Share

Bab 554

Penulis: Hazel
Darwan berujar, "Tampaknya semua ini berkat Tirta yang disebut-sebut Bella. Masih muda, tapi selain ahli dalam memilih batu, kemampuan medisnya juga luar biasa. Aku jadi makin penasaran dengannya."

Mendengar perkataan awal dokter wanita itu, ekspresi Darwan sempat berubah. Namun setelah mendengar bahwa kondisi Bella sudah membaik, kekhawatirannya pun mereda. Dari nada bicara dokter, Darwan bisa merasakan bahwa Tirta adalah sosok yang sangat dihargai.

Saat ini, Bella berucap, "Ayah, awalnya aku juga nggak tahu dia sehebat itu. Tapi setelah itu aku menyadari bahwa dia hampir bisa melakukan apa saja. Rasanya nggak ada yang nggak bisa dia lakukan."

"Bahkan, Pil Kecantikan yang sedang sangat populer adalah hasil karyanya," puji Bella. Dia merasa lega ketika melihat reaksi ayahnya. Itu sebabnya, dia mulai memuji Tirta tanpa henti.

"Oh? Jadi, Pil Kecantikan itu hasil karyanya? Anak muda yang hebat!" ucap Darwan yang makin kagum.

Pil Kecantikan yang menjadi sorotan Keluarga Purnomo karena pot
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 555

    Namun, ketika perkataan itu sampai ke telinga Darwan, itu justru membuatnya makin mengagumi Tirta. Sebab, dia menganggapnya sangat rendah hati.Darwan memuji, "Bagus, bagus sekali. Selama bertahun-tahun di dunia bisnis, aku sudah bertemu banyak anak muda, tapi nggak ada yang sehebat dirimu.""Kebanyakan dari mereka terlalu sombong dan suka meremehkan orang lain. Tapi, kamu justru rendah hati dan punya sifat yang baik. Putriku memang punya selera yang bagus!" lanjut Darwan."Ayah, jangan terlalu membesar-besarkan. Ini karena Tirta memang hebat, bukan karena aku," jawab Bella dengan malu-malu. Dia menatap Tirta dengan penuh kekaguman.Bella sendiri tidak menyangka bahwa ayahnya akan sangat puas dengan Tirta. Dengan begitu, hubungannya dengan Tirta pun hampir pasti bisa diterima.Namun, Tirta justru merasa makin tertekan. Dia bahkan sudah merendahkan dirinya. Lantas, kenapa Darwan malah makin menyukainya?"Tirta, boleh tahu kamu berasal dari mana? Gimana keadaan keluargamu?" tanya Darwan

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 556

    Namun, Tirta masih terlihat ragu. Bella buru-buru berucap dengan cemas, "Tirta, cepat terima saja. Kamu sudah menyelamatkan nyawaku berkali-kali. Menurutku, uang sebanyak ini malah terlalu sedikit."Darwan yang terlihat tenang di luar, sebenarnya terkejut dalam hatinya. Sikap Bella begitu antusias, seolah rela memberikan seluruh kekayaan Keluarga Purnomo untuk Tirta. Ternyata benar, anak perempuan akan sulit ditahan setelah tumbuh dewasa."Baiklah. Makasih, Paman Darwan," ucap Tirta akhirnya. Dia menerima cek itu dan menyimpannya dengan hati-hati.Sebelumnya, Tirta hanya bercanda dengan Bella. Dia mengatakan bahwa setelah menyelamatkan nyawa anak orang kaya sepertinya, dia harus diberikan kompensasi setidaknya triliunan.Namun, siapa sangka itu menjadi kenyataan. Itu adalah uang 40 triliun. Mungkin sepanjang hidupnya, Tirta tidak akan bisa menghabiskan uang sebanyak itu.Darwan berucap, "Nak, Ayah akan mengatur urusan penyerahan tambang giok ini dulu. Setelah Ayah kembali, kita akan la

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 557

    Segera setelah itu, Darwan memberikan sebuah kartu kepada Tirta. Dia memberi tahu, "Tirta, ini nomor telepon pribadiku. Kalau ada masalah yang nggak bisa kamu selesaikan, jangan ragu untuk menghubungiku kapan saja."Tirta membalas, "Makasih, Paman Darwan. Bella, aku akan pulang dulu. Fokuslah untuk pemulihan tubuhmu. Kita akan segera bertemu lagi."....Setelah keluar dari bandara, Tirta mengendarai Mercedes Maybach dan kembali ke Desa Persik. Meskipun sudah semalaman tidak tidur, Tirta sama sekali tidak merasa lelah.Pikirannya dipenuhi dengan rencana bagaimana nanti mempertemukan Ayu dengan Bella, serta bagaimana menjelaskan semuanya kepada Ayu dan yang lainnya. Memiliki banyak wanita memang cukup merepotkan!"Nanti saat waktunya tiba, pasti ada jalan keluar," ucap Tirta. Dia menghentikan pikirannya yang berkecamuk.Dalam perjalanan, Tirta teringat sudah cukup lama tidak menghubungi Agatha. Dia sebenarnya berniat mampir untuk melihat bagaimana hasil penjualan Pil Kecantikannya.Namun

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 558

    Setelah mendengar rencana itu, Calista mendesak, "Ayah, cepat setuju saja. Aku mau pulang buat main mahyong!""Ya, kita sudah terseret selama beberapa hari. Ayo, cepat ikuti cara Damar. Kalau terus begini, aku bisa mati kelelahan," seru istri kedua Gandhi dengan sinis. Dia adalah seorang wanita paruh baya."Oke. Setelah urusan ini selesai, kami akan langsung pergi. Jangan pernah cari-cari kami lagi untuk minta uang mahar," ucap Gandhi tanpa ragu sedikit pun kepada Damar.Dari sini, terlihat jelas bahwa Gandhi memang sudah tidak peduli pada putrinya. Hal ini mungkin karena ibu Melati meninggal lebih awal.Setelah menikah lagi, istri barunya melahirkan seorang putra. Gandhi lebih menyayangi putranya. Lambat laun, dia pun mengabaikan Melati sepenuhnya.Berhubung Gandhi tidak peduli, anggota Keluarga Handoko lainnya juga tidak menghargainya. Bahkan sebelum Melati datang ke Desa Persik, hidupnya di Keluarga Handoko tidak pernah mudah."Oke. Kamu dan anakmu dobrak pintunya. Aku sudah tua, ng

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 559

    Hampir saja pintu kayu di dalam rumah juga berhasil didobrak. Ayu dan Melati menjadi makin panik! Di momen genting seperti ini, mereka berdua teringat dengan Tirta.Namun, ponsel Tirta tak bisa dihubungi. Dia sudah menghilang selama beberapa hari. Entah apakah dia tahu tentang situasi mereka saat ini.Sepertinya tidak ada yang bisa membantu mereka menghadapi Damar dan yang lainnya. Mereka hanya bisa sebisa mungkin menahan pintu agar Gandhi tidak berhasil mendobraknya.Brak!Namun sayangnya, mereka hanyalah wanita yang kekuatannya tak sebanding dengan Gandhi dan Frans. Terutama Frans yang beratnya lebih dari 100 kilogram. Tak lama kemudian, pintu kayu pun berhasil didobrak dan mereka terjatuh ke lantai."Dasar wanita hina! Sekarang, kamu mau lari ke mana? Kalau aku nggak menghajarmu, kamu nggak akan tahu siapa yang berkuasa di sini!" seru Damar dengan penuh amarah.Saat Melati belum sempat berdiri, Gendis langsung menerjang masuk dan menarik rambut Melati sambil memakinya.Selama bebera

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 560

    Tirta memiliki kekuatan besar. Begitu dia memegang tongkat kayu itu, Damar berusaha sekuat tenaga untuk menariknya kembali. Wajahnya memerah, tetapi tetap tidak berhasil."Sialan! Lepaskan tongkatnya sekarang!" seru Damar."Lepaskan? Mimpi saja!" balas Tirta dengan marah.Setelah melihat luka-luka di tubuh Ayu dan yang lainnya, serta Gendis yang masih mencengkeram rambut Melati, kemarahannya memuncak.Dengan sekali tarikan, tongkat itu berhasil direbut oleh Tirta. Tanpa ragu, dia mengayunkan tongkat itu ke tubuh Damar."Aduh ...." Damar menjerit kesakitan. Tubuhnya terlempar ke belakang, lalu dia memuntahkan darah. Dia tak bisa bergerak dalam waktu lama.Tongkat kayu sebesar lengan itu patah setelah mengenai tubuhnya. Itu menandakan betapa besar kekuatan Tirta."Sialan, aku akan melawanmu habis-habisan!" seru Damar. Dia yang malu dan marah, mencoba bangkit dari lantai untuk menyerang Tirta lagi.Namun, Tirta segera memukulnya lagi. Kali ini, dia mematahkan tulang kakinya. Itu langsung

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 561

    "Tirta, kamu nggak tahu saja. Mereka ini memang keluarga Melati, tapi mereka benar-benar berengsek! Masa mereka mau membantu Damar untuk melawan Melati, bahkan mau melepas pakaiannya dan menyuruhnya berlutut tiga hari tiga malam di depan desa!""Kamu nggak boleh biarkan mereka lolos!" pungkas Ayu dengan marah.Gandhi dan yang lainnya adalah kaki tangan utama. Kalau bukan karena mereka, Damar dan istrinya tidak mungkin bisa mendobrak pintu kayu. Kini Tirta telah pulang, Ayu tentu ingin Tirta untuk menuntut keadilan bagi Melati!"Apa?!" Mendengar hal itu, Tirta marah besar dan mengangkat Gandhi dengan tinggi."Apa pantas manusia nggak berperasaan seperti kalian jadi keluarga Kak Melati? Berlutut dan minta maaf sama Kak Melati. Kalau nggak, aku juga nggak akan mengampuni kalian!" ancam Tirta."Kak, Kak, kami juga nggak berdaya. Damar yang ...." Berat badan Gandhi sekitar 89 kilogram, tetapi dia terlihat begitu ringan di tangan Tirta. Merasakan kekuatan Tirta yang menakutkan, Gandhi ketaku

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 562

    "Ce ... cepat kembalikan seperti semula! Kalau nggak, kamu akan nyesal setelah polisi datang nanti!" maki Pipit setelah mendengar ucapan Tirta.Gandhi beserta anaknya dan Calista hanya bisa berdiri bengong tanpa bergerak sama sekali. Mereka penasaran bagaimana Tirta bisa melakukan hal itu, sekaligus merasa ketakutan terhadap trik yang digunakan Tirta.Jika Tirta menancapkan jarum untuk membuat mereka berlutut selamanya, mereka pasti akan merasa malu. Namun, Tirta sama sekali tidak peduli dengan reaksi Pipit dan beberapa orang lainnya. Dia berlari ke hadapan Melati dan menyeka air matanya, lalu memeluk dan memeriksa bagian mana yang terluka."Kak Melati, sakit nggak? Sini kulihat! Semua ini salahku. Kalau aku pulang lebih awal, kamu juga nggak perlu ditindas orang sampai begini!""Nggak apa-apa, Tirta. Kakak nggak sakit lagi setelah lihat kamu, malahan aku sangat senang. Kamu nggak perlu merasa bersalah," balas Melati sambil menggeleng dan tersenyum melihat Tirta yang menyalahkan diriny

Bab terbaru

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1175

    Sewaktu Tirta mengejar Yara, bagian belakang bajunya dikoyak oleh ketiga sosok wanita itu hingga terbuka. Bahkan, celana Tirta juga koyak sehingga bagian bawah tubuhnya terlihat. Tirta sangat marah."Wah, besar sekali," komentar Yara. Dia terdiam di tempat saat melihat bagian bawah tubuh Tirta. Yara memandangi Tirta dengan ekspresi kagum. Bahkan, dia mulai membayangkan dirinya berpelukan dengan Tirta.Beberapa orang Negara Yumai mengamati Tirta dengan ekspresi cemburu sambil marah-marah."Sialan!""Mana mungkin pemuda dari Negara Darsia ini begitu kuat? Bahkan Master Yara juga terpesona padanya!""Kita harus cincang dia!"Mereka menganggap Tirta seperti musuh bebuyutan. Hanya saja, Yara membentak sebelum mereka bertindak, "Hentikan! Dia itu milikku! Tanpa perintahku, kalian nggak boleh sakiti dia!"Orang-orang dari Negara Yumai ingin menghabisi Tirta, tetapi mereka harus mematuhi perintah Yara. Mereka hanya bisa menahan kekesalan dan menyahut seraya mengepalkan tangan dengan erat, "Oke

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1174

    Selesai bicara, Yara membentuk segel tangan dan melafalkan mantra. Energi spiritual di puncak Gunung Tisatun bergerak ke arah Yara.Tirta membatin, 'Teknik rahasia praktisi ilmu mistis? Apa itu? Bukannya Genta bilang dia itu pemurni energi? Sebaiknya aku bertindak dulu, orang yang bertindak terakhir pasti celaka!'Tirta hanya terkejut sesaat. Apa pun teknik yang disiapkan Yara, dia tidak ingin memberi Yara waktu untuk membuat persiapan.Tirta melafalkan mantra Teknik Pengendali Angin, lalu berkelebat dan mendekati Yara dengan cepat. Tirta hendak menyerang bagian dada Yara.Yara berucap, "Jangan kira cuma kamu yang menguasai Teknik Angin Kilat. Ini cuma teknik tingkat rendah bagi praktisi ilmu mistis Negara Yumai. Aku mau tunjukkan 3 makhluk spiritual yang kupelihara."Saat Tirta bergerak, Yara sudah selesai melafalkan mantranya dan membentuk perisai di tubuhnya dengan energi spiritual. Teknik ini bisa memperkuat pertahanannya.Yara juga tahu tubuh Tirta sangat kuat. Dia takut dirinya t

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1173

    Sejak kecil, wanita misterius tumbuh besar di Sekte Mujarab. Jadi, dia cukup memahami tentang obat dan racun. Pada tubuh setiap pemberi racun pasti terdapat bau racun.Wanita misterius memang tidak mencium bau racun di tubuh Tirta. Bahkan, tercium bau yang wangi dari tubuh Tirta.Hanya saja, meskipun memahami racun, wanita misterius berasal dari dunia misterius. Seketika dia tidak bisa menemukan cara untuk menyingkirkan Air Kutukan yang tidak pernah ditemuinya ini. Wanita misterius hanya bisa mengeluarkan Obat Serbaguna dari Sekte Mujarab untuk menetralkan racun.Tiba-tiba, terdengar suara seorang wanita. "Tentu saja bukan dia yang beri racun. Dia nggak mampu menumbangkan kalian semua dalam waktu singkat. Tentu saja, ini bukan racun. Kalian memang kampungan."Di bagian belakang, Yara memimpin beberapa orang Negara Yumai berjalan mendekat. Ekspresinya sangat sinis saat berbicara. Para pesilat kuno berkomentar dengan ekspresi terkejut."Bukannya dia Bryan?""Kenapa suaranya berubah menja

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1172

    Orang Negara Yumai yang lain berkomentar dengan ekspresi sinis."Pesilat kuno Negara Darsia benar-benar nggak menarik. Melihat mereka bertarung, rasanya seperti main-main.""Kalau Kepala Keluarga Gomies ada di sini, sepertinya dia bisa mengalahkan mereka semua dengan mudah."Kepala Keluarga Gomies yang mereka maksud adalah ayah Yara. Dia bernama Yudha. Seorang praktisi ilmu mistis berpengaruh dan presiden Negara Yumai sangat menghormati Yudha.Yara menanggapi, "Memang kelihatannya begitu, tapi kalian nggak boleh terlalu meremehkan pesilat kuno Negara Darsia. Sepuluh tahun yang lalu, ayahku juga menyembunyikan identitasnya dan mengikuti turnamen bela diri pesilat kuno Negara Darsia."Yara melanjutkan, "Waktu itu, anggota 10 sekte terbesar memang dikalahkan ayahku dengan mudah. Tapi, seorang pesilat kuno wanita yang nggak terlalu kuat berhasil melukai ayahku dengan mengandalkan pengalamannya dalam bertarung. Bahkan, pesilat kuno wanita itu bisa kabur hidup-hidup."Selesai bicara, Yara fo

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1171

    Tirta memang tidak terluka, tetapi emosinya tersulut. Dia marah-marah, "Cukup! Kalau kakak seperguruanmu nggak serang aku, mana mungkin aku memukulnya? Aku juga nggak bunuh dia, kenapa kamu mau menghabisiku? Jangan kira aku nggak berani pukul wanita!"Tirta menampar murid wanita itu hingga sudut bibirnya berdarah. Tindakan Tirta memancing amarah pesilat kuno wanita yang lain. Mereka mengeluarkan pisau dan hendak menyerang Tirta. Para pesilat kuno wanita berseru."Bajingan mesum ini sama sekali nggak menghargai wanita!""Orang ini benar-benar nggak berperikemanusiaan! Teman-teman, ayo kita tangkap dia sama-sama!"Tirta menanggapi, "Dia yang mau bunuh aku, sedangkan aku cuma tampar dia. Tapi, kalian malah menganggapku nggak berperikemanusiaan. Benar-benar nggak masuk akal!"Amarah Tirta memuncak. Semua pesilat kuno wanita yang memegang pisau dikalahkan oleh Tirta dengan mudah. Sebagian besar pesilat wanita kuno memuntahkan darah.Bahkan, Tirta sempat menyuruh Genta untuk merebut energi i

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1170

    Kalau wanita misterius tidak muncul, para pesilat kuno harus meninggalkan barang-barang mereka dari dunia fana dan kembali ke dunia misterius dengan tangan kosong.Sekarang wanita misterius sudah mengungkap identitas Tirta. Sebelumnya para pesilat kuno menghormati Tirta dan takut padanya, sekarang mereka merasa marah karena dipermalukan. Mereka harus memberi Tirta pelajaran agar bisa melampiaskan emosi mereka.Pemimpin Sekte Rembulan tidak lupa berteriak kepada Kurnia saat menghampiri Tirta, "Pak Kurnia, kamu benar-benar bodoh! Pemuda ini bukan anggota Sekte Rembulan. Kamu sudah dipermainkan! Pak Kurnia, kenapa kamu masih diam saja? Cepat ikut kami tangkap pemuda ini!"Pemimpin sekte lain juga membujuk Kurnia, "Pak Kurnia, tangkap pemuda ini untuk menebus kesalahanmu pada Harun. Mungkin Harun nggak akan meminta pertanggungjawabanmu."Kurnia merasa tidak berdaya. Dia melihat Kimmy, lalu mendesah dan membalas, "Biarpun dia bukan anggota Sekte Mujarab, aku juga nggak bisa menyerang Pak Ti

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1169

    Tirta yang kebingungan berdecak dan bergumam, "Sialan ... padahal aku nggak melakukan apa pun. Pemikiran wanita dari dunia misterius terlalu kolot."Sepertinya Tirta tidak bisa mengubah citranya sebagai pria mesum di hati pesilat kuno wanita dari dunia misterius. Namun, Tirta mengakui sebenarnya dia memang mesum.Saat Tirta sedang merenung, suara seorang wanita yang sedikit marah terdengar. "Kamu bilang kamu itu murid Sekte Mujarab, siapa gurumu? Kenapa aku nggak pernah bertemu kamu di Sekte Mujarab?"Wanita misterius yang memakai penutup wajah maju. Sepasang matanya sangat indah. Dia menatap Tirta dengan ekspresi muram.Tirta merasa ada yang tidak beres. Dia mengamati wanita misterius itu, lalu bertanya, "Kamu siapa?"Tirta bisa melihat jelas wajah wanita misterius itu dengan menggunakan mata tembus pandang. Kulitnya mulus, bibirnya merona, dan hidungnya mancung. Dipadankan dengan alis yang indah dan wajahnya yang tirus, wanita itu benar-benar cantik.Yang terpenting adalah wanita mis

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1168

    Tirta tidak tahu dia akan bertemu dengan anggota Sekte Mujarab setelah mengungkapkan identitasnya. Bahkan, Tirta membuat Yara salah paham.Kurnia dan Kimmy yang mengetahui "identitas asli" Tirta juga tercengang. Kurnia bergumam, "Apa? Ternyata Pak Tirta itu anggota Sekte Mujarab ...."Tirta langsung mengaku, "Benar, aku memang anggota Sekte Mujarab."Melihat tidak ada pesilat kuno yang ingin bertanding dengannya, Tirta berjalan ke bagian tengah lokasi turnamen. Dia berdiri di tempat kosong dan bertanya dengan suara keras, "Siapa yang mau bertanding denganku? Kalau nggak ada, apa aku boleh pilih sendiri?"Delapan pemimpin sekte lainnya, termasuk pemimpin sekte senior terkenal yang bernama Edwan mengernyit dan segera berdiskusi setelah mendengar ucapan Tirta. Beberapa pemimpin sekte maju, lalu memberi hormat kepada Tirta dan bicara secara bergantian."Pak Tirta, jangan bercanda. Kamu itu murid Sekte Mujarab.""Kamu sangat kuat dan punya latar belakang yang hebat. Semua orang di tempat ng

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1167

    Tirta berucap, "Semuanya, aku adalah murid dari Sekte Mujarab, Tirta. Mengenai apa yang baru saja terjadi, aku harap kalian nggak merasa cemas. Itu cuma urusan pribadiku dengan Sekte Aswad. Ini nggak ada hubungannya dengan kalian. Kalian anggap saja nggak terjadi apa-apa.""Selain itu, aku sangat tertarik dengan turnamen bela diri yang kalian adakan. Aku ingin ikut serta dan menguji kemampuanku bersama kalian. Jadi, adakah yang ingin bertanding denganku?" tanya Tirta.Begitu Tirta menyatakan identitasnya, suasana di lokasi langsung menjadi gempar."Apa? Orang ini dari Sekte Mujarab?""Tapi ... bukankah Sekte Mujarab sudah menutup diri selama puluhan tahun dan nggak pernah muncul di dunia luar?"Terlihat jelas bahwa nama Sekte Mujarab sangat terkenal di dunia misterius. Semua pesilat kuno yang hadir langsung mengubah ekspresi mereka dan menatap Tirta dengan waspada. Namun, banyak di antara mereka yang tetap meragukan apakah orang ini benar-benar berasal dari Sekte Mujarab."Jangan terla

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status