"Kak Arum, sebenarnya aku nggak lapar. Gimana kalau aku nggak usah makan dulu. Selain itu, tubuhku sehat sekali, nggak butuh makanan seperti ini."Melihat sepiring besar tumis kemaluan sapi yang telah dipotong kecil-kecil seukuran kuku, Tirta merasa panik."Nggak bisa, kamu cuma terlihat sehat saja," tolak Arum. "Sebenarnya tubuhmu sudah hampir terkuras habis. Kamu masih muda dan kuat sekarang, jadi nggak terasa. Tapi kalau sudah lewat usia 30-an, mungkin kamu akan mulai merasakan dampaknya. Jadi, kamu harus makan ini dan nggak boleh sisain sedikit pun!""Kalau kamu nggak makan, aku nggak bakal izinin kamu pergi ke bukit sama Bu Susanti untuk urusan apa pun!" tambahnya sambil menatap tajam. "Ini semua untuk kebaikanmu. Ayo duduk dan makan, jangan biarkan Bu Susanti menunggu terlalu lama.""Baiklah, aku makan," kata Tirta pasrah, lalu duduk dengan berat hati dan mengambil sendok."Kamu makan saja dulu, aku ambilkan nasi untukmu," ujar Arum sambil bergegas kembali ke dapur.Dalam hati,
Last Updated : 2024-11-28 Read more