Home / Fantasi / Dokter Ajaib Primadona Desa / Chapter 531 - Chapter 540

All Chapters of Dokter Ajaib Primadona Desa: Chapter 531 - Chapter 540

949 Chapters

Bab 531

Hati ini seperti disayat-sayat, hidup terasa tidak berarti lagi!"Bella, Bella, apa kamu tahu hatiku sudah hancur berkeping-keping! Kenapa kamu malah suka sama dia?""Tirta sialan. Aku bersumpah, kalau nggak menghabisimu, aku bukan manusia!"....Di Desa Persik, di dalam klinik.Tirta sudah pergi sekitar empat atau lima hari. Sementara itu, Nabila juga masih belum kembali.Setelah menjalani perawatan dari Tirta dan dibantu dengan ramuan obat, mata Ayu benar-benar pulih sepenuhnya.Namun selama Tirta tidak ada, Ayu dan Melati yang sudah terbiasa dengan sentuhan Tirta saat tidur bersamanya jelas merupakan sebuah penderitaan. Mereka ingin sekali bisa terbang ke sisi Tirta sekarang juga dan menikmati manisnya kebersamaan.Bahkan Ayu yang matanya sudah sembuh pun tidak merasa senang. Sementara itu, meskipun Arum sulit mengungkapkan apa yang dirasakannya terhadap Tirta, dia juga agak merindukannya. Karena itulah, suasana di dalam klinik jadi lesu seperti sekarang ini.Di luar klinik, Melati
last updateLast Updated : 2024-10-08
Read more

Bab 532

Ternyata, di antara kelompok ini, dua orang yang memimpin adalah Damar dan istrinya yang baru saja keluar dari penjara! Mereka adalah mantan mertua Melati! Sebulan yang lalu, mereka kembali dari luar kota dan melihat Melati berdarah dari celananya dan bahkan tidak bisa berdiri tegak. Mereka langsung mencurigai bahwa Melati telah berselingkuh.Mereka ingin memaksa Melati untuk membuka celananya dan memeriksanya. Namun, Tirta datang mengacaukan semuanya dan bersikeras mengatakan bahwa itu hanya menstruasi. Selain itu, dia menuduh mereka berdua memukul serta melanggar hak asasi Melati.Akhirnya, Tirta berhasil mengirim mereka berdua ke kantor polisi dan mereka dipenjara selama sebulan.Yang paling menyakitkan hati mereka adalah, karena dulunya Melati menikahi anak mereka tanpa mengurus surat nikah, Tirta berhasil membujuk Melati untuk pergi meninggalkan mereka. Hal ini membuat Damar dan istrinya marah besar.Di dalam penjara, mereka berdua terus memikirkan bahwa Melati tidak sedang menstr
last updateLast Updated : 2024-10-08
Read more

Bab 533

"Dia nggak punya hubungan sama keluarga Damar! Dia bebas mau sama siapa saja. Kalau kalian berani macam-macam, aku akan lapor polisi untuk nangkap kalian!""Persetan sama lapor polisi! Lagian aku sudah hidup cukup lama. Siapa pun yang berani lapor polisi hari ini, akan kubunuh juga!" Mendengar Ayu ingin melapor polisi, Damar langsung naik pitam.Seiring dengan suara benturan, tongkat rokok di tangannya langsung dihantamkan ke tubuh Ayu. Saking kuatnya pukulan itu, tongkat rokok tersebut sampai bengkok! Seketika, muncul jejak merah yang membengkak di tubuh Ayu dan dia pun berteriak kesakitan."Berengsek, kalau mau pukul, pukul saja aku! Kenapa kamu malah mukul Bibi! Orang bisa buat apa pun kalau sudah terdesak. Kalau kalian masih buat onar, aku akan lawan kalian sampai mati!" Melati benar-benar marah. Dia segera berlari masuk ke rumah dan keluar dengan sebilah pisau dapur yang digenggam erat di tangannya."Besan, lihat saja putri hebat yang kamu lahirkan ini! Dia bahkan mau bunuh kami!"
last updateLast Updated : 2024-10-08
Read more

Bab 534

"Ya, cepat suruh si Tirta berengsek itu keluar! Biar kuajari dia gimana seharusnya bersikap!" Tanpa memedulikan pertengkarannya dengan keluarga Melati lagi, Damar juga maju untuk menginterogasinya!"Arum, Bibi, nggak usah pedulikan sekelompok orang gila ini. Biarkan saja mereka buat onar, kita masuk rumah saja! Biar Tirta yang urus mereka setelah pulang nanti!" Melati langsung menarik Arum dan Ayu untuk masuk ke klinik.Setelah itu terdengar suara pintu ditutup. Begitu pintu ditutup, Melati langsung menjatuhkan pisau di tangannya dan menyeka air matanya diam-diam."Melati, aku mewakili Tirta minta maaf padamu. Kalau bukan karena dia mengusikmu, kamu juga nggak akan mengalami kejadian seperti ini." Melihat sosok Melati seperti ini, Ayu juga merasa tidak nyaman. Dia tahu betul, Melati bisa menghadapi hal seperti ini hari ini adalah karena ulah Tirta."Bibi ngomong apaan? Hal yang paling nggak kusesali seumur hidup ini adalah bersama Tirta. Kejadian hari ini sudah kuduga." Melati menyeka
last updateLast Updated : 2024-10-08
Read more

Bab 535

Warga desa yang senang menonton keributan pun semakin tertarik dan tidak berniat pergi.Kabar ini menyebar dengan cepat dari mulut ke mulut hingga seluruh desa mengetahuinya dalam waktu singkat!"Ayah, cepat hentikan si tua bangka itu. Kalau terus begini, kita bisa malu seumur hidup!" ujar menantu tertua Gandhi dengan kesal."Mau gimana aku mengatur mereka?" balas Gandhi dengan gusar. Mereka sekarang terjebak di sini dan tidak bisa pergi sama sekali.Tiba-tiba, dia mendapat sebuah ide, lalu berkata pada Damar dan istrinya, "Besan, begini saja. Kami pulang untuk kumpulkan uangnya untukmu. Bisa nggak kamu beri kami waktu untuk pulang dan persiapkan semuanya?"Damar berteriak dengan wajah memerah, "Sekarang ini kita sudah telanjur malu, untuk apa lagi menginginkan uangmu? Kalian tunggu Tirta pulang di sini, lalu hajar dia habis-habisan! Kalau bisa bunuh dia, kami yang tanggung konsekuensinya!""Oke, itu kamu yang bilang sendiri ya. Asalkan nggak suruh kami kembalikan uangnya, semuanya bis
last updateLast Updated : 2024-10-09
Read more

Bab 536

"Ada apa, Nona Bella?" tanya Tirta."Waktu aku pergi ke Farmasi Santika untuk bahas soal kerja sama, kenapa wanita cantik itu patuh sekali sama kamu? Kamu suruh dia jangan kerja sama, dia langsung menuruti ucapanmu. Kalian berdua ... punya hubungan apa?"Sambil menggigit bibirnya, Bella menatap mata Tirta dengan intens, seolah-olah ingin menebak isi pikirannya.Perlu diketahui bahwa pada saat itu, Bella ingat benar ketika dia memperkenalkan diri dan menawarkan kerja sama, para pemegang saham Farmasi Santika semuanya jelas-jelas sangat tertarik. Namun, hanya Agatha yang tidak menunjukkan reaksi apa pun. Dia selalu mengikuti pendapat Tirta.Mana mungkin seorang direktur perusahaan tidak ingin menghasilkan uang dan menolak kerja sama dengan Keluarga Purnomo? Namun, Agatha justru melakukannya. Hal ini membuat Bella mencurigai hubungan Tirta dan Agatha.Terlebih lagi, Agatha berencana membawa Tirta pulang ke rumahnya. Jadi, tentu saja dia ingin tahu dengan jelas!"Kami teman sejak kecil. Se
last updateLast Updated : 2024-10-09
Read more

Bab 537

"Ah .... Kalau begitu, nasibnya memang malang." Setelah mendengar cerita Tirta yang memilukan itu, Bella bahkan hampir saja menangis. Matanya yang memerah tampak berbinar saat menatap Tirta."Tirta, kamu adalah pria terbaik yang pernah kutemui. Kalau berada di posisimu, aku belum tentu bisa begitu murah hati memberikan resep itu kepada orang lain. Sepertinya memang aku yang terlalu berhati sempit. Maaf ya, Tirta ...," ucap Bella."Nggak apa-apa, Bella. Kamu mencurigaiku karena terlalu peduli padaku. Aku nggak marah, sebaliknya malah merasa senang."Tirta sambil pura-pura menyeka air matanya sambil membenamkan wajahnya ke dada Bella yang montok dan mencium wanginya. Bahkan air liurnya juga membasahi kerah baju Bella."Sudah, jangan nangis lagi. Aku memang salah. Nggak seharusnya aku mencurigaimu. Ke depannya aku nggak tanya lagi ya? Kamu berdiri dulu, biar aku bisa minta maaf dengan baik."Dipeluk Tirta sambil menangis membuat hati Bella merasa sedih. Oleh karena itu, dia pun buru-buru
last updateLast Updated : 2024-10-09
Read more

Bab 538

Mendengar ucapan Tirta, wajah Bella langsung memerah dan menyangkal, "Jangan bicara sembarangan, mana mungkin aku lupa?"Tirta berkata, "Kamu nggak mau tidur lagi denganku, bukankah itu berarti mau lupakan jasaku? Apa aku salah bicara?"Bella tidak bisa menyangkal bahwa tindakannya saat ini memang tidak jauh berbeda dari apa yang dikatakan Tirta. Bagaimanapun, waktu itu dia sendiri yang memohon agar Tirta memeluknya saat tidur."Tirta, bukannya aku nggak mau tidur sama kamu. Tapi lihatlah keadaanmu sekarang ... kamu buat aku kesakitan, gimana aku berani tidur sama kamu? Gimana kalau kamu kasar padaku nanti?"Ayu menjelaskan dengan perasaan bersalah. Saat berbicara, matanya menghindar ke arah lain, sementara hatinya berdegup kencang tak menentu.Tirta berdeham sejenak, lalu berkata dengan merasa bersalah, "Ah, kamu takut sama kemaluanku ini ya? Itu karena Nona Bella terlalu cantik. Kalau berhadapan sama wanita jelek, bendaku ini nggak akan bereaksi.""Aku berani jamin, aku cuma ingin ti
last updateLast Updated : 2024-10-09
Read more

Bab 539

Untungnya, hal yang dikhawatirkan Bella tidak terjadi. Pada saat bersamaan, rasa hangat dan nyaman yang tidak asing menyelimuti seluruh tubuhnya dan membuat Bella tanpa sadar menurunkan kewaspadaannya.Dia menghela napas lega. Namun tiba-tiba, ekspresi Bella berubah. Dia merasa Tirta melepaskannya. Dari sudut matanya, dia melihat Tirta sedang melepas pakaiannya.Secara refleks, Bella melindungi bagian tubuhnya yang penting dan bertanya, "Tir ... Tirta, kenapa kamu lepas pakaian?""Nona Bella, jangan panik. Aku sudah terbiasa tidur telanjang, rasanya lebih nyaman. Kamu nggak keberatan, 'kan?" Tirta melepas semua pakaiannya dengan cepat, lalu tersenyum dengan polos."Nggak ... nggak apa-apa, ayo cepat tidur," jawab Bella dengan wajah memerah. Dia tak mungkin memaksa Tirta untuk mengubah kebiasaannya. Oleh karena itu, dia hanya membalikkan tubuhnya dan berbaring menyamping dengan tersipu.Lantaran merasa gugup, Bella lupa bahwa Tirta tidak pernah tidur telanjang saat di dalam gua. Bella h
last updateLast Updated : 2024-10-10
Read more

Bab 540

Setelah menikmati sarapan yang menyenangkan bersama Bella, mereka menuju ke area luar di depan sebuah tambang giok dengan ditemani oleh staf. Saat itu, sekitar 100 orang sudah berkumpul di sana sambil menunggu dengan sabar."Bu Bella, Pak Tirta, ini adalah batu giok mentah yang ditambang pagi ini," kata seorang mandor yang segera berdiri menyambut mereka sembari menunjuk ke tumpukan batu di depan tambang.Batu giok mentah itu bervariasi ukurannya, ada yang sebesar telapak tangan, dan ada pula yang setinggi manusia. Sekilas, terlihat ada puluhan batu giok yang sudah terkumpul."Bagus, kalian sudah bekerja keras menambang sebanyak ini sepanjang pagi," kata Bella dengan wajah yang terlihat senang. "Setelah proyek ini selesai, setiap orang akan mendapatkan gaji dua kali lipat dari yang seharusnya."Melihat begitu banyak batu giok mentah pada hari pertama saja, Bella optimis bahwa akan ada lebih banyak lagi batu yang ditemukan di hari-hari berikutnya.Setelah menyampaikan terima kasih kepad
last updateLast Updated : 2024-10-10
Read more
PREV
1
...
5253545556
...
95
DMCA.com Protection Status