"Apa kamu tidak bisa duduk dengan baik? Seperti orang cacingan saja," kata Nathan dengan kesal. Kepalanya sudah pusing dan bertambah pusing ketika melihat Eliza yang duduk dengan gelisah seperti orang yang sedang cacingan."Ti_," ucapan Eliza terhenti ketika Nathan langsung memotong perkataannya."Setelah ikut tes, kita langsung ke rumah sakit. Kamu harus segera mendapatkan obat cacingan. Ingat kamu menyusui anakku." Nathan berkata dengan wajah serius."Siapa yang cacingan? "Wajah Eliza memerah menahan malu ketika mendengar tuduhan dari Nathan. Dia tidak menyangka duduk yang gelisah membuat pria itu salah paham dan menuduhnya cacingan. "Jika tidak cacingan lalu apa namanya?" Nathan memandang dengan curiga. Lirikan matanya kemudian berpindah ke perut Eliza."Hehehe, maaf mas, Liza lagi gugup," kata Eliza dengan tersenyum malu. Wanita muda itu dengan patuh duduk tanpa bergerak sama sekali. "Mas, Liza gugup," keluh Eliza.Nathan hanya diam tanpa menjawab. "Mas Nathan lulusan dari univ
Kehadiran sosok tampan yang rupawan di kampus, menarik perhatian para calon mahasiswi. Pria tampan itu duduk di kursi santai sambil mengerjakan pekerjaannya di laptop. Penampilan yang elegan dengan memakai stelan jas berwarna Dongker, membuat para gadis semakin mengagumi nya.Melihat postur tubuh, warna kulit, warna rambut dan manik mata pria itu, semua orang sudah bisa menebak bahwa pria itu memiliki darah campuran. Meskipun sadar menjadi pusat perhatian, namun Nathan tampak tak perduli. Tatapan matanya hanya terfokus ke layar laptop. Sekali-sekali pria itu melirik ke arah jam yang melingkar di pergelangan tangannya."Lama sekali," katanya dengan kesal. Menunggu seperti ini memang sangat membosankan.Nathan menghentikan pekerjaannya dan melihat layar ponselnya yang berdering. Di saat suasana hatinya tidak baik Nathan justru melihat nama Sherly memanggilnya. Dengan malas dia mengangkat sambungan telepon tersebut. Setelah apa yang dilakukan oleh Sherly terhadap Noah, Nathan sudah ti
"Jadi kamu sekarang tidak sibuk?" tanya Nathan masih dengan sikap tenang."Sama sekali tidak. Karena itu aku ingin kamu ke sini, kita bermesraan. Aku senang karena bisa melepaskan kerinduan denganmu." Serly tersenyum penuh kebahagiaan. Nathan menarik nafas panjang kemudian menghembuskannya secara perlahan-lahan. Dadanya terasa sakit dan juga sesak mendengar perkataan mantan istrinya. "Jika kamu tidak sibuk datanglah ke Indonesia." Nathan ingin menyelesaikan masalahnya secepat mungkin. Jujur saja, ia ingin ketenangan dan fokus membesarkan pangeran kecilnya."Aku tidak bisa ke Indonesia, kamu saja yang ke sini," tolak Serly. Mau seperti apapun kondisinya, wanita itu akan tetap keras kepala dan ingin menang sendiri."Kenapa tidak bisa datang?" tanya Nathan dengan wajah merah padam."Aku tidak suka di Indonesia, di sana panas. Aku sukanya di sini, Paris." Serly berkata dengan sombong."Bagaimana mungkin kamu suka di sana sedangkan aku menetap di Indonesia?""Honey, kita bisa melakukan
"Apa sudah siap?" Nathan sedikit melirik ke arah Eliza. Wajah gadis itu tampak tegang setelah keluar dari ruang ujian."Sudah, istirahat 1 jam kemudian ujian lagi." Eliza berkata dengan lemas.Nathan hanya sedikit menganggukkan kepalanya. "Bisa?" "Bisa," jawab Eliza dengan ragu. Meskipun yakin jawabannya banyak yang benar, namun ia tidak yakin bisa lulus. Ini merupakan universitas kedokteran terbaik dengan biaya yang sangat tinggi. Namun tetap saja pihak universitas menentukan standar kelulusan yang tinggi untuk calon mahasiswanya. Dalam artian, mereka tetap memprioritaskan kecerdasan dan kemampuan calon mahasiswa."Mas lagi apa?" Eliza tersenyum dan duduk di sebelah Nathan. "Apa kamu pikir saya di sini sedang bermain game?" Pria itu menjawab dengan malas. "Ya mana tahu aja mas Nathan bosan nungguin Liza, jadi main game biar gak suntuk." Eliza menjawab dengan wajah polos. Nathan diam memandang Eliza. Padahal Eliza sangat menggemaskan dengan wajah imutnya. Namun mengapa suaminya
Eliza mengakhiri pekerjaannya setelah waktu dinyatakan habis. setelah menyimpan data, Eliza pun keluar dari ruangan. Eliza tersenyum ketika melihat Nathan yang menunggunya tidak jauh dari ruang ujiannya. Pria tampan itu berdiri dengan bersandar didinding sambil memandang layar ponselnya."Mas Nathan, Liza udah selesai ujiannya." Eliza memberikan laporan ketika sudah berdiri di dekat Nathan."Ya sudah kita pulang," jawab Nathan yang kemudian menutup layar ponselnya setelah membalas email. "Iya," jawab Eliza yang kemudian berjalan bersama dengan Nathan menuju ke parkiran. Pesona Nathan begitu sangat luar biasa, sehingga pria itu selalu menjadi perhatian para gadis. Eliza dengan tubuh mungil dan wajah imut-imut, sedang Nathan tubuh tinggi, tegap, wajah tampan, berwibawa dan berkarisma. Jika orang melihat Nathan dan Eliza sudah pasti mereka dianggap keponakan dan juga paman. "Eliza." Eliza menoleh ketika mendengar seseorang memanggilnya. "Bang Rizki." Eliza tersenyum sambil mela
Eliza bukanlah wanita bodoh yang terlalu mencintai hingga rela tersakiti. Pengkhianatan yang dilakukan Sandy tidak akan bisa dimaafkan. "Baguslah, Saya juga tidak ingin kamu mempertahankan pria yang tidak baik seperti itu. Ingat pria baik banyak. Pria baik dan tulus mencintai kamu dan menerima kamu apa adanya, seperti itu yang harus kamu pilih." Rizky ingin mengatakan bahwa ialah orang yang cocok untuk Eliza. Namun status Eliza saat ini yang menjadi masalahnya."Ya bang, terima kasih sudah mau mendukung Liza." Eliza tersenyum manis memperlihatkan deretan gigi putihnya.Tin!Tin!Tin!"Liza pulang dulu ya bang, mas Nathan sudah manggil." Eliza menunjuk ke arah mobil."Iya, hati-hati," jawab Rizki dengan tersenyum. Jika seandainya Eliza lulus kuliah di sini, sudah pasti wanita itu akan terkejut mengetahui siapa dirinya. "Kenapa lama sekali?" Nathan bertanya dengan kesal."Apa kamu pikir saya tidak punya pekerjaan?" "Maaf mas, soalnya bang Rizki lagi ngobrol, gak enak langsung ditingg
Selama satu bulan Eliza tidak mengaktifkan ponselnya. Ia benar-benar sibuk dengan bayi tampan Noah dan mengikuti ujian masuk universitas. Eliza tersenyum dan merebahkan tubuhnya di samping tubuh mungil bayi Noah yang sedang tertidur lelap. Dibukanya ponsel dan melihat perkembangan rumah tangga baru suami bersama dengan istri barunya.Di media sosial milik Sandy, begitu banyak foto mesranya bersama dengan Mirna. Foto-foto Itu diunggah Mirna dan dibuat bersama dengan Sandy. Caption foto dan video, 'bermesraan bersama suami tercinta.'Mirna begitu rajin mengunggah foto dan video. Mulai dari foto dan video resepsi pernikahannya di rumah besar milik keluarga Sandy. Foto bulan madu di Bali, lengkap dengan video pendeknya. Disana Mirna berpenampilan sangat seksi dan menggoda. Bahkan perutnya yang sudah terlihat buncit sengaja dibuka. Mungkin istri kedua Sandy itu ingin memberi tahu kepada dunia bahwa bahwa anak yang dikandungnya, anak haram.Begitu banyak video yang diunggah Mirna. Video me
"Apa kau tidak dengar aku berbicara Eliza? Apa kau merasa sudah hebat sekarang? Apa kau ingin melarikan diri dariku?""Eliza!" Sandy kembali berteriak ketika tidak mendengar jawaban dari istrinya. "Kamu tuli, tidak mendengar perkataanku?" Sandy berkata dengan marah karena elu Eliza tidak menanggapi perkataannya."Eliza! Eliza! Eliza!" Sandy memanggil Eliza dengan berteriak."Maaf mas, suara mas sangat keras sekali telinga Liza sakit. Karena itu handphonenya di letak jauh. Liza nggak dengar ada apa yang mas tanya." Perkataan Eliza mampu memancing emosi Sandy hingga meluap-luap. "Hebat, pintar kau sekarang." Eliza tertawa mendengar perkataan suaminya. Namun air mata tetap lolos dari pelupuk matanya. "Manusia bodoh itu punya batas waktu mas. Tidak selamanya manusia akan bodoh," sarkas Eliza."Oh sudah pandai kau menjawab." Sandy benar-benar emosi melihat ulah Eliza."Apa gunanya punya mulut kalau menjawab pun tidak bisa." Lagi-lagi perkataan Eliza membuat emosi Sandy meluap.Istri y
"Mas kapan datang? Lama-lama Mas Nathan seperti hantu deh." Eliza berkata sambil memandang wajah tampan pria tersebut."Kenapa seperti hantu." Nathan mengambil satu tangkai bunga dan kemudian memberikan kepada Eliza."Iya soalnya datangnya langsung tiba-tiba." Eliza mengambil bunga mawar yang di berikan Nathan "Tapi kan beda." Nathan kembali memberikan satu tangkai bunga lagi untuk Eliza."Beda apanya?" Eliza memandang Nathan dan kemudian mengambil bunga mawar yang di tangan pria tersebut."Kalau hantu nyeremin, kalau Mas ngangenin." Wajah Elizabeth bersemu merah mendengar perkataan Nathan. Namun berbeda dengan mawar. Wanita paruh baya itu tertawa ngakak mendengar putranya yang sudah mulai pandai menggombal. "Kenapa Rizki belum datang ya mi?" Nathan bertanya sambil memandang Mawar. Bagaimana mungkin ia bisa lupa kalau dikamar ini ada Mawar. Sehingga maminya itu mentertawakan nya yang sedang menggombal Eliza. "Nggak tahu juga, tadi katanya ke rumah sakit dulu jemput Yura," jawab M
"Kenapa terkejut, kalian tidak tahu ya kalau Kiara tinggal di gudang. Sejak enam bulan yang lalu saya sudah mengusirnya dari rumah. Karena dia tidak bisa diatur.""Benar-benar Wanita berhati busuk. Uangnya kau ambil semua tapi dia kau usir dari rumah," kata Rizky yang sudah tidak bisa mengendalikan emosinya. "Baru kali ini saya berjumpa dengan ibu yang jahat seperti anda." Dika langsung berlari menuju ke gudang. Di sini ada dua gudang, yang satunya berada di lantai 13 dan yang satu lagi berada di dekat kamar mayat. "Dia tidur di gudang yang dekat kamar mayat," kata Rini.Jantung Rizky seakan mau lepas ketika mendengar apa yang dikatakan oleh Rini. Karena itu ia ingin memastikan apakah perkataan Rini memang benar. Rizky dan Dika langsung berlari menuju ke kamar mayat yang berada di gedung bagian belakang. Dengan jantung berdebar cepat Rizky langsung mendorong pintu. Hal pertama ditemukannya adalah seekor tikus yang naik ke kakinya. Dengan cepat dia menendang tikus itu hingga terpel
Dokter Dika sangat marah ketika mengetahui Kiara di paksa menikah. Gosip tentang ibu kandung Kiara yang jahat, kejam, dan materialistis ternyata memang benar."Kiara itu anak saya, jadi suka-suka saya mau nikahin dia sama siapa. Walaupun kamu suka dengan anak saya, tapi Kamu bukan menantu yang saya inginkan. Calon suami Kiara sangat kaya. Dia juga baik, saya minta kembalikan Kiara," kata Rini yang meremehkan dokter Dika. Rizky seakan mau muntah mendengar pujian Rini terhadap calon menantunya yang sudah tua. Benar-benar Ibu berhati busuk. Demi uang tega menjadikan putrinya tumbal."Saya tidak pernah menculik atau membawa Kiara kabur. Bahkan saya sudah satu minggu ini tidak berjumpa dengannya. Mana handphone Kiara?" Dika cemas dengan keadaan Kiara. Ia meminta handphone Kiara untuk melihat isi pesan yang masuk di handphone tersebut. "Untuk apa kamu minta handphonenya?" Rini keberatan ketika Dika meminta handphone putrinya itu. Ia juga kecewa setelah tahu bahwa dokter Dika tidak membaw
"Permisi suster, saya Rini. Anak saya bekerja menjadi perawat di sini, namanya Kiara. Apa suster kenal?" Rini bertanya dengan salah seorang perawat yang kebetulan berpapasan jalan dengannya."Kenal Bu, hanya saja tidak begitu dekat." Perawat itu menjawab dengan tersenyum ramah. "Apa suster tahu, selama bekerja di sini anak saya dekat sama laki-laki mana aja?" Rini langsung melontarkan pertanyaan kepada perawat tersebut.Perawat itu diam sejenak sambil memandang Rini. "Ibu, beneran ibu kandungnya suster Kiara?" Dengan cepat Rini menganggukkan kepalanya. "Anak saya kabur dari rumah," Kata Rini sambil menangis di depan suster tersebut. Melihat wajah Rini yang begitu sangat sedih. Pasti akan membuat semua orang tersentuh. Tidak terkecuali perawat muda tersebut."Kak Kiara kabur dari rumah?" Perawat itu justru balik tanya. "Iya sus, Kiara kabur dari rumah. Saya tidak tahu keberadaannya." Rini berkata sambil menangis meraung. Apa yang dilakukannya menarik simpati dari pengunjung, pasien,
Rini terdiam sambil menggelengkan kepalanya. Dia begitu sangat senang ketika mendengar mendapatkan sebuah rumah mewah senilai 1,5 milyar di kawasan elit, mobil, motor besar, beserta uang 1 miliar jika Kiara menikah dengan Heru. Karena itu dia langsung menandatangani surat perjanjian itu tanpa membaca secara detail. "Saya tahu saya salah. Saya kurang memperhatikan pengawasan terhadap Kiara. Saya sudah percaya dengan orang-orang yang telah kalian pilih untuk menjaga Kiara. Saya tidak menyangka kalau Kiara akan kabur seperti ini." Rini berkata dengan penuh penyesalan. Air mata wanita itu sudah bercucuran. Begitu juga dengan keringat di pelipis keningnya. Ia tidak menyangka bahwa Rudi dan Lina sangat licik, bahkan menjebaknya seperti ini."Saya tidak menerima kata-kata penyesalan. Kamu harus bertanggung jawab atas semua ini. Jika Kiara tidak ditemukan maka bayar sebesar 6 miliar," kata Rudi dengan tegas."Apa? Mata Rini terbuka lebar mendengar uang 6 miliar yang diminta oleh Heru. "Rum
Rudi duduk di sofa dengan wajah yang begitu sangat merah. Pria paru baya itu sudah tidak sabar menunggu hari bahagianya. Dimana ia akan menikahi gadis cantik yang masih perawan. Bahkan dalam beberapa hari ini Rudi tidak bisa tidur nyenyak setiap kali mengingat Kiara. Bisa dikatakan ia jatuh cinta pada pandangan pertama. Namun dalam sekejap mata mimpi itu sirna begitu saja ketika mengetahui calon pengantinnya kabur. Rini yang berlutut di lantai hanya diam sambil menundukkan kepalanya. "Bagaimana bisa wanita yang akan menjadi istri, suami saya melarikan diri seperti ini?" Lina selaku istri pertama Rudi bertanya dengan wajah marah dan juga merah. Wanita paruh baya Itu mengamuk ketika mengetahui calon madunya sudah melarikan diri. Di mana-mana setiap wanita yang akan diduakan pasti merasa tersakiti mereka akan berusaha menolak agar suaminya tidak menikah lagi. Berbagai cara dilakukan untuk menggagalkan pernikahan. Namun berbeda dengan Lina, ia begitu sangat ingin suaminya menikah lagi
"Mas, Liza mau beliin gelang emas aja untuk kak Kiara," kata Eliza sambil menunjuk ke toko perhiasan. "Ya boleh." jawab Nathan. Eliza sangat senang dan langsung berlari masuk ke dalam toko. "Mau cari model yang seperti apa dek?" Wanita pemilik toko menyapa dengan ramah. "Gelang, yang ini." Eliza langsung menunjuk gelang emas berbentuk rantai. "Oh yang ini harganya 32 juta." Wanita itu memberitahukan harga emas yang ditunjuk Eliza setelah menimbangnya terlebih dahulu.Eliza memandang Nathan dengan tersenyum. "Liza ambil yang ini ya Mas." Iya, bagus," jawab Nathan. "Langsung dibungkus ya Mbak, pakai kotak dan kertas kado. Buat ucapan selamat dan dari Eliza," pinta Eliza. Eliza masih tidak menyangka bahwa dirinya sekarang sudah menjadi orang kaya. Saldo di rekening sudah sampai miliaran rupiah. Membelikan kado senilai 32 juta bukanlah hal yang sulit untuknya."Baik," jawab wanita itu dengan tersenyum.Hanya menunggu beberapa menit saja, kado Eliza sudah selesai. "Liza aja yan
"Coba kamu pilih mana aja yang mau kita ambil." Nathan berkata ketika mereka sudah berada di dalam toko. "Selamat sore Mas, selamat sore Mbak. Mau cari yang seperti apa?" Seorang karyawan wanita bertanya dengan sopan. "Iya sore," jawab Eliza dengan malu-malu. Dia sangat malu ketika masuk ke toko ini bersama dengan laki-laki. Apalagi melihat pakaian yang melekat di tubuh patung."Mau pilih yang model seperti apa?" pegawai toko itu bertanya sambil melirik Nathan.Nathan hanya diam tanpa menjawab. Bahkan ia tidak melirik sedikitpun ke arah SPG cantik tersebut."Mbak suka yang seperti apa?" Pegawai toko itu kemudian memandang Eliza.Eliza diam dengan wajah yang memerah. Dia begitu sangat malu ketika disuruh untuk memilih. Apalagi Eliza memang tidak mengerti dengan pakaian yang tidak sembrono seperti ini. Apa gunanya coba pakai baju tapi transparan seperti ini? Belum lagi pakaian dalamnya yang terlihat aneh. Jika dipakai pasti tidak nyaman. Dibagian belakang hanya tali sebesar Kelinging
Jujur saja, Rizky benar-benar terpanah melihat aset calon istrinya yang sangat indah. Putih, bersih dan sedikit tembam. Tampaknya Kiara sangat pandai merawat asetnya itu. Dengan tangan sedikit bergetar, Rizky mulai mengusap bagian bibir itu dengan lembut. Bukan hanya mengusap sabun saja, jari nakalnya ikut bermain di kacang kecil berwarna merah muda."Dok jangan lama-lama." Kiara berkata dengan sedikit mendesah. Tubuhnya merasakan sesuatu yang aneh. Apalagi ketika calon suami bermain di bagian sensitifnya.Rizky yang sejak tadi melakukan sesuatu sesuai nalurinya baru tersadarkan ketika mendengar suara Kiara. Dengan cepat ia membasuh bagian tersebut hingga terasa kesat. Setelah tubuh Kiara bersih dan terliha oot lebih segar, ia memakaikan handuk dan menggendong Kiara.Jika selama ini Rizky menolak untuk menikah dengan berbagai alasan, namun sekarang Dia merasa ingin menikah detik ini juga. Setelah menikah ia akan menunaikan tugasnya sebagai suami. Sekaligus menjawab rasa penasaran ya