Home / Fantasi / Dokter Ajaib Primadona Desa / Chapter 251 - Chapter 260

All Chapters of Dokter Ajaib Primadona Desa: Chapter 251 - Chapter 260

961 Chapters

Bab 251

Dilihat dari ekspresi Arum, dia sepertinya sangat ketakutan. Sebenarnya tidak ada yang perlu diherankan. Wanita mana pun pasti akan trauma dengan kejadian seperti ini. Jika tidak, mana mungkin Arum mengganggu sepasang kekasih ini."Kak Arum, boleh saja. Tapi, mobil agak sempit. Kamu nggak keberatan?" tanya Nabila yang bisa memahami ketakutan Arum. Itu sebabnya, dia tidak menolak atau pun mengejeknya."Nggak apa-apa. Aku benaran takut, makanya nggak berani tidur sendiri," sahut Arum dengan agak malu."Ya sudah. Sekarang juga sudah malam. Sebaiknya kita kembali. Nanti kalian tidur di klinik saja, aku tidur di mobil," usul Tirta."Kak, sejauh apa sih klinik yang kamu bilang itu? Aku benar-benar nggak kuat lagi!" ucap Joko.Di pintu masuk Desa Persik, terlihat Danto dan Joko yang saling memapah dan menahan kesakitan untuk mencari Tirta."Joko, bertahanlah sedikit lagi. Paling lama 5 menit lagi kita sudah akan sampai. Tenang saja. Meskipun dokternya masih muda, kudengar ilmu medisnya sangat
last updateLast Updated : 2024-08-05
Read more

Bab 252

Susanti segera menyuruh bawahannya untuk bersiap-siap. Hanya saja, nada bicaranya tetap terdengar agak ragu. Setelah mengakhiri panggilan, Tirta berjalan ke luar dengan santai."Kenapa kamu lambat sekali? Kami sudah menunggu lama!" Tirta menelepon Susanti sehingga agak lama keluar. Begitu melihat Tirta, Joko pun tidak bisa menahan diri untuk membentaknya."Aku sudah tidur jam segini. Mana mungkin bisa keluar secepat itu? Lagian, klinikku sudah tutup. Terserah aku mau mengobati pasien atau nggak. Siapa suruh kamu teriak-teriak di sini?" sahut Tirta dengan ekspresi datar."Berengsek! Coba ulangi kata-katamu lagi kalau berani!" maki Joko dengan murka."Joko, jangan bicara begitu. Kita datang untuk berobat. Kamu seharusnya bersikap yang sopan!" tegur Danto. Kemudian, dia berkata kepada Tirta, "Pak, tolong bantu aku periksa kaki adikku.""Aku nggak akan mengobatinya kalau dia nggak minta maaf," ujar Tirta sambil melipat lengannya di depan dada. Susanti butuh waktu untuk kemari sehingga dia
last updateLast Updated : 2024-08-05
Read more

Bab 253

"Apa mereka datang untuk menangkapku? Ini nggak mungkin. Aku jelas-jelas menyembunyikan identitasku. Mungkin mereka cuma berpatroli. Tenang, jangan panik," ucap Joko yang bercucuran keringat dingin. Kemudian, dia menarik Danto untuk bersembunyi."Nggak usah kabur. Aku yang memanggil polisi kemari." Ketika melihat Susanti dan lainnya datang, Tirta merasa dirinya tidak perlu berpura-pura lagi. Dia pun maju untuk menghalangi Danto dan Joko."Sialan! Kapan kamu melapor polisi?" tanya Joko yang tidak menduga akan hasil ini. Namun, begitu mengetahui fakta itu, Joko menjadi makin berwaspada."Bukan urusanmu! Pokoknya, mereka datang untuk menangkapmu!" Tirta terkekeh-kekeh dengan nakal."Kenapa mereka mau menangkapku? Aku cuma mengancammu kok. Aku nggak memukulmu," balas Joko sambil menggertakkan gigi dengan kesal."Benar, Pak. Kami nggak melakukan apa-apa padamu. Adikku cuma bersikap nggak sopan. Apa perlu kamu melapor polisi untuk masalah sepele begini?" Danto lebih kebingungan lagi."Kalau
last updateLast Updated : 2024-08-05
Read more

Bab 254

"Kak Polisi, hubungan kita sangat dekat. Mana mungkin aku menipumu, 'kan?" Ketika mendengar Susanti meminta bukti, Tirta merasa agak kesal."Jangan bicara sembarangan! Dekat apanya!" Wajah Susanti sontak memerah karena teringat Tirta pernah melepas celananya. Namun, dia segera menahan rasa malu itu dan membentak, "Aku polisi, tentu butuh bukti untuk menangani kasus. Aku nggak mungkin percaya omonganmu begitu saja."Tirta sungguh kehabisan kata-kata. Kalau metode hipnosis bisa digunakan berulang kali, Tirta pasti sudah menggunakannya sekarang untuk membuktikan kebenaran. Selain itu, kematian Jack tidak boleh terungkap."Black Gloves dari Negara Martim .... Aku pernah mendengar tentang organisasi ini. Lima tahun lalu, di barat daya, ada makam kuno yang dirampok oleh Black Gloves.""Menurut perkiraan konservatif, barang antik yang hilang di dalamnya setidaknya bernilai miliaran. Kasus ini sangat sensasional pada tahun itu!""Tapi, organisasi ini sangat berhati-hati dan misterius. Tim samp
last updateLast Updated : 2024-08-05
Read more

Bab 255

Alasan Tirta menolak sangat sederhana, yaitu tidak ingin terlibat dalam kasus besar seperti ini. Bagaimanapun, anggota Black Gloves memiliki pistol.Jika para polisi tahu dirinya kebal terhadap peluru, bukankah mereka akan menganggapnya sebagai monster dan membawanya ke laboratorium? Para polisi ini berbeda dengan Nabila dan lainnya.Selain itu, jika polisi gagal menangkap seluruh anggota Black Gloves, bukankah orang-orang itu akan membenci Tirta dan menganggapnya sebagai musuh bebuyutan?"Gimana mungkin? Kamu saja bisa mengalahkan belasan orang sekaligus waktu itu. Selain itu, setiap warga negara punya kewajiban membantu polisi. Kamu nggak punya alasan untuk menolak.""Teknik akupunkturmu yang bisa menghipnotis orang itu juga sangat berguna. Setelah menangkap mereka semua, kamu harus membantu proses interogasi," sahut Susanti yang mengernyit. Dia tahu betul kehebatan Tirta, bahkan ingin menelepon atasannya untuk merekrut Tirta."Apa dia dokter ajaib yang sering dipuji Bu Susanti itu?
last updateLast Updated : 2024-08-05
Read more

Bab 256

"Aku ... sudahlah. Aku akan ikut besok. Kalian sudah boleh pulang." Tirta akhirnya menyetujui dengan pasrah karena para polisi ini terus membujuknya."Haha! Kalau begitu, kami akan kembali untuk menyusun strategi besok." Kedua polisi tua itu pun membawa Danto dan Joko pergi."Jangan-jangan polisi wanita itu menyukaiku? Sepertinya nggak mungkin. Soalnya aku dan dia jarang berhubungan," gumam Tirta yang menggaruk kepala dengan heran saat teringat keanehan Susanti."Tirta, kenapa para polisi itu berteriak begitu tadi? Cepat beri tahu aku! Apa hubunganmu dengan polisi wanita itu?" Setelah melihat para polisi pergi, Nabila yang menguping sontak mendorong pintu dan berkacak pinggang."Tirta, apa yang terjadi? Cepat jelaskan kepada kami." Saat berikutnya, terdengar suara langkah kaki dari dalam. Ayu dan Melati tampak kesal, tetapi tidak berani bertanya karena ada Nabila di sini. Sementara itu, Arum memilih untuk menunggu di dalam karena merasa dirinya tidak seharusnya ikut campur."Uhuk, uhuk
last updateLast Updated : 2024-08-05
Read more

Bab 257

Tirta hanya bisa masuk ke mobil dan menelepon Susanti. Namun, tidak ada yang menjawab panggilannya."Apa mereka sedang menyusun strategi untuk melawan Black Gloves besok? Sialan. Setidaknya mereka harus memberitahuku apa yang harus kulakukan besok," gumam Tirta.Setelah mencoba beberapa kali, masih tidak ada jawaban dari Susanti. Tirta yang kesal hanya bisa mematikan ponselnya dan bersiap-siap untuk tidur.....Pada saat yang sama, di sebuah jalan menuju ke Desa Persik, terlihat 3 buah mobil hitam melaju dengan perlahan.Di mobil tengah, terlihat seorang wanita berambut pirang yang bertubuh seksi. Matanya biru, hidungnya mancung, dan memiliki lesung pipi.Meskipun berada di tengah kegelapan, kecantikannya tetap terpancar dengan jelas. Wanita ini sungguh memesona dan sempurna. Hanya saja, para pria yang semobil dengannya tidak berani meliriknya sedikit pun."Jack sudah bisa dihubungi?" tanya wanita berambut pirang itu dengan suara serak yang memikat."Bu, kami sudah mencoba beberapa kal
last updateLast Updated : 2024-08-05
Read more

Bab 258

"Oh, oke. Omong-omong, kamu mendengar igauanku nggak tadi?" tanya Tirta setelah berdeham sesaat dan merapikan pakaiannya untuk menutupi kemaluannya."Nggak dengar. Tapi, dari penampilanmu ini, kamu pasti bermimpi yang aneh-aneh," sahut Susanti sambil memelotot.Mobil ini bisa dibilang kedap suara, ditambah lagi suara Tirta tidak besar tadi. Susanti memang tidak mendengar apa pun. Namun, dari ekspresi Tirta, dia bisa menebak bahwa pria ini bermimpi tentang seks!"Uhuk, uhuk. Wajar kalau mimpi seperti itu di usiaku ini. Ya sudah, bahas dulu strategi kalian," ucap Tirta untuk mengalihkan topik pembicaraan."Kita akan menyamar menjadi sepasang kekasih. Kita bisa memancing ikan di pinggir waduk atau jalan-jalan santai untuk mengamati situasi di sekitar. Sisanya bukan urusanmu," ujar Susanti dengan serius. Meskipun begitu, dia tetap merasa malu."Apa? Menyamar menjadi sepasang kekasih? Nggak bisa! Nggak boleh!" tolak Tirta langsung sambil menggeleng. Dia sudah kebingungan harus bagaimana men
last updateLast Updated : 2024-08-05
Read more

Bab 259

Menurut Joko, kemunculan ular itu berarti makam kuno di dasar waduk akan segera dibuka. Tirta seketika menjadi sangat bersemangat! Meskipun tidak tertarik pada makam kuno itu, siapa yang tidak ingin melihatnya?"Ah! Ularnya makin dekat!" pekik Susanti dengan suara nyaring. Pada saat yang sama, dia memeluk Tirta dengan makin erat.Tirta tersadar dari lamunannya. Dia sontak menendang ular itu sehingga kepala ular itu meledak. Dia berkata, "Ularnya sudah mati, nggak perlu takut lagi."Tirta menepuk bahu Susanti untuk menenangkannya. Saat ini, Susanti bertanya, "Kamu bilang racun ular ini sangat berbahaya? Bisa membunuh orang dalam waktu setengah jam?""Ya. Waktu aku masih kecil, ada penduduk desa yang digigit ular cecak. Ayahku gagal menolongnya. Selain itu, bisa ular ini mengandung bahan afrodisiak." Selesai berbicara, Tirta tiba-tiba terpikir akan sesuatu. Dia bertanya dengan waswas, "Kamu ... nggak digigit ular itu, 'kan?""Hm, sepertinya begitu. Coba kamu bantu periksa," sahut Susanti
last updateLast Updated : 2024-08-05
Read more

Bab 260

Tanpa perlu diragukan lagi, situasi ini benar-benar mematikan bagi Tirta. Meskipun demikian, dia tetap menahan diri. Situasi ini pun berlangsung sekitar 10 menit.Kondisi Susanti akhirnya membaik. Dia tidak lagi mengisap jari Tirta dengan kuat dan tatapannya berangsur jernih. Ketika melihat Susanti tidak bergumam lagi, Tirta bertanya, "Gimana? Sudah jauh lebih baik?"Tirta segera menarik jarinya sambil tersenyum getir. Susanti mendapati dirinya telanjang dan duduk di atas pangkuan Tirta. Dia menyahut dengan ekspresi malu, "Sudah, terima kasih sudah membantuku."Meskipun pakaian Tirta utuh, Susanti tetap bisa merasakan betapa kekarnya kemaluan Tirta. Pria ini memang mengambil keuntungan darinya sebelumnya, tetapi sekarang Susanti benar-benar luluh dibuatnya! Jika itu orang lain, belum tentu mereka akan mengambil tindakan seperti Tirta!"Uhuk, uhuk. Jangan salah paham." Tirta hendak menjelaskan bahwa Susanti yang berinisiatif duduk di pangkuannya, jadi wajar kalau dia bereaksi seperti in
last updateLast Updated : 2024-08-05
Read more
PREV
1
...
2425262728
...
97
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status