Share

Bab 55

Author: Liazta
last update Last Updated: 2024-09-13 22:33:16

Mawar memandang Eliza dengan mengerutkan keningnya. "Apa maksudnya, menggeleng dan mengangguk?"

"Ibu boleh bantu tapi boleh juga nggak." Eliza kemudian tertawa kecil sambil menutup mulutnya.

Jika seandainya tidak bertemu dengan keluarga Hermawan, Eliza tidak tahu seperti apa kehidupannya saat ini. Mungkin sai sampai sekarang Eliza masih tidur di taman rumah sakit kemudian mencari pekerjaan di saat pagi hingga sore hari.

"Saya ingin bantu deh. "Mawar mengambil satu tangkai bunga dan mengambil bunga yang lain kemudian digabungkan.

"Ini bunganya untuk letak di mana saja?" Mawar memandang keempat vas bunga yang sudah terisi air.

"Di kamar ibu di ruang tamu kamar Liza dan juga kamar Noah. Noah sangat suka melihat warna-warna seperti ini. " Eliza senang ketika membayangkan mata bulat Noah yang sedang memandang bunga.

Mulut mawar membulat ketika mendengar jawaban dari Elisa.

Setelah merangkai bunga dan memasukkannya ke dalam vas masing-masing Eliza menyisakan tiga tangkai bunga mawar k
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (17)
goodnovel comment avatar
Cucu Hayati
bahagia ya eliza bu mawar sangat menyayangimu
goodnovel comment avatar
War Ma
Semoga Ibu Mawar tidak membuat perjanjian seperti Perjanjian mantan mertuanya Eliza
goodnovel comment avatar
Andi Dahniar
waduh di kunci lagi...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 56

    "Jika kamu menyetujui dua syarat dari saya, saya akan memberikan kebebasan kamu melanjutkan pendidikan untuk menjadi seorang dokter. Seluruh biaya akan saya tanggung. Masalah gaji, saya tidak akan memotong sepeserpun. Semua angaran biaya yang dikeluarkan akan menjadi tanggung jawab saya. Bagaimana?" Mawar berkata dengan tersenyum.Jika Eliza bisa membaca mimik wajah orang lain, ia akan melihat senyum yang tercetak di wajah Mawar penuh dengan kelicikan.Eliza diam dan masih menimbang syarat apa kiranya yang akan diminta oleh Mawar. Setelah pengalaman buruk yang diberikan oleh Wati, membuat ia harus berjalan dan berhati-hati dalam mengambil keputusan. "Bagaimana apa mampu dengan dua syarat dari saya? Hanya dua saja." Mawar berkata sambil mengibaskan tangannya. "Sebelum saya setujui, apa boleh tahu apa saja syaratnya Bu?" Eliza bertanya terlebih dahulu. Setelah memutuskan pastinya tidak akan bisa mundur karena itu dia harus memilih mendengarkan terlebih dahulu. "Syarat yang pertama ka

    Last Updated : 2024-09-13
  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 57

    "Eliza, ini pengacara saya, pak Tom. Beliau salah satu pengacara terbaik di Indonesia." Mawar mengenal pengacaranya kepada Eliza."Halo pak, saya Eliza." Eliza tersenyum dan memperkenalkan dirinya."Saya Tommy Kurniawan tapi lebih dikenal dengan nama Tom." Pengacara itu tersenyum."Pak Tom sudah membuat surat perjanjian yang harus kamu tanda tangani. Silahkan dibaca terlebih dahulu." Mawar memberikan surat yang sudah di siapkan untuk Eliza Eliza melihat 2 poin seperti yang tadi dikatakan oleh Mawar dan kemudian denda yang harus ia keluarkan ketika melanggar salah satunya. "Untuk bercerai dengan mas Sandy, saya tidak bisa melakukannya dalam waktu dekat ini bu. Apa boleh saya melakukan gugatan cerai 6 bulan lagi." Eliza memandang Mawar. Agar proses perceraian cepat, Eliza membutuhkan banyak bukti untuk di ajukan ke pengadilan. Eliza juga harus menyiapkan uang membayar hutang terhadap Wati. "Kenapa?" Tanya Mawar. "Saya ingin menenangkan pikiran dulu Bu. Saya juga ingin fokus dengan

    Last Updated : 2024-09-13
  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 58

    Bagaikan seorang nona muda, Eliza diperlakukan dengan sangat istimewa. Bahkan untuk mendaftar ke universitas ternama yang di Indonesia, ia tidak perlu repot melakukannya. Semuanya sudah diselesaikan asisten Mawar. Eliza cukup mempersiapkan diri untuk mengikuti tes seperti calon mahasiswa siswa lainnya."Bagaimana, apa sudah siap?" Mawar bertanya sambil tersenyum. Jika dilihat penampilan Eliza saat ini, pasti tidak akan ada yang percaya bahwa wanita itu sudah memiliki suami dan anak. Eliza terlihat seperti gadis SMA yang memakai baju seragam berwarna putih dan rok hitam.Eliza menganggukkan kepalanya. "Tapi Liza gugup mi."Eliza sudah merubah panggilannya terhadap Mawar, sesuai dengan perintah wanita paruh baya tersebut."Wajar saja gugup, papi yakin Eliza pasti bisa." Hermawan berkata dengan semangat menggelora. Padahal mereka baru mengenal Eliza, tapi mengapa rasa sayangnya sudah seperti sayang terhadap anak sendiri."Iya Pi, Liza pasti bisa. Liza juga sudah belajar selama 2 Minggu

    Last Updated : 2024-09-19
  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 59

    "Apa kamu tidak bisa duduk dengan baik? Seperti orang cacingan saja," kata Nathan dengan kesal. Kepalanya sudah pusing dan bertambah pusing ketika melihat Eliza yang duduk dengan gelisah seperti orang yang sedang cacingan."Ti_," ucapan Eliza terhenti ketika Nathan langsung memotong perkataannya."Setelah ikut tes, kita langsung ke rumah sakit. Kamu harus segera mendapatkan obat cacingan. Ingat kamu menyusui anakku." Nathan berkata dengan wajah serius."Siapa yang cacingan? "Wajah Eliza memerah menahan malu ketika mendengar tuduhan dari Nathan. Dia tidak menyangka duduk yang gelisah membuat pria itu salah paham dan menuduhnya cacingan. "Jika tidak cacingan lalu apa namanya?" Nathan memandang dengan curiga. Lirikan matanya kemudian berpindah ke perut Eliza."Hehehe, maaf mas, Liza lagi gugup," kata Eliza dengan tersenyum malu. Wanita muda itu dengan patuh duduk tanpa bergerak sama sekali. "Mas, Liza gugup," keluh Eliza.Nathan hanya diam tanpa menjawab. "Mas Nathan lulusan dari univ

    Last Updated : 2024-09-19
  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 60

    Kehadiran sosok tampan yang rupawan di kampus, menarik perhatian para calon mahasiswi. Pria tampan itu duduk di kursi santai sambil mengerjakan pekerjaannya di laptop. Penampilan yang elegan dengan memakai stelan jas berwarna Dongker, membuat para gadis semakin mengagumi nya.Melihat postur tubuh, warna kulit, warna rambut dan manik mata pria itu, semua orang sudah bisa menebak bahwa pria itu memiliki darah campuran. Meskipun sadar menjadi pusat perhatian, namun Nathan tampak tak perduli. Tatapan matanya hanya terfokus ke layar laptop. Sekali-sekali pria itu melirik ke arah jam yang melingkar di pergelangan tangannya."Lama sekali," katanya dengan kesal. Menunggu seperti ini memang sangat membosankan.Nathan menghentikan pekerjaannya dan melihat layar ponselnya yang berdering. Di saat suasana hatinya tidak baik Nathan justru melihat nama Sherly memanggilnya. Dengan malas dia mengangkat sambungan telepon tersebut. Setelah apa yang dilakukan oleh Sherly terhadap Noah, Nathan sudah ti

    Last Updated : 2024-09-19
  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 61

    "Jadi kamu sekarang tidak sibuk?" tanya Nathan masih dengan sikap tenang."Sama sekali tidak. Karena itu aku ingin kamu ke sini, kita bermesraan. Aku senang karena bisa melepaskan kerinduan denganmu." Serly tersenyum penuh kebahagiaan. Nathan menarik nafas panjang kemudian menghembuskannya secara perlahan-lahan. Dadanya terasa sakit dan juga sesak mendengar perkataan mantan istrinya. "Jika kamu tidak sibuk datanglah ke Indonesia." Nathan ingin menyelesaikan masalahnya secepat mungkin. Jujur saja, ia ingin ketenangan dan fokus membesarkan pangeran kecilnya."Aku tidak bisa ke Indonesia, kamu saja yang ke sini," tolak Serly. Mau seperti apapun kondisinya, wanita itu akan tetap keras kepala dan ingin menang sendiri."Kenapa tidak bisa datang?" tanya Nathan dengan wajah merah padam."Aku tidak suka di Indonesia, di sana panas. Aku sukanya di sini, Paris." Serly berkata dengan sombong."Bagaimana mungkin kamu suka di sana sedangkan aku menetap di Indonesia?""Honey, kita bisa melakukan

    Last Updated : 2024-09-19
  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 62

    "Apa sudah siap?" Nathan sedikit melirik ke arah Eliza. Wajah gadis itu tampak tegang setelah keluar dari ruang ujian."Sudah, istirahat 1 jam kemudian ujian lagi." Eliza berkata dengan lemas.Nathan hanya sedikit menganggukkan kepalanya. "Bisa?" "Bisa," jawab Eliza dengan ragu. Meskipun yakin jawabannya banyak yang benar, namun ia tidak yakin bisa lulus. Ini merupakan universitas kedokteran terbaik dengan biaya yang sangat tinggi. Namun tetap saja pihak universitas menentukan standar kelulusan yang tinggi untuk calon mahasiswanya. Dalam artian, mereka tetap memprioritaskan kecerdasan dan kemampuan calon mahasiswa."Mas lagi apa?" Eliza tersenyum dan duduk di sebelah Nathan. "Apa kamu pikir saya di sini sedang bermain game?" Pria itu menjawab dengan malas. "Ya mana tahu aja mas Nathan bosan nungguin Liza, jadi main game biar gak suntuk." Eliza menjawab dengan wajah polos. Nathan diam memandang Eliza. Padahal Eliza sangat menggemaskan dengan wajah imutnya. Namun mengapa suaminya

    Last Updated : 2024-09-19
  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 63

    Eliza mengakhiri pekerjaannya setelah waktu dinyatakan habis. setelah menyimpan data, Eliza pun keluar dari ruangan. Eliza tersenyum ketika melihat Nathan yang menunggunya tidak jauh dari ruang ujiannya. Pria tampan itu berdiri dengan bersandar didinding sambil memandang layar ponselnya."Mas Nathan, Liza udah selesai ujiannya." Eliza memberikan laporan ketika sudah berdiri di dekat Nathan."Ya sudah kita pulang," jawab Nathan yang kemudian menutup layar ponselnya setelah membalas email. "Iya," jawab Eliza yang kemudian berjalan bersama dengan Nathan menuju ke parkiran. Pesona Nathan begitu sangat luar biasa, sehingga pria itu selalu menjadi perhatian para gadis. Eliza dengan tubuh mungil dan wajah imut-imut, sedang Nathan tubuh tinggi, tegap, wajah tampan, berwibawa dan berkarisma. Jika orang melihat Nathan dan Eliza sudah pasti mereka dianggap keponakan dan juga paman. "Eliza." Eliza menoleh ketika mendengar seseorang memanggilnya. "Bang Rizki." Eliza tersenyum sambil mela

    Last Updated : 2024-09-22

Latest chapter

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 369

    Meskipun sudah diizinkan mengambil mangga, Dirga masih tetap belum bergerak dari duduknya. "Ambil mangganya sekarang, keburu kesorean nanti," kata Mawar mengingatkan.Melihat Dirga masih belum beranjak dari duduknya, tentu saja membuat Mawar gemes. Bagaimana jika Yuna benaran hamil? Kasihan sekali jika keinginannya tidak didapatkan. "Ya Tante tapi _" Dirga tidak melanjutkan ucapannya."Ada apa? "Mawar sangat penasaran dengan apa yang menjadi masalah bagi Dirga. "Begini tante." Dirga berkata sambil menggaruk kepalanya namun tatapan matanya mengarah ke Nathan."Ada apa kasih tahu saja," desak Hermawan. "Maaf Bos." Sebelum memulai perkataannya Dirga justru meminta maaf terlebih dahulu."Tidak usah memanggil saya bos, karena saya sekarang bukan lagi bos kamu." Nathan mengingatkan Dirga. Sekarang mereka sudah memiliki status yang sama. Sama-sama seorang Presdir. Tampaknya mertua Dirga sangat percaya kepada nya. Hingga memberikan jabatan presiden direktur kepada menantunya. Sebagai pem

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 368

    "Tapi sepertinya tidak mungkin." Kata Yuna setelah diam beberapa saat. "Kenapa gak mungkin?" Tanya Kiara.Pertanyaan seperti ini sangat sulit untuk dijawab. Pernikahan resminya baru 20 hari. Namun insiden yang terjadi terhadapnya sudah 35 hari. Yuna baru teringat kalau dia sudah tidak datang bulan sejak kejadian itu. Tapi apa mungkin satu kali berbuat, langsung hamil?"Saran Kia, sebaiknya di cek deh. Atau mau Kia bantu untuk periksa pakai tespek?" "Kalau udah dicek tapi nggak positif gimana?" Yuna tampak ragu menerima tawaran dari Kiara. "Ya nggak apa-apa, tinggal dicoba lagi." Kiara tersenyum lebar. "Kalau gak positif, bang Dirga pasti kecewa banget." Yuna tampak ragu."Cobanya diam-diam aja. Jika garis dua muncul, baru deh kasih tahu ke suami, kakak," usul Eliza. "Benar, mau dicoba nggak, kebetulan ini ada tespek?" kata Kiara dengan semangat. "Emangnya ciri-ciri orang hamil seperti apa?" "Ciri-ciri di awal kehamilan nggak kelihatan, ini disebabkan karena perut yang belum mem

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 367

    "Hai kak Yuna, kakak apa kabar" Eliza menyapa Yuna dengan tersenyum canggung. Kejadian ketika di perusahaan Nathan masih teringat jelas oleh Eliza. Karena itu dia merasa canggung jika berhadapan dengan Yuna seperti ini."Baik. "Yuna menjawab dengan wajah tersenyum. Eliza dapat melihat senyum tulus di bibir merah Yuna. Dari tatapan matanya tidak terlihat sedikitpun jika Yuna membenci Eliza. "Kak Yuna tambah cantik aja. Gimana bulan madunya kemarin?" Eliza mencoba berbicara dengan gaya ramah dan sok akrab. Alangkah baiknya permasalahan yang dulu tidak diingat lagi. Mereka sudah sama-sama menikah. Alangkah lebih baik jika menjadi teman. "Masak sih, perasaan Kakak tambah hitam deh." Yuna berkata sambil melihatkan tangannya. "Enggak lah kulit Kakak putih banget." Eliza berkata sambil memuji Yuna. "Ini kelihatan item banget. Sewaktu Honeymoon, Kakak sangat suka di pantai. Habis dari sana ya kayak gini jadinya." Yuna mulai curhat tentang apa yang terjadi dengannya.Yuna mulai cemas de

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 366

    "Tas yang ini cantik sekali, mami suka." Mawar menunjukkan tas wanita berwarna coklat."Iya mi, cantik sekali," jawab Eliza sambil memperhatikan model tas tersebut. Mata Eliza terbelalak melihat harga tas yang ditunjukkan Mawar. Harga tas seharga mobil. Tapi uang mami mertuanya sudah berlebihan- lebih. Jadi tidak apa jika beli tas seharga ratusan juta. Jika masalah selera fashion, Mawar tidak perlu diragukan. Meskipun usianya sudah setengah abad, namun penampilan wanita itu trendy. Apa lagi postur tubuhnya yang langsing dan tinggi, membuat ia tampak lebih muda. Jika jalan ke mall bersama Eliza, orang suka beranggapan bahwa Mawar, kakaknya Eliza. Jadi bisa bayangkan seperti apa awet mudanya. Kalau kategori artis, mawar ini seperti Shopia Lajuba. "Mom." Eliza langsung menoleh ke belakang. Dia melihat Noah yang berlari mengejarnya. "Sayang, mommy." Eliza mengembalikan tangannya dan langsung memeluk tubuh putranya. "Anak ganteng mommy sudah bangun?" Tanya Eliza."Cuda," jawab Noah sa

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 365

    Mawar sedang sibuk menata tempat tidur untuk Yura. Karena Rizky dan Kiara akan menetap di masion. "Akhirnya anak itu mau juga tinggal disini." Wajah Mawar tampak begitu bahagia ketika membayangkan suasana di masion yang semakin hidup dan juga ramai. "Iya mi, lagian kasihan kak Kiara. Jadwal kerja bang Rizky gak tetap. Kadang pulangnya sudah malam-malam sekali. Mana kak Kiara nggak mau pakai pembantu yang menetap di rumah. Liza aja merasa ngeri, membayangkan kak Kiara tinggal berdua sama Yura di rumah yang sangat besar." Eliza berkata dengan raut wajah serius. Mawar tertawa dan gemas melihat wajah menantunya. Ingin sekali ia mencubit pipi Eliza hingga merah, namun tidak tega. Belum lagi Nathan yang akan marah. "Nanti kalau kalian kasih mami cucu, mami mau yang cewek." Wanita paruh baya itu berkata dengan wajah tersenyum. Melihat wajah cantik Eliza dan ketampanan putranya, ia yakin cucunya pasti sangat cantik.Eliza tersenyum nyengir dan kemudian menganggukkan kepalanya. "Tapi Liz

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 364

    Rizky pulang ke rumah dengan tubuh yang terasa amat lelah. Bersyukur besok tidak ada jam praktek dan juga jadwal mengajar. Ia bisa beristirahat di rumah sambil memanjakan sang istri. Sesuai janjinya dengan Kiara, besok mereka sudah pindah ke masion milik Hermawan.Rizky membuka pintu rumahnya. Di jam seperti ini kondisi rumahnya sangat sepi. Yura dan Kiara pasti sudah tertidur. Pria itu terkejut ketika melihat Yura yang sedang sibuk mewarnai lukisan yang dibuatnya sendir."Yura!" Panggil Rizky.Yura menoleh ke belakang dan memandang Rizky dengan tersenyum. "Papi sudah pulang." Gadis kecil itu tertawa girang dan langsung mengejar Rizky yang berdiri sekitar 3 meter darinya."Iya, sudah," jawab Rizky yang langsung menggendong tubuh kecil Yura. "Anak kecil, Kenapa belum tidur?" Pria berwajah manis itu tersenyum sambil mencium pipi bulat Yura."Yura sedang membuat gambar, dan menunggu papi pulang." Yura berkata dengan tersenyum lebar."Besok-besok gak usah tunggu papi. Jam 10 setelah be

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 363

    "Kenapa sudah dimatikan teleponnya? Padahal aku belum selesai bicara." Sherly kesal ketika panggilan telepon diputus sepihak oleh Nathan. "Aku mau minta foto Shelia, tapi sudah di matikan." Sherly mancak-mencak sendiri karena kesal. Dia kembali mencoba menghubungi nomor handphone Nathan, namun sayang nomor yang digunakannya sudah diblokir. Padahal ini sudah kartu yang ke-10 dibelinya dan semuanya sudah diblokir oleh mantan suaminya itu. "Bagaimana jika nanti Albert ingin melihat foto anakku? Kenapa sih anak itu suka nyusahin. Dasar anak pembawa sial." Sherly berkata dengan wajah kesal dan juga marah."Aku lupa, Anak itu masih sangat bermanfaat. Dia yang akan membuat aku kembali dengan Nathan. Jadi aku tidak boleh marah seperti ini." Mimik wajah Sherly yang tampak begitu sangat marah, langsung berubah dengan wajah ramah dan juga senyum merekah. "Kenapa aku bodoh sekali, aku bisa mencari foto anak-anak perempuan di internet. Aku tinggal katakan kalau itu adalah Shelia." Sherly tert

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 362

    "Baik," jawab Nathan."Bagaimana dengan kabar istrimu? "Sherly berbasa-basi terlebih dahulu. "Sangat baik." Nathan berkata dengan raut wajah datar."Apa kamu tahu bahwa aku sangat merindukanmu." Sherly tahu bahwa Nathan masih sangat mencintainya. Karena itu ia mencoba untuk merayu mantan suaminya. "Jika tidak ada yang ingin kamu katakan aku akan menutup panggilan telepon.""Jangan honey, kamu jangan terlalu kejam kepadaku. Bagaimana kabar anak kita?"Kening Nathan berkerut mendengar pertanyaan dari mantan istrinya. Apa yang terjadi hingga Sherly menanyakan tentang anak mereka?"Honey, apa kamu tidak ingin memberi tahu aku tentang anak kita?" Sherly berkata dengan sangat lembut. Bahkan ia kembali memanggil Nathan honey, seperti dulu awal-awal mereka berpacaran.Nathan diam dan memandang layar handphonenya. "Honey, mengapa kamu diam saja?" "Kondisi anakku baik."Sherly diam sesaat ketika mendengar Nathan mengatakan anakku. Itu artinya pria itu sudah memutuskan hubungan antara diriny

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 361

    Dirga menatap wajah istrinya dengan tersenyum. Rasa bahagia seakan tidak bisa terucap dengan kata. Namun satu hal yang tidak bisa ia pungkiri bahwa rasa cintanya sudah full untuk sang istri. "Sayang, I love you," kata Dirga kemudian. "I love you too," jawab Yuna yang tersenyum bahagia. Bisa menjadi istri Dirga, suatu kebahagiaan terbesar untuknya. Entah mengapa pria itu bisa mengendalikan emosinya yang tidak stabil. "Abang, ayo kita cetak anak." Tanpa malu Yuna langsung ke inti permasalahan. Wanita itu menarik tekuk leher suaminya dan kemudian mencium bibir Dirga. Cukup lama mereka saling berbagi air liur dan kemudian barulah berakhir setelah kedua-duanya kehabisan oksigen. Dirga menarik nafas panjang dan kemudian menghembuskan secara perlahan-lahan. Begitu juga dengan Yuna. Hanya beberapa detik menghirup udara segar, Yuna kembali ingin menyerang suaminya. "Buka dulu riasan rambutnya." Dirga berkata ketika istrinya kembali ingin mengecup bibirnya. Di acara resepsi pern

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status