Home / Fantasi / Dokter Ajaib Primadona Desa / Chapter 541 - Chapter 550

All Chapters of Dokter Ajaib Primadona Desa: Chapter 541 - Chapter 550

949 Chapters

Bab 541

Melihat Tirta dan Bella bergandengan tangan menuju tumpukan batu giok tanpa menggubrisnya sama sekali, Resnu hampir kehilangan akal sehatnya. "Tirta, akan kubunuh kamu! Kalau kubunuh kamu, aku bisa merebut Bella kembali!"Dalam keadaan marah dan malu, Resnu tiba-tiba mengeluarkan sebuah pistol. Dia berteriak keras dan menarik pelatuknya!"Pak Tirta, hati-hati!" Pada saat Resnu mengeluarkan pistol, para pekerja dan mandor segera berteriak memperingatkan Tirta. Namun, semuanya sudah terlambat. Peluru telah telanjur ditembakkan."Tirta, awas!" Bella yang mendengar suara tembakan, langsung berbalik dengan ekspresi yang berubah drastis.Setelah terdengar suara tembakan, tubuh Tirta berhenti sejenak dan pakaian di punggungnya berlubang akibat terkena peluru."Hahaha, mati sana! Bukannya kamu merasa sudah hebat? Aku mau lihat seberapa hebatnya kamu!" Melihat Tirta tertembak, Resnu tampak sangat bersemangat. Pada saat bersamaan, dia berpikir bahwa memang sudah seharusnya dia membunuh Tirta sej
last updateLast Updated : 2024-10-10
Read more

Bab 542

Tirta tidak ingin membunuh Resnu di hadapan begitu banyak orang. Yang terpenting lagi adalah, status Resnu sangat tinggi. Jika Tirta membunuhnya sekarang, pasti akan membuat Bella terkena masalah.Jika hanya Tirta seorang, tentu dia tidak akan mempertimbangkan hal ini. Namun, karena telah memutuskan untuk menerima Bella, Tirta terpaksa harus mempertimbangkan banyak hal dan akhirnya melepaskan Resnu kali ini."Nggak kusangka. Master Tirta masih muda saja sudah sehebat ini .... Apa dia pernah belajar bela diri ya? Kalau nggak, mana mungkin bisa hancurin pistol?""Menurutku, sepertinya dia belajar Teknik Zirah Emas. Padahal tadi dia jelas-jelas terkena peluru, tapi malah nggak luka sedikit pun!"Setelah Resnu dan bawahannya melarikan diri, para pekerja yang merasa terkejut baru mulai tersadar kembali. Mereka semua menebak-nebak apakah Tirta memiliki jurus untuk melindungi diri. Jika bukan karena ada Bella di sana, mereka pasti sudah mengerumuni Tirta."Tirta, kamu ... benaran nggak apa-ap
last updateLast Updated : 2024-10-10
Read more

Bab 543

Melihat Bella begitu percaya diri, mandor yang bernama Adit ini lantas mengambil tiga potong batu yang berukuran lebih kecil untuk dipotong. Di satu sisi, dia penasaran dengan kepercayaan diri Bella. Di sisi lain, dia juga takut Bella akan ditipu orang."Adit, tunggu kami! Kami juga ikutan!" Beberapa pekerja lainnya berbondong-bondong mengikutinya. Hanya saja, beberapa saat setelah mereka pergi, ponsel Bella kembali berdering."Bella, ini Paman Dirga." Dirga menelepon Bella dengan suara yang kelelahan dan merasa bersalah."Paman, apa ada masalah yang mau diberitahukan padaku?" tanya Bella. Meski Dirga adalah seniornya, nada bicara Bella tetap terdengar tak acuh. Bagaimanapun, putranya telah mencoba untuk mencelakai Bell. Jadi, Bella juga tidak perlu bersikap segan pada Dirga."Bella, aku sudah tahu soal Pasha. Aku juga nggak nyangka anak itu bisa melakukan hal segila itu. Tujuanku meneleponmu adalah untuk minta maaf. Ke depannya, aku bakal didik Pasha dengan baik."Setelah ulah yang di
last updateLast Updated : 2024-10-11
Read more

Bab 544

"Pasha ... punya ambisi itu hal bagus. Tapi, sifatmu terlalu agresif dan kejam. Kalaupun diberi kesempatan, kamu juga nggak akan bisa mempertahankannya. Justru karena melihat sifatmu ini, Kakek baru memutuskan untuk menyuruh Bella untuk mengambil alih tambang giok ini.""Karena semuanya sudah terjadi, Ayah juga nggak akan banyak bicara. Setelah kamu pulang nanti, Kakek memutuskan akan menyuruhmu bekerja dari tingkat yang paling dasar. Dalam waktu 10 tahun, kalau kamu bisa meraih prestasi yang memuaskan bagi Kakek, dia akan beri kamu kesempatan lagi," ujar Dirga."Ayah, aku nggak percaya Kakek akan sebaik itu. Apa kamu buat perjanjian sama dia?" tanya Pasha dengan alis berkerut.Bisnis Keluarga Purnomo sangat besar dan banyak sekali anggota di bawah mereka. Tentu saja, hukuman yang biasa diberikan juga sangat ketat dan disiplin. Pasha telah melakukan hal separah ini, dia tidak percaya hanya menerima hukuman seperti ini.Waktu 10 tahun memang terdengar lama. Namun, darah yang mengalir da
last updateLast Updated : 2024-10-11
Read more

Bab 545

Saat Tirta baru saja hendak melanjutkan memeriksa giok, Adit dan beberapa pekerja lainnya telah kembali sambil membawa potongan giok dengan antusias."Bu Bella, benar-benar seperti yang kamu bilang. Ucapan Pak Tirta nggak salah! Beberapa batu giok yang ditambang ini isinya benar-benar seperti yang dikatakan Pak Tirta!"Mendengar hal itu, Tirta langsung menyadari bahwa kemampuannya lagi-lagi diragukan orang. Namun, dia tidak terlalu peduli. Kenyataan telah membuktikan kemampuannya."Kalau sudah tahu kehebatan Pak Tirta, kalian nggak mau minta maaf sama dia?" ucap Bella sambil bercanda."Tentu saja. Pak Tirta, aku benar-benar minta maaf. Aku yang nggak pandai menilai orang! Mohon terima permintaan maafku! Malam ini aku traktir Pak Tirta minum!" ujar Adit sambil terkekeh-kekeh."Cuma masalah kecil kok, nggak perlu sampai begitu. Aku juga nggak marah. Pak Adit cepat urus anggota untuk mulai penambangan lagi. Setelah selesai sibuk nanti, aku masih harus segera pulang," balas Tirta seraya te
last updateLast Updated : 2024-10-11
Read more

Bab 546

Ternyata setelah mengetahui Tirta dan Bella selamat, Pasha langsung membuat rencana untuk berjaga-jaga Tirta dan Bella membuat perhitungan dengannya.Pasha bersembunyi di depan pintu masuk gua untuk mengubur 8 buah detonator yang digunakan saat penggalian gunung.Jika Tirta dan Bella tidak kembali secepat itu, Pasha pasti mengubur lebih banyak detonator lagi. Dia sengaja memilih tempat ini karena ruang di depan pintu masuk gua disiapkan khusus untuk menyimpan batu giok. Pasha yakin Tirta dan Bella akan menginjakkan kaki mereka di sana.Ternyata, dugaannya tidak salah. Ketika kedua orang itu sedang lengah, kedelapan detonator itu meledak secara bersamaan. Gua runtuh dan mengubur hidup-hidup Tirta dan Bella. Mereka pasti mati!Itu sebabnya, Tirta merasa tanah di sini lebih lunak daripada tanah lainnya. Sayangnya, Tirta tidak terpikir Pasha akan melakukan hal seperti ini.Ledakan dahsyat membuat tanah berguncang. Kamar tempat Pasha berada bahkan hancur. Pasha membuang remotnya, lalu melan
last updateLast Updated : 2024-10-11
Read more

Bab 547

Sebelum sempat melangkah lebih jauh, tiba-tiba tumpukan batu di belakangnya berguncang dan terjatuh."Ada apa ini? Masa mereka masih hidup?" Pasha tanpa sadar menghentikan langkah kakinya. Namun, hal seperti ini tidak mungkin terjadi. Batu-batu itu setidaknya jutaan kilogram. Siapa pun yang tertimpa pasti akan mati. Tidak mungkin ada yang selamat!Namun, sebelum Pasha merasa lega, makin banyak batu yang bergelinding. Saat berikutnya, terlihat Tirta yang sekujur tubuhnya berdebu, menggendong Bella yang tidak sadarkan diri. Mereka benar-benar keluar dari tumpukan batu!Tirta memang tidak menduga akan terjadi ledakan seperti itu. Saat itu, dia ingin mengambil keuntungan dari Bella. Kebetulan, dia sedang memeluk Bella dengan erat. Itu sebabnya, ketika ledakan terjadi dan gua runtuh, Tirta langsung melindungi Bella.Jika itu orang lain, mereka pasti sudah ditimpa batu dan mati. Namun, hal ini berbeda untuk Tirta. Dia mengerahkan segenap tenaganya untuk meloloskan diri dari tumpukan batu.Ti
last updateLast Updated : 2024-10-12
Read more

Bab 548

Tirta tidak sempat memedulikan orang-orang di dalam gua lagi. Ledakan hanya membuat sebagian pintu masuk gua runtuh. Jadi, nyawa mereka tidak berada dalam bahaya. Asalkan membuka jalan keluar untuk mereka, mereka pasti selamat.Kini, yang paling penting adalah nyawa Bella. Tirta menggendong Bella sambil berlari kencang. Pada saat yang sama, dia tidak lupa mencari bahan obat untuk meracik Pil Kebangkitan.Tirta memang telah menemukan cara untuk menyelamatkan Bella. Namun, bahan obat untuk meracik Pil Kebangkitan terlalu langka. Dia tidak yakin bisa menemukannya.Jika tidak bisa mengumpulkannya dalam waktu singkat, Bella akan mati! Ketika memikirkan ini, Tirta merasa makin panik.Di sini adalah pinggiran tambang giok. Banyak tanah yang telah digali. Terlihat banyak jejak aktivitas di sini, jadi tidak mungkin ada bahan obat yang tersisa. Jika ingin menemukannya, Tirta harus masuk ke pedalaman hutan."Tirta ... Tirta .... Apa aku sudah mati? Syukurlah! Meskipun aku mati, kamu tetap memeluk
last updateLast Updated : 2024-10-12
Read more

Bab 549

Agar tidak memperparah cedera Bella, Tirta terpaksa meninggalkannya dulu. Dia mencari dahan pohon dan rerumputan untuk menghalangi Bella. Setelah semuanya beres, dia segera berlari ke pedalaman hutan!Untungnya, Tirta menghafal semua karakteristik obat yang tertera di buku medis kuno. Dia tahu di mana tumbuhnya bahan obat yang diperlukan untuk meracik Pil Kebangkitan.Ketika menemukan bahan obat di antara bebatuan, Tirta langsung menginjak batu hingga hancur! Ketika menemukan bahan obat di antara duri, dia langsung menerobos tanpa takut terluka! Ketika menemukan bahan obat di seberang sungai, dia langsung menyeberangi sungai!Ketika menemukan bahan obat di antara pepohonan, dia langsung mematahkan pohon! Ketika menemukan bahan obat di tebing, dia langsung mengambilnya tanpa takut mempertaruhkan nyawa!Hanya dalam sejam, Tirta berhasil menemukan lima macam bahan obat. Kalau bukan karena punya fisik istimewa, dia pasti tidak akan tahan.Namun, Tirta belum menemukan obat terakhir untuk me
last updateLast Updated : 2024-10-12
Read more

Bab 550

Dengan demikian, detak jantung Bella mulai terdeteksi kembali. Awalnya masih sangat lambat, tetapi seiring pergerakan mutiara perak itu, detak jantung Bella akhirnya normal. Napasnya juga stabil. Itu artinya, Bella telah melewati masa kritis."Bahan obat ini lumayan juga." Bisa dibilang wanita itu merebut Bella dari malaikat maut. Namun, tidak terlihat perubahan apa pun pada ekspresinya. Tatapannya justru tertuju pada lima bahan obat yang dipetik oleh Tirta.Kemudian, wanita itu mengambilnya. Kelima bahan obat itu tiba-tiba menjadi layu. Semua khasiat yang terkandung di dalam diserap olehnya."Aku sudah menyelamatkannya. Jangan lupa janjimu padaku." Wanita itu melambaikan tangannya, lalu mutiara perak meninggalkan tubuh Bella dan masuk ke tubuh Tirta.Tidak berselang lama, kesadaran Tirta pulih kembali. Dia bergumam, "Aku nggak akan lupa."Tirta mencemaskan kondisi Bella. Setelah tersadar, dia segera mencari Bella. Begitu melihatnya, dia tak kuasa berseru kaget, "Bu Bella benaran selam
last updateLast Updated : 2024-10-12
Read more
PREV
1
...
5354555657
...
95
DMCA.com Protection Status