Semua Bab Dokter Ajaib Primadona Desa: Bab 511 - Bab 520

949 Bab

Bab 511

Memikirkan hal ini, senyuman di wajah Pasha semakin merekah, seakan-akan sudah bisa membayangkan adegan ular piton itu menelan kedua orang tersebut.....Bella yang tidak tahu tentang rencana jahat Pasha, begitu terpesona dengan kejernihan air kolam itu sehingga ingin ikut mandi. Namun karena Tirta ada di sana, dia tidak bisa melepaskan pakaiannya sepenuhnya. Akhirnya, dia memutuskan untuk masuk ke air dengan tetap mengenakan pakaiannya, lalu bermain air dengan gembira."Wah ... ini benar-benar segar sekali!" katanya dengan riang.Bella yang biasanya tampil anggun sebagai putri Keluarga Purnomo, kini tampak seperti gadis polos yang bermain air dengan bebas. Setelah pakaiannya basah, pakaian dalam berwarna hitam yang tersembunyi di balik bajunya mulai terlihat samar-samar.Siluet tubuhnya yang menggoda juga tampak jelas di balik air. Kulitnya yang putih semakin terlihat lembut dan cerah di bawah cahaya matahari yang menyinari air jernih. Penampilan ini membuatnya terlihat seperti batu g
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-03
Baca selengkapnya

Bab 512

Yang tidak diketahui oleh Pasha adalah, setelah Tirta menyelam, dia melihat sebuah bayangan hitam yang besar menyeret Bella ke kedalaman air. Tirta menyadari bahwa meskipun permukaan kolam tampak tenang, sebenarnya ada arus bawah yang kuat. Jika Bella sampai terseret lebih jauh, akan sangat sulit untuk menemukannya kembali.....Tanpa menunda-nunda, manik berwarna perak di dalam perutnya langsung berputar dengan kecepatan tinggi. Tirta merasa napasnya jadi lebih mudah di dalam air dan kecepatan berenangnya juga meningkat pesat.Bagaikan sebuah anak panah yang meluncur, Tirta berenang ke arah ular piton tersebut. Dalam sekejap, Tirta berhasil menyusul ular besar itu. Bagian belakang tubuh ular itu masih melilit erat tubuh Bella, yang kini sudah pingsan.Jelas sekali, tekanan dari lilitan ular itu telah membuatnya kehilangan kesadaran. Jika Tirta tidak segera membebaskannya dan memberinya oksigen, Bella akan mati dalam waktu kurang dari tiga menit."Dasar makhluk terkutuk, berani-beranin
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-03
Baca selengkapnya

Bab 513

Tirta melirik sekeliling gua dan melihat tumpukan tulang manusia yang berserakan di lantai, beberapa di antaranya sudah hancur dan membusuk. Ada tulang kaki dan tengkorak yang menunjukkan bahwa selama bertahun-tahun, ular piton ini sudah merenggut nyawa banyak korban."Sshh ...."Pada saat yang sama, ular piton itu mengangkat tubuhnya yang besar dan kepala yang menjulang setinggi lebih dari tiga meter. Matanya penuh dengan kebencian.Dengan gerakan yang cepat, ular itu meluncur menyerang Tirta dan Bella. Jelas bahwa ular ini belum melupakan luka yang ditimbulkan Tirta sebelumnya dan tidak berniat melepaskan mereka."Dasar! Naga saja sudah pernah kumakan, kamu pikir aku takut padamu, binatang sialan?" teriak Tirta dengan marah. "Ayo maju!"Tirta meletakkan tubuh Bella di tanah dengan hati-hati, lalu ekspresinya berubah menjadi ganas. Tanpa ragu-ragu, dia melompat maju untuk menghadapi ular itu. Seperti biasanya, ular piton itu mencoba menggunakan teknik lilitannya. Saat Tirta mendekat,
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-03
Baca selengkapnya

Bab 514

Tirta baru menghentikan gerakannya, lalu membuang taring ular itu untuk beristirahat. Bukan karena kehabisan stamina, melainkan hanya perlu menenangkan dirinya karena terlalu agresif saat melampiaskan amarahnya tadi.Bella yang terbaring tidak jauh dari tempat itu mengeluarkan erangan lirih. Dia terbangun karena rasa sakit yang menghujam tubuhnya."Ugh ... sakit sekali."Bella menyeka noda darah di wajahnya secara refleks. Dia melihat mayat ular piton yang mengerikan tergeletak di sampingnya dan Tirta yang yang sedang duduk di atasnya dengan sekujur berlumuran darah.Pemandangan ini membuat Bella terkesiap. Padahal Tirta masih muda, tapi ternyata dia sekuat ini? Bahkan bisa membunuh ular piton yang besar? Ini benar-benar menakjubkan!Hanya dengan melihat sekilas saja, semua orang sudah bisa menilai apa yang baru saja terjadi. Apalagi, Bella masih ingat dengan kejadian sebelum dia pingsan tadi. Setelah menenangkan iri, Bella memegang dadanya dengan ekspresi rumit dan ketakutan."Tirta .
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-03
Baca selengkapnya

Bab 515

Bella masih muda. Apalagi, dia punya latar belakang keluarga yang hebat dan hidupnya termasuk sangat sempurna. Menghadapi situasi seperti ini, siapa yang bisa menerima kematian yang mendekat dengan perasaan tenang?Tirta menghiburnya, "Tenang saja. Nggak akan ada masalah selama ada aku di sini. Berbaringlah, biar kuperiksa. Lepaskan semua pakaianmu."Bella berbaring dengan patuh. Bahkan di saat seperti ini pun, Bella masih memegang kerah bajunya dengan malu-malu. Wajahnya yang pucat tampak merona."Aku nggak mau ...."Melihat penampilan Bella seperti ini, Tirta berkata dengan tidak berdaya, "Ini bukan waktunya untuk malu! Kamu nggak sayang nyawa lagi ya?""Kalau tulangmu nggak diobati, kamu bisa mati! Lagi pula, memangnya aku belum pernah melihat tubuhmu sebelumnya? Aku sudah pernah melihat semuanya, jadi apa lagi yang membuatmu malu? Selain itu, kamu sendiri yang berinisiatif menunjukkannya padaku ....""Kalau kamu masih nggak mau lepas pakaianmu, aku yang akan merobeknya."Tanpa menu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-04
Baca selengkapnya

Bab 516

Tidak berselang lama, Tirta berhasil membantu Bella menyambung tulang rusuknya. Tirta menyeka keringatnya, lalu mengambil pakaian dalam hitam berenda di samping dan memakaikannya pada Bella dengan lembut.Bella mengangkat kedua tangannya. Ini pertama kalinya dia memakai pakaian dalam dengan dibantu pria. Selain itu, Tirta terlihat sangat mahir.Bella menatap Tirta dengan mata berkaca-kaca. Sebelumnya dia bersikap sangat buruk kepada Tirta, tetapi Tirta masih menolongnya. Ini di luar dugaan Bella."Tirta, aku ...." Sebelum Bella sempat berbicara, Tirta tiba-tiba menggigit jari sendiri hingga berdarah dan memasukkannya ke mulut Bella.Bella pun termangu. Dia tidak memahami maksud Tirta. Apa mungkin ini hobi uniknya? Tirta berujar, "Jangan bicara lagi. Minum darahku. Jangan tanya alasannya."Tirta memapah Bella dari tanah dengan satu tangan. Sambil membiarkan Bella mengisap darahnya, Tirta juga menyalurkan energi perak ke tubuh Bella.Energi ini mengalir ke sekujur tubuh Bella, membuat Be
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-04
Baca selengkapnya

Bab 517

"Kalau aku tersesat, aku masih bisa bertahan beberapa hari. Tapi, aku nggak mau melihatmu menunggu kematian di sini. Lupakan saja. Kita akan pulang bersama," jelas Tirta.Bella merasa yang dikatakan Tirta masuk akal, jadi mengangguk menyetujuinya. Waktu terus berlalu. Ada sedikit cahaya yang menyinari masuk di pagi dan siang hari. Setelah langit gelap, gua menjadi gelap gulita.Suasana di sini benar-benar hening. Suhu menurun drastis, membuat Tirta dan Bella kedinginan. Keputusasaan semacam ini tidak akan bisa ditanggung orang biasa. Ini tidak ada bedanya dengan berbaring di peti mati yang sempit dan gelap. Bella tak kuasa merasa takut.Bella melirik ke samping, lalu bertanya, "Tirta, kamu di sana?"Tirta sedang tidur. Dia merespons dengan culas, "Ya ... kenapa?"Bella merangkul lengan Tirta dengan erat dan berkata, "Aku takut. Apa kamu bisa memelukku saat tidur supaya aku merasa lebih tenang?Bella seperti anak kucing yang ditelantarkan di kardus. Kini, hanya pelukan yang bisa membuat
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-04
Baca selengkapnya

Bab 518

Bella mengira Tirta benar-benar akan menemaninya di sini, tetapi Tirta malah diam-diam kabur, membiarkan dirinya menunggu kematian di sini.Tangisan Bella yang menyedihkan bergema di dalam gua. Tidak ada yang bisa dirasakannya lagi selain keputusasaan.Tiba-tiba, terdengar suara air di sekitar. Sebuah sosok yang familier tampak keluar dari air. Sosok itu bahkan memegang dua ekor ikan yang masih hidup.Tirta mengibaskan rambutnya. Ketika melihat Bella yang menangis tersedu-sedu, dia pun termangu. "Ada apa? Kenapa nangis sampai sesedih ini? Kamu mau panggil setan ya?"Bella pun merasa senang melihat Tirta kembali. Ternyata Tirta tidak meninggalkannya, melainkan menangkap ikan supaya mereka bisa makan.Bella segera menyeka air matanya dan berujar, "Nggak apa-apa. Aku nggak melihatmu saat bangun. Kukira kamu mencampakkanku, makanya aku ...."Jika dibandingkan dengan Bella yang tampak angkuh di ekspo, Bella yang sekarang seperti dua orang yang berbeda. Tirta sampai tidak bisa menahan tawany
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-04
Baca selengkapnya

Bab 519

Ketika mendengar pertanyaan Resnu, pria itu menyahut dengan ekspresi masam, "Pak, mereka ... masuk ke gunung. Pegunungan terlalu luas. Aku kehilangan jejak mereka ....""Apa? Kamu kehilangan jejak mereka? Matamu buta ya? Nggak berguna sekali!" hardik Resnu. Dia sampai ingin bangkit dari ranjangnya saking emosinya. Namun, karena lukanya tertarik, dia terpaksa berbaring kembali.Kemudian, Resnu pun melampiaskan amarahnya kepada Kadir. "Pak Kadir, gimana saja sih kamu? Kenapa kinerjamu buruk sekali? Sebenarnya kamu mau naik jabatan atau nggak? Aku bisa menyuruh ayahku melengserkanmu kapan saja lho!""Pak Resnu, pegunungan di Kota Barlin tak berujung. Siapa pun yang masuk pasti bakal tersesat. Jadi, wajar kalau dia kehilangan jejak mereka," sahut Kadir.Saat ini, Kadir berbaring di ranjang sebelah. Ketika mendengar bentakan Resnu, dia memaki seluruh keluarga Resnu dalam hatinya. Setelah puas, dia baru memberi penjelasan."Kamu masih berani membantah? Aku akan memberimu kesempatan terakhir.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-05
Baca selengkapnya

Bab 520

"Kamu rasa? Semua ini gara-gara Tirta si berengsek itu! Kalau nggak ada dia, aku nggak bakal jadi begini! Mana kakak sepupumu dan bajingan itu?" tanya Resnu.Ketika melihat Pasha, Resnu baru teringat bahwa mereka pernah bertemu. Dulu, mereka bahkan pernah melakukan threesome.Ekspresi Pasha berubah drastis mendengar Resnu mencari Bella dan Tirta. Tindakannya tidak boleh diketahui siapa pun.Jadi, Pasha menghela napas dan berkata, "Kemarin, Kak Bella dan Tirta pergi ke pedalaman gunung untuk mandi. Sampai sekarang, mereka belum kembali. Aku sudah menyuruh orang mencari, tapi nggak menemukan apa pun.""Berengsek! Maksudmu mereka pergi mandi bersama dan masih belum pulang sampai sekarang? Sialan!" Ekspresi Resnu menjadi ganas. Dia mengira Bella dan Tirta berhubungan intim sampai lupa pulang."Jangan panik. Sepertinya mereka tersesat di gunung. Ada banyak binatang buas di sana. Lebih baik kita mengutus orang mencari. Jangan sampai terjadi sesuatu pada Bu Bella," hibur Kadir. Dia mengira Re
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-05
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
5051525354
...
95
DMCA.com Protection Status