Home / Fantasi / Dokter Ajaib Primadona Desa / Chapter 801 - Chapter 810

All Chapters of Dokter Ajaib Primadona Desa: Chapter 801 - Chapter 810

941 Chapters

Bab 801

Budi harus masuk sekarang juga!Setelah Harwin dan putranya masuk, mereka pasti akan menggunakan namanya untuk menekan Tirta dan tiga keluarga besar lainnya. Jika dia pergi begitu saja, bukankah Tirta nantinya akan balas dendam padanya?Begitu melihat Tirta yang duduk di dalam, langkah Budi menjadi terhuyung-huyung. Bisa dibayangkan betapa paniknya dia saat ini."Pak Budi, kamu datang tepat waktu sekali! Demi bocah ini, tiga keluarga besar mau melawan kami!" adu Harwin buru-buru dengan wajah gembira."Kami nggak akan ambil sepeser pun keuntungan dari tanah itu, semuanya jadi imbalan untuk Pak Budi! Sebaiknya Pak Budi yang turun tangan untuk atasi masalah ini!" lanjutnya."Ckck .... Harwin benaran nyuruh Pak Budi datang!""Kelihatannya ... kalau bukan Pak Tirta yang turun tangan kali ini, Keluarga Mahira pasti sudah hancur!"Seketika, Hubert dan istrinya merasa ketakutan."Oh, pantas saja Keluarga Sutejo percaya diri sekali. Ternyata ada Pak Budi yang jadi sokongan kalian?" hardik Tirta
last updateLast Updated : 2024-12-10
Read more

Bab 802

"Siapa Pak Tirta?" Budi seolah-olah menemukan kesempatan untuk melampiaskan amarahnya. Dia menunjuk Harwin sambil memakinya, "Kamu nggak pantas nanyain identitas Pak Tirta!""Tapi, aku bisa beri tahu kamu dengan jelas. Jangankan aku, bahkan kalau Pak Chandra yang turun tangan sekalipun, dia hanya bisa menyanjung Pak Tirta! Cuma keluarga kecil seperti kalian ini mau melawan Pak Tirta? Sepertinya kalian nggak mau hidup di provinsi ini lagi!"Tentu saja Budi marah besar. Sejak kepulangannya terakhir kali, Chandra telah berpesan padanya untuk menjalin persahabatan dengan Tirta jika ada kesempatan. Dia tidak boleh menyinggung Tirta sama sekali.Namun kini, Harwin dan putranya malah membuatnya melawan Tirta. Jika Chandra sampai tahu hal ini, dia pasti akan memecat Budi!"Apa?! Pak Budi ... kamu nggak lagi bercanda, 'kan?"Mendengar hal itu, Harwin dan putranya seketika terperanjat. Mereka baru menyadari alasan mengapa ketiga keluarga besar itu mau melawan Keluarga Sutejo demi Keluarga Mahira
last updateLast Updated : 2024-12-10
Read more

Bab 803

"Jadi, masalah selingkuh itu sebenarnya nggak ada. Lagian, kalaupun Aiko benaran sedang hamil anakku, itu adalah kebebasannya sendiri. Nggak ada hubungannya sama sekali dengan Pak Billy.""Kamu juga bukannya tulus mencintai Aiko. Kamu cuma mau mempermainkannya. Selain itu, Aiko juga sudah ceritakan soal membuat matamu buta. Kamu yang duluan diam-diam berniat balas dendam dengan menghancurkan perusahaan orang tuanya."Setelah itu, kamu mau menodai Aiko dengan memberinya obat-obatan terlarang. Aiko cuma nggak sengaja melukaimu karena mau melindungi diri. Itulah kejadian yang sebenarnya terjadi. Apa benar ucapanku, Pak Billy?" ucap Tirta sambil memicingkan matanya.Semua tuduhannya itu beralasan dan disertai dengan bukti kuat. Semua orang yang berada di sana pun mendengarnya dengan jelas."Ternyata begitu!""Harwin, anakmu melakukan semua itu, kamu masih berani minta bantuan dariku?" bentak Budi terhadap Harwin."Billy ... apa benar yang dibilang Pak Tirta?" tanya Harwin dengan suara geme
last updateLast Updated : 2024-12-10
Read more

Bab 804

Kata-kata Tirta sangat jelas. Dia memang bukan tipe orang yang suka membalas dendam. Namun, menghadapi orang yang licik seperti Billy, Tirta merasa tidak nyaman membiarkannya begitu saja. Lebih baik memastikan bahwa Billy kehilangan kemampuan untuk melakukan balas dendam!Melihat Billy mengingatkan Tirta pada Pasha, yang pernah dia temui di Kota Barlin.Jika dia memberi Billy kesempatan kedua dan pria itu kemudian melukai Aiko lagi ke depannya, Tirta akan merasa sangat menyesal!"Ja ... jangan, Pak Tirta! Keluarga Sutejo nggak ada hubungannya sama semua yang dilakukan si berengsek ini. Terserah mau bagaimana Anda menghukumnya, tapi jangan sampai melibatkan Keluarga Sutejo!"Mendengar hal itu, Harwin langsung berlutut dan bersujud di hadapan Tirta."Nggak, mungkin Pak Harwin salah paham. Aku cuma mau lawan kalian berdua. Aku nggak pernah bilang mau lawan semua Keluarga Sutejo. Tentu saja, lain lagi ceritanya kalau Keluarga Sutejo mau balas dendam," timpal Tirta."I ... ini ...." Mende
last updateLast Updated : 2024-12-11
Read more

Bab 805

Billy yang berani melakukan kekerasan di depan umum jelas tidak bisa dibiarkan begitu saja!"Pak Budi, aku nggak apa-apa. Kamu bawa saja mereka berdua. Aku nggak mau lihat mereka lagi," ujar Tirta setelah menghibur Aiko yang ketakutan."Baik, aku akan suruh orang untuk bawa mereka pergi! Kalau ada masalah, Pak Tirta silakan hubungi aku saja!" jawab Budi. Setelah itu, dia menyuruh bawahan dari tiga keluarga besar untuk membawa pergi Billy dan Harwin."Tunggu, kalau Pak Harwin benar-benar menyesali perbuatannya, aku bisa saja mengampuninya. Kalau nggak, Pak Budi tangani saja sendiri," timpa Tirta.Dari yang terlihat sejauh ini, perilaku Harwin setidaknya masih belum terlalu berlebihan. Jika bukan demikian, Tirta tentu tidak akan memberikan kelonggaran seperti itu."Ya, ya," jawab Budi sebelum membawa orang-orangnya keluar dari pintu utama. Dia sudah memutuskan untuk menyerahkan Billy kepada Chandra, agar Chandra yang menangani hukuman untuknya secara langsung.Adapun Keluarga Sutejo, mes
last updateLast Updated : 2024-12-11
Read more

Bab 806

"Hm? Kamu nggak usah ikut aku pulang lagi deh?" Mendengar ucapan Aiko, Tirta merasa agak terkejut. Tentu saja dia mengerti maksud ucapan Aiko. Masalahnya adalah, saat ini terlalu banyak wanita di rumahnya. Kalau ditambah satu lagi, jelas tidak ada tempat untuk tidur!Belum lagi, jika Ayu dan Melati melihat dia membawa Aiko pulang, bukankah mereka akan marah besar dan mungkin langsung menghukumnya?"Huh! Masih saja pura-pura. Kalau aku nggak ikut kamu pulang, kamu tidur di sini saja? Kamu pasti merasa kurang nyaman di rumahku, 'kan? Kalau di rumahmu, kamu bisa tiduri aku sesuka hatimu!" Jelas sekali, Aiko salah mengartikan ucapan Tirta."Putri kita memang hebat, berani mengejar sesuatu yang disukainya! Sama seperti gayaku waktu muda dulu!" Hubert menguping pembicaraan mereka, lalu tersenyum dan bertukar pandang dengan istrinya."Uhuk uhuk ...." Tirta hampir saja tersedak. Pada akhirnya, dia terpaksa menjelaskan kesulitannya."Ini ... Aiko, rumahku lagi renovasi sekarang. Aku sendiri saj
last updateLast Updated : 2024-12-11
Read more

Bab 807

Pemandangan ini benar-benar memikat!"Kamu lagi nyetir, nggak boleh lihat ke sana! Kalau sudah senggang nanti, aku kasih kamu lihat sampai puas." Melihat tatapan Tirta yang tampak membara, Aiko tampak malu sekaligus bahagia."Aiko, aku cuma boleh lihat? Nggak boleh lakukan yang lain?" Pada dasarnya, Tirta memang tidak mengantuk. Namun setelah mendengar ucapan Aiko ini, dia jadi semakin bersemangat."Tentu saja cuma boleh lihat, memangnya kamu mau ngapain? Dasar mesum!" Aiko masih muda dan jarang berteman dengan lawan jenis. Kini setelah digoda oleh Tirta, wajahnya langsung merah padam."Mana ada orang yang cuma boleh lihat, nggak boleh sentuh? Kamu ini benar-benar nggak masuk akal!" ujar Tirta dengan kesal."Aku cuma sekadar ngomong kok. Setelah naik ke ranjang, semuanya jadi tergantung sama kamu, 'kan? Kamu ini entah benaran nggak ngerti atau sengaja mau goda aku?" balas Aiko dengan sinis. Setelah itu, dia terus-terusan menguap. Saat ini, dia benar-benar mengantuk."Tirta ... aku ngan
last updateLast Updated : 2024-12-11
Read more

Bab 808

"Cuih, dasar berengsek. Aku bukannya mau bantu kamu .... Kamu terlalu menganggapku buruk!" Melihat ekspresi Tirta yang tampak nakal dan malah menikmatinya, Aiko akhirnya menyerah dan buru-buru melepaskannya.Dia teringat kejadian di ruang VIP sebelumnya, di mana "hal ini" hampir membuatnya meragukan hidupnya sendiri!Dalam hati, Tirta terkekeh-kekeh, 'Hehe, aku tahu kamu nggak nakal, tapi aku nakal!'Namun, Tirta berpura-pura menguap dan menunjukkan ekspresi lelah sambil berkata, "Aiko, aku nggak seperti yang kamu bayangkan, kok. Aku cuma agak ngantuk sampai sulit membuka mata.""Setelah kamu pegang sebentar tadi, aku jadi semangat. Makanya, aku menyuruhmu lebih kuat supaya aku bisa semangat. Perjalanan dari sini ke kabupaten masih jauh. Kalau aku ngantuk berat, gawat sekali kalau sampai terjadi kecelakaan.""Hush, jangan bicara sembarangan. Kita nggak akan kecelakaan." Aiko mana mungkin menyangka ternyata Tirta masih begitu bersemangat.Melihat penampilan Tirta yang terlihat ngantuk,
last updateLast Updated : 2024-12-12
Read more

Bab 809

Suara Naura terdengar lebih dulu dari seberang telepon. "Halo, Kak Aiko, apa uang yang dijanjikan Tirta sudah masuk ke rekeningmu? Gimana kondisi perusahaan ayah dan ibumu sekarang?""Ya, Tirta sudah mengumpulkan banyak uang untuk membantu perusahaan orang tuaku," jawab Aiko sambil berusaha menahan rasa tidak nyaman di tenggorokannya. "Jadi, kondisi perusahaan sudah nggak perlu dikhawatirkan lagi.""Sekarang Tirta sedang mengemudi membawaku kembali ke kota, kami hampir sampai. Kamu masih punya satu rumah kosong, 'kan? Aku mau pinjam rumah itu untuk tinggal sementara," tambahnya."Eh? Kak Aiko, kamu pulang sama Tirta?" Suara Naura terdengar sedikit aneh, mencerminkan pikirannya yang seketika melayang ke kejadian sebelumnya ketika Tirta tidak sengaja melihatnya dalam situasi yang memalukan.Namun, dia segera menekan perasaan aneh yang muncul dan buru-buru menyetujui permintaan Aiko."Oke, aku cari kuncinya dulu. Aku langsung tunggu kalian di sana saja. Oh ya, Kak. Kenapa suaramu serak se
last updateLast Updated : 2024-12-12
Read more

Bab 810

"Hah? Tirta nyari wanita nakal di kota?" Seketika, Susanti merasa cemburu. Tirta pergi malam-malam, dan masih belum kembali sampai sekarang! Tanpa perlu dijelaskan pun, sudah jelas apa yang dilakukan Tirta semalaman dengan perempuan itu."Pantas saja kemarin dia suruh aku jangan datang terlalu pagi, rupanya dia takut aku akan tahu dia ketemuan sama wanita itu? Apa dia cuma pura-pura waktu mengatakan aku akan menjadi istri utamanya? Cuma untuk menipuku?"Semakin Susanti memikirkannya, hatinya semakin sakit. Air mata mulai mengalir deras di wajahnya."Bibi, tolong sampaikan pada Tirta, aku nggak akan pernah datang mencarinya lagi!"Setelah berkata demikian sambil menangis, Susanti menyeka air matanya, lalu naik ke mobil polisi dan melaju meninggalkan tempat itu dengan cepat."Bu Susanti, kamu ... kenapa langsung pergi begitu saja? Kamu nggak mau nunggu Tirta pulang dan menghukumnya?" Melati yang sama sekali tidak menyangka reaksi Susanti akan seperti ini, merasa cemas."Melati! Kenapa ka
last updateLast Updated : 2024-12-12
Read more
PREV
1
...
7980818283
...
95
DMCA.com Protection Status