"Aku baru merasa capek setelah kamu bilang mau memijatku. Boleh, boleh." Tirta pun duduk membelakangi Bella.Sebenarnya Tirta tidak lelah. Namun, beberapa hari ini dia merawat Bella dengan susah payah. Dia juga telah menyelamatkan nyawa Bella. Rugi kalau menolak pijatan Bella."Gimana? Pijatanku sudah cukup kuat?" tanya Bella sambil memijat bahu Tirta. Orang-orang pasti terkejut jika melihat Bella bersikap sepatuh ini.Sentuhan lembut ditambah tenaga Bella yang cukup besar, membuat Tirta merasa sangat puas. Dia menyahut, "Hm, nyaman sekali. Aku nggak nyangka nona besar sepertimu pintar memijat.""Ini karena aku sering dipijat pelayanku dulu. Aku pelan-pelan belajar darinya." Bella merasa senang mendengar pujian Tirta."Setelah aku kaya raya nanti, aku akan membelimu supaya kamu bisa memijatku setiap hari." Tirta mulai bicara omong kosong karena keenakan.Aset Keluarga Purnomo mencapai ratusan triliun. Sebagai keturunan resmi, status Bella tidak ada bedanya dengan tuan putri. Ucapan Tir
Pasha tidak mungkin berbaik hati menolong mereka. Adapun Resnu dan Kadir, mereka juga tidak mungkin. Ketika Tirta masih kebingungan, Bella berseru dengan girang, "Biarkan saja. Pokoknya kita bakal keluar dari sini!"Bella benar-benar trauma dengan kejadian beberapa hari ini. Tanpa Tirta, dia mungkin sudah mati.Saat ini, mereka sudah bisa merasakan angin kencang akibat baling-baling helikopter dan mendengar deru mesin yang memekakkan telinga.Setelah helikopter turun hingga ketinggian tertentu, pintu terbuka. Seseorang menjulurkan kepala keluar, lalu melemparkan tangga darurat."Bu Bella, tolong naik dari tangga itu. Medan di sini nggak rata. Helikopter nggak bisa mendarat!" seru orang itu.Tirta bangkit dan menggendong Bella, lalu meraih tangga itu dan mulai memanjat. "Pegangan yang erat! Kita akan naik bersama!"Setelah naik ke helikopter dan menurunkan Bella, Tirta bertanya, "Siapa yang mengutus kalian kemari?""Pak Kadir dan Pak Resnu yang menyuruh kami mencari kalian di sini," jaw
Hingga sekarang, Resnu belum pernah menggandeng tangan Bella, apalagi meremas bokong Bella seperti itu!Sementara itu, Tirta yang merupakan musuh bebuyutan Resnu justru melakukan tindakan erotis di hadapannya. Bagaimana mungkin Resnu bisa mengendalikan emosinya?"Oh, Pak Resnu. Rupanya kamu belum mati. Tapi, kamu kelihatan sekarat. Seharusnya ajalmu sudah dekat ya?" sindir Tirta. Dia sudah menduga akan bertemu Resnu dan Kadir di sini.Saat berikutnya, Tirta menepuk bokong Bella, seolah-olah untuk menantang Resnu. Kemudian, dia mengangkat alis dan bertanya, "Kamu bisa apa kalau aku menolak melepaskannya?"Resnu tentu berang. Parahnya, Bella tidak marah dengan tindakan Tirta dan malah mengeluarkan erangan menggoda, bahkan membenamkan wajahnya ke pelukan Tirta. Perasaan semacam ini jauh lebih buruk daripada dibunuh!"Tirta, berengsek kamu! Hari ini, aku pasti akan membunuhmu! Kenapa kalian diam saja? Kalau ada yang berhasil membunuhnya, aku akan memberi kalian 1 miliar! Oh, bukan, 10 mili
"Diam! Ini bukan urusanmu! Aku nggak bakal mati semudah itu!" Resnu sedang murka sehingga tidak ingin mendengar nasihat Kadir. Kepalanya memang pusing, tetapi dia mengira ini adalah efek karena diprovokasi Tirta."Hais ...." Kadir hanya bisa mengembuskan napas melihat situasi ini."Bella, kamu sangat mengecewakanku. Aku kira ketulusanku bisa meluluhkanmu, tapi kamu malah mengabaikanku dan memilih kecoa busuk! Aku sedih sekali ...," ucap Resnu dengan mata berkaca-kaca. Hatinya terasa sakit.Sebelum Resnu melanjutkan ucapannya, Bella sontak menyela, "Jaga omonganmu! Tirta bukan kecoa busuk! Dia lebih hebat berkali-kali lipat daripadamu! Kalau kamu bukan anak gubernur, kamu bukan siapa-siapa! Atas dasar apa kamu merendahkan Tirta?"Ketika mendengar ucapan ini, Kadir menyetujuinya dalam hati. Jika memungkinkan, dia pasti sudah bertepuk tangan dan bersorak. Namun, pada akhirnya dia tetap menahan diri."Ya ampun, apa aku sebaik itu?" gumam Tirta yang tidak menyangka Bella akan memujinya samp
"Cepat bawa Pak Resnu istirahat. Aku masih ada urusan lain. Aku pergi dulu." Usai berbicara, Kadir langsung naik ke helikopter dan meninggalkan lokasi tambang. Dia benar-benar lelah dibuat Resnu yang tidak punya otak ini. Tidak masalah jika Resnu mengadu dan jabatannya dicabut nanti. Yang penting, dia tidak tersiksa lagi!Ketika melihat Kadir hendak pergi, Tirta tanpa sadar ingin menghalanginya. Bagaimanapun, mereka termasuk punya perselisihan.Namun, Kadir melakukan semuanya pasti karena perintah Resnu. Kadir bahkan pergi dengan marah. Bisa dilihat bahwa Kadir ingin memutus hubungan dengan Resnu. Jadi, Tirta membiarkannya."Tirta, sialan! Kamu tunggu saja pembalasanku! Besok, aku akan mencarimu untuk berduel lagi! Aku nggak akan menyerah sebelum mengalahkanmu!" pekik Resnu. Saking frustrasinya, dia tidak sempat memedulikan Kadir yang kabur.Ketika Resnu diangkat pergi, pakaiannya sudah merah karena darah. Meskipun demikian, dia masih sibuk memaki Tirta."Kita bicarakan lagi kalau kamu
"Cepat lepaskan aku .... Kita bisa bicara baik-baik ...," pinta Pasha. Kepalanya sangat pusing karena tendangan Tirta. Dia sama sekali tidak bisa melepaskan diri dari Tirta. Meskipun begitu, dia tetap bersikeras mengatakan dirinya tidak tahu apa-apa."Aku nggak pernah memberitahumu soal ular piton. Kok kamu bisa tahu? Kamu berniat mencelakai kami ya?" Tirta terkekeh-kekeh dan mengerahkan tenaga yang makin besar. "Ya, lanjutkan aktingmu! Aku mau lihat kamu akan pura-pura bodoh sampai kapan."Pasha benar-benar ketakutan sekarang. Dia tahu Tirta sudah mengetahui kebenarannya. Penjelasan tidak akan berguna di saat seperti ini.Namun, para bawahan Pasha tidak tahu apa-apa. Ketika melihat Pasha sesak napas, mereka segera berkerumun dan membentak Tirta."Dasar nggak tahu terima kasih! Cepat turunkan Pak Pasha!""Pak Pasha mencari kalian selama 3 hari 3 malam! Kalian seharusnya berterima kasih, bukan malah membalas kebaikan dengan kejahatan!""Orang sepertimu nggak pantas hidup!""Kalau kamu n
Bagaimanapun, Bella seorang wanita. Ketika melihat Pasha memohon dengan kasihan, hatinya menjadi luluh. Dia mulai meragukan keputusannya.Bella tidak langsung menghubungi Keluarga Purnomo karena Pasha terus memohon kepadanya. "Kak, tolong ampuni aku untuk kali ini saja. Mulai sekarang, aku janji akan menuruti semua perintahmu. Aku nggak akan melupakan kebaikanmu ini."Pasha bisa melihat bahwa Bella mulai luluh. Dia langsung bersujud. Kepalanya mengenai batu tajam sehingga berdarah. Tentu saja, semua ini hanya sandiwara Pasha. Batu giok akan ditambang besok. Mana mungkin Pasha menyerahkan kontribusi sebesar ini kepada Bella begitu saja? Dia hanya berpura-pura menyesali perbuatannya.Setelah Bella memercayainya, Pasha akan mencari kesempatan untuk membuat Bella dan Tirta tidak bisa meninggalkan pegunungan ini untuk selamanya!"Hais, kita ini keluarga. Karena kamu benar-benar menyesali perbuatanmu, kali ini aku akan ...." Bella mengernyit. Dia memercayai ucapan Pasha."Terima kasih banyak
"Oke. Biarkan saja dia di ruangan itu. Dia nggak bakal bisa ngapa-ngapain," sahut Tirta sambil mengangguk."Tirta, ayah dan kakekku tahu kamu yang menolongku. Mereka menyuruhku membawamu pulang nanti. Mereka ingin bertemu denganmu," ujar Bella dengan wajah tersipu.Ini karena Bella terus memuji Tirta di telepon tadi. Kakek Bella adalah orang cerdas. Dia tentu tahu bahwa cucunya menyukai Tirta. Itu sebabnya, dia ingin menemui Tirta."Ngapain? Kalau mau berterima kasih, nggak usah repot-repot. Beri saja aku uang. Kamu saja yang pulang nanti," tolak Tirta. Dia ingin segera pulang, bermesra-mesraan dengan Ayu dan Melati."Kamu ini tahunya cuma uang. Asal kamu tahu, aku nggak pernah bawa pria pulang! Pokoknya kamu harus ikut denganku!" Bella mendengus dan sikapnya tampak sangat tegas. Penolakan Tirta ini sepertinya membuat Bella marah."Hm? Bu Bella, jangan-jangan kamu menyukaiku?" Tirta merasa ada yang tidak beres."Sembarangan!" bantah Bella dengan wajah memerah. "Aku cuma ingin memperken
Sewaktu Tirta mengejar Yara, bagian belakang bajunya dikoyak oleh ketiga sosok wanita itu hingga terbuka. Bahkan, celana Tirta juga koyak sehingga bagian bawah tubuhnya terlihat. Tirta sangat marah."Wah, besar sekali," komentar Yara. Dia terdiam di tempat saat melihat bagian bawah tubuh Tirta. Yara memandangi Tirta dengan ekspresi kagum. Bahkan, dia mulai membayangkan dirinya berpelukan dengan Tirta.Beberapa orang Negara Yumai mengamati Tirta dengan ekspresi cemburu sambil marah-marah."Sialan!""Mana mungkin pemuda dari Negara Darsia ini begitu kuat? Bahkan Master Yara juga terpesona padanya!""Kita harus cincang dia!"Mereka menganggap Tirta seperti musuh bebuyutan. Hanya saja, Yara membentak sebelum mereka bertindak, "Hentikan! Dia itu milikku! Tanpa perintahku, kalian nggak boleh sakiti dia!"Orang-orang dari Negara Yumai ingin menghabisi Tirta, tetapi mereka harus mematuhi perintah Yara. Mereka hanya bisa menahan kekesalan dan menyahut seraya mengepalkan tangan dengan erat, "Oke
Selesai bicara, Yara membentuk segel tangan dan melafalkan mantra. Energi spiritual di puncak Gunung Tisatun bergerak ke arah Yara.Tirta membatin, 'Teknik rahasia praktisi ilmu mistis? Apa itu? Bukannya Genta bilang dia itu pemurni energi? Sebaiknya aku bertindak dulu, orang yang bertindak terakhir pasti celaka!'Tirta hanya terkejut sesaat. Apa pun teknik yang disiapkan Yara, dia tidak ingin memberi Yara waktu untuk membuat persiapan.Tirta melafalkan mantra Teknik Pengendali Angin, lalu berkelebat dan mendekati Yara dengan cepat. Tirta hendak menyerang bagian dada Yara.Yara berucap, "Jangan kira cuma kamu yang menguasai Teknik Angin Kilat. Ini cuma teknik tingkat rendah bagi praktisi ilmu mistis Negara Yumai. Aku mau tunjukkan 3 makhluk spiritual yang kupelihara."Saat Tirta bergerak, Yara sudah selesai melafalkan mantranya dan membentuk perisai di tubuhnya dengan energi spiritual. Teknik ini bisa memperkuat pertahanannya.Yara juga tahu tubuh Tirta sangat kuat. Dia takut dirinya t
Sejak kecil, wanita misterius tumbuh besar di Sekte Mujarab. Jadi, dia cukup memahami tentang obat dan racun. Pada tubuh setiap pemberi racun pasti terdapat bau racun.Wanita misterius memang tidak mencium bau racun di tubuh Tirta. Bahkan, tercium bau yang wangi dari tubuh Tirta.Hanya saja, meskipun memahami racun, wanita misterius berasal dari dunia misterius. Seketika dia tidak bisa menemukan cara untuk menyingkirkan Air Kutukan yang tidak pernah ditemuinya ini. Wanita misterius hanya bisa mengeluarkan Obat Serbaguna dari Sekte Mujarab untuk menetralkan racun.Tiba-tiba, terdengar suara seorang wanita. "Tentu saja bukan dia yang beri racun. Dia nggak mampu menumbangkan kalian semua dalam waktu singkat. Tentu saja, ini bukan racun. Kalian memang kampungan."Di bagian belakang, Yara memimpin beberapa orang Negara Yumai berjalan mendekat. Ekspresinya sangat sinis saat berbicara. Para pesilat kuno berkomentar dengan ekspresi terkejut."Bukannya dia Bryan?""Kenapa suaranya berubah menja
Orang Negara Yumai yang lain berkomentar dengan ekspresi sinis."Pesilat kuno Negara Darsia benar-benar nggak menarik. Melihat mereka bertarung, rasanya seperti main-main.""Kalau Kepala Keluarga Gomies ada di sini, sepertinya dia bisa mengalahkan mereka semua dengan mudah."Kepala Keluarga Gomies yang mereka maksud adalah ayah Yara. Dia bernama Yudha. Seorang praktisi ilmu mistis berpengaruh dan presiden Negara Yumai sangat menghormati Yudha.Yara menanggapi, "Memang kelihatannya begitu, tapi kalian nggak boleh terlalu meremehkan pesilat kuno Negara Darsia. Sepuluh tahun yang lalu, ayahku juga menyembunyikan identitasnya dan mengikuti turnamen bela diri pesilat kuno Negara Darsia."Yara melanjutkan, "Waktu itu, anggota 10 sekte terbesar memang dikalahkan ayahku dengan mudah. Tapi, seorang pesilat kuno wanita yang nggak terlalu kuat berhasil melukai ayahku dengan mengandalkan pengalamannya dalam bertarung. Bahkan, pesilat kuno wanita itu bisa kabur hidup-hidup."Selesai bicara, Yara fo
Tirta memang tidak terluka, tetapi emosinya tersulut. Dia marah-marah, "Cukup! Kalau kakak seperguruanmu nggak serang aku, mana mungkin aku memukulnya? Aku juga nggak bunuh dia, kenapa kamu mau menghabisiku? Jangan kira aku nggak berani pukul wanita!"Tirta menampar murid wanita itu hingga sudut bibirnya berdarah. Tindakan Tirta memancing amarah pesilat kuno wanita yang lain. Mereka mengeluarkan pisau dan hendak menyerang Tirta. Para pesilat kuno wanita berseru."Bajingan mesum ini sama sekali nggak menghargai wanita!""Orang ini benar-benar nggak berperikemanusiaan! Teman-teman, ayo kita tangkap dia sama-sama!"Tirta menanggapi, "Dia yang mau bunuh aku, sedangkan aku cuma tampar dia. Tapi, kalian malah menganggapku nggak berperikemanusiaan. Benar-benar nggak masuk akal!"Amarah Tirta memuncak. Semua pesilat kuno wanita yang memegang pisau dikalahkan oleh Tirta dengan mudah. Sebagian besar pesilat wanita kuno memuntahkan darah.Bahkan, Tirta sempat menyuruh Genta untuk merebut energi i
Kalau wanita misterius tidak muncul, para pesilat kuno harus meninggalkan barang-barang mereka dari dunia fana dan kembali ke dunia misterius dengan tangan kosong.Sekarang wanita misterius sudah mengungkap identitas Tirta. Sebelumnya para pesilat kuno menghormati Tirta dan takut padanya, sekarang mereka merasa marah karena dipermalukan. Mereka harus memberi Tirta pelajaran agar bisa melampiaskan emosi mereka.Pemimpin Sekte Rembulan tidak lupa berteriak kepada Kurnia saat menghampiri Tirta, "Pak Kurnia, kamu benar-benar bodoh! Pemuda ini bukan anggota Sekte Rembulan. Kamu sudah dipermainkan! Pak Kurnia, kenapa kamu masih diam saja? Cepat ikut kami tangkap pemuda ini!"Pemimpin sekte lain juga membujuk Kurnia, "Pak Kurnia, tangkap pemuda ini untuk menebus kesalahanmu pada Harun. Mungkin Harun nggak akan meminta pertanggungjawabanmu."Kurnia merasa tidak berdaya. Dia melihat Kimmy, lalu mendesah dan membalas, "Biarpun dia bukan anggota Sekte Mujarab, aku juga nggak bisa menyerang Pak Ti
Tirta yang kebingungan berdecak dan bergumam, "Sialan ... padahal aku nggak melakukan apa pun. Pemikiran wanita dari dunia misterius terlalu kolot."Sepertinya Tirta tidak bisa mengubah citranya sebagai pria mesum di hati pesilat kuno wanita dari dunia misterius. Namun, Tirta mengakui sebenarnya dia memang mesum.Saat Tirta sedang merenung, suara seorang wanita yang sedikit marah terdengar. "Kamu bilang kamu itu murid Sekte Mujarab, siapa gurumu? Kenapa aku nggak pernah bertemu kamu di Sekte Mujarab?"Wanita misterius yang memakai penutup wajah maju. Sepasang matanya sangat indah. Dia menatap Tirta dengan ekspresi muram.Tirta merasa ada yang tidak beres. Dia mengamati wanita misterius itu, lalu bertanya, "Kamu siapa?"Tirta bisa melihat jelas wajah wanita misterius itu dengan menggunakan mata tembus pandang. Kulitnya mulus, bibirnya merona, dan hidungnya mancung. Dipadankan dengan alis yang indah dan wajahnya yang tirus, wanita itu benar-benar cantik.Yang terpenting adalah wanita mis
Tirta tidak tahu dia akan bertemu dengan anggota Sekte Mujarab setelah mengungkapkan identitasnya. Bahkan, Tirta membuat Yara salah paham.Kurnia dan Kimmy yang mengetahui "identitas asli" Tirta juga tercengang. Kurnia bergumam, "Apa? Ternyata Pak Tirta itu anggota Sekte Mujarab ...."Tirta langsung mengaku, "Benar, aku memang anggota Sekte Mujarab."Melihat tidak ada pesilat kuno yang ingin bertanding dengannya, Tirta berjalan ke bagian tengah lokasi turnamen. Dia berdiri di tempat kosong dan bertanya dengan suara keras, "Siapa yang mau bertanding denganku? Kalau nggak ada, apa aku boleh pilih sendiri?"Delapan pemimpin sekte lainnya, termasuk pemimpin sekte senior terkenal yang bernama Edwan mengernyit dan segera berdiskusi setelah mendengar ucapan Tirta. Beberapa pemimpin sekte maju, lalu memberi hormat kepada Tirta dan bicara secara bergantian."Pak Tirta, jangan bercanda. Kamu itu murid Sekte Mujarab.""Kamu sangat kuat dan punya latar belakang yang hebat. Semua orang di tempat ng
Tirta berucap, "Semuanya, aku adalah murid dari Sekte Mujarab, Tirta. Mengenai apa yang baru saja terjadi, aku harap kalian nggak merasa cemas. Itu cuma urusan pribadiku dengan Sekte Aswad. Ini nggak ada hubungannya dengan kalian. Kalian anggap saja nggak terjadi apa-apa.""Selain itu, aku sangat tertarik dengan turnamen bela diri yang kalian adakan. Aku ingin ikut serta dan menguji kemampuanku bersama kalian. Jadi, adakah yang ingin bertanding denganku?" tanya Tirta.Begitu Tirta menyatakan identitasnya, suasana di lokasi langsung menjadi gempar."Apa? Orang ini dari Sekte Mujarab?""Tapi ... bukankah Sekte Mujarab sudah menutup diri selama puluhan tahun dan nggak pernah muncul di dunia luar?"Terlihat jelas bahwa nama Sekte Mujarab sangat terkenal di dunia misterius. Semua pesilat kuno yang hadir langsung mengubah ekspresi mereka dan menatap Tirta dengan waspada. Namun, banyak di antara mereka yang tetap meragukan apakah orang ini benar-benar berasal dari Sekte Mujarab."Jangan terla