"Ah ... maaf, Kak Nabila. Aku benar-benar lupa sama masalah ini. Gimana kalau kuantarkan sekarang?" tanya Tirta sambil menepuk kepalanya."Nggak usah lagi. Ayahku beli mobil baru siang ini, dia pulang untuk bantu aku ambilkan dokumennya. Waktu ke klinik juga kamu lagi nggak ada. Sekarang mungkin lagi dalam perjalanan pulang," jawab Nabila."Oh, baiklah. Ayahmu nggak bilang apa pun sama kamu, 'kan?" tanya Tirta dengan merasa bersalah. Dia takut Agus akan mendengar gosip tentangnya dan Melati dari warga desa lainnya."Nggak kok, ayahku nggak bilang apa-apa. Cuma waktu pulang, dia melihat ada beberapa lukisan di depan pintu," kata Nabila mengalihkan pembicaraan."Sepertinya pemberian Pak Tabir, mau diterima nggak? Kalau kamu suka, terima saja. Kalau nggak suka, buang saja atau kasih ayahmu saja." Kini Tirta merasa sangat jijik terhadap Tabir dan cucunya."Sayang sekali kalau dibuang, kasih ayahku saja," jawab Nabila setelah berpikir sejenak.Kemudian, seolah-olah teringat sesuatu, dia men
Last Updated : 2024-12-04 Read more