Home / Fantasi / Dokter Ajaib Primadona Desa / Chapter 371 - Chapter 380

All Chapters of Dokter Ajaib Primadona Desa: Chapter 371 - Chapter 380

953 Chapters

Bab 371

"Merampok bank saja nggak bisa mendapat sebanyak ini.""Taruhan ini pantas masuk sejarah!"Beberapa orang pun menggeleng dengan tidak percaya."Pilihan batu mentah kali ini benar-benar luar biasa."Penggemar taruhan batu yang tak terhitung jumlahnya masih larut dalam keterkejutan mereka. Meskipun bukan mereka yang mendapatkannya, ini adalah momen yang sangat gila bagi para penggemar dan para bos.Perasaan ini seperti ada anggota keluarga yang menang lotre. Sementara itu, uang yang didapatkan jauh lebih tinggi berkali-kali lipat dari yang pernah ada dan langsung menjadi triliuner.Mereka juga seperti melihat tetangga miskin mereka tiba-tiba mendapat rezeki nomplok. Keterkejutan semacam itu sungguh tidak bisa dibayangkan.Dari miliaran menjadi triliunan. Tirta berhasil membantu Afrian memperoleh keuntungan yang sangat besar dengan hanya mengeluarkan sekecil mungkin. Perasaan semacam ini jauh lebih bagus dari pada membeli barang mewah dengan harga mahal.Afrian sampai tidak bisa menutup m
last updateLast Updated : 2024-08-30
Read more

Bab 372

Wanita cantik itu berkata kepada master di bawahnya, "Apa kamu memperhatikan pemuda bernama Tirta itu? Hebat juga dia. Dia berhasil menemukan batu mentah berkualitas tinggi di zona kelas rendah. Sepertinya dia sangat beruntung."Dengan ekspresi tenang, pria tua itu menggeleng dan membalas, "Dia bukan beruntung, tapi punya kemampuan." Wanita itu pun termangu sejenak, lalu menatap Tirta dengan tatapan penasaran. Dia bergumam, "Oh? Makin menarik saja."...."Giok tiga warna berkualitas tinggi ...." Ketika melihat giok tiga warna yang langka, ekspresi Putro dan lainnya sontak menjadi suram.Tirta menemukan batu mentah yang kualitasnya jauh lebih baik dari batu mentah mereka di zona kelas rendah? Demi memastikan keuntungan yang diperolehnya, Putro berusaha meningkatkan standarnya. Namun, begitu melihat orang lain memperoleh keuntungan besar dengan modal terendah, mereka pun tidak bisa menerima kenyataan ini.Kini, kepercayaan diri dan keangkuhan mereka telah dihancurkan oleh giok tiga war
last updateLast Updated : 2024-08-30
Read more

Bab 373

Staf mengambil senter untuk memeriksa seluruh batu giok itu. Kemudian, dia mengangguk sambil berkata dengan girang, "Bagus sekali. Ini adalah giok transparan yang sempurna tanpa cacat apa pun.""Jarang sekali dijumpai giok transparan dengan kemurnian dan kejernihan ini. Giok ini sama populernya dengan giok tiga warna. Karena terlihat murni, banyak yang menyukai giok transparan ini. Giok transparan bahkan lebih banyak peminatnya daripada giok tiga warna.""Harga belinya lebih dari 400 miliar. Dengan kualitasnya, giok transparan ini bisa dijual dengan harga minimal 1,6 triliun."Begitu mendengarnya, orang-orang di sekitar sontak mengacungkan jempol dengan kagum. Mereka benar-benar mengagumi kemampuan Sandy."Pak Sandy memang luar biasa.""Asalkan Pak Sandy turun tangan, dia nggak mungkin salah pilih. Aku iri sekali padanya.""Batu mentah kedua adalah giok transparan yang sempurna. Hebat sekali.""Ini karena Pak Putro kaya. Dengan kekayaan Pak Putro, hanya dia yang bisa mempekerjakan ahli
last updateLast Updated : 2024-08-30
Read more

Bab 374

Batu mentah itu memang tidak kosong. Namun, berdasarkan kemampuan Tirta, dia tidak mungkin membuat kesalahan sefatal ini.Sandy, Putro, dan lainnya tampak meremehkan Tirta saat melihat situasi ini. Aina bahkan tertawa terbahak-bahak dan mengejek, "Hahaha. Seperti ini ahli yang kalian pilih? Hebat sekali. Batu yang dipilihnya punya kualitas terburuk. Amatiran sekalipun bisa memilih batu yang lebih bagus dari ini, 'kan?"Putro mengira dirinya sudah pasti menang. Dia melambaikan tangannya sambil berkata, "Hehe. Giok ungu hijau dan giok transparan kami sudah cukup untuk mengalahkan giok tiga warna kalian.""Kalian nggak mungkin bisa mengalahkan kami dengan batu lainnya lagi. Afrian sebaiknya mengaku kalah supaya kamu nggak mempermalukan dirimu sendiri. Cantik, ayo kemarilah. Hahaha ...."Putro sampai melambaikan tangannya kepada Irene, menyuruhnya untuk segera mendekat agar bisa dinikmati olehnya.Irene yang berdiri di samping tampak putus asa. Mereka membuat taruhan di hadapan begitu bany
last updateLast Updated : 2024-08-30
Read more

Bab 375

"Sepertinya bocah itu cuma beruntung sebelumnya, makanya bisa mendapat giok tiga warna. Aku kira dari ekspo kali ini, akan bertemu ahli giok yang luar biasa. Sepertinya harapanku terlalu tinggi," ujar wanita itu sambil berbalik dan hendak pergi.Begitu wanita itu melangkahkan kakinya, pria tua di bawahnya tiba-tiba berkata, "Tunggu sebentar!"Tiba-tiba, terdengar seruan takjub kerumunan. Wanita misterius itu sontak mengedarkan pandangannya ke arah sana. Telah terjadi perubahan mendadak.Ekspresi staf tampak ngeri. Dia bertanya dengan terkejut, "Apa? Ternyata ada zamrud di dalamnya? Gimana mungkin? Gimana bisa ada 2 macam batu di dalamnya? Apalagi, zamrud ini sangat diminati oleh khalayak ramai dan merupakan yang paling mahal!"Seperti yang dikatakan staf itu, semua orang melihat zamrud yang berkilauan di bagian dalam batu mentah.Berdasarkan tingkat kejernihan dan transparansinya, tidak ada kata yang mampu mendeskripsikannya. Ini adalah salah satu dari 4 batu giok termahal yang diakui
last updateLast Updated : 2024-08-30
Read more

Bab 376

Staf menyeka telapak tangannya yang basah karena keringat. Kemudian, dia lanjut memotong batu mentah itu hingga kandas.Seperti yang dikatakan Tirta, sebagian isi batu mentah itu adalah zamrud. Kilauan hijau yang indah itu membuat semua orang terpana.Di bawah sinar matahari, zamrud yang belum dipoles itu memancarkan cahaya yang lebih memikat daripada giok.Setelah staf memeriksa dengan senter, dia tak kuasa berseru takjub, "Ajaib sekali! Ini adalah keajaiban! Umumnya, zamrud memiliki beberapa noda dan retakan alami. Tapi, zamrud ini sangat jernih dan tidak terdapat noda ataupun retakan.""Ini adalah zamrud dengan kualitas sempurna. Harganya bahkan bisa melampaui berlian dengan kualitas yang sama."Tangan staf itu sampai gemetaran. Bagaimanapun, dia jarang berkesempatan melihat dan memegang zamrud.Zamrud sempurna yang dipegangnya ini setara dengan berlian alami. Harganya sungguh tak ternilai. Jika terjadi kecelakaan, staf itu tidak mungkin bisa ganti rugi.Orang-orang di sekitar tentu
last updateLast Updated : 2024-08-30
Read more

Bab 377

Ini hanya taruhan batu, tetapi membuat semua orang merasa diri sendiri seperti sedang naik kereta luncur. Terkadang mereka seperti berada di neraka, terkadang seperti berada di surga. Jika raja neraka melihat mereka bolak-balik dari gerbang kematian, mungkin dia akan merasa bingung.Afrian tersenyum lega sambil berkata, "Aku sudah lama berkecimpung di bisnis batu giok, tapi baru kali ini aku merasa begitu bersemangat. Jantungku sampai hampir copot." Gilang sependapat. Dia menyahut, "Pak, bukan cuma kamu, aku juga sama. Kita harus bertahan sampai akhir. Kita punya harapan besar."Ketika melihat zamrud yang begitu indah, Irene tidak sempat mempertahankan citranya lagi. Dia sontak mengepalkan tangan, lalu berkata dengan antusias, "Tirta, kamu hebat sekali! Matamu memang ajaib."Irene memeluk Tirta yang berekspresi datar, lalu mengambil inisiatif untuk menciumnya. Ciuman ini bukan mendarat di pipi Tirta melainkan di bibirnya.Tirta pun tidak sungkan-sungkan. Dia langsung merangkul pinggang
last updateLast Updated : 2024-08-30
Read more

Bab 378

"Kalau ada masalah dengan otak kalian, nggak usah mengadakan ekspo! Jangan-jangan kalian menaruh semua batu mentah berkualitas tinggi di zona kelas rendah? Pokoknya, aku mau bertemu dengan pihak penyelenggara ekspo ini! Aku mau minta penjelasan!" pekik Putro.Putro mengira dirinya sudah pasti menang, tetapi malah diinjak-injak oleh Tirta. Jika bukan karena tidak ada air minum, Putro pasti sudah memakan obat perangsang sejak tadi. Begitu efek obat bekerja, dia akan langsung memberi Irene pelajaran. Untungnya, dia belum memakan obat itu sampai sekarang.Gania menatap sikap Putro yang tidak masuk akal dengan ekspresi datar. Berani sekali pria ini mempermalukan pihak penyelenggara. Dia langsung memberi peringatan, "Pak Putro, tolong jaga sikapmu. Jangan mengacaukan ketertiban ekspo ini. Kalau kamu melanggar aturan, kami berhak untuk mengusirmu."Putro sedang naik pitam. Dia memelototi Gania dan menyahut, "Kalau begitu, kamu saja yang memberiku penjelasan. Gimana cara pihak penyelenggara me
last updateLast Updated : 2024-08-30
Read more

Bab 379

Aina memaki, "Dasar wanita penggoda, apa yang kamu katakan? Siapa kamu? Beraninya kamu membentak Kak Putro! Kamu sudah bosan hidup ya? Kalau nggak mau mati, cepat pergi dari sini! Kalau nggak, aku akan menyuruh orang-orang menidurimu!"Tebersit kilatan tajam pada tatapan wanita misterius itu. Plak! Staf di samping sontak menampar Aina. Saking kuatnya tamparan itu, Aina pun terjatuh.Staf menegur dengan ekspresi dingin dan marah, "Jaga omonganmu atau kamu mungkin nggak bisa keluar dari sini hari ini!"Aina memegang pipinya yang memerah karena ditampar. Dia tahu dirinya bukan lawan mereka. Dia menghampiri Putro sambil menggoyangkan lengan Putro dengan wajah berlinang air mata."Kak Putro, lihat, aku ditindas mereka. Mereka memukul wanita. Kamu harus memberiku keadilan. Habisi wanita itu atau jual dia ke luar negeri. Biar dia tahu gimana rasanya dinodai ramai-ramai," pinta AinaAina hendak membalas dendam kepada wanita misterius itu. Dia pun menatap wanita itu dengan tatapan penuh kebenci
last updateLast Updated : 2024-08-31
Read more

Bab 380

Putro tidak lagi terlihat meremehkan lawannya. Asalkan bisa menang dalam ronde ketiga, dia sudah merasa sangat puas.Putro menghibur diri sendiri dalam hati, 'Baguslah kalau begitu. Karena Pak Sandy begitu yakin, seharusnya semuanya akan baik2 saja.'Di sisi lain, Aina yang ditampar 2 kali hanya bisa berdiri di samping Putro dengan ekspresi masam tanpa melontarkan apa pun.Aina tidak bisa bersikap arogan seperti sebelumnya lagi. Meskipun demikian, dia yang masih kesal dan mencoba untuk melampiaskan amarahnya kepada staf di samping."Hei, kamu tuli ya? Kamu nggak dengar omongan Kak Putro? Cepat belah batunya! Jangan buang-buang waktu!"Staf pun mengerlingkan matanya dengan kesal. Meskipun demikian, dia tetap membelah batu itu. Tatapan semua orang tertuju pada batu terakhir yang dipilih oleh Sandy.Begitu dibelah, terlihat kilauan ungu di dalamnya. Staf berseru takjub, "Ada isinya! Warnanya ungu!"Sandy seketika merasa bersemangat. Dia membelalakkan matanya sambil mendesak, "Cepat belah!"
last updateLast Updated : 2024-08-31
Read more
PREV
1
...
3637383940
...
96
DMCA.com Protection Status