Share

Bab 103

Penulis: Liazta
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-17 20:49:36

"Kamu bawa apa?" Marwan tersenyum dan memandang ke dalam tempat makan.

"Tadi aku masak sub iga sapi, katanya mas pengen sub iga sapi?" Wanita itu tersenyum dan menyuapi Marwan makan.

"Terimakasih," jawab Marwan sambil tersenyum.

"Tadi pengacara datang ke sini, surat perceraian sudah selesai." Marwan berkata sambil mengunyah nasi di dalam mulutnya.

"Apa mas yakin ingin bercerai dari ibu?"

"Tentu saja," kata Marwan dengan yakin.

Pria itu kembali mengunyah daging sapi yang disuapi wanita cantik tersebut.

Marwan bersyukur memiliki sahabat seperti Hermawan. Karena nyatanya, temannya itu yang sudah menyelamatkan hidupnya.

Hermawan datang mengunjungi Marwan 4 bulan yang lalu. Dilihatnya kondisi Marwan yang sangat memprihatikan. Pria itu tidak terus dan dibiarkan didalam kamar dalam kondisi tubuh yang kotor. Bahkan Marwan sudah dua hari tidak mengganti pempes nya.

Melihat sahabatnya diperlakukan dengan sangat buruk oleh istrinya, Hermawan langsung mengaji seorang perawat cantik berusia 3
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (7)
goodnovel comment avatar
Arimba Musik
thor...eliza harus kawin sama nathan....
goodnovel comment avatar
christina idayanti
covernya bagusan yg kmarin menggambar kan sosok kecantikan asli indonesia ,ini kok update cuma cover wajah bule
goodnovel comment avatar
Syaheera Salwa
update please
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 104

    Eliza menggulung rambutnya ke atas. Setelah itu dia turun ke bawah dan langsung menuju ke dapur. "Tumben minta nasi goreng malam-malam," Eliza berbicara sendiri sambil mencari bahan-bahan yang dibutuhkannya untuk membuat nasi goreng. Setelah mendapatkan bahan-bahan yang dibutuhkan, Eliza mulai sibuk dengan bahan-bahan tersebut. Ini untuk pertama kalinya ia memasak di masion ini. Karena itu rasa masakannya tidak boleh mengecewakan. Eliza sangat fokus dengan pekerjaannya sehingga tidak menyadari bahwa ada seorang pria yang saat ini sedang mengamati setiap gerak-geriknya. "Ternyata dia semakin cantik kalau sedang memasak," gumam Nathan. Secara diam-diam dia memuji kecantikan ibu susu dari putranya.Andaikan Eliza istrinya, sudah pasti Nathan akan langsung memeluknya dari belakang. Akan dihirupnya Arom wangi dari tubuh wanita cantik tersebut. Tidak terlewatkan ciuman dibibir dan leher Eliza. Otak cerdas Nathan mulai trevelling ke alam penuh gairah. Duda satu anak itu dengan cepat men

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-18
  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 105

    Eliza sudah menata dua piring nasi goreng hasil masakannya di atas meja. Sedangkan Nathan hanya diam sambil memandang nasi goreng yang terlihat lezat."Ayo mas dimakan nasi gorengnya." Eliza berkata ketika sudah menuang air mineral ke dalam gelas. "Iya kata Nathan." Pria itu mulai menyendok kan nasi goreng ke dalam mulutnya. Begitu juga dengan Eliza. "Gimana mas, enak kan?" Eliza berharap rasa masakannya tidak mengecewakan dan cocok di lidah Nathan.Jika mengatakan rasa masakan Eliza tidak enak, jelas Nathan berbohong. Karena jujur saja nasi goreng masakan Eliza sangat lezat. Dan tidak kalah dengan rasa masakan chef di mansion. Namun tetap saja Nathan tidak bisa mengakui kelezatan dari nasi goreng yang dibuat oleh Eliza. "Enak kan mas?" Eliza masih menunggu jawaban dari Nathan. Menurut lidahnya nasi goreng ini sangat lezat dan rasanya sangat pas di lidah. Namun tentu saja selera manusia berbeda. "Tidak enak," jawab Nathan yang menghentikan makannya Dan meletakkan sendok serta gar

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-18
  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 106

    Eliza berdiri di depan pintu ruang kerja Nathan. Dia sudah membawa laptop beserta buku catatan. Dengan ragu-ragu Eliza mengetuk pintu. Setelah mendengar jawaban dari dalam ia pun membuka pintu dan kemudian masuk. "Duduk!" Nathan menunjuk ke arah sofa. Sedangkan pria itu duduk di kursi kerjanya."Ya mas." Dengan patuhnya Eliza duduk di sofa dan membuka laptopnya.Nathan masih sibuk dengan pekerjaannya dan membiarkan Eliza mengerjakan tugasnya terlebih dahulu. Setelah pekerjaannya selesai Nathan menyimpan file dan kemudian mendekat ke arah Eliza. "Sudah sampai mana buatnya?" Nathan melirik ke layar laptop Eliza.Eliza tersenyum dan menunjukkan hasil kerjanya. "Noah sudah pintar main mas. Dia nggak mau kalau main sama yang lain pengennya sama Liza aja. Jadi karena itu Liza baru bisa kerjain kalau Noah sudah tidur." Eliza tersenyum sambil mengetik di keyboard. "Noah sudah sangat pintar sekarang." Nathan tersenyum senang ketika mendengar cerita tentang buah hatinya. Meskipun tidak mend

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-19
  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 107

    Eliza terbangun ketika mendengar suara Noah yang sudah merengek manja. Hal pertama yang dilihatnya ketika membuka mata adalah wajah Nathan. Melihat Nathan tidur dikamar yang sama dengannya, tentu saja membuat Eliza panik dan gugup."Ya ampun, semalam aku tidur pasti sangat lelap sampai gak tahu kalau Noah bangun." Eliza dapat menebak bahwa Nathan tertidur setelah memberi susu untuk Noah.Dengan cepat Eliza mengambil Noah, agar tidak mengganggu tidur Nathan. "Semalaman tidurnya dipeluk Daddy ya." Eliza berkata dengan suara yang sangat kecil dan kemudian mencium pipi bulat bayi berparas tampan tersebut. Posisi tidur Nathan begitu tidak nyaman dan kepalanya juga terkulai ke kanan. Dengan sangat hati-hati Eliza membetulkan posisi tidur Nathan dan menaikkan selimut sampai sedada. "Kita ke kamar mommy ya, soalnya Daddy masih tidur. "Eliza menggendong Noah dan keluar dari kamar. Tugas semalam belum selesai. Mumpung hari ini jadwal kuliah jam 9 pagi Eliza bisa mengerjakan tugasnya terle

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-19
  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 108

    Eliza merasakan jantungnya yang berdebar dengan cepat. Kakinya sudah gemetar dan bibir pun sudah putih. Mengapa bisa sampai teledor seperti ini. Seharusnya Eliza membangun Nathan agar tidak terjadi salah paham.Mawar terkejut bukan main ketika melihat makan yang tertidur lelaki atas tempat tidurnya. "Apa yang telah kalian lakukan?" Mawar bertanya sambil memandang Eliza. Dengan cepat Eliza menggelengkan kepalanya. "Mengapa Nathan bisa tidur di sini? "Mawar menunjuk ke arah putranya."Maaf mi, semalam Liza ketiduran. Sampai nggak tahu kalau Noah bangun. Mas Nathan masuk ke sini dan menidurkan Noah ikut tertidur. Liza juga nggak tahu kapan mas Nathan datang. Sewaktu Liza bangun mas Nathan sudah tidur sambil meluk Noah." Eliza berkata dengan terbata-bata sambil menundukkan kepalanya."Nathan bangun tanda." Mawar menepuk pipi putranya dengan keras. Nathan yang sedang tertidur lelap tidak merasakan sakit sedikitpun. Bahkan pria itu menarik selimutnya semakin tinggi dan menutupi kepalan

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-20
  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 109

    Suasana di meja makan tidak sama seperti biasanya. Eliza duduk dengan canggung. Wanita cantik itu tidak berani untuk mengangkat kepalanya. Karena peristiwa pagi tadi yang membuat dia merasa malu. "Enak ya nak masakan mommy?" Eliza berkata sambil memasukkan bubur yang tadi dibuatnya ke dalam mulut Noah. Untuk sarapan pagi, Eliza sengaja membuatkan biskuit susu dan ditambah dengan pisang yang direbus terlebih dahulu. Sudah pasti rasanya sangat lezat." Noha tersenyum dan kembali membuka mulutnya. "Cepet banget habis yang di mulut." Eliza senang dan kembali menyuapi Noah. Bersyukur Noah sudah punya kursi disini sehingga dia memiliki alasan untuk tidak memandang wajah mami, papi dan Nathan."Eliza, kenapa nggak kasih aja Noah sama baby sister, kamu bisa sarapan," kata Mawar. Apa yang terjadi tadi pagi sudah pasti membuat Eliza tidak nyaman. Karena itu Mawar menunjukkan sikap hangat seperti biasanya. Agar tidak terjadi kecanggungan terhadap Eliza."Nanti makan siangnya sama Mbak Ani.

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-20
  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 110

    Eliza berada di dalam mobil bersama dengan. Namun suasana di dalam mobil ini tidak seperti biasanya. Biasanya Eliza akan banyak berbicara. Namun untuk sekarang dia lebih memilih diam dan menundukkan kepalanya. Meskipun masalah sudah selesai tetap saja Eliza merasa canggung. Begitu banyak cerita aneh yang terjadi semalam. Sampai saat ini ia masih penasaran, bagaimana caranya bisa tidur di kamar Noah. Siapa yang sudah memindahkannya? Eliza ingin bertanya namun malu ketika melihat Nathan."Nanti pulang aku jemput." Nathan sedikit melirik ke arah Elisa "Iya mas, setiap Liza pulang kan mas terus yang jemput," jawab Eliza dengan wajah polosnya. Nahan berusaha menahan rasa gemas sekaligus kesal. Padahal dia mengatakan hal ini hanya untuk sekedar mencari topik pembicaraan namun jawaban Eliza membuat dia kesel."Tadi Noah makan banyak ya, padahal ini hari pertama dia makan." Nathan berkata sambil melirik Eliza. Biasanya Eliza akan sangat antusias ketika membahas tentang Noah. "Iya mas, bu

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-21
  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 111

    "Apa Kamu nggak kerja mas?" Mirna yang sudah terlihat cantik dengan perut besarnya memandang ke arah Sandy. Pria itu masih memakai baju kaos oblong dan berbaring di atas tempat tidur. "Kepalaku pusing aku sudah minta izin," jawab Sandy."Oh ya udah kalau gitu aku kerja dulu ya mas. Nanti kalau mau sarapan Kamu beli aja di luar. Ini uang untuk kamu di rumah." Mirna mengeluarkan uang pecahan 50.000. Sandy hanya diam tanpa menjawab perkataan istrinya. "Rencananya minggu depan aku sudah ngambil cuti mas." Mirna tersenyum sambil mengusap perutnya. Menyambut kelahiran calon bayinya tentu membuat wanita senang. Berdasarkan hasil pemeriksaan Mirna akan melahirkan anak perempuan. Sandy tidak mengatakan apapun. Tidak ada raut kebahagiaan ketika mendengar perkataan istrinya. "Mas, mau sampai kapan sih kamu seperti ini sama aku?"Sandy tersenyum sambil menggelengkan kepalanya. "Kamu terlalu banyak pikiran, aku tidak berubah." Mirna diam memandang Sandy, pria itu benar-benar sudah berubah.

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-21

Bab terbaru

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 274

    Tubuh Kiara sudah basah dengan keringat. Tangannya terkelupas bahkan berdarah. Namun rasa sakit tidak dihiraukannya. Dia masih terus saja memotong besi terali dengan mengunakan gragaji kecil. "Papa, Kia benar-benar rindu sama Papa. Papa lihatkan seperti apa Mama memperlakukan Kia. Papa, Kia mohon jangan pernah salahkan Kia jika setelah ini Kia nggak mau lagi berurusan dengan Mama. Mama jahat pa, demi uang dia rela menikahkan Kia dengan pria tua banyak istri. Bukan hanya itu, Kia akan dijadikan tumbal pesugihan." Kiara menangis sambil mengusap air matanya. Rasa sakit, rasa kecewa, seakan sudah tidak bisa lagi diungkapkan dengan kata-kata. Semua mimpi serta harapan Kiara, kini pupus sudah. Mungkin memang sudah menjadi takdirnya untuk menjalani kehidupan hanya seorang diri. "Sedikit lagi selesai." Kiara meniup tangannya yang sudah berdarah. Dia kembali menggergaji besi. Bersyukur suara yang keluar dari gergaji besi itu tidak kuat sehingga tidak terdengar sampai ke kamar Rini.Di dala

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 273

    "Kiara, ini makan siangnya sudah mama masak kan sesuai permintaan kamu." Rini berkata dengan wajah tersenyum sambil menata menu lezat untuk makan siang Putri sulungnya. Sikap Rini berubah 180 derajat. Rini yang sekarang begitu sangat menyayangi Kiara dan menuruti semua yang diinginkan oleh Putri sulungnya itu. Namun semua tentu saja karena Kiara sangat berharga. "Terima kasih ma." Kiara memandang menu yang tertata rapi di atas meja. Namun tetap seenak apapun tampilannya dan juga aroma masakan itu dia tidak tertarik sedikitpun untuk memakannya."Nggak usah pakai kata terima kasih gitu sama mama. Sebentar lagi kamu akan menikah, mungkin mama tidak bisa lagi melakukan hal seperti ini. Karena kamu sudah sibuk dengan suami dan keluarga kamu. Mama juga nggak enak kalau nanti sering-sering datang ke rumah kamu." Rini mengusap kepala Kiara dengan penuh kasih sayang. Kiara tersenyum sambil menganggukkan kepalanya. "Mama mau ke ke mall dulu bareng Bobby. Mama mau belanja untuk membeli kebu

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 272

    "Halo kakak Yura." Eliza tersenyum sambil meletakkan jajanan beserta mainan yang dibawanya diatas meja.Gadis kecil itu tersenyum riang memandang Eliza. Dikunjungi Eliza seperti ini tentu saja membuat Yura senang. Apa lagi Eliza datang bersamaan dengan Noha. "Halo juga kakak cantik. Hai adek Noha." Yura tersenyum lebar memandang Noha yang sedang di gendong Eliza. "Kakak Yura apa kabar? Apa ada yang sakit?" Tanya Eliza sambil mencacarkan pantatnya di kursi yang berada di samping tempat tidur Yura.Yura menggelengkan kepalanya. "Tapi kata om dokter, aku belum boleh berjalan."Rasa sakit di bagian perut serta kepala yang tiba-tiba saja nyeri, tidak pernah dihiraukan gadis kecil tersebut. Ia hanya ingin secepatnya bisa berjalan, berlari dan bisa melakukan semuanya sendiri hingga tidak merepotkan dokter Rizky dan juga Kiara. Pada umumnya anak-anak berusia 4 tahun begitu sangat bergantung dengan orang tuanya. Mereka tidak bisa melakukan segala sesuatu untuk dirinya sendiri. Berbeda den

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 271

    Sedikitpun Rini tidak merasa bersalah ataupun kasihan dengan apa yang dialami oleh anak. Padahal penderita yang dialami Kiara semua berakar dari dirinya. Hanya karena Kiara tidak memiliki gaji yang besar dia mengusirnya. Dengan alasan agar biaya hidup jauh lebih murah. Namun seluruh gaji Kiara tetap harus untuknya. "Sebentar lagi kamu akan menikah dengan Pak Rudi. Itu artinya kamu tidak akan merasakan penderitaan seperti itu lagi. Kamu nggak perlu lagi tidur di gudang yang banyak hantu dan juga tikus itu. Ih kalau mama aja disuruh tidur di tempat seperti itu pasti nggak bakalan bisa. Serem banget, mengerikan lagi. Kia tahu sendiri kan Mama itu paling geli, paling akut sama yang namanya tikus." Rini tampak jijik ketika bercerita tentang tikus.Kiara memandang wajah Rini dengan rasa muak, jijik dan benci. "Ma, katanya mau belanja, Kia pengen sekali makan ikan gulai sop daging ikan gurami bakar." "Oh iya hampir aja lupa. Kamu sih ngajakin mama ngobrol terus. "Rini tersenyum sambil men

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 270

    "Ya kalau itu Mama gak tahu. Lagian mama akan sangat menjaga kamu agar tidak terjadi apapun. Jelang pernikahan pikiran kita memang gak karuan. Banyak aja pikiran buruk yang datang menganggu. Mulai sekarang Kia gak gak usah pikir yang aneh-aneh. Karena mama akan jaga Kia dengan sebaik-baiknya." Rini tersenyum sambil mengusap pipi Kiara.Apa yang dikatakan Rini memang benar karena Kiara merasakan hal itu. Dia selalu dihantui rasa takut yang luar biasa. Pikiran-pikiran buruk selalu saja bermunculan di benak kepalanya. Bahkan dia sudah tidak sabar ingin mengakhiri hidupnya. Kiara memandang Rini dengan tatapan yang tidak bisa dibaca. Ia kemudian tersenyum dan menganggukkan kepalanya."Kakak kelas, Kia sewaktu SMA meninggal beberapa bulan yang lalu. Dia ditabrak mobil truk. Pada saat kecelakaan, mayatnya di bawa ke rumah sakit tempat Kia bekerja. Tubuhnya hancur, kami dari pihak rumah sakit tidak bisa melakukan otopsi. Kia kasihan sekali lihat dia. Padahal dia baru aja menikmati hidup sen

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 269

    Hari-hati berlalu sangat lambat bagi Kiara. Sudah 4 hari ia berada di dalam kamar tanpa diperbolehkan keluar sama sekali. Kiara hanya duduk termenung dengan pandangan kosong. Jika tidak bisa keluar dan melarikan diri dari tempat ini, ia akan memilih mati dari pada dijadikan tumbal. Masalah dosa, biar sang pencipta yang menentukan. "Kiara, Mama bawakan sarapan untuk kamu." Rini berkata dengan wajah berseri-seri. Wanita itu meletakkan burger daging beserta susu coklat di atas meja. Entah memang tidak pernah memperhatikan wajah putrinya, atau tidak mau tahu sama sekali. Padahal jika diperhatikannya, ia akan melihat mata Kiara yang cekung dan hitam. Bibir putri sulungnya itu juga tampak pucat.Kiara memandang sarapan pagi yang sudah disiapkan oleh ibunya. Selama hidupnya mungkin baru sekarang lah ia merasakan seperti apa itu yang namanya perhatian dari sang Ibu. Baru sekarang dia merasakan rasa sarapan pagi yang dibuat langsung sang mama. Baru sekarang pula Kiara melihat senyum hangat

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 268

    "Ada perlu apa Bu?" Meskipun pikirannya sedang tidak karuan namun Rizky tetap tersenyum ramah seperti biasanya. "Maaf mengganggu dok, kenalkan nama saya Bu Ina." Wanita paruh baya itu tersenyum sambil menjulurkan tangannya."Apa ada yang bisa saya bantu bu Ina?" Rizki memandang wanita paruh baya tersebut. Rasanya Dia belum pernah bertemu dengan wanita ini sebelum. Namun apakah wanita yang saat ini menemuinya merupakan keluarga dari pasien yang ditanganinya? "Dokter, maaf jika saya mengganggu. Namun saya tidak tahu lagi harus meminta tolong kepada siapa." Wajah Bu Ina tampak sedih ketika memandang dokter Rizki. Harapannya begitu besar kepada sang dokter. Dia berharap dokter itu mau membantunya. "Jika saya bisa, saya akan membantu. Kalau boleh tahu ada apa ya?" Rizky memandang Bu Ina dengan mengerutkan keningnya. "Saya tahu tentang dokter, karena Kiara sering bercerita. Kiara mengatakan bahwa dokter orang yang sangat baik. Setelah dia menjadi suster pendamping dokter, dokter sering

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 267

    "Yura, ayo dimakan nasinya. Sejak semalam kamu gak makan. Kalau tidak makan, kamu nggak bisa sembuh." Rizky berkata sambil menyodorkan sendok ke ujung bibir Yura. "Yura beneran tidak selera makan Om, Yura ingin ketemu sama kakak Kia." Gadis kecil itu berbicara sambil terus menangis. Bahkan kalimat yang dikatakannya sampai tidak begitu jelas.Mungkin ini yang dikatakan firasat. Sejak awal Kiara pergi, Yura sudah terlihat gelisah. "Om janji akan cari kak Yura tapi syaratnya Yura harus makan." Rizky mencoba membuat kesepakatan agar Yura menurut. Yura baru saja melepaskan infus di tangannya. Jika kondisinya kembali memburuk, ia harus kembali dipasang infus. Rizky tidak ingin jika hal itu terjadi."Apakah Om tidak berbohong?" Tanya Yura sambil mengusap air matanya. "Tentu tidak, bohong itu dosa. Orang yang bohong akan dibakar api neraka." Pria itu tersenyum sambil menyodorkan sendok di tangannya."Sejak dari kemarin Om selalu bilang seperti itu, tapi nyatanya kak Kiara tetap nggak tahu

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 266

    Agar pikirannya gak ngelantur kemana-mana, Eliza mengeluarkan kamus dari dalam tasnya. Ia Juga mengeluarkan handphone untuk digunakan dalam media pembelajaran.Sambil menunggu Nathan, Eliza mulai menghafal istilah-istilah dari kamus tersebut. Seperti inilah cara Eliza memanfaatkan waktu untuk belajar."Abrasi merupakan luka atau goresan yang biasanya tidak serius." Eliza berkata sambil memejamkan matanya. Setelah itu ia kembali membuka buku dan membaca isi. "Yes, benar." Eliza tersenyum dan melanjutkan istilah selanjutnya.Eliza juga mengamati gambar yang ada di layar handphonenya."Abses merupakan kantung lunak berisi cairan yang terbentuk di jaringan, biasanya karena infeksi." Eliza membaca keterangan sambil mengamati gambar abses yang terjadi gusi, mulut, kemudian hati serta di permukaan kulit."Akut, menandakan kondisi yang dimulai secara tiba-tiba dan terkadang parah, tetapi durasinya pendek. Jinak, tidak bersifat kanker. Biopsi, sampel kecil jaringan yang diambil untuk pengujia

DMCA.com Protection Status