Share

Bab 546

Author: Hazel
Ternyata setelah mengetahui Tirta dan Bella selamat, Pasha langsung membuat rencana untuk berjaga-jaga Tirta dan Bella membuat perhitungan dengannya.

Pasha bersembunyi di depan pintu masuk gua untuk mengubur 8 buah detonator yang digunakan saat penggalian gunung.

Jika Tirta dan Bella tidak kembali secepat itu, Pasha pasti mengubur lebih banyak detonator lagi. Dia sengaja memilih tempat ini karena ruang di depan pintu masuk gua disiapkan khusus untuk menyimpan batu giok. Pasha yakin Tirta dan Bella akan menginjakkan kaki mereka di sana.

Ternyata, dugaannya tidak salah. Ketika kedua orang itu sedang lengah, kedelapan detonator itu meledak secara bersamaan. Gua runtuh dan mengubur hidup-hidup Tirta dan Bella. Mereka pasti mati!

Itu sebabnya, Tirta merasa tanah di sini lebih lunak daripada tanah lainnya. Sayangnya, Tirta tidak terpikir Pasha akan melakukan hal seperti ini.

Ledakan dahsyat membuat tanah berguncang. Kamar tempat Pasha berada bahkan hancur. Pasha membuang remotnya, lalu melan
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (5)
goodnovel comment avatar
Nasri Sr
terlalu mahan untuk baca di gnovel ini.
goodnovel comment avatar
Saifatullah
tamattttty
goodnovel comment avatar
irman abu athifa
iya makin sedikit
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 547

    Sebelum sempat melangkah lebih jauh, tiba-tiba tumpukan batu di belakangnya berguncang dan terjatuh."Ada apa ini? Masa mereka masih hidup?" Pasha tanpa sadar menghentikan langkah kakinya. Namun, hal seperti ini tidak mungkin terjadi. Batu-batu itu setidaknya jutaan kilogram. Siapa pun yang tertimpa pasti akan mati. Tidak mungkin ada yang selamat!Namun, sebelum Pasha merasa lega, makin banyak batu yang bergelinding. Saat berikutnya, terlihat Tirta yang sekujur tubuhnya berdebu, menggendong Bella yang tidak sadarkan diri. Mereka benar-benar keluar dari tumpukan batu!Tirta memang tidak menduga akan terjadi ledakan seperti itu. Saat itu, dia ingin mengambil keuntungan dari Bella. Kebetulan, dia sedang memeluk Bella dengan erat. Itu sebabnya, ketika ledakan terjadi dan gua runtuh, Tirta langsung melindungi Bella.Jika itu orang lain, mereka pasti sudah ditimpa batu dan mati. Namun, hal ini berbeda untuk Tirta. Dia mengerahkan segenap tenaganya untuk meloloskan diri dari tumpukan batu.Ti

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 548

    Tirta tidak sempat memedulikan orang-orang di dalam gua lagi. Ledakan hanya membuat sebagian pintu masuk gua runtuh. Jadi, nyawa mereka tidak berada dalam bahaya. Asalkan membuka jalan keluar untuk mereka, mereka pasti selamat.Kini, yang paling penting adalah nyawa Bella. Tirta menggendong Bella sambil berlari kencang. Pada saat yang sama, dia tidak lupa mencari bahan obat untuk meracik Pil Kebangkitan.Tirta memang telah menemukan cara untuk menyelamatkan Bella. Namun, bahan obat untuk meracik Pil Kebangkitan terlalu langka. Dia tidak yakin bisa menemukannya.Jika tidak bisa mengumpulkannya dalam waktu singkat, Bella akan mati! Ketika memikirkan ini, Tirta merasa makin panik.Di sini adalah pinggiran tambang giok. Banyak tanah yang telah digali. Terlihat banyak jejak aktivitas di sini, jadi tidak mungkin ada bahan obat yang tersisa. Jika ingin menemukannya, Tirta harus masuk ke pedalaman hutan."Tirta ... Tirta .... Apa aku sudah mati? Syukurlah! Meskipun aku mati, kamu tetap memeluk

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 549

    Agar tidak memperparah cedera Bella, Tirta terpaksa meninggalkannya dulu. Dia mencari dahan pohon dan rerumputan untuk menghalangi Bella. Setelah semuanya beres, dia segera berlari ke pedalaman hutan!Untungnya, Tirta menghafal semua karakteristik obat yang tertera di buku medis kuno. Dia tahu di mana tumbuhnya bahan obat yang diperlukan untuk meracik Pil Kebangkitan.Ketika menemukan bahan obat di antara bebatuan, Tirta langsung menginjak batu hingga hancur! Ketika menemukan bahan obat di antara duri, dia langsung menerobos tanpa takut terluka! Ketika menemukan bahan obat di seberang sungai, dia langsung menyeberangi sungai!Ketika menemukan bahan obat di antara pepohonan, dia langsung mematahkan pohon! Ketika menemukan bahan obat di tebing, dia langsung mengambilnya tanpa takut mempertaruhkan nyawa!Hanya dalam sejam, Tirta berhasil menemukan lima macam bahan obat. Kalau bukan karena punya fisik istimewa, dia pasti tidak akan tahan.Namun, Tirta belum menemukan obat terakhir untuk me

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 550

    Dengan demikian, detak jantung Bella mulai terdeteksi kembali. Awalnya masih sangat lambat, tetapi seiring pergerakan mutiara perak itu, detak jantung Bella akhirnya normal. Napasnya juga stabil. Itu artinya, Bella telah melewati masa kritis."Bahan obat ini lumayan juga." Bisa dibilang wanita itu merebut Bella dari malaikat maut. Namun, tidak terlihat perubahan apa pun pada ekspresinya. Tatapannya justru tertuju pada lima bahan obat yang dipetik oleh Tirta.Kemudian, wanita itu mengambilnya. Kelima bahan obat itu tiba-tiba menjadi layu. Semua khasiat yang terkandung di dalam diserap olehnya."Aku sudah menyelamatkannya. Jangan lupa janjimu padaku." Wanita itu melambaikan tangannya, lalu mutiara perak meninggalkan tubuh Bella dan masuk ke tubuh Tirta.Tidak berselang lama, kesadaran Tirta pulih kembali. Dia bergumam, "Aku nggak akan lupa."Tirta mencemaskan kondisi Bella. Setelah tersadar, dia segera mencari Bella. Begitu melihatnya, dia tak kuasa berseru kaget, "Bu Bella benaran selam

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 551

    Kemudian, Tirta membantu Bella menyambungkan tulangnya kembali. Setiap gerak-gerik Tirta sangat lembut. Dia tidak ingin Bella merasa sakit.Faktanya, Bella memang tidak bisa merasa sakit. Ini karena tatapannya terfokus pada Tirta yang merawatnya dengan sepenuh hati, seolah-olah hanya ada dirinya di hati Tirta.Tirta tahu Bella hanya menahan rasa sakitnya. Dia berkata, "Bu, kalau sakit, kamu boleh ngobrol denganku supaya bisa lebih rileks.""Nggak sakit kok, sedikit pun nggak. Omong-omong, kenapa tiba-tiba terjadi ledakan?" Bella menggeleng, lalu bertanya dengan penasaran."Itu ulah Pasha. Tapi, aku sudah membunuhnya untuk membalaskan dendammu. Beraninya dia melakukan hal semacam itu. Aku nggak mungkin membiarkannya hidup!" timpal Tirta. Ketika mengungkit tentang Pasha, ekspresi Tirta menjadi dipenuhi kebencian."Kamu membunuhnya?" Bella terkejut mendengarnya. Jika ada yang mengetahuinya, apakah Tirta akan dalam bahaya? Bagaimanapun, pembunuhan adalah sesuatu yang ilegal."Nggak perlu c

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 552

    Tirta telah memberi tahu Adit bahwa ledakan disebabkan oleh Pasha. Dia bisa menebak alasan Pasha mati. Pasti ada kaitannya dengan Tirta. Namun, tindakan Pasha ini sangat keterlaluan. Bisa dibilang dia pantas mati."Tenang saja, Pak. Kami nggak bakal membocorkan apa pun." Para pekerja mengiakan."Kalian bereskan kekacauan di sini, kalian ikut aku menjaga kamar Bu Bella. Jangan terlalu ribut. Bu Bella harus istirahat," perintah Adit.....Sebelum langit gelap, Tirta kembali dengan membawa banyak bahan obat. Kemudian, dia memasak semua bahan obat itu dan menyuapi Bella.Pada akhirnya, Bella tertidur lelap sambil menggenggam tangan Tirta. Tirta tidak menyingkirkan tangannya. Dia duduk sambil tidur di pinggir ranjang, membiarkan Bella menggenggamnya.Keesokan pagi, Bella mendapati Tirta tidur di pinggir ranjang. Dia merasa sangat terharu. Tirta juga merasakan pergerakan Bella. Dia tahu Bella sudah bangun, jadi membuka mata dan menguap."Tirta, kenapa kamu nggak tidur di ranjang saja?" tanya

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 553

    Ketika Tirta kembali dengan membawa obat, Bella berkata dengan wajah tersipu dan suara lirih, "Tirta, ayahku bakal kemari. Dia bilang mau melihatmu.""Hah? Melihatku?" Tirta termangu."Ya. Kalau dia merasa puas, kita bisa bersama." Ketika mengatakan ini, tatapan Bella terus tertuju pada Tirta."Oh ... baguslah kalau begitu." Ekspresi Tirta tampak agak canggung."Tirta, sepertinya kamu nggak senang. Kamu nggak ingin pacaran denganku ya?" Bella seketika merasa cemas."Bukan begitu. Aku cuma gugup. Gimana kalau ayahmu nggak menyukaiku nanti? Bukankah sangat gawat?" Tirta berpura-pura menghela napas dengan cemas.Faktanya, Tirta sama sekali tidak merasa gugup. Masalahnya adalah ada banyak wanita cantik yang menunggunya di rumah. Jika Tirta bertemu ayah Bella dan hubungan mereka direstui, dengan kekuasaan Keluarga Purnomo, mereka pasti akan tahu Tirta punya banyak wanita.Ketika saat itu tiba, bukankah Bella akan menangis darah dan membencinya? Tidak boleh, Tirta tidak boleh membuat ayah Be

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 554

    Darwan berujar, "Tampaknya semua ini berkat Tirta yang disebut-sebut Bella. Masih muda, tapi selain ahli dalam memilih batu, kemampuan medisnya juga luar biasa. Aku jadi makin penasaran dengannya."Mendengar perkataan awal dokter wanita itu, ekspresi Darwan sempat berubah. Namun setelah mendengar bahwa kondisi Bella sudah membaik, kekhawatirannya pun mereda. Dari nada bicara dokter, Darwan bisa merasakan bahwa Tirta adalah sosok yang sangat dihargai.Saat ini, Bella berucap, "Ayah, awalnya aku juga nggak tahu dia sehebat itu. Tapi setelah itu aku menyadari bahwa dia hampir bisa melakukan apa saja. Rasanya nggak ada yang nggak bisa dia lakukan.""Bahkan, Pil Kecantikan yang sedang sangat populer adalah hasil karyanya," puji Bella. Dia merasa lega ketika melihat reaksi ayahnya. Itu sebabnya, dia mulai memuji Tirta tanpa henti."Oh? Jadi, Pil Kecantikan itu hasil karyanya? Anak muda yang hebat!" ucap Darwan yang makin kagum. Pil Kecantikan yang menjadi sorotan Keluarga Purnomo karena pot

Latest chapter

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1197

    "Kenapa Anda nggak biarkan aku mati saja!" Yudha merosot lemas, bersandar pada tiang kayu dengan air mata bercucuran dan penuh penyesalan."Dasar bodoh .... Tentu saja aku ingin membunuhmu seribu kali, bahkan sepuluh ribu kali kalau bisa! Kamu memang pantas mati, tapi sekarang belum waktunya untukmu mati ....""Pergilah .... Segera kumpulkan 500 anak laki-laki dan perempuan yang berusia di bawah enam tahun! Aku butuh darah mereka untuk memulihkan kekuatan!"Kesadaran ular berkepala delapan yang lemah, berkata dengan terbata-bata."Baik .... Aku akan segera kumpulkan 500 anak untuk dikorbankan kepada Dewa Ular!"Mendengar perintah tersebut, Yudha langsung bangkit dari tanah. Dengan tubuh gemetar, dia segera berlari menuruni gunung dengan tergesa-gesa untuk mengatur semuanya."Tunggu sebentar ...." Tiba-tiba, suara serak ular berkepala delapan kembali terdengar dari belakangnya."Dewa Ular .... Apakah masih ada perintah lain?" Yudha langsung berhenti melangkah dan berlutut di tempat."Ma

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1196

    Ketika masih kecil, Yudha pernah dibawa ayahnya masuk ke pondok kecil ini. Saat itu, dia baru berusia lima tahun. Dia masih polos dan belum mengerti apa-apa.Namun, hingga kini, dia tidak pernah melupakan bagaimana ayahnya, Khairul Gomies, kepala Keluarga Gomies generasi sebelumnya, menatap patung Dewa Ular dengan tatapan yang hormat dan antusias."Yudha, Dewa Ular adalah dewa sejati yang telah melindungi dan menjaga kejayaan Keluarga Gomies agar tidak pudar selama dua ribu tahun!""Dewa Ular maha kuasa, dia adalah leluhur semua pendeta spiritual! Dia adalah dewa yang paling hebat di dunia ini!""Suatu hari nanti, kamu akan menjadi pelayan Dewa Ular. Jangan marah atau bersedih karenanya, kamu seharusnya merasa bahagia! Karena di dunia ini, tidak ada satu pun hal yang tidak bisa dilakukan oleh Dewa Ular!""Menjadi pelayan Dewa Ular adalah kehormatan tertinggi dalam hidupmu!"Kata-kata itu terukir dalam-dalam di lubuk hati Yudha. Seiring waktu, dia pun tumbuh dan menjadi seorang pendeta

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1195

    Akhir-akhir ini, Genta semakin sering berbicara dengan Tirta. Kepribadiannya juga tampak semakin mirip dengan manusia.Saat ini, dia bahkan mulai mempertimbangkan keadaan Tirta. Mungkin saja ini terjadi karena Tirta telah membantunya menyerap energi dari 80 pesilat kuno. Sebagai bentuk hadiah, mungkin itulah alasan dia memiliki pemikiran seperti ini."Ah, Kak, bisa nggak aku nggak menggunakan artefak sihir yang menjijikkan ini? Nanti, setelah aku mencapai tahap pembentukan fondasi, aku mau buat artefakku sendiri. Boleh nggak?"Dalam ingatan yang ditanamkan Genta pada Tirta, ada berbagai informasi mengenai artefak sihir. Tirta memahami betapa luar biasanya benda tersebut, tetapi dia benar-benar tidak menginginkan kipas lipat dengan shikigami itu."Dasar nggak tahu terima kasih. Kalau kamu nggak mau, aku akan serap energi spiritualnya untuk diriku sendiri." Nada Genta sangat tegas, bahkan terdengar sedikit kesal. Melihat Tirta begitu menolak, dia pun tidak berbicara lebih lanjut dan lang

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1194

    "Sebelum berangkat, Yara sempat minta izin dariku untuk pergi ke Darsia. Tujuannya adalah menyelidiki keberadaan dunia misterius para pesilat kuno di sana.""Dia ingin menemukan lokasi dunia misterius dan mendapatkan ramuan spiritual serta batu energi untuk mempercepat pemulihan kekuatan Dewa Ular! Dan sekarang ... seseorang telah membunuh Yara!""Siapa pelakunya? Sebelum pergi, aku sudah memberinya kipas lipat yang berisi Shikigami! Itu bukan benda biasa, melainkan artefak spiritual yang diberikan langsung oleh Dewa Ular!""Selain itu, Yara juga membawa Air Mayat serta berbagai teknik rahasia pendeta spiritual untuk melindungi dirinya sendiri. Bahkan kalau para pesilat kuno Negara Darsia mengadangnya, seharusnya mereka nggak bisa membunuhnya.""Kalaupun Yara nggak bisa menang, paling nggak, dia seharusnya bisa melarikan diri dengan selamat! Siapa yang sebenarnya membunuh Yara…?"Setelah amarahnya sedikit mereda, Yudha mulai menganalisis secara mendalam siapa yang bisa menjadi pelaku p

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1193

    Tirta benar-benar tidak menyangka bahwa mereka akan menyetujui syarat yang dia ajukan semudah itu. Hal itu membuat suasana hatinya membaik secara drastis.Sebelum pergi, Tirta kembali melirik Kurnia, seakan ingin mengatakan sesuatu. "Pak Tirta, kalau ada perintah, silakan katakan saja," kata Kurnia dengan hormat sambil mengepalkan tangan sebagai tanda penghormatan."Kurnia, bagaimanapun juga, akulah yang membuat lenganmu patah. Aku punya resep obat yang bisa membuat lenganmu tumbuh kembali.""Tapi, mencari bahan-bahannya mungkin akan memakan waktu yang cukup lama. Kalau kamu bersedia menunggu, aku bisa membantumu memulihkan lenganmu sepenuhnya."Tirta mengingat teknik pengobatan ajaib yang diwariskan oleh Genta di dalam ingatannya, lalu menawarkan solusi itu kepada Kurnia."Aku bersedia! Tentu saja aku bersedia! Terima kasih atas kebaikanmu, Pak Tirta!"Mendengar hal itu, Kurnia begitu terkejut dan terharu hingga langsung berlutut di depan Tirta untuk mengungkapkan rasa terima kasihnya

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1192

    "Sudahlah, Laras. Tindakan nggak senonoh apa pun yang pernah kubuat padamu sebelumnya, setidaknya sekarang aku nggak pernah begitu lagi sama kamu, 'kan?""Kamu nggak boleh panggil aku bajingan mesum lagi. Kamu boleh panggil aku Tirta saja, atau Kak Tirta juga boleh. Kalau kamu nggak bisa lakukan itu, sebaiknya kamu kembali saja ke dunia misterius," kata Tirta sambil menarik napas dalam-dalam, berusaha menjaga reputasinya."Huh, kalau begitu aku panggil Tirta saja. Sepertinya kita juga sebaya!" jawab Laras sambil menoleh ke arah lain setelah berpikir sejenak."Kak Tirta, aku nggak akan panggil kamu bajingan mesum. Karena kamu adalah orang baik."Tina merasa ekspresi serius Tirta saat membela diri tadi cukup menggelikan. Dengan sedikit keberanian, dia menepuk lengan Tirta dan berkata demikian."Hehe, bagus! Tina memang paling penurut."Suasana hati Tirta menjadi semakin bagus. Dia mengusap rambut panjang Tina dengan lembut sebelum mengalihkan pandangannya ke Tina, Laras, serta Kimmy yang

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1191

    "Nak, jangan persulit kami!"Para pesilat kuno yang berhasil selamat dan beberapa ketua sekte berusaha untuk bernegosiasi dengan Tirta."Persulit kalian? Hehe .... Kamu kira aku nggak tahu apa yang ada di pikiran kalian? Kalian cuma merasa batu alami terlalu berharga dan nggak mau memberikannya padaku, bukan?""Sejujurnya saja, semua sumber daya dunia fana ini sama sekali nggak menarik bagiku. Aku cuma menginginkan batu alami! Aku bisa menyelamatkan kalian, tapi aku juga bisa membunuh kalian!""Siapa pun yang nggak setuju, jangan salahkan aku kalau aku berubah menjadi musuh kalian!"Tirta menyeringai dingin sambil menatap para ahli seni bela diri kuno yang tersisa di sekelilingnya.Saat mengucapkan kata-kata itu, aura dingin dan niat membunuh yang mengerikan terpancar dari tubuhnya!"Cecunguk ini ternyata punya sedikit keberanian juga."Di dalam lautan kesadarannya, Genta berkomentar dengan nada santai. Jika dia yang berada di posisi Tirta sekarang, para pesilat kuno ini tidak akan sel

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1190

    "Yang penting jangan lupakan kamu ...," gumam Tirta. Permintaan Tina sangat sederhana. Dia benar-benar wanita yang polos.Tirta mendesah, lalu menyetujui permintaan Tina, "Oke, namamu Tina, 'kan? Kalau begitu, kamu ikut aku saja. Aku ... ada sesuatu yang nggak bisa kukatakan padamu sekarang. Nanti aku baru beri tahu kamu setelah pulang."Tina langsung berhenti menangis setelah Tirta menyetujui permintaannya. Dia menyeka air matanya, lalu berujar kepada Edwan dengan antusias, "Pak Edwan, Kakak setuju aku ikut dia. Aku ... nggak ikut kalian pulang lagi."Tina berpesan, "Pak Edwan, tolong sampaikan pada guruku. Kalau ada kesempatan, aku dan Kakak akan pergi ke dunia misterius untuk mengunjungi guruku.""Oke. Kalian berdua jaga diri baik-baik. Kami pamitan dulu," balas Edwan sambil tersenyum. Dia memberi hormat kepada Tirta, lalu membawa membawa murid Sekte Kebebasan meninggalkan puncak gunung.Setelah Edwan dan lainnya pergi, Tina berdiri di belakang Tirta. Dia mengamati wajah Tirta, lalu

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1189

    Di puncak gunung, semua pesilat kuno yang diselamatkan Tirta memberi hormat kepadanya. Salah satu pesilat kuno berkata, "Sobat, kamu sudah menyelamatkan kami, tapi kami nggak tahu namamu. Apa kamu bisa beri tahu kami? Ke depannya, kami pasti akan mengunjungimu setelah beristirahat di dunia misterius."Tirta berpikir sejenak, lalu menanggapi, "Sebenarnya aku nggak perlu beri tahu kalian namaku. Kalau kalian mau membalasku, bantu aku cari batu spiritual setelah kalian kembali ke dunia misterius. Eh, salah. Maksudku cari batu alami."Tirta menambahkan, "Nantinya aku akan ambil batu alami itu waktu aku pergi ke dunia misterius."Tirta sudah merebut energi internal mereka. Biarpun sedikit keterlaluan, Tirta sudah menyelamatkan mereka. Tindakan Tirta sama seperti dokter yang mengangkat salah satu organ dalam pasien untuk menyelamatkannya.Pasien tidak akan menyalahkan dokter. Sebaliknya, pasien akan membayar biaya pengobatan setelah selamat. Jadi, batu alami yang diminta Tirta bisa dianggap

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status