Tidak berselang lama, Tirta berhasil membantu Bella menyambung tulang rusuknya. Tirta menyeka keringatnya, lalu mengambil pakaian dalam hitam berenda di samping dan memakaikannya pada Bella dengan lembut.Bella mengangkat kedua tangannya. Ini pertama kalinya dia memakai pakaian dalam dengan dibantu pria. Selain itu, Tirta terlihat sangat mahir.Bella menatap Tirta dengan mata berkaca-kaca. Sebelumnya dia bersikap sangat buruk kepada Tirta, tetapi Tirta masih menolongnya. Ini di luar dugaan Bella."Tirta, aku ...." Sebelum Bella sempat berbicara, Tirta tiba-tiba menggigit jari sendiri hingga berdarah dan memasukkannya ke mulut Bella.Bella pun termangu. Dia tidak memahami maksud Tirta. Apa mungkin ini hobi uniknya? Tirta berujar, "Jangan bicara lagi. Minum darahku. Jangan tanya alasannya."Tirta memapah Bella dari tanah dengan satu tangan. Sambil membiarkan Bella mengisap darahnya, Tirta juga menyalurkan energi perak ke tubuh Bella.Energi ini mengalir ke sekujur tubuh Bella, membuat Be
"Kalau aku tersesat, aku masih bisa bertahan beberapa hari. Tapi, aku nggak mau melihatmu menunggu kematian di sini. Lupakan saja. Kita akan pulang bersama," jelas Tirta.Bella merasa yang dikatakan Tirta masuk akal, jadi mengangguk menyetujuinya. Waktu terus berlalu. Ada sedikit cahaya yang menyinari masuk di pagi dan siang hari. Setelah langit gelap, gua menjadi gelap gulita.Suasana di sini benar-benar hening. Suhu menurun drastis, membuat Tirta dan Bella kedinginan. Keputusasaan semacam ini tidak akan bisa ditanggung orang biasa. Ini tidak ada bedanya dengan berbaring di peti mati yang sempit dan gelap. Bella tak kuasa merasa takut.Bella melirik ke samping, lalu bertanya, "Tirta, kamu di sana?"Tirta sedang tidur. Dia merespons dengan culas, "Ya ... kenapa?"Bella merangkul lengan Tirta dengan erat dan berkata, "Aku takut. Apa kamu bisa memelukku saat tidur supaya aku merasa lebih tenang?Bella seperti anak kucing yang ditelantarkan di kardus. Kini, hanya pelukan yang bisa membuat
Bella mengira Tirta benar-benar akan menemaninya di sini, tetapi Tirta malah diam-diam kabur, membiarkan dirinya menunggu kematian di sini.Tangisan Bella yang menyedihkan bergema di dalam gua. Tidak ada yang bisa dirasakannya lagi selain keputusasaan.Tiba-tiba, terdengar suara air di sekitar. Sebuah sosok yang familier tampak keluar dari air. Sosok itu bahkan memegang dua ekor ikan yang masih hidup.Tirta mengibaskan rambutnya. Ketika melihat Bella yang menangis tersedu-sedu, dia pun termangu. "Ada apa? Kenapa nangis sampai sesedih ini? Kamu mau panggil setan ya?"Bella pun merasa senang melihat Tirta kembali. Ternyata Tirta tidak meninggalkannya, melainkan menangkap ikan supaya mereka bisa makan.Bella segera menyeka air matanya dan berujar, "Nggak apa-apa. Aku nggak melihatmu saat bangun. Kukira kamu mencampakkanku, makanya aku ...."Jika dibandingkan dengan Bella yang tampak angkuh di ekspo, Bella yang sekarang seperti dua orang yang berbeda. Tirta sampai tidak bisa menahan tawany
Ketika mendengar pertanyaan Resnu, pria itu menyahut dengan ekspresi masam, "Pak, mereka ... masuk ke gunung. Pegunungan terlalu luas. Aku kehilangan jejak mereka ....""Apa? Kamu kehilangan jejak mereka? Matamu buta ya? Nggak berguna sekali!" hardik Resnu. Dia sampai ingin bangkit dari ranjangnya saking emosinya. Namun, karena lukanya tertarik, dia terpaksa berbaring kembali.Kemudian, Resnu pun melampiaskan amarahnya kepada Kadir. "Pak Kadir, gimana saja sih kamu? Kenapa kinerjamu buruk sekali? Sebenarnya kamu mau naik jabatan atau nggak? Aku bisa menyuruh ayahku melengserkanmu kapan saja lho!""Pak Resnu, pegunungan di Kota Barlin tak berujung. Siapa pun yang masuk pasti bakal tersesat. Jadi, wajar kalau dia kehilangan jejak mereka," sahut Kadir.Saat ini, Kadir berbaring di ranjang sebelah. Ketika mendengar bentakan Resnu, dia memaki seluruh keluarga Resnu dalam hatinya. Setelah puas, dia baru memberi penjelasan."Kamu masih berani membantah? Aku akan memberimu kesempatan terakhir.
"Kamu rasa? Semua ini gara-gara Tirta si berengsek itu! Kalau nggak ada dia, aku nggak bakal jadi begini! Mana kakak sepupumu dan bajingan itu?" tanya Resnu.Ketika melihat Pasha, Resnu baru teringat bahwa mereka pernah bertemu. Dulu, mereka bahkan pernah melakukan threesome.Ekspresi Pasha berubah drastis mendengar Resnu mencari Bella dan Tirta. Tindakannya tidak boleh diketahui siapa pun.Jadi, Pasha menghela napas dan berkata, "Kemarin, Kak Bella dan Tirta pergi ke pedalaman gunung untuk mandi. Sampai sekarang, mereka belum kembali. Aku sudah menyuruh orang mencari, tapi nggak menemukan apa pun.""Berengsek! Maksudmu mereka pergi mandi bersama dan masih belum pulang sampai sekarang? Sialan!" Ekspresi Resnu menjadi ganas. Dia mengira Bella dan Tirta berhubungan intim sampai lupa pulang."Jangan panik. Sepertinya mereka tersesat di gunung. Ada banyak binatang buas di sana. Lebih baik kita mengutus orang mencari. Jangan sampai terjadi sesuatu pada Bu Bella," hibur Kadir. Dia mengira Re
Akting Pasha bisa dibilang sempurna, apalagi dia dan Bella adalah saudara sepupu. Tidak ada yang menduga bahwa hilangnya Bella berkaitan dengan Pasha."Jangan terlalu menyalahkan diri sendiri. Kamu jadi kurusan karena terus mencari mereka. Istirahat saja dulu. Aku akan mengirim helikopter untuk mencari di seluruh gunung," ujar Kadir. Dia langsung mengeluarkan ponselnya untuk menelepon seseorang.Bagaimanapun, Bella adalah keturunan resmi Keluarga Purnomo. Jika terjadi sesuatu pada Bella di wilayah kekuasaan Kadir, bukankah Kadir akan dimintai pertanggungjawaban nanti?"Ya, cepat kirim helikopter. Kita harus menemukan Bella!" seru Resnu segera."Mohon bantuannya, Pak Kadir. Aku lelah sekali. Aku mau istirahat dulu," ucap Pasha. Dia mengira sandiwaranya akan membuat Resnu dan Kadir menyerah, tetapi ternyata tidak.Kedua pria ini masih bersikeras mencari. Pasha hanya bisa berpura-pura berterima kasih dan kembali ke kamarnya untuk istirahat."Cari saja sesuka hati kalian. Mereka mungkin su
"Aku baru merasa capek setelah kamu bilang mau memijatku. Boleh, boleh." Tirta pun duduk membelakangi Bella.Sebenarnya Tirta tidak lelah. Namun, beberapa hari ini dia merawat Bella dengan susah payah. Dia juga telah menyelamatkan nyawa Bella. Rugi kalau menolak pijatan Bella."Gimana? Pijatanku sudah cukup kuat?" tanya Bella sambil memijat bahu Tirta. Orang-orang pasti terkejut jika melihat Bella bersikap sepatuh ini.Sentuhan lembut ditambah tenaga Bella yang cukup besar, membuat Tirta merasa sangat puas. Dia menyahut, "Hm, nyaman sekali. Aku nggak nyangka nona besar sepertimu pintar memijat.""Ini karena aku sering dipijat pelayanku dulu. Aku pelan-pelan belajar darinya." Bella merasa senang mendengar pujian Tirta."Setelah aku kaya raya nanti, aku akan membelimu supaya kamu bisa memijatku setiap hari." Tirta mulai bicara omong kosong karena keenakan.Aset Keluarga Purnomo mencapai ratusan triliun. Sebagai keturunan resmi, status Bella tidak ada bedanya dengan tuan putri. Ucapan Tir
Pasha tidak mungkin berbaik hati menolong mereka. Adapun Resnu dan Kadir, mereka juga tidak mungkin. Ketika Tirta masih kebingungan, Bella berseru dengan girang, "Biarkan saja. Pokoknya kita bakal keluar dari sini!"Bella benar-benar trauma dengan kejadian beberapa hari ini. Tanpa Tirta, dia mungkin sudah mati.Saat ini, mereka sudah bisa merasakan angin kencang akibat baling-baling helikopter dan mendengar deru mesin yang memekakkan telinga.Setelah helikopter turun hingga ketinggian tertentu, pintu terbuka. Seseorang menjulurkan kepala keluar, lalu melemparkan tangga darurat."Bu Bella, tolong naik dari tangga itu. Medan di sini nggak rata. Helikopter nggak bisa mendarat!" seru orang itu.Tirta bangkit dan menggendong Bella, lalu meraih tangga itu dan mulai memanjat. "Pegangan yang erat! Kita akan naik bersama!"Setelah naik ke helikopter dan menurunkan Bella, Tirta bertanya, "Siapa yang mengutus kalian kemari?""Pak Kadir dan Pak Resnu yang menyuruh kami mencari kalian di sini," jaw
Tirta memang tidak terluka, tetapi emosinya tersulut. Dia marah-marah, "Cukup! Kalau kakak seperguruanmu nggak serang aku, mana mungkin aku memukulnya? Aku juga nggak bunuh dia, kenapa kamu mau menghabisiku? Jangan kira aku nggak berani pukul wanita!"Tirta menampar murid wanita itu hingga sudut bibirnya berdarah. Tindakan Tirta memancing amarah pesilat kuno wanita yang lain. Mereka mengeluarkan pisau dan hendak menyerang Tirta. Para pesilat kuno wanita berseru."Bajingan mesum ini sama sekali nggak menghargai wanita!""Orang ini benar-benar nggak berperikemanusiaan! Teman-teman, ayo kita tangkap dia sama-sama!"Tirta menanggapi, "Dia yang mau bunuh aku, sedangkan aku cuma tampar dia. Tapi, kalian malah menganggapku nggak berperikemanusiaan. Benar-benar nggak masuk akal!"Amarah Tirta memuncak. Semua pesilat kuno wanita yang memegang pisau dikalahkan oleh Tirta dengan mudah. Sebagian besar pesilat wanita kuno memuntahkan darah.Bahkan, Tirta sempat menyuruh Genta untuk merebut energi i
Kalau wanita misterius tidak muncul, para pesilat kuno harus meninggalkan barang-barang mereka dari dunia fana dan kembali ke dunia misterius dengan tangan kosong.Sekarang wanita misterius sudah mengungkap identitas Tirta. Sebelumnya para pesilat kuno menghormati Tirta dan takut padanya, sekarang mereka merasa marah karena dipermalukan. Mereka harus memberi Tirta pelajaran agar bisa melampiaskan emosi mereka.Pemimpin Sekte Rembulan tidak lupa berteriak kepada Kurnia saat menghampiri Tirta, "Pak Kurnia, kamu benar-benar bodoh! Pemuda ini bukan anggota Sekte Rembulan. Kamu sudah dipermainkan! Pak Kurnia, kenapa kamu masih diam saja? Cepat ikut kami tangkap pemuda ini!"Pemimpin sekte lain juga membujuk Kurnia, "Pak Kurnia, tangkap pemuda ini untuk menebus kesalahanmu pada Harun. Mungkin Harun nggak akan meminta pertanggungjawabanmu."Kurnia merasa tidak berdaya. Dia melihat Kimmy, lalu mendesah dan membalas, "Biarpun dia bukan anggota Sekte Mujarab, aku juga nggak bisa menyerang Pak Ti
Tirta yang kebingungan berdecak dan bergumam, "Sialan ... padahal aku nggak melakukan apa pun. Pemikiran wanita dari dunia misterius terlalu kolot."Sepertinya Tirta tidak bisa mengubah citranya sebagai pria mesum di hati pesilat kuno wanita dari dunia misterius. Namun, Tirta mengakui sebenarnya dia memang mesum.Saat Tirta sedang merenung, suara seorang wanita yang sedikit marah terdengar. "Kamu bilang kamu itu murid Sekte Mujarab, siapa gurumu? Kenapa aku nggak pernah bertemu kamu di Sekte Mujarab?"Wanita misterius yang memakai penutup wajah maju. Sepasang matanya sangat indah. Dia menatap Tirta dengan ekspresi muram.Tirta merasa ada yang tidak beres. Dia mengamati wanita misterius itu, lalu bertanya, "Kamu siapa?"Tirta bisa melihat jelas wajah wanita misterius itu dengan menggunakan mata tembus pandang. Kulitnya mulus, bibirnya merona, dan hidungnya mancung. Dipadankan dengan alis yang indah dan wajahnya yang tirus, wanita itu benar-benar cantik.Yang terpenting adalah wanita mis
Tirta tidak tahu dia akan bertemu dengan anggota Sekte Mujarab setelah mengungkapkan identitasnya. Bahkan, Tirta membuat Yara salah paham.Kurnia dan Kimmy yang mengetahui "identitas asli" Tirta juga tercengang. Kurnia bergumam, "Apa? Ternyata Pak Tirta itu anggota Sekte Mujarab ...."Tirta langsung mengaku, "Benar, aku memang anggota Sekte Mujarab."Melihat tidak ada pesilat kuno yang ingin bertanding dengannya, Tirta berjalan ke bagian tengah lokasi turnamen. Dia berdiri di tempat kosong dan bertanya dengan suara keras, "Siapa yang mau bertanding denganku? Kalau nggak ada, apa aku boleh pilih sendiri?"Delapan pemimpin sekte lainnya, termasuk pemimpin sekte senior terkenal yang bernama Edwan mengernyit dan segera berdiskusi setelah mendengar ucapan Tirta. Beberapa pemimpin sekte maju, lalu memberi hormat kepada Tirta dan bicara secara bergantian."Pak Tirta, jangan bercanda. Kamu itu murid Sekte Mujarab.""Kamu sangat kuat dan punya latar belakang yang hebat. Semua orang di tempat ng
Tirta berucap, "Semuanya, aku adalah murid dari Sekte Mujarab, Tirta. Mengenai apa yang baru saja terjadi, aku harap kalian nggak merasa cemas. Itu cuma urusan pribadiku dengan Sekte Aswad. Ini nggak ada hubungannya dengan kalian. Kalian anggap saja nggak terjadi apa-apa.""Selain itu, aku sangat tertarik dengan turnamen bela diri yang kalian adakan. Aku ingin ikut serta dan menguji kemampuanku bersama kalian. Jadi, adakah yang ingin bertanding denganku?" tanya Tirta.Begitu Tirta menyatakan identitasnya, suasana di lokasi langsung menjadi gempar."Apa? Orang ini dari Sekte Mujarab?""Tapi ... bukankah Sekte Mujarab sudah menutup diri selama puluhan tahun dan nggak pernah muncul di dunia luar?"Terlihat jelas bahwa nama Sekte Mujarab sangat terkenal di dunia misterius. Semua pesilat kuno yang hadir langsung mengubah ekspresi mereka dan menatap Tirta dengan waspada. Namun, banyak di antara mereka yang tetap meragukan apakah orang ini benar-benar berasal dari Sekte Mujarab."Jangan terla
Mendengar kata-kata Kimmy, barulah Azhar menyadari betapa buruknya situasi saat ini. Keshwan sudah tewas. Sementara itu di tempat ini, tujuh murid Sekte Aswad yang sebelumnya bersamanya, kecuali seorang murid perempuan yang masih pingsan, telah meninggalkannya dan melarikan diri. Kini, Azhar hanya seorang diri. Di antara semua orang yang hadir, kemungkinan besar tidak ada satu orang pun yang bersedia membela atau berbicara untuknya.Azhar pun berucap, "Kimmy, aku sudah tahu kesalahanku .... Tolong bantu aku memohon pada Pak Tirta .... Aku mohon, Kimmy. Aku bersumpah, selama Pak Tirta bersedia melepaskanku kali ini, aku nggak akan pernah lagi mengganggu kehidupan kalian!"Azhar yang diliputi ketakutan berlutut di kaki Kimmy. Dia berusaha meraih tangannya untuk memohon belas kasihan. Namun, dia lupa bahwa kedua tangannya sudah dipotong oleh Tirta barusan.Kimmy secara naluriah mundur beberapa langkah untuk menghindari Azhar, lalu dia berjalan mendekati Tirta, menundukkan kepala, dan ber
Saat melakukan akupunktur, Tirta mengalirkan energi spiritual melalui jarum perak dan menyalurkan kekuatan ke dalam tubuh Kimmy secara bersamaan.Setelah proses akupunktur selesai, Tirta menekan titik akupresur di antara hidung dan bibir Kimmy beberapa kali. Kemudian, dia mencondongkan tubuhnya ke depan dan melakukan pernapasan buatan.Tiba-tiba, Kimmy terengah-engah, lalu perlahan membuka matanya."Dia hidup kembali .... Kimmy benar-benar hidup kembali!""Sungguh luar biasa!""Dasar mesum. Kalau mau selamatkan ya selamatkan saja, kenapa harus cium Kimmy selama itu? Dasar jahat!"Melihat hal ini, para pesilat dari dunia misterius berseru takjub. Sementara itu, para pesilat kuno wanita yang tidak mengerti konsep pernapasan buatan, semakin benci dan marah melihat Tirta.Di dunia misterius yang masih terpisah dari dunia luar, kehormatan dan kesucian wanita adalah hal yang sangat dijunjung tinggi."Pak Tirta, kamu ... kamu menciumku?"Saat masih dalam belum siuman sepenuhnya, Kimmy sebenar
"Kamu mau aku membunuh Pak Tirta ...."Mendengar ucapannya, Kurnia langsung tercengang. Di dalam hatinya, muncul rasa takut yang sulit untuk ditekan. Namun, setelah beberapa saat, dia perlahan menggelengkan kepala dan berkata dengan suara berat, "Azhar, permintaan itu mustahil bagiku. Kamu sudah kehilangan semua energi internalmu, kamu nggak akan bisa bunuh Kimmy.""Pada akhirnya, yang bakalan mati itu kamu. Lepaskan Kimmy, aku berjanji akan mohon sama Pak Tirta untuk mengampunimu ....""Tua bangka, aku nggak lagi negosiasi sama kamu! Aku juga bukan lagi mohon sama kamu! Aku mau kamu bunuh bocah ini!"Azhar tidak menyangka bahwa Kurnia tetap tidak mau menyerang Tirta meski dia telah menggunakan Kimmy sebagai sandera.Dengan amarah yang membara, dia mengerahkan seluruh kekuatannya untuk mencekik Kimmy. Dalam hitungan detik, mata Kimmy berputar ke atas dan hampir kehilangan napas."Kimmy!"Melihat hal ini, Kurnia tidak bisa lagi menahan dirinya. Dengan niat membunuh yang kuat, dia menerj
"Ah .... Ayah, Ayah ....""Kamu bunuh ayahku!" Di belakang, Azhar menyaksikan adegan ini dengan mata kepalanya sendiri.Azhar yang merasa terkejut dan marah, ingin segera menerjang ke arah Tirta dan bertarung sampai mati. Namun, dia juga takut bagaimana jika Tirta juga membunuhnya dengan satu tamparan seperti ayahnya?Dengan perasaan tak berdaya dan dipenuhi amarah, dia jatuh berlutut di tanah dan meninju permukaan tanah dengan sekuat tenaga sambil meraung marah!Amarah yang membara hampir membuatnya kehilangan akal.Tiba-tiba, tatapannya tertuju ke arah belakang. Di dalam paviliun, terlihat Kimmy yang sedang berdiri seorang diri ...."Pemuda ini kejam sekali. Apa dia nggak takut ayah Keshwan, si Harun yang sudah lama bersemedi secara tertutup itu akan datang membalas dendam padanya?""Dendam karena anaknya dibunuh itu nggak akan bisa dimaafkan!"Pada saat bersamaan, para pesilat kuno dari dunia misterius yang hadir, merasakan hawa dingin merayap di punggung mereka saat menyaksikan keb