Home / Fantasi / Dokter Ajaib Primadona Desa / Chapter 781 - Chapter 790

All Chapters of Dokter Ajaib Primadona Desa: Chapter 781 - Chapter 790

941 Chapters

Bab 781

"Tirta, ayo angkat kulkas ini sama-sama. Lumayan berat juga," usul Ayu setelah melirik sekilas kulkas tersebut."Nggak usah repotin Bibi, aku bisa pindahin kulkasi ini sendirian. Kalian bawa ayam dan bebek ini saja," tolak Tirta sambil menggulung lengan bajunya. Begitu mengerahkan tenaga, dia langsung mengangkat kulkas itu dengan kedua tangan.Setelah berjalan beberapa langkah, dia mencari posisi yang cocok dan meletakkan kulkas itu di dalam klinik."Astaga, Tirta kuat sekali! Maskulin banget!" Kedua mata Melati sontak berbinar dan kakinya melemas. Dia telah memutuskan akan menyuruh Tirta untuk menggendongnya malam ini dan mempraktikkan gaya baru."Melati, jangan ngomong sembarangan. Farida masih ada di sini," tukas Ayu sambil mencolek Melati dengan wajah yang tersipu."Aku juga merasa Tirta lebih maskulin daripada pria pada umumnya. Perkataan Melati memang nggak salah kok. Ayo kita bawa ayam dan bebek ini masuk dulu," pinta Farida sambil tertawa."Bibi, biar kubantu kalian," sahut Aru
last updateLast Updated : 2024-12-05
Read more

Bab 782

"Hehe, kalau begitu terima kasih, Kak. Kakak hati-hati di jalan ya," ucap Tirta dengan senyuman licik setelah teringat dengan kehidupan yang akan dijalani ke depannya."Ya, kamu balik dulu untuk makan malam. Kalau ada masalah, hubungi Kakak saja. Kakak pasti akan penuhi permintaanmu," balas Farida sambil tersenyum. Kemudian, dia berbalik dan naik ke mobil."Tirta, ayo makan malam! Setelah makan, cepat mandi dan tidur!" teriak Melati dari dalam klinik. Suaranya terdengar antusias."Ok, Kak Melati!" jawab Tirta yang kemudian bergegas masuk ke klinik.Setelah selesai makan malam, Ayu dan Melati mandi terlebih dahulu. Setelah mereka selesai mandi dan masuk ke kamar, Tirta juga buru-buru membersihkan diri.Saat keluar dari kamar mandi, Tirta hanya mengenakan handuk untuk menutupi tubuhnya. Karena langkahnya terlalu cepat, handuknya sampai terjatuh di lantai."Astaga, besar sekali ...." Arum yang sedang berpura-pura tidur di ranjang mengintipnya sekilas. Entah mengapa, detak jantungnya berpa
last updateLast Updated : 2024-12-05
Read more

Bab 783

Arum merasa dirinya hampir gila karena merasa tersiksa! Kalau tidak bisa bertahan lagi, dia berencana akan pindah atau mencari cara lain untuk melampiaskannya.....Pada saat bersamaan di Keluarga Mahira.Saat ini sudah pukul 9 malam, seharusnya orang-orang sudah mulai tidur. Namun, di rumah Keluarga Mahira masih terang-benderang.Aiko dan kedua orang tuanya duduk bersama di ruang tamu. Wajah mereka tampak penuh kekhawatiran."Nak, Tirta yang kamu sebutkan itu benaran mau ngasih kita 6 triliun untuk melewati kesulitan kali ini? Kenapa perusahaan Ayah masih belum terima dana sama sekali sampai sekarang?" tanya Hubert, ayah Aiko."Ayah, Tirta benaran sudah janji. Dia bilang sendiri padaku waktu di ulang tahun Naura. Kalau nggak, kita tunggu saja dulu. Mungkin saja besok dananya sudah masuk?" hibur Aiko. Dia menyimpan nomor telepon Tirta di ponselnya, tapi dia malu untuk meneleponnya."Nak, jangan-jangan kamu ditipu? Dia juga nggak kenal dekat sama kita. Orang yang bernama Tirta itu nggak
last updateLast Updated : 2024-12-05
Read more

Bab 784

"Ibu, jangan! Aku nggak mau tidur sama si bajingan itu! Aku benaran nggak bohong sama kalian. Tirta sudah janji. Dia belum transfer uangnya mungkin karena ada sedikit kendala. Kalian tunggu satu malam lagi ya? Kumohon!"Mendengar ucapan Hubert dan Sandra, Aiko merasa tertekan. Dia menarik lengan Sandra dengan erat dan memohon padanya."Nggak bisa, Ayah sudah kasih kamu waktu dua hari. Ayah nggak bisa tunggu lagi. Perusahaan juga nggak bisa tunggu lagi! Sandra, kurung dia di kamar."Hubert tidak berhasil menghubungi Billy melalui telepon. Perasaan kesalnya semakin memuncak, wajahnya terlihat muram, dan dia berbicara dengan nada tidak sabar."Nak, ikut Ibu saja. Sebenarnya Billy lumayan suka sama kamu. Kalau nggak, nggak mungkin dia minta nikah sama kamu. Lagian, Billy kaya. Kamu nggak akan menderita kalau sama dia.""Ini adalah peluang langka yang didamba-dambakan semua wanita. Kamu menyerah saja." Sandra menarik lengan Aiko dengan paksa dan mengurungnya di kamar."Bukan begitu, Ibu. Bi
last updateLast Updated : 2024-12-06
Read more

Bab 785

"Ini ... Pak Billy, putriku memang bersalah karena menolakmu. Tapi kamu tenang saja, aku sudah kasih dia pelajaran!"Hubert tidak mengetahui insiden yang terjadi di acara ulang tahun Naura. Dia hanya mengira Billy enggan membantu mereka karena kesal Aiko berulang kali menolak perjodohannya.Oleh sebab itu, dia berkata sambil tersenyum, "Selain itu, kalau Pak Billy datang, aku bakal suruh dia nunggu Pak Billy di kamar. Asalkan Pak Billy mau datang, malam ini Pak Billy bisa tidur sama putriku! Mohon bantuannya untuk kali ini!""Oh ya?" Mendengar itu, mata Billy berkilat penuh rencana licik. Dia segera menyadari bahwa Hubert kemungkinan besar tidak mengetahui konflik antara dirinya dan Aiko. Kalau tidak, Hubert tidak mungkin menawarkan hal seperti itu."Kalau begitu, Pak Hubert tunggu sebentar. Mungkin setengah jam lagi aku sampai di sana," jawab Billy dengan nada lembut.Dia telah memutuskan untuk meniduri dan mempermalukan Aiko. Kemudian, dia tidak akan memberikan sepeser pun pada merek
last updateLast Updated : 2024-12-06
Read more

Bab 786

Hubert dan Sandra mengira, asalkan Billy dan Aiko tidur bersama, perusahaan mereka bisa diselamatkan.Namun, suasana hati Aiko sedang tidak stabil. Mereka khawatir hal ini akan merusak suasana hati Billy.Hubert dan Sandra datang ke kamar tempat Aiko dikurung. Mereka mencoba mencuci otak Aiko supaya Aiko menerima nasibnya.Jika Aiko mengusik Billy di situasi seperti ini, Billy pasti akan pergi dan perusahaan mereka akan bangkrut."Ayah, Ibu, aku memang putri kalian. Tapi, kalian nggak seharusnya memaksaku seperti ini. Aku nggak setuju. Kalau Billy datang, aku bakal mengusirnya. Jangan harap dia bisa menyentuhku.""Aku bakal telepon Tirta sekarang juga. Dia bisa membantu kita. Kalian suruh Billy nggak usah datang lagi." Aiko menangis sejak tadi. Orang tuanya tidak percaya padanya. Karena tidak berdaya, dia hanya bisa menghubungi Tirta dan memberi tahu semuanya."Tirta, bukannya kamu bilang mau membantuku? Besok perusahaan orang tuaku bakal bangkrut. Mereka mengurungku di kamar supaya ak
last updateLast Updated : 2024-12-06
Read more

Bab 787

Joshua bersikap sangat patuh tanpa berani menunjukkan kekesalan sedikit pun. Setelah mengakhiri panggilan, dia buru-buru pergi ke rumah Toby dan Hendrik untuk mengajak mereka ke rumah Aiko....."Tirta, siapa yang meneleponmu tadi? Kenapa kamu kelihatan marah sekali?" tanya Ayu dengan heran setelah Tirta mengakhiri panggilan.Sebelum Tirta menjawab, Melati sudah menimpali, "Nggak usah ditanya lagi. Pasti pacarnya yang lain sedang dalam masalah. Bi Ayu, kamu nggak dengar tangisan wanita tadi? Hati Tirta pasti hancur sekali mendengarnya menangis!""Tirta, apa yang dibilang Melati benar?" tanya Ayu dengan agak cemburu."Kalian berpikir terlalu jauh. Dia cuma teman biasa." Tirta mengembuskan napas dan tersenyum getir. "Dia bertemu sedikit masalah, jadi aku membantunya. Kalian tidur dulu. Aku harus pergi lihat situasi. Besok pagi aku pulang."Tirta merasa cemas terhadap Aiko. Dia memutuskan untuk pergi ke rumah Aiko sekarang juga. Setelah mengganti pakaian, Tirta langsung berangkat."Dasar
last updateLast Updated : 2024-12-06
Read more

Bab 788

"Terima kasih banyak, Tirta. Aku akan kirim alamatku sekarang juga. Aku tunggu kamu ya .... Hati-hati di jalan!"Setelah mendengar ucapan Tirta, Aiko merasa sangat terharu. Baginya, situasi sekarang sangat kritis. Sementara itu, yang membantunya malah adalah Tirta yang hanya ditemuinya beberapa kali.Tindakan Tirta yang menolongnya tanpa pamrih ini membuat kesan Aiko terhadap Tirta menjadi sangat baik. Dia merasa sangat berterima kasih kepada Tirta."Ya, kamu tenang saja. Aku akan segera sampai." Tirta mengiakan, lalu langsung mengakhiri panggilan dan mengemudikan mobilnya ke lokasi yang dikirim Aiko."Aku tahu Tirta nggak mungkin menipuku ...," gumam Aiko sambil menggenggam ponselnya dengan erat. Ucapan Tirta terus terngiang di benaknya, membuatnya merasa sangat tenang."Aiko, tadi kamu bicara dengan siapa? Siapa yang mau kemari?" Di luar pintu, terdengar suara Hubert yang heran."Aiko, sebentar lagi Billy akan sampai. Masa kamu menyuruh temanmu kemari di saat seperti ini? Nggak dewas
last updateLast Updated : 2024-12-07
Read more

Bab 789

Ketika melihat penampilan Aiko yang seperti ini, Hubert makin murka. Dia hendak mengangkat tangannya lagi untuk menampar Aiko."Sudahlah, anak ini memang keras kepala. Nggak ada gunanya kamu memukulnya. Kamu keluar saja. Biar aku yang membujuknya," bujuk Sandra yang tidak tahan lagi. Dia buru-buru menarik Hubert keluar."Aiko, aku tahu kamu marah karena kami memaksakan kehendak kami. Makanya, kamu mengarang kebohongan seperti itu untuk mengelabui kami.""Tapi, kami adalah orang tua kandungmu. Kami nggak mungkin mencelakaimu. Terima saja takdirmu ini. Kelak, aku dan ayahmu pasti akan menebus semuanya," nasihat Sandra.Sayangnya, Aiko tidak akan mendengarkan nasihat ini. Dia hanya termangu di tempatnya, seolah-olah seluruh energinya telah terkuras habis."Hais, pikirkan baik-baik ucapanku tadi. Setelah Billy sampai, jangan buat dia marah. Kamu harus menurutinya. Sekarang perusahaan bergantung padamu."Ketika melihat Aiko tidak menanggapinya, Sandra pun tidak berbicara lagi. Dia berbalik
last updateLast Updated : 2024-12-07
Read more

Bab 790

"Aiko! Kamu sudah gila ya! Gimana bisa kamu melawan Billy seperti ini! Cepat minta maaf!"Saat melihat perubahan situasi yang mendadak ini, ekspresi Hubert dan Sandra sontak berubah. Kalau sampai Billy pergi, perusahaan mereka akan bangkrut. Itu sebabnya, Hubert langsung membentak putrinya."Yang kupukul adalah bajingan! Jangan harap aku minta maaf padanya! Dia nggak pantas! Kalian semua keluar!" pekik Aiko dengan histeris.Kini, Tirta dan Keluarga Gumarang belum tiba. Dia sungguh tidak berdaya."Kurang ajar! Kamu ini makin lancang saja! Aku akan memberimu pelajaran nanti!" Hubert memelototi putrinya dengan galak.Kemudian, Hubert datang ke hadapan Billy untuk meminta maaf, "Billy, suasana hati putriku lagi kurang stabil. Makanya, dia berbuat bodoh seperti ini. Tolong jangan bersikap perhitungan dengannya ya.""Gimana kalau kamu keluar dulu? Biarkan aku bicara sebentar dengannya. Aku janji hal seperti tadi nggak bakal terulang lagi."Billy memegang wajahnya. Meskipun dia sudah tidak sa
last updateLast Updated : 2024-12-07
Read more
PREV
1
...
7778798081
...
95
DMCA.com Protection Status