Home / Fantasi / Dokter Ajaib Primadona Desa / Chapter 361 - Chapter 370

All Chapters of Dokter Ajaib Primadona Desa: Chapter 361 - Chapter 370

953 Chapters

Bab 361

Irene malah menyetujui persyaratan yang begitu tidak adil. Hal ini membuat Afrian tertegun sejenak, lalu menoleh pada Tirta. "Tirta, bagaimana menurutmu?"Tirta mengangguk. "Aku nggak keberatan. Lagi pula aku nggak akan kalah. Biarkan orang kampungan ini membuka wawasannya." Bisa memenangkan satu triliun dari Putro adalah jumlah besar. Tirta juga tentunya setuju.Berhubung kedua belah pihak telah sepakat, taruhan mereka pun langsung dijalankan."Hahaha ...." Putro dan Aina tertawa terbahak-bahak."Baiklah, Afrian, kali ini kamu pasti kalah. Pecundang yang kamu pilih ini bahkan nggak berhak jadi pesuruh Pak Sandy. Saat aku melayani putrimu nanti, akan kukirimkan video padamu. Hahaha ...."Putro bahkan tidak peduli lagi untuk menjaga martabatnya di depan orang banyak. Melihat Irene yang memiliki aura anggun dan tubuh rampingnya yang tinggi semampai, penampilan ini benar-benar memukau. Sayangnya, wajah Irene saat ini dipenuhi dengan kebencian.Namun, Putro punya caranya tersendiri untuk m
last updateLast Updated : 2024-08-28
Read more

Bab 362

Tirta juga tidak terlalu peduli pada Sandy. Afrian dan Gilang yang duduk di sampingnya menimpali, "Tentu saja. Dengan kemampuanmu, bahkan Sandy pun nggak akan jadi masalah bagimu."Gilang menambahkan sambil tertawa, "Sandy memang lumayan terkenal di kalangan ini, tapi dia sangat sombong. Reputasinya lebih besar daripada kemampuannya sesungguhnya. Dengan kemampuan Pak Tirta, nggak perlu pedulikan soal taruhan ini. Lakukan saja seperti biasa."Kedua orang itu merasa sangat percaya diri terhadap Tirta.Irene menoleh pada Tirta. Tirta juga menyadari tatapannya, lalu melemparkan senyuman yang menenangkan. Irene tersenyum tipis, hatinya semakin mantap mendukung Tirta.Putro yang mendengar perkataan mereka itu sontak tergelak. "Hahaha ... yang bakalan nangis itu kalian! Lihat saja nanti."....Setelah menunggu sekitar setengah jam, Larry memegang mikrofon dan mengumumkan di atas panggung, "Pameran pemilihan batu giok tahun ini resmi dimulai."Tirta bangkit dari kursi, lalu meregangkan leherny
last updateLast Updated : 2024-08-28
Read more

Bab 363

"Tua bangka, sombong sekali ucapanmu. Jangan nangis kalau kalah nanti," balas Tirta sembari mengangkat alisnya. Sementara itu, Sandy bahkan tidak menggubris ucapannya sama sekali."Pak Putro, ikuti aku!"Sandy yang merasa dirinya seorang ahli, sama sekali tidak berniat melihat batu-batu di zona kelas rendah dan menengah. Dia langsung menuju zona kelas tinggi bersama Putro, Aina, dan yang lainnya. Batu giok dengan harga dasar 260 miliar masih terjangkau oleh Putro dengan kekayaannya.Sementara itu, Gilang yang mengikuti Tirta menyarankan, "Pak Tirta, meskipun sifat Sandy kurang baik, kemampuannya dalam memilih batu sangat hebat dan berpengalaman. Dia hampir nggak pernah salah memilih batu.""Batu giok di zona kelas tinggi nggak terlalu banyak. Dengan keahlian Sandy, dia pasti bisa langsung memilih batu giok yang paling berharga di sana, lalu membelinya dengan harga lebih tinggi," lanjutnya. "Kita harus segera ke zona kelas tinggi untuk memilih batu sebelum Sandy punya kesempatan."Irene
last updateLast Updated : 2024-08-28
Read more

Bab 364

"Hahaha ...." Putro tidak segan-segan mengejek keputusan Afrian. Aina juga tidak mungkin melewatkan kesempatan ini untuk mengejek Tirta.Dia menyindir Tirta, "Kalau mau mati, langsung bilang saja. Kenapa malah nyeret orang lain? Kamu ini benar-benar orang baik ya."Bahkan beberapa orang di samping mereka yang memilih batu juga tidak tahan melihat tindakan Tirta yang konyol dan menghujatnya."Kalau nggak pandai milih, nggak usah dilihat lagi. Milih batu giok mentah tentu harus dari zona kelas tinggi. Kalaupun nggak punya uang, nggak mungkin milih di zona kelas rendah begini. Batu di sana cuma mainan untuk orang miskin.""Iya, menurutku, Afrian kali ini malah nyari bocah ingusan yang nggak ngerti apa-apa. Dia pasti bakal sial. Bukan cuma rugi besar, bahkan putrinya juga dipertaruhkan. Ckck ....""Sayang sekali. Irene secantik itu, tapi malah didapatkan orang seperti Putro.""Sayang apanya? Sudahlah, yang jadi ayahnya saja nggak merasa sayang. Untuk apa kita cemas?""Hahaha ...." Bukan ha
last updateLast Updated : 2024-08-28
Read more

Bab 365

"Pak Tirta, kasir nomor 36, Gania, akan menyelesaikan pembayaran Anda," kata Gania dengan profesionalisme tinggi sambil memindai kode batang pada batu giok mentah tersebut dan memasukkannya ke dalam perangkatnya."Pak Tirta, Anda telah memenangkan lelang batu giok nomor 72, 634, dan 1070. Silakan konfirmasi."Tirta mengamati kaki ramping Gania yang dibalut stoking hitam sambil mengangguk. Dalam hati, dia benar-benar merasa kagum terhadap penyelenggara acara ini. Bahkan staf kasir yang bertugas saja berpenampilan secantik ini."Ya, saya konfirmasi."Gania menyadari bahwa Tirta sedang memperhatikan kakinya. Namun, dia tidak merasa terganggu dengan tatapan Tirta dan bahkan merasa agak senang. Diam-diam, dia merasa dirinya cukup menarik. Akan tetapi, itu tidak memengaruhi profesionalismenya."Berhubung nggak ada orang lain yang menawar tiga batu giok ini, berarti harganya dihitung sesuai dengan harga awal. Totalnya 200 miliar.""Silakan selesaikan transaksinya."Harga batu giok mentah di z
last updateLast Updated : 2024-08-29
Read more

Bab 366

"Kalau tahu mereka selemah itu, aku pasti sudah maju sejak tadi," ujar Aina yang merangkul lengan Putro dengan ekspresi bangga. Penampilannya menunjukkan seolah-olah dirinya adalah bos besar di sini."Ya, sampah memang sampah. Mau berlagak seperti apa pun, tetap saja rendahan." Meskipun berkata demikian, Sandy tidak akan berani memejamkan matanya sambil memilih batu mentah.Bukannya Sandy menghargai Tirta, melainkan dia harus menjaga reputasinya. Dia harus mendapat barang bagus karena keuntungan adalah yang terpenting.Jika mendapat batu giok yang bagus, Sandy akan memperoleh komisi besar. Namun, jika gagal dan batu mentah yang terpilih tidak bagus, Sandy bukan hanya tidak akan mendapat komisi, bahkan harus menanggung kerugiannya bersama Putro. Ini sudah aturan yang tertera.Yang paling parah adalah prestise yang dibangun Sandy dengan susah payah akan hancur begitu saja. Dia tidak akan membiarkan hal seperti ini terjadi. Sandy tidak membuang-buang waktu lagi. Dia mengamati batu mentah
last updateLast Updated : 2024-08-29
Read more

Bab 367

Ekspresi Aina tampak sangat centil. Jika tidak ada orang-orang di sekitar, dia mungkin sudah berlutut dan melepaskan celana Putro untuk memuaskan hasratnya.Meskipun karakter Putro memang kurang baik, yang jelas dia kaya raya. Jika tidak, Putro tidak mungkin bisa bersaing dengan Afrian.Orang-orang di sekitar yang menghadiri ekspo batu giok pun bersorak dengan takjub."Pak Putro memang luar biasa. Kekayaannya nggak bisa dibandingkan dengan kita-kita semua.""Benar sekali. Dia membeli batu mentah seharga 1,4 triliun tanpa ragu sedikit pun. Asal tahu saja, jarang ada pembelian setinggi itu di ekspo.""Nggak perlu diherankan lagi. Namanya juga Pak Putro.""Aku rasa Pak Putro sudah pasti menang. Afrian bakal sial kali ini."Sanjungan-sanjungan di sekitar membuat Putro sangat puas. Dia menjadi makin yakin bahwa dirinya adalah pemenang sesungguhnya.Seolah-olah tidak ada siapa pun di sekitar, Putro sontak meremas payudara Aina sambil menatap tubuh Irene. Tindakannya ini seolah-olah menunjukk
last updateLast Updated : 2024-08-29
Read more

Bab 368

"Kalau kalian kalah, suruh wanita murahan itu melepaskan semua pakaiannya dan berlari dalam keadaan telanjang bulat. Dia nggak boleh pakai apa pun. Selain itu, dia harus berteriak mengatakan dirinya adalah wanita murahan. Gimana? Berani nggak?" tantang Tirta.Usul Tirta ini membuat Aina naik pitam. Dia berkata, "Dasar bocah tengik, nyalimu terlalu besar...."Namun, setelah dipikir-pikir, Aina yakin kelompok Tirta akan kalah. Jadi, tidak masalah kalau mereka menambah taruhannya.Aina mendengus dan meneruskan, "Oke, silakan saja. Tapi, kalau kalian yang kalah, Melati harus melakukannya.."Tirta datang sendirian ke ekspo ini. Melati, Ayu, dan Nabila masih tidur di rumah. Sepertinya Aina masih tidak bisa melupakan kejadian hari itu. Melati jelas-jelas tidak ada di sini, tetapi Aina malah melibatkannya.Tirta mengangguk sambil tersenyum, lalu mengiakan, "Oke. Kalau begitu, aku sangat menantikan hasilnya. Untuk wanita sepertimu, taruhan semacam ini seharusnya bukan hukuman, melainkan hadiah.
last updateLast Updated : 2024-08-29
Read more

Bab 369

"Haha! Bagus, bagus sekali!" Putro tertawa terbahak-bahak. Dia membeli dengan harga 400 miliar, tetapi bisa menjualnya dengan harga 1 triliun. Keuntungan yang diperolehnya sungguh besar.Begitu mendengarnya, banyak bos yang memberi penawaran. "Pak Putro, aku bersedia membelinya dengan harga 500 miliar."Bos lainnya tergelak dan berkata, "Lelucon macam apa ini? Harga yang kamu berikan terlalu rendah. Siapa yang mau menjualnya kepadamu? Pak Putro, aku mau membelinya dengan harga 600 miliar.""Jual kepadaku saja, Pak Putro. Aku akan membelinya dengan harga 700 miliar."Pengerjaan batu giok memang membutuhkan sedikit biaya. Namun, jika mengerjakannya sendiri, Putro akan menghasilkan keuntungan yang lebih besar dibandingkan menjualnya sekarang.Lagi pula, Putro datang kemari memang untuk mencari keuntungan. Dia tidak mungkin memberikan keuntungan ini kepada orang lain. Dia pantas mendapatkannya."Aku nggak akan menjualnya. Aku akan menyimpannya." Putro melambaikan tangannya. Kemudian, dia m
last updateLast Updated : 2024-08-30
Read more

Bab 370

Afrian menarik napas dalam-dalam untuk mengendalikan emosinya. Untungnya, dia percaya pada pilihan Tirta. Jika tidak, dia pasti akan melewatkan kesempatan emas ini.Putro mendongak sambil melirik Tirta dengan agak kesal. Dia terkekeh-kekeh sinis dan mengejek, "Cih! Yang terlihat baru secuil. Kuku kakiku pun lebih besar. Apa hebatnya?""Batu mentah yang ada di zona kelas rendah sudah pasti nggak bisa dibandingkan dengan yang kelas tinggi. Kalau pun ada batu giok di dalamnya, ukurannya pasti kecil."Tirta bersikap sangat tenang. Dia melambaikan tangannya dan berkata dengan tidak acuh, "Belah saja batunya."Staf menarik napas dalam-dalam dan lanjut membelah dengan sungguh-sungguh. Setelah batu mentah terbelah sepenuhnya, terlihat batu giok hijau berukuran besar yang sempurna. Ini sungguh di luar dugaan.Staf mengambil senter untuk menyinari setiap bagian batu giok itu. Seketika, dia berseru dengan suara nyaring, "Apa? Nggak ada cacat sedikit pun di batu giok ini! Kualitasnya sangat tinggi
last updateLast Updated : 2024-08-30
Read more
PREV
1
...
3536373839
...
96
DMCA.com Protection Status