Share

Bab 785

Author: Hazel
"Ini ... Pak Billy, putriku memang bersalah karena menolakmu. Tapi kamu tenang saja, aku sudah kasih dia pelajaran!"

Hubert tidak mengetahui insiden yang terjadi di acara ulang tahun Naura. Dia hanya mengira Billy enggan membantu mereka karena kesal Aiko berulang kali menolak perjodohannya.

Oleh sebab itu, dia berkata sambil tersenyum, "Selain itu, kalau Pak Billy datang, aku bakal suruh dia nunggu Pak Billy di kamar. Asalkan Pak Billy mau datang, malam ini Pak Billy bisa tidur sama putriku! Mohon bantuannya untuk kali ini!"

"Oh ya?" Mendengar itu, mata Billy berkilat penuh rencana licik. Dia segera menyadari bahwa Hubert kemungkinan besar tidak mengetahui konflik antara dirinya dan Aiko. Kalau tidak, Hubert tidak mungkin menawarkan hal seperti itu.

"Kalau begitu, Pak Hubert tunggu sebentar. Mungkin setengah jam lagi aku sampai di sana," jawab Billy dengan nada lembut.

Dia telah memutuskan untuk meniduri dan mempermalukan Aiko. Kemudian, dia tidak akan memberikan sepeser pun pada merek
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Saut Sirait
terlalu dipaksakan, bagian ini, sama sekali tidak ada rasionalitasnya dan tidak konsisten pada rancang bangun penulis pada bagian sebelumnya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 786

    Hubert dan Sandra mengira, asalkan Billy dan Aiko tidur bersama, perusahaan mereka bisa diselamatkan.Namun, suasana hati Aiko sedang tidak stabil. Mereka khawatir hal ini akan merusak suasana hati Billy.Hubert dan Sandra datang ke kamar tempat Aiko dikurung. Mereka mencoba mencuci otak Aiko supaya Aiko menerima nasibnya.Jika Aiko mengusik Billy di situasi seperti ini, Billy pasti akan pergi dan perusahaan mereka akan bangkrut."Ayah, Ibu, aku memang putri kalian. Tapi, kalian nggak seharusnya memaksaku seperti ini. Aku nggak setuju. Kalau Billy datang, aku bakal mengusirnya. Jangan harap dia bisa menyentuhku.""Aku bakal telepon Tirta sekarang juga. Dia bisa membantu kita. Kalian suruh Billy nggak usah datang lagi." Aiko menangis sejak tadi. Orang tuanya tidak percaya padanya. Karena tidak berdaya, dia hanya bisa menghubungi Tirta dan memberi tahu semuanya."Tirta, bukannya kamu bilang mau membantuku? Besok perusahaan orang tuaku bakal bangkrut. Mereka mengurungku di kamar supaya ak

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 787

    Joshua bersikap sangat patuh tanpa berani menunjukkan kekesalan sedikit pun. Setelah mengakhiri panggilan, dia buru-buru pergi ke rumah Toby dan Hendrik untuk mengajak mereka ke rumah Aiko....."Tirta, siapa yang meneleponmu tadi? Kenapa kamu kelihatan marah sekali?" tanya Ayu dengan heran setelah Tirta mengakhiri panggilan.Sebelum Tirta menjawab, Melati sudah menimpali, "Nggak usah ditanya lagi. Pasti pacarnya yang lain sedang dalam masalah. Bi Ayu, kamu nggak dengar tangisan wanita tadi? Hati Tirta pasti hancur sekali mendengarnya menangis!""Tirta, apa yang dibilang Melati benar?" tanya Ayu dengan agak cemburu."Kalian berpikir terlalu jauh. Dia cuma teman biasa." Tirta mengembuskan napas dan tersenyum getir. "Dia bertemu sedikit masalah, jadi aku membantunya. Kalian tidur dulu. Aku harus pergi lihat situasi. Besok pagi aku pulang."Tirta merasa cemas terhadap Aiko. Dia memutuskan untuk pergi ke rumah Aiko sekarang juga. Setelah mengganti pakaian, Tirta langsung berangkat."Dasar

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 788

    "Terima kasih banyak, Tirta. Aku akan kirim alamatku sekarang juga. Aku tunggu kamu ya .... Hati-hati di jalan!"Setelah mendengar ucapan Tirta, Aiko merasa sangat terharu. Baginya, situasi sekarang sangat kritis. Sementara itu, yang membantunya malah adalah Tirta yang hanya ditemuinya beberapa kali.Tindakan Tirta yang menolongnya tanpa pamrih ini membuat kesan Aiko terhadap Tirta menjadi sangat baik. Dia merasa sangat berterima kasih kepada Tirta."Ya, kamu tenang saja. Aku akan segera sampai." Tirta mengiakan, lalu langsung mengakhiri panggilan dan mengemudikan mobilnya ke lokasi yang dikirim Aiko."Aku tahu Tirta nggak mungkin menipuku ...," gumam Aiko sambil menggenggam ponselnya dengan erat. Ucapan Tirta terus terngiang di benaknya, membuatnya merasa sangat tenang."Aiko, tadi kamu bicara dengan siapa? Siapa yang mau kemari?" Di luar pintu, terdengar suara Hubert yang heran."Aiko, sebentar lagi Billy akan sampai. Masa kamu menyuruh temanmu kemari di saat seperti ini? Nggak dewas

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 789

    Ketika melihat penampilan Aiko yang seperti ini, Hubert makin murka. Dia hendak mengangkat tangannya lagi untuk menampar Aiko."Sudahlah, anak ini memang keras kepala. Nggak ada gunanya kamu memukulnya. Kamu keluar saja. Biar aku yang membujuknya," bujuk Sandra yang tidak tahan lagi. Dia buru-buru menarik Hubert keluar."Aiko, aku tahu kamu marah karena kami memaksakan kehendak kami. Makanya, kamu mengarang kebohongan seperti itu untuk mengelabui kami.""Tapi, kami adalah orang tua kandungmu. Kami nggak mungkin mencelakaimu. Terima saja takdirmu ini. Kelak, aku dan ayahmu pasti akan menebus semuanya," nasihat Sandra.Sayangnya, Aiko tidak akan mendengarkan nasihat ini. Dia hanya termangu di tempatnya, seolah-olah seluruh energinya telah terkuras habis."Hais, pikirkan baik-baik ucapanku tadi. Setelah Billy sampai, jangan buat dia marah. Kamu harus menurutinya. Sekarang perusahaan bergantung padamu."Ketika melihat Aiko tidak menanggapinya, Sandra pun tidak berbicara lagi. Dia berbalik

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 790

    "Aiko! Kamu sudah gila ya! Gimana bisa kamu melawan Billy seperti ini! Cepat minta maaf!"Saat melihat perubahan situasi yang mendadak ini, ekspresi Hubert dan Sandra sontak berubah. Kalau sampai Billy pergi, perusahaan mereka akan bangkrut. Itu sebabnya, Hubert langsung membentak putrinya."Yang kupukul adalah bajingan! Jangan harap aku minta maaf padanya! Dia nggak pantas! Kalian semua keluar!" pekik Aiko dengan histeris.Kini, Tirta dan Keluarga Gumarang belum tiba. Dia sungguh tidak berdaya."Kurang ajar! Kamu ini makin lancang saja! Aku akan memberimu pelajaran nanti!" Hubert memelototi putrinya dengan galak.Kemudian, Hubert datang ke hadapan Billy untuk meminta maaf, "Billy, suasana hati putriku lagi kurang stabil. Makanya, dia berbuat bodoh seperti ini. Tolong jangan bersikap perhitungan dengannya ya.""Gimana kalau kamu keluar dulu? Biarkan aku bicara sebentar dengannya. Aku janji hal seperti tadi nggak bakal terulang lagi."Billy memegang wajahnya. Meskipun dia sudah tidak sa

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 791

    "Aaa! Dasar jalang! Kamu sudah bosan hidup ya! Hari ini, aku pasti akan membuatmu kesakitan setengah mati!" Karena jarak di antara keduanya lumayan dekat, Billy tidak sempat menghindar. Salah satu matanya tertusuk dan berdarah. Saking murkanya, Billy pun menerkam ke arah Aiko.Bam! Sayangnya, Billy sangat kesakitan karena salah satu matanya terluka. Aiko pun menghindar dengan mudah. Pada akhirnya, Billy terjatuh dengan menyedihkan."Dasar jalang! Dasar murahan! Kamu tunggu saja pembalasan dariku! Aku bukan cuma akan menidurimu, tapi ibumu juga!""Kamu pasti akan menyesali perbuatanmu ini! Keluargamu harus lenyap dari ibu kota provinsi!" Billy bangkit dari lantai dengan susah payah. Sambil memegang dinding, dia mengeluarkan ponselnya untuk meminta bantuan."Ibu, Ayah ... cepat buka pintu! Cepat keluarkan aku! Billy ingin mencelakai kalian!" seru Aiko yang berdiri di samping pintu. Dia terus menggedor, berusaha menarik perhatian Hubert dan Sandra. Dia pun tidak berani melepaskan gunting

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 792

    Sebelum ketiga keluarga besar datang, sekalipun mati, Hubert tidak akan percaya pada omongan Aiko. Sandra juga demikian.Namun, fakta membuktikan bahwa Tirta benar-benar bisa memerintahkan Keluarga Gumarang untuk mengantar uang. Bahkan, bukan hanya Keluarga Gumarang, tetapi juga dua keluarga besar lainnya. Semua datang untuk mengantar uang! Totalnya adalah 14 triliun!Di ibu kota provinsi, yang bisa melakukan hal semacam ini hanya Keluarga Purnomo yang berada di tingkatan teratas dan Chandra yang merupakan gubernur."Apa mungkin yang dibilang Aiko benar? Tirta benaran adalah saudara angkat Pak Saba? Selain ini, sepertinya nggak ada kemungkinan lain lagi!"Hubert dan Sandra bergegas membuka pintu untuk Aiko. Pada saat yang sama, mereka merasa sangat terkejut.Krek! Pintu dibuka."Ayah, Ibu, akhirnya kalian buka pintu. Billy mau balas dendam! Kita harus cari tempat untuk sembunyi! Cepat!" pekik Aiko dengan panik sambil berlari keluar. Tangannya masih memegang gunting."Aiko, maaf, Ayah s

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 793

    "Sepertinya mereka membantu kita demi Tirta." Hubert tentu memiliki kesadaran diri. Dia tidak merasa kemampuannya bisa membuat tiga keluarga besar menyanjungnya."Aiko, jujur pada Ibu. Sebenarnya apa hubunganmu dengan Tirta? Apa kalian pacaran? Kalau nggak, mana mungkin tiga keluarga besar ini membantu kita." Sandra buru-buru menghampiri Aiko dan bertanya dengan suara rendah. Sejujurnya, dia merasa senang."Ibu, ini nggak seperti yang kamu pikirkan. Aku dan Tirta cuma teman biasa." Wajah Aiko memerah. Kemudian, dia menghela napas dengan emosional. "Aku memang ingin jadi pacarnya, tapi wanita cantik di sisinya sudah terlalu banyak. Dia belum tentu bakal menyukaiku.""Dasar bodoh. Kalau Tirta nggak menyukaimu, mana mungkin dia menyuruh tiga keluarga besar membantu kita?" Sebagai orang yang sudah berpengalaman, Sandra tentu tahu niat Aiko.Sandra menepuk tangan Aiko dan membujuk, "Wajar kalau pria hebat punya banyak wanita. Kamu harus berpikiran lebih terbuka. Kalau suka, kejar dia dengan

Latest chapter

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1407

    Di sisi lain, Tirta menelepon Ayu setelah Idris dan Rasmi pergi. Setelah panggilan terhubung, Ayu yang sudah 2 hari tidak bertemu Tirta tentu merasa khawatir. Dia terus menanyakan kondisi Tirta.Tirta menjelaskan kondisinya dengan singkat, "Bi, Susanti terancam bahaya. Jadi, aku langsung naik pesawat untuk mencari Susanti. Tapi, kamu nggak usah khawatir. Sekarang semuanya sudah aman."Tirta memberi tahu Ayu pemikirannya, "Aku berencana membawa Susanti menemuimu setelah dia bangun, lalu kita dan Bi Elisa langsung kembali ke Desa Persik. Kita tinggal di sana untuk beberapa waktu."Mendengar ucapan Tirta, Ayu yang khawatir bertanya, "Ha? Tirta, kalau kamu mau kembali ke Desa Persik, tentu saja aku dan Elisa nggak keberatan. Masalahnya, gimana caranya kamu menjelaskan pada Bu Bella?"Ayu menambahkan, "Bagaimana kalau Bu Bella mau ikut kita kembali ke Desa Persik? Aku rasa berdasarkan sifat Bu Bella, dia pasti nggak terima kalau tahu kamu punya banyak kekasih.""Aku yang akan jelaskan pada

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1406

    "Aku rasa otakmu bermasalah karena terlalu lama tinggal di Provinsi Naru!" bentak Rasmi. Ucapannya menunjukkan dia tidak menyukai Tirta."Rasmi, kenapa kamu bicara seperti itu? Pak Tirta itu saudara Ayah. Bukannya sudah seharusnya kita bersikap hormat padanya? Lagi pula ...," sahut Idris.Idris berniat menceritakan pada Rasmi bahwa Tirta sudah membantunya menyelesaikan masalah mereka yang tidak bisa mempunyai keturunan.Namun, sebelum Idris selesai bicara, Rasmi menyela, "Apa? Aku nggak marah kalau nggak ungkit masalah itu! Ayah sudah pikun, makanya dia mengakui pemuda itu sebagai saudaranya."Rasmi melanjutkan, "Waktu Ayah menceritakan masalah ini padaku, aku sudah sarankan dia cepat batalkan keputusannya. Ayah pikun karena tua, masa kamu juga sama? Kalau waktu itu Ayah mengakui anak 3 tahun jadi saudaranya, apa kamu juga mau memuja anak kecil itu?"Rasmi menambahkan, "Aku nggak peduli! Apa pun caranya, kamu harus usir pemuda itu dari rumah kita secepatnya! Aku nggak mau tinggal di ho

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1405

    Begitu melontarkan perkataannya, Marila baru merasa kurang pantas. Dia berbisik lagi dengan wajah memerah, "Pak Tirta, bukan itu maksudku. Jangan salah paham."Tentu saja Tirta tahu Marila tidak bermaksud seperti itu. Dia tertawa, lalu menanggapi, "Oke. Aku tunggu Bu Marila pulang setelah beli bahan obat-obatan."Sesudah itu, Tirta tidak mengatakan apa pun lagi. Mendengar perkataan Tirta, Marila baru merasa tenang. Kemudian, Marila berpamitan dengan Idris.Tirta merasa bosan saat menunggu Marila. Dia kembali ke kamar untuk menemani Susanti. Tirta duduk di samping tempat tidur. Pikirannya sangat kacau.Tirta mendesah dan bergumam, "Setelah Susanti bangun, aku bawa dia cari Bi Ayu, lalu langsung kembali ke Desa Persik. Kak Nabila, Kak Melati, Kak Arum, Kak Farida, dan lainnya pasti merindukanku."Sebenarnya sebelum Susanti tertimpa masalah, Tirta berencana pergi ke ibu kota setelah meninggalkan Provinsi Dohe. Namun, masalah ini terjadi.Tirta juga memahami satu hal. Dia memang bisa menge

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1404

    "Aku nggak akan pergi lagi. Jangan tiduri aku, ya?" mohon Selina. Wajahnya memerah setelah mendengar ucapan Tirta.Selina berusaha menggerakkan pinggangnya untuk menjauhi sumber masalah itu. Napas Tirta yang hangat membuat wajah Selina merah padam.Tirta menegaskan, "Aku nggak peduli, pokoknya sekarang aku harus menidurimu sampai puas. Terserah kamu mau pergi atau tetap tinggal, aku tetap akan melakukannya!"Hasrat Tirta membara karena pinggang Selina terus bergerak. Dia segera mengerahkan 2 teknik. Yang pertama adalah Teknik Menghilang untuk menyembunyikan tubuhnya dan Selina. Yang kedua adalah Teknik Senyap untuk menutupi suara yang dikeluarkan Selina selanjutnya.Kemudian, Tirta langsung bersanggama dengan Selina. Sementara itu, Selina memelas, "Tirta ... jangan ... aku benci kamu ...."Biarpun mengeluh, tubuh Selina tetap terangsang. Jelas-jelas Tirta sudah melepaskannya, tetapi Selina tidak melepaskan Tirta dan tidak bergerak sedikit pun. Dia membiarkan Tirta memberinya kompensasi

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1403

    Tirta menunggu sampai Selina berjalan keluar dari taman bunga kompleks tempat Idris tinggal. Dengan begitu, mereka berdua sudah menjauh dari pandangan Anton dan Yuli.Tirta baru maju dan berkata seraya memeluk Selina, "Bu Selina, aku tahu kamu pasti pergi bukan karena dipanggil atasan. Apa kamu punya masalah? Kamu bisa ceritakan padaku.""Aku nggak punya masalah. Pak Tirta, aku cuma ingin pulang untuk mengurus kasus. Selain itu, aku sudah merasa sangat bangga bisa mengenal tokoh hebat sepertimu. Aku nggak mau terus tinggal di sini dan mengganggu Pak Tirta," sahut Selina.Selina memohon, "Pak Tirta, tolong lepaskan aku. Kita berdua nggak punya hubungan apa pun. Kita lupakan masalah yang sudah berlalu."Mata Selina memerah. Dia berbicara sambil terisak dan ingin melepaskan Tirta.Sementara itu, Tirta yang merasa tidak berdaya mendesah dan menimpali, "Bu Selina, aku sudah paham. Kamu pasti merasa aku cuma berpura-pura dan mempermainkan perasaanmu setelah kamu tahu latar belakangku. Jadi,

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1402

    Selain itu, perasaan Selina campur aduk saat melihat Tirta. Melihat ekspresi mereka yang terkejut, Idris tertawa dan bertanya, "Apa Pak Tirta nggak pernah beri tahu kalian?"Idris membatin, 'Pak Tirta sangat hebat. Biarpun nggak ada Pak Saba, Pak Tirta bisa mendekati petinggi negara yang lain asalkan dia mau.'Sayangnya, Idris sudah berjanji kepada Tirta tidak akan mengungkapkan kehebatannya. Kalau tidak, Idris akan menjadi pelindung Tirta dan memamerkan kehebatannya.Yuli masih merasa antusias. Bahkan, dia sangat bangga hingga memandangi Tirta seraya tersenyum lebar dan menjawab, "Nggak. Pak Tirta, kenapa kamu nggak beri tahu kami hal sepenting ini?"Sekarang Tirta terpaksa harus mengakuinya. Dia berdeham, lalu menanggapi dengan ekspresi tenang, "Karena aku merasa hal seperti ini nggak perlu diumbar. Aku juga nggak ingin memanfaatkan status Pak Saba untuk bertindak semena-mena."Kenyataannya memang seperti itu. Tirta tidak pernah berinisiatif mengatakan dirinya adalah saudara Saba.Yu

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1401

    Tirta tertawa licik, lalu membalas, 'Oke. Kak, aku akan pergi. Nanti malam jangan berpikiran untuk menghabisiku lagi.'Kemudian, Tirta keluar dengan perasaan gembira. Dia melihat Idris yang antusias sedang duduk tegak sambil mengobrol dengan Marila, Yuli, dan Selina.Begitu Tirta keluar, Idris langsung berhenti bicara. Dia berdiri, lalu menyambut Tirta, "Pak Tirta ...."Yuli juga menghampiri Tirta dan menimpali sembari tersenyum, "Pak Tirta, apa kita bisa bicara sebentar? Ada yang ingin kutanyakan padamu.""Ada apa? Tentu saja boleh," sahut Tirta.Yuli sangat senang melihat Tirta menyetujui permintaannya. Dia segera menarik Tirta kembali ke kamar. Namun, sebelum Yuli membawa Tirta masuk ke kamar, Anton yang keberatan menghentikan Yuli, "Aduh, berhenti! Yuli, kamu gila, ya? Kenapa kamu nggak langsung bertanya pada Pak Tirta di sini saja? Untuk apa kamu bawa dia ke kamar? Kamu kira ini rumahmu?"Anton berucap pada Tirta dengan ekspresi canggung, "Pak Tirta, begini. Ibunya Susanti ingin

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1400

    Namun, bagian tubuh yang telah dipijat oleh Tirta terasa hangat dan nyaman, membuat Idris sangat rileks."Sudah beres. Pak Idris, masalahmu berasal dari kelelahan berkepanjangan ditambah dengan faktor bawaan, menyebabkan kondisi tubuhmu lebih lemah dari orang lain, makanya sulit menghasilkan sperma.""Dengan metode kedokteran barat, masalah seperti ini sangat sulit ditangani, bahkan sering kali tak terdeteksi.""Tapi di tanganku, ini bukan masalah besar. Kalau kondisi tubuh istrimu juga memungkinkan, aku jamin malam ini kamu bisa langsung tepat sasaran."Saat mengatakan itu, alis Tirta tiba-tiba berkerut. Dia baru teringat satu hal. Dia sudah berhubungan intim dengan begitu banyak wanita, tetapi sejauh ini belum ada satu pun yang hamil."Wah, terima kasih banyak, Pak Tirta! Kalau aku dan istriku benar-benar bisa punya anak, aku pasti akan undang kamu ke acara syukuran!"Idris yang tenggelam dalam euforia itu sama sekali tidak menyadari ekspresi aneh di wajah Tirta. Dia sangat bersyukur

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1399

    "Pak Idris, kalau memang ada sesuatu, lebih baik berdiri dan bicarakan saja. Selama bukan hal yang melanggar nurani dan hukum, aku pasti akan bantu." Melihat keadaan itu, Tirta hanya bisa menghela napas dengan pasrah."Benarkah? Kamu benaran bersedia membantuku, tanpa mengungkit kesalahan masa lalu? Tapi, permintaanku ini .... Aku ingin kamu membantuku dan istriku agar bisa punya seorang anak.""Kami sudah menikah 20 tahun, sampai sekarang belum juga punya keturunan. Aku dan istriku sudah pergi ke rumah sakit di seluruh negeri, tapi nggak ada yang bisa menemukan penyebab pastinya ...."Idris akhirnya berdiri dari lantai, tetapi suaranya masih penuh emosi dan sedikit tidak percaya. Dia merasa Tirta yang seperti dewa hidup pasti sulit didekati dan tak mudah diajak bicara. Itu sebabnya, sikapnya terhadap Tirta sangat sungkan."Kenapa nggak? Pak Idris, kamu dan Bu Marila sudah susah payah membantuku mencari Susanti. Aku tentu harus membantumu semaksimal mungkin.""Lagi pula, sekalipun buka

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status