan menjelaskan kondisi tubuhnya saat ini. "Terus kenapa mukanya jadi pucat gini?" Nathan tidak puas dengan jawaban dari Eliza. "Noha sudah berhenti nyusu, Mas. "Nathan bingung mendengar jawaban dar

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 313

    Pagi ini wajah Mawar tampak berseri-seri ketika seluruh anggota keluarga berkumpul dan sarapan pagi bersama. Yang membuat wanita itu semakin bahagia karena ada Kiara yang merupakan warga baru dalam keluarganya. Begitu juga dengan Yura yang menjadi cucunya. Mawar tidak pernah menyangka bahwa anak angkatnya akan menikah. Selain membawa istri, Rizky juga memberikannya seorang cucu perempuan. Hati Mawar terlalu baik dan juga tulus. Sehingga kehadiran Yura diterima dengan sangat baik. Selain itu juga dia menganggap Yura seperti cucunya."Kalian akan tinggal di sini kan?" Mawar bertanya sambil memandang Rizki dan juga Kiara secara bergantian. Kiara tidak bisa menjawab, dia justru melirik ke arah suaminya. "Kami akan pindah dan tinggal di rumah yang sudah aku beli lama Tante," jawab Rizki. Rumah mewah sudah ada hanya saja selama ini belum ditempatinya karena merasa sepi di rumah yang begitu sangat besar. Selama ini juga rumah itu hanya diurus oleh asisten rumah tangganya yang menetap di s

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status