Semua Bab Dokter Ajaib Primadona Desa: Bab 311 - Bab 320

953 Bab

Bab 311

Sama seperti sebelumnya, Alicia sontak meraih tangan Tirta dan mengisapnya dengan kuat. Makin diisap, dia merasa makin nyaman dan kecanduan.Tirta sampai curiga mulut Alicia adalah mesin penyedot debu. Isapannya benar-benar kuat. Seluruh jari Tirta sampai masuk ke mulutnya.Sementara itu, Susanti tidak bisa menerima situasi ini. Tirta adalah miliknya. Dia tentu kesal melihat wanita lain mengisap jari dan meminum darah Tirta."Sudah cukup, 'kan? Cepat ikut kami," ujar Tirta yang langsung menarik jarinya. Dia tidak memberi Alicia kesempatan untuk menolak."Sebentar, aku harus pipis." Alicia langsung memegang perutnya dan memasang ekspresi tidak tahan."Kamu ingin mencari kesempatan untuk kabur, 'kan?" ejek Tirta sambil terkekeh-kekeh."Aku benar-benar nggak tahan lagi. Kamu boleh ikut denganku kalau takut aku kabur," sahut Alicia sambil mengejapkan mata dan memasang ekspresi memelas.Setelah Tirta melepaskan mantel kulitnya, Alicia hanya memakai pakaian ketat sehingga payudaranya yang be
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-18
Baca selengkapnya

Bab 312

Alicia tidak berbohong soal ini. Kakinya memang kram karena tersapu arus sungai terlalu lama. Darah Tirta tidak akan bisa mengatasi masalah ini.Sementara itu, celananya tersangkut di lututnya sehingga Alicia tidak bisa mengangkatnya. Lubang kemaluan dan bokongnya sampai kedinginan karena ditiup angin."Tirta, kakinya kram. Kita harus gimana?" tanya Susanti yang merasa Alicia tidak sedang berbohong. Tangannya masih menutupi mata Tirta sejak tadi."Kalau kram, kita harus memijat kakinya," sahut Tirta yang berpura-pura tidak melihat apa pun."Aku nggak bisa. Kamu saja. Aku akan terus menutup matamu." Setelah merenung sejenak, Susanti memilih untuk mengalah."Oke." Tirta mengiakan. Dia sudah tidak sabar untuk kembali ke Desa Persik. Alicia ini hanya beban, tetapi Tirta hanya bisa membantunya untuk sekarang.Kemudian, Susanti membawa Tirta ke hadapan Alicia sambil menutup matanya. Tirta sudah tahu, tetapi masih berpura-pura bertanya, "Kaki yang mana?""Yang kanan," jawab Alicia. Sebenarnya
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-18
Baca selengkapnya

Bab 313

"Jangan beri aku kesempatan. Kalau nggak, kamu yang akan menyesal!" seru Alicia. Dia tahu tidak ada jalan untuk kabur lagi sehingga berhenti meronta-ronta dan membiarkan Tirta membawanya.Tirta hanya melemparkan batu ke titik akupunktur Alicia, jadi wanita itu masih bisa berjalan dengan bebas sesaat kemudian."Ayo, kita kembali." Tirta dan Susanti tidak membuang-buang waktu lagi. Mereka sudah tidak sabar untuk kembali ke Desa Persik.Perjalanan ini seharusnya menghabiskan waktu sejam. Namun, Tirta dan Susanti berjalan secepat mungkin sehingga hanya menghabiskan waktu 40 menit. Mereka akhirnya melihat Desa Persik."Eh, Tirta? Kenapa kamu dari gunung belakang? Cepat pergi ke waduk. Wanita nggak tahu malu itu membuat keributan lagi. Dia menyumpahimu mati dan menyuruh bibimu menyerahkan uangmu," ucap seorang wanita paruh baya. Dia sangat terkejut saat melihat Tirta."Apa? Elvi dan keluarganya datang lagi?" Tirta sontak mengernyit. Hatinya yang sudah lebih tenang menjadi gusar kembali."Cep
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-18
Baca selengkapnya

Bab 314

"Huh, siapa yang mencemaskanmu? Aku saja nggak nangis. Jangan terlalu percaya diri!" timpal Nabila yang segera menghentikan air matanya. Dia khawatir penampilannya terlihat jelek."Hehe. Kamu yang tercantik, jangan khawatir," goda Tirta. Setelah mengobrol sesaat, Tirta berhasil membuat ketiga wanita itu tertawa kembali.'Ternyata ... bocah ini ... punya begitu banyak kekasih! Huh!' batin Susanti. Dia merasa getir melihat situasi ini, tetapi tidak berani mengatakan apa pun.Di sisi lain, ekspresi Elvi sekeluarga tampak sangat suram. "Ini nggak mungkin. Dia sudah tenggelam selama 3 hari. Kenapa masih hidup? Kita pasti melihat setan! Sialan, kenapa dia beruntung sekali?"Pandu menggertakkan gigi dengan geram. Karena Tirta selamat, mereka tidak akan bisa mendapat sepeser pun darinya.Meskipun Elvi sekeluarga berbicara dengan lirih, Tirta dan lainnya tetap bisa mendengar semuanya. Jadi, sekelompok orang itu pun menghampiri Elvi sekeluarga.Nabila langsung berkata, "Sekarang Tirta sudah pula
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-18
Baca selengkapnya

Bab 315

"Tirta, kamu sendiri yang mengatakan ini. Kalau begitu, jangan menyesal ya. Asal kamu tahu, Pak Bima bahkan pernah mengalahkan harimau dan beruang. Sebagian besar sekolah bela diri di kota dipimpin oleh guruku! Kamu pasti kalah darinya!" seru Danang.Pujian Danang ini tentu membuat Bima merasa bangga. Yang dikatakan Danang memang benar. Banyak bos besar yang ingin mempekerjakannya sebagai pengawal pribadi, bahkan menawarkannya gaji tinggi.Namun, setelah mendengarnya, tebersit kekesalan pada sorot mata Tirta. Dia melambaikan tangan seperti mengusir lalat, lalu berkata, "Sudah, sudah. Cepat maju kalau mau bertarung. Jangan basa-basi begini. Lagian, dia sudah tua.""Apa katamu?" Bima sontak murka. Tirta bukan hanya memukul muridnya, tetapi juga merendahkan dirinya. Dia bertekad akan memberi Tirta pelajaran hari ini.Ketika melihat tatapan Tirta yang sinis, Bima pun maju dan membentak, "Bocah, harus kuakui kalau kamu pemberani. Kalau begitu, aku nggak akan berbelaskasihan padamu!"Saat be
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-19
Baca selengkapnya

Bab 316

Begitu mendengar ucapan Tirta, amarah Bima makin memuncak. Dia membentak, "Dasar kurang ajar!"Saat berikutnya, Bima menyerbu ke arah Tirta. Danang dan keluarganya tentu merasa senang saat melihat pertarungan telah dimulai. Hati mereka dipenuhi penantian.Asalkan Bima berhasil membunuh Tirta, bukan hanya amarah Danang dan keluarganya yang akan terlampiaskan, tetapi mereka juga akan mendapat uang.Namun, kejadian selanjutnya membuat mereka terperangah. Mereka bahkan kesulitan memercayai kenyataan ini.Tirta menatap Bima yang menerjang ke arahnya dengan sorot mata merendahkan. Begitu Bima mendekat, Tirta sontak melayangkan tendangan ke dadanya dan membuatnya terhempas jauh. Kecepatan yang luar biasa ini membuat semua orang tidak bisa melihat gerakan Tirta dengan jelas."Gi ... gimana mungkin?" Bima sungguh tercengang sekarang. Bagaimana bisa pemuda seperti Tirta memiliki kemampuan sehebat ini?Namun, Bima tidak sempat memikirkan itu untuk sekarang. Dia tidak boleh mengakui kekalahannya a
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-19
Baca selengkapnya

Bab 317

Ketika melihat beberapa orang itu mundur ketakutan, Tirta menyeringai sinis dan berkata, "Tadi kalian bilang yang kalah harus berlutut minta maaf dan membayar kompensasi sebesar 20 miliar. Sekarang waktunya kalian menepati janji, 'kan?"Begitu mendengarnya, Elvi sekeluarga sontak tidak bisa berkata-kata. Dari mana mereka punya uang sebanyak itu? Jangankan 20 miliar, 10 miliar saja mereka tidak punya!Setelah melihat ekspresi masam orang-orang itu, Bima sungguh cemas. Kini, dia sangat takut pada Tirta. Jika Danang tidak bisa membayar ganti rugi, apa yang akan dilakukan Tirta terhadapnya?Setelah memikirkan ini, Bima tidak sempat memedulikan hal lain lagi. Dengan ekspresi yang makin panik, dia berkata, "Cepat berlutut minta maaf dan bayar kompensasi! Kalau nggak, aku yang hajar kalian nanti!"Begitu ucapan ini dilontarkan, ekspresi Elvi sekeluarga menjadi makin masam. Namun, mereka tahu kehebatan Bima. Sementara itu, Tirta berhasil mengalahkan Bima dengan mudah, yang berarti Tirta bisa m
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-19
Baca selengkapnya

Bab 318

"Tirta, ini semua uang kami. Totalnya 300 juta. Kumohon, ampuni kami," pinta Elvi. Meskipun merasa enggan, Danang dan Pandu hanya bisa berlutut. Penghinaan semacam ini hampir membuat mereka kehilangan akal sehat.Amarah Tirta mulai mereda. Dia mendengus, lalu menerima kartu bank itu dan melemparkannya ke dalam waduk."Aku nggak butuh uang sesedikit itu. Sebaiknya kalian jangan mengusikku lagi mulai sekarang. Kalau berani mencari masalah lagi, aku nggak akan berbelaskasihan. Angkat kaki kalian dari sini!" bentak Tirta.Setelah mendengarnya, Elvi sekeluarga pun merasa lega. Kemudian, mereka hendak melarikan diri. Jika terus berada di sini, mereka hanya akan terus dipermalukan.Tiba-tiba, terdengar suara Bima. "Danang, mulai hari ini kamu bukan muridku lagi. Aku nggak punya murid sepertimu!"Begitu mendengarnya, Danang pun terkejut dan hanya bisa mengepalkan tangannya dengan erat. Meskipun demikian, dia tidak berlama-lama dan bergegas pergi.Adapun Bima, dia tiba-tiba menghampiri Tirta da
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-19
Baca selengkapnya

Bab 319

"Cih, kamu pasti berniat jahat!" Nabila merangkul lengan Tirta dengan wajah tersipu.Setibanya di klinik, Arum yang sedang memasak sontak terkejut melihat Tirta. Dia menyapa dengan penuh semangat, "Tirta, kamu sudah pulang! Syukurlah!"Arum tidak tahu harus mengatakan apa lagi untuk mengungkapkan kegembiraannya. Tirta pun menghampiri dengan tersenyum, lalu berkata, "Kak Arum, aku sudah pulang. Kamu nggak perlu mencemaskanku lagi."Arum menyahut dengan tenang, "Baguslah. Istirahat dulu, aku akan menyiapkan makanan untukmu. Nanti kita semua makan bersama."Sejam kemudian, Tirta makan dengan lahap. Dia merasa sangat bersyukur karena bisa pulang. Kalau sampai dirinya mati, Ayu dan lainnya pasti akan sangat sedih.Selesai makan, mereka bersiap-siap untuk tidur. Namun, Nabila tiba-tiba menarik Tirta ke mobil dengan wajah tersipu."Nabila ini memang nakal ...." Ayu dan Melati tentu melihat semua ini. Mereka merasa agak getir. Bagaimanapun, mereka sangat mencemaskan Tirta belakangan ini. Merek
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-20
Baca selengkapnya

Bab 320

Ketika langit hampir terang, mobil baru berhenti bergoyang. Nabila tampak kelelahan, tetapi juga memperoleh kepuasan. Kemudian, keduanya tidur sampai siang hari.Siang harinya, Arum yang sudah selesai memasak membangunkan mereka. "Nabila, Tirta, sudah waktunya makan."Nabila dan Tirta membuka pintu mobil dan masuk ke klinik. Tirta merasa kasihan pada Nabila. Dia memenangkan pertempuran semalam, tetapi Nabila terlihat sangat lelah karena tidak beristirahat.Namun, begitu melihat kantong mata Ayu dan Melati yang hitam, Tirta pun terkesiap. Dia bertanya, "Bi, Kak, kenapa kantong mata kalian hitam sekali?"Tirta jelas-jelas tidak mengganggu mereka semalam. Lantas, mengapa mereka tidak tidur nyenyak semalam?Ketika Tirta masih kebingungan, kedua wanita itu tak kuasa mengerlingkan mata. Semalam, mereka terus mendengar suara Nabila. Gadis ini seperti ingin menyombongkan diri bahwa dirinya bercinta dengan Tirta semalaman.Suara itu tentu tidak bisa membuat mereka tidur. Terutama setelah merasa
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-20
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
3031323334
...
96
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status