Share

Bab 512

Penulis: Hazel
Yang tidak diketahui oleh Pasha adalah, setelah Tirta menyelam, dia melihat sebuah bayangan hitam yang besar menyeret Bella ke kedalaman air. Tirta menyadari bahwa meskipun permukaan kolam tampak tenang, sebenarnya ada arus bawah yang kuat. Jika Bella sampai terseret lebih jauh, akan sangat sulit untuk menemukannya kembali.

....

Tanpa menunda-nunda, manik berwarna perak di dalam perutnya langsung berputar dengan kecepatan tinggi. Tirta merasa napasnya jadi lebih mudah di dalam air dan kecepatan berenangnya juga meningkat pesat.

Bagaikan sebuah anak panah yang meluncur, Tirta berenang ke arah ular piton tersebut. Dalam sekejap, Tirta berhasil menyusul ular besar itu. Bagian belakang tubuh ular itu masih melilit erat tubuh Bella, yang kini sudah pingsan.

Jelas sekali, tekanan dari lilitan ular itu telah membuatnya kehilangan kesadaran. Jika Tirta tidak segera membebaskannya dan memberinya oksigen, Bella akan mati dalam waktu kurang dari tiga menit.

"Dasar makhluk terkutuk, berani-beranin
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 513

    Tirta melirik sekeliling gua dan melihat tumpukan tulang manusia yang berserakan di lantai, beberapa di antaranya sudah hancur dan membusuk. Ada tulang kaki dan tengkorak yang menunjukkan bahwa selama bertahun-tahun, ular piton ini sudah merenggut nyawa banyak korban."Sshh ...."Pada saat yang sama, ular piton itu mengangkat tubuhnya yang besar dan kepala yang menjulang setinggi lebih dari tiga meter. Matanya penuh dengan kebencian.Dengan gerakan yang cepat, ular itu meluncur menyerang Tirta dan Bella. Jelas bahwa ular ini belum melupakan luka yang ditimbulkan Tirta sebelumnya dan tidak berniat melepaskan mereka."Dasar! Naga saja sudah pernah kumakan, kamu pikir aku takut padamu, binatang sialan?" teriak Tirta dengan marah. "Ayo maju!"Tirta meletakkan tubuh Bella di tanah dengan hati-hati, lalu ekspresinya berubah menjadi ganas. Tanpa ragu-ragu, dia melompat maju untuk menghadapi ular itu. Seperti biasanya, ular piton itu mencoba menggunakan teknik lilitannya. Saat Tirta mendekat,

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 514

    Tirta baru menghentikan gerakannya, lalu membuang taring ular itu untuk beristirahat. Bukan karena kehabisan stamina, melainkan hanya perlu menenangkan dirinya karena terlalu agresif saat melampiaskan amarahnya tadi.Bella yang terbaring tidak jauh dari tempat itu mengeluarkan erangan lirih. Dia terbangun karena rasa sakit yang menghujam tubuhnya."Ugh ... sakit sekali."Bella menyeka noda darah di wajahnya secara refleks. Dia melihat mayat ular piton yang mengerikan tergeletak di sampingnya dan Tirta yang yang sedang duduk di atasnya dengan sekujur berlumuran darah.Pemandangan ini membuat Bella terkesiap. Padahal Tirta masih muda, tapi ternyata dia sekuat ini? Bahkan bisa membunuh ular piton yang besar? Ini benar-benar menakjubkan!Hanya dengan melihat sekilas saja, semua orang sudah bisa menilai apa yang baru saja terjadi. Apalagi, Bella masih ingat dengan kejadian sebelum dia pingsan tadi. Setelah menenangkan iri, Bella memegang dadanya dengan ekspresi rumit dan ketakutan."Tirta .

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 515

    Bella masih muda. Apalagi, dia punya latar belakang keluarga yang hebat dan hidupnya termasuk sangat sempurna. Menghadapi situasi seperti ini, siapa yang bisa menerima kematian yang mendekat dengan perasaan tenang?Tirta menghiburnya, "Tenang saja. Nggak akan ada masalah selama ada aku di sini. Berbaringlah, biar kuperiksa. Lepaskan semua pakaianmu."Bella berbaring dengan patuh. Bahkan di saat seperti ini pun, Bella masih memegang kerah bajunya dengan malu-malu. Wajahnya yang pucat tampak merona."Aku nggak mau ...."Melihat penampilan Bella seperti ini, Tirta berkata dengan tidak berdaya, "Ini bukan waktunya untuk malu! Kamu nggak sayang nyawa lagi ya?""Kalau tulangmu nggak diobati, kamu bisa mati! Lagi pula, memangnya aku belum pernah melihat tubuhmu sebelumnya? Aku sudah pernah melihat semuanya, jadi apa lagi yang membuatmu malu? Selain itu, kamu sendiri yang berinisiatif menunjukkannya padaku ....""Kalau kamu masih nggak mau lepas pakaianmu, aku yang akan merobeknya."Tanpa menu

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 516

    Tidak berselang lama, Tirta berhasil membantu Bella menyambung tulang rusuknya. Tirta menyeka keringatnya, lalu mengambil pakaian dalam hitam berenda di samping dan memakaikannya pada Bella dengan lembut.Bella mengangkat kedua tangannya. Ini pertama kalinya dia memakai pakaian dalam dengan dibantu pria. Selain itu, Tirta terlihat sangat mahir.Bella menatap Tirta dengan mata berkaca-kaca. Sebelumnya dia bersikap sangat buruk kepada Tirta, tetapi Tirta masih menolongnya. Ini di luar dugaan Bella."Tirta, aku ...." Sebelum Bella sempat berbicara, Tirta tiba-tiba menggigit jari sendiri hingga berdarah dan memasukkannya ke mulut Bella.Bella pun termangu. Dia tidak memahami maksud Tirta. Apa mungkin ini hobi uniknya? Tirta berujar, "Jangan bicara lagi. Minum darahku. Jangan tanya alasannya."Tirta memapah Bella dari tanah dengan satu tangan. Sambil membiarkan Bella mengisap darahnya, Tirta juga menyalurkan energi perak ke tubuh Bella.Energi ini mengalir ke sekujur tubuh Bella, membuat Be

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 517

    "Kalau aku tersesat, aku masih bisa bertahan beberapa hari. Tapi, aku nggak mau melihatmu menunggu kematian di sini. Lupakan saja. Kita akan pulang bersama," jelas Tirta.Bella merasa yang dikatakan Tirta masuk akal, jadi mengangguk menyetujuinya. Waktu terus berlalu. Ada sedikit cahaya yang menyinari masuk di pagi dan siang hari. Setelah langit gelap, gua menjadi gelap gulita.Suasana di sini benar-benar hening. Suhu menurun drastis, membuat Tirta dan Bella kedinginan. Keputusasaan semacam ini tidak akan bisa ditanggung orang biasa. Ini tidak ada bedanya dengan berbaring di peti mati yang sempit dan gelap. Bella tak kuasa merasa takut.Bella melirik ke samping, lalu bertanya, "Tirta, kamu di sana?"Tirta sedang tidur. Dia merespons dengan culas, "Ya ... kenapa?"Bella merangkul lengan Tirta dengan erat dan berkata, "Aku takut. Apa kamu bisa memelukku saat tidur supaya aku merasa lebih tenang?Bella seperti anak kucing yang ditelantarkan di kardus. Kini, hanya pelukan yang bisa membuat

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 518

    Bella mengira Tirta benar-benar akan menemaninya di sini, tetapi Tirta malah diam-diam kabur, membiarkan dirinya menunggu kematian di sini.Tangisan Bella yang menyedihkan bergema di dalam gua. Tidak ada yang bisa dirasakannya lagi selain keputusasaan.Tiba-tiba, terdengar suara air di sekitar. Sebuah sosok yang familier tampak keluar dari air. Sosok itu bahkan memegang dua ekor ikan yang masih hidup.Tirta mengibaskan rambutnya. Ketika melihat Bella yang menangis tersedu-sedu, dia pun termangu. "Ada apa? Kenapa nangis sampai sesedih ini? Kamu mau panggil setan ya?"Bella pun merasa senang melihat Tirta kembali. Ternyata Tirta tidak meninggalkannya, melainkan menangkap ikan supaya mereka bisa makan.Bella segera menyeka air matanya dan berujar, "Nggak apa-apa. Aku nggak melihatmu saat bangun. Kukira kamu mencampakkanku, makanya aku ...."Jika dibandingkan dengan Bella yang tampak angkuh di ekspo, Bella yang sekarang seperti dua orang yang berbeda. Tirta sampai tidak bisa menahan tawany

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 519

    Ketika mendengar pertanyaan Resnu, pria itu menyahut dengan ekspresi masam, "Pak, mereka ... masuk ke gunung. Pegunungan terlalu luas. Aku kehilangan jejak mereka ....""Apa? Kamu kehilangan jejak mereka? Matamu buta ya? Nggak berguna sekali!" hardik Resnu. Dia sampai ingin bangkit dari ranjangnya saking emosinya. Namun, karena lukanya tertarik, dia terpaksa berbaring kembali.Kemudian, Resnu pun melampiaskan amarahnya kepada Kadir. "Pak Kadir, gimana saja sih kamu? Kenapa kinerjamu buruk sekali? Sebenarnya kamu mau naik jabatan atau nggak? Aku bisa menyuruh ayahku melengserkanmu kapan saja lho!""Pak Resnu, pegunungan di Kota Barlin tak berujung. Siapa pun yang masuk pasti bakal tersesat. Jadi, wajar kalau dia kehilangan jejak mereka," sahut Kadir.Saat ini, Kadir berbaring di ranjang sebelah. Ketika mendengar bentakan Resnu, dia memaki seluruh keluarga Resnu dalam hatinya. Setelah puas, dia baru memberi penjelasan."Kamu masih berani membantah? Aku akan memberimu kesempatan terakhir.

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 520

    "Kamu rasa? Semua ini gara-gara Tirta si berengsek itu! Kalau nggak ada dia, aku nggak bakal jadi begini! Mana kakak sepupumu dan bajingan itu?" tanya Resnu.Ketika melihat Pasha, Resnu baru teringat bahwa mereka pernah bertemu. Dulu, mereka bahkan pernah melakukan threesome.Ekspresi Pasha berubah drastis mendengar Resnu mencari Bella dan Tirta. Tindakannya tidak boleh diketahui siapa pun.Jadi, Pasha menghela napas dan berkata, "Kemarin, Kak Bella dan Tirta pergi ke pedalaman gunung untuk mandi. Sampai sekarang, mereka belum kembali. Aku sudah menyuruh orang mencari, tapi nggak menemukan apa pun.""Berengsek! Maksudmu mereka pergi mandi bersama dan masih belum pulang sampai sekarang? Sialan!" Ekspresi Resnu menjadi ganas. Dia mengira Bella dan Tirta berhubungan intim sampai lupa pulang."Jangan panik. Sepertinya mereka tersesat di gunung. Ada banyak binatang buas di sana. Lebih baik kita mengutus orang mencari. Jangan sampai terjadi sesuatu pada Bu Bella," hibur Kadir. Dia mengira Re

Bab terbaru

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1171

    Tirta memang tidak terluka, tetapi emosinya tersulut. Dia marah-marah, "Cukup! Kalau kakak seperguruanmu nggak serang aku, mana mungkin aku memukulnya? Aku juga nggak bunuh dia, kenapa kamu mau menghabisiku? Jangan kira aku nggak berani pukul wanita!"Tirta menampar murid wanita itu hingga sudut bibirnya berdarah. Tindakan Tirta memancing amarah pesilat kuno wanita yang lain. Mereka mengeluarkan pisau dan hendak menyerang Tirta. Para pesilat kuno wanita berseru."Bajingan mesum ini sama sekali nggak menghargai wanita!""Orang ini benar-benar nggak berperikemanusiaan! Teman-teman, ayo kita tangkap dia sama-sama!"Tirta menanggapi, "Dia yang mau bunuh aku, sedangkan aku cuma tampar dia. Tapi, kalian malah menganggapku nggak berperikemanusiaan. Benar-benar nggak masuk akal!"Amarah Tirta memuncak. Semua pesilat kuno wanita yang memegang pisau dikalahkan oleh Tirta dengan mudah. Sebagian besar pesilat wanita kuno memuntahkan darah.Bahkan, Tirta sempat menyuruh Genta untuk merebut energi i

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1170

    Kalau wanita misterius tidak muncul, para pesilat kuno harus meninggalkan barang-barang mereka dari dunia fana dan kembali ke dunia misterius dengan tangan kosong.Sekarang wanita misterius sudah mengungkap identitas Tirta. Sebelumnya para pesilat kuno menghormati Tirta dan takut padanya, sekarang mereka merasa marah karena dipermalukan. Mereka harus memberi Tirta pelajaran agar bisa melampiaskan emosi mereka.Pemimpin Sekte Rembulan tidak lupa berteriak kepada Kurnia saat menghampiri Tirta, "Pak Kurnia, kamu benar-benar bodoh! Pemuda ini bukan anggota Sekte Rembulan. Kamu sudah dipermainkan! Pak Kurnia, kenapa kamu masih diam saja? Cepat ikut kami tangkap pemuda ini!"Pemimpin sekte lain juga membujuk Kurnia, "Pak Kurnia, tangkap pemuda ini untuk menebus kesalahanmu pada Harun. Mungkin Harun nggak akan meminta pertanggungjawabanmu."Kurnia merasa tidak berdaya. Dia melihat Kimmy, lalu mendesah dan membalas, "Biarpun dia bukan anggota Sekte Mujarab, aku juga nggak bisa menyerang Pak Ti

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1169

    Tirta yang kebingungan berdecak dan bergumam, "Sialan ... padahal aku nggak melakukan apa pun. Pemikiran wanita dari dunia misterius terlalu kolot."Sepertinya Tirta tidak bisa mengubah citranya sebagai pria mesum di hati pesilat kuno wanita dari dunia misterius. Namun, Tirta mengakui sebenarnya dia memang mesum.Saat Tirta sedang merenung, suara seorang wanita yang sedikit marah terdengar. "Kamu bilang kamu itu murid Sekte Mujarab, siapa gurumu? Kenapa aku nggak pernah bertemu kamu di Sekte Mujarab?"Wanita misterius yang memakai penutup wajah maju. Sepasang matanya sangat indah. Dia menatap Tirta dengan ekspresi muram.Tirta merasa ada yang tidak beres. Dia mengamati wanita misterius itu, lalu bertanya, "Kamu siapa?"Tirta bisa melihat jelas wajah wanita misterius itu dengan menggunakan mata tembus pandang. Kulitnya mulus, bibirnya merona, dan hidungnya mancung. Dipadankan dengan alis yang indah dan wajahnya yang tirus, wanita itu benar-benar cantik.Yang terpenting adalah wanita mis

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1168

    Tirta tidak tahu dia akan bertemu dengan anggota Sekte Mujarab setelah mengungkapkan identitasnya. Bahkan, Tirta membuat Yara salah paham.Kurnia dan Kimmy yang mengetahui "identitas asli" Tirta juga tercengang. Kurnia bergumam, "Apa? Ternyata Pak Tirta itu anggota Sekte Mujarab ...."Tirta langsung mengaku, "Benar, aku memang anggota Sekte Mujarab."Melihat tidak ada pesilat kuno yang ingin bertanding dengannya, Tirta berjalan ke bagian tengah lokasi turnamen. Dia berdiri di tempat kosong dan bertanya dengan suara keras, "Siapa yang mau bertanding denganku? Kalau nggak ada, apa aku boleh pilih sendiri?"Delapan pemimpin sekte lainnya, termasuk pemimpin sekte senior terkenal yang bernama Edwan mengernyit dan segera berdiskusi setelah mendengar ucapan Tirta. Beberapa pemimpin sekte maju, lalu memberi hormat kepada Tirta dan bicara secara bergantian."Pak Tirta, jangan bercanda. Kamu itu murid Sekte Mujarab.""Kamu sangat kuat dan punya latar belakang yang hebat. Semua orang di tempat ng

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1167

    Tirta berucap, "Semuanya, aku adalah murid dari Sekte Mujarab, Tirta. Mengenai apa yang baru saja terjadi, aku harap kalian nggak merasa cemas. Itu cuma urusan pribadiku dengan Sekte Aswad. Ini nggak ada hubungannya dengan kalian. Kalian anggap saja nggak terjadi apa-apa.""Selain itu, aku sangat tertarik dengan turnamen bela diri yang kalian adakan. Aku ingin ikut serta dan menguji kemampuanku bersama kalian. Jadi, adakah yang ingin bertanding denganku?" tanya Tirta.Begitu Tirta menyatakan identitasnya, suasana di lokasi langsung menjadi gempar."Apa? Orang ini dari Sekte Mujarab?""Tapi ... bukankah Sekte Mujarab sudah menutup diri selama puluhan tahun dan nggak pernah muncul di dunia luar?"Terlihat jelas bahwa nama Sekte Mujarab sangat terkenal di dunia misterius. Semua pesilat kuno yang hadir langsung mengubah ekspresi mereka dan menatap Tirta dengan waspada. Namun, banyak di antara mereka yang tetap meragukan apakah orang ini benar-benar berasal dari Sekte Mujarab."Jangan terla

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1166

    Mendengar kata-kata Kimmy, barulah Azhar menyadari betapa buruknya situasi saat ini. Keshwan sudah tewas. Sementara itu di tempat ini, tujuh murid Sekte Aswad yang sebelumnya bersamanya, kecuali seorang murid perempuan yang masih pingsan, telah meninggalkannya dan melarikan diri. Kini, Azhar hanya seorang diri. Di antara semua orang yang hadir, kemungkinan besar tidak ada satu orang pun yang bersedia membela atau berbicara untuknya.Azhar pun berucap, "Kimmy, aku sudah tahu kesalahanku .... Tolong bantu aku memohon pada Pak Tirta .... Aku mohon, Kimmy. Aku bersumpah, selama Pak Tirta bersedia melepaskanku kali ini, aku nggak akan pernah lagi mengganggu kehidupan kalian!"Azhar yang diliputi ketakutan berlutut di kaki Kimmy. Dia berusaha meraih tangannya untuk memohon belas kasihan. Namun, dia lupa bahwa kedua tangannya sudah dipotong oleh Tirta barusan.Kimmy secara naluriah mundur beberapa langkah untuk menghindari Azhar, lalu dia berjalan mendekati Tirta, menundukkan kepala, dan ber

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1165

    Saat melakukan akupunktur, Tirta mengalirkan energi spiritual melalui jarum perak dan menyalurkan kekuatan ke dalam tubuh Kimmy secara bersamaan.Setelah proses akupunktur selesai, Tirta menekan titik akupresur di antara hidung dan bibir Kimmy beberapa kali. Kemudian, dia mencondongkan tubuhnya ke depan dan melakukan pernapasan buatan.Tiba-tiba, Kimmy terengah-engah, lalu perlahan membuka matanya."Dia hidup kembali .... Kimmy benar-benar hidup kembali!""Sungguh luar biasa!""Dasar mesum. Kalau mau selamatkan ya selamatkan saja, kenapa harus cium Kimmy selama itu? Dasar jahat!"Melihat hal ini, para pesilat dari dunia misterius berseru takjub. Sementara itu, para pesilat kuno wanita yang tidak mengerti konsep pernapasan buatan, semakin benci dan marah melihat Tirta.Di dunia misterius yang masih terpisah dari dunia luar, kehormatan dan kesucian wanita adalah hal yang sangat dijunjung tinggi."Pak Tirta, kamu ... kamu menciumku?"Saat masih dalam belum siuman sepenuhnya, Kimmy sebenar

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1164

    "Kamu mau aku membunuh Pak Tirta ...."Mendengar ucapannya, Kurnia langsung tercengang. Di dalam hatinya, muncul rasa takut yang sulit untuk ditekan. Namun, setelah beberapa saat, dia perlahan menggelengkan kepala dan berkata dengan suara berat, "Azhar, permintaan itu mustahil bagiku. Kamu sudah kehilangan semua energi internalmu, kamu nggak akan bisa bunuh Kimmy.""Pada akhirnya, yang bakalan mati itu kamu. Lepaskan Kimmy, aku berjanji akan mohon sama Pak Tirta untuk mengampunimu ....""Tua bangka, aku nggak lagi negosiasi sama kamu! Aku juga bukan lagi mohon sama kamu! Aku mau kamu bunuh bocah ini!"Azhar tidak menyangka bahwa Kurnia tetap tidak mau menyerang Tirta meski dia telah menggunakan Kimmy sebagai sandera.Dengan amarah yang membara, dia mengerahkan seluruh kekuatannya untuk mencekik Kimmy. Dalam hitungan detik, mata Kimmy berputar ke atas dan hampir kehilangan napas."Kimmy!"Melihat hal ini, Kurnia tidak bisa lagi menahan dirinya. Dengan niat membunuh yang kuat, dia menerj

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1163

    "Ah .... Ayah, Ayah ....""Kamu bunuh ayahku!" Di belakang, Azhar menyaksikan adegan ini dengan mata kepalanya sendiri.Azhar yang merasa terkejut dan marah, ingin segera menerjang ke arah Tirta dan bertarung sampai mati. Namun, dia juga takut bagaimana jika Tirta juga membunuhnya dengan satu tamparan seperti ayahnya?Dengan perasaan tak berdaya dan dipenuhi amarah, dia jatuh berlutut di tanah dan meninju permukaan tanah dengan sekuat tenaga sambil meraung marah!Amarah yang membara hampir membuatnya kehilangan akal.Tiba-tiba, tatapannya tertuju ke arah belakang. Di dalam paviliun, terlihat Kimmy yang sedang berdiri seorang diri ...."Pemuda ini kejam sekali. Apa dia nggak takut ayah Keshwan, si Harun yang sudah lama bersemedi secara tertutup itu akan datang membalas dendam padanya?""Dendam karena anaknya dibunuh itu nggak akan bisa dimaafkan!"Pada saat bersamaan, para pesilat kuno dari dunia misterius yang hadir, merasakan hawa dingin merayap di punggung mereka saat menyaksikan keb

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status